Warung Bebas

Kamis, 28 Juni 2012

inter milan home jersey 2012-2013

inter milan home jersey 2012-2013







FDA Safety and Innovation Act: To contain an "Appropriate, risk-based regulatory framework pertaining to health information technology"

Congress has just released an an Act "to amend the Federal Food, Drug, and Cosmetic (FD&C) Act to revise and extend the user-fee programs for prescription drugs and medical devices, to establish userfee programs for generic drugs and biosimilars, and for other purposes."  Health IT provisions are included.

This Act, S. 3187, is entitled the ‘‘Food and Drug Administration Safety and Innovation Act.’’  PDF fulltext is located at this link:  http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/BILLS-112s3187enr/pdf/BILLS-112s3187enr.pdf

With regard to health IT, the Act states the following.  A risk-based regulatory framework pertaining to health IT is to be developed (emphases mine):



SEC. 618. HEALTH INFORMATION TECHNOLOGY.


(a) REPORT.—Not later than 18 months after the date of enactment of this Act, the Secretary of Health and Human Services (referred to in this section as the ‘‘Secretary’’), acting through the Commissioner of Food and Drugs, and in consultation with the National Coordinator for Health Information Technology and the Chairman of the Federal Communications Commission, shall post on the Internet Web sites of the Food and Drug Administration, the Federal Communications Commission, and the Office of the National Coordinator for Health Information Technology, a report that contains a proposed strategy and recommendations on an appropriate, risk-based regulatory framework pertaining to health information technology, including mobile medical applications, that promotes innovation, protects patient safety, and avoids regulatory duplication.


(b) WORKING GROUP.—
(1) IN GENERAL.—In carrying out subsection (a), the Secretary may convene a working group of external stakeholders and experts to provide appropriate input on the strategy and recommendations required for the report under subsection (a).

(2) REPRESENTATIVES.—If the Secretary convenes the working group under paragraph (1), the Secretary, in consultation with the Commissioner of Food and Drugs, the National Coordinator for Health Information Technology, and the Chairman of the Federal Communications Commission, shall determine the number of representatives participating in the working group, and shall, to the extent practicable, ensure that the working group is geographically diverse and includes representatives of patients, consumers, health care providers, startup companies, health plans or other third-party payers, venture capital investors, information technology vendors, health information technology vendors, small businesses, purchasers, employers, and other stakeholders with relevant expertise, as determined by the Secretary.


While a welcome development, it is to be determined if the Working Group representatives will include critical thinkers without conflict of interest, whose contributions to the health IT debate in this country are needed a lot more than the traditional hyper-enthusiasts, industry courtiers and opportunists.

I am actually not hopeful.

The "promotes innovation" and "avoids regulatory duplication" phrases are of especially great concern.  As I've written before, "innovation" that involves non-consented experimentation is not innovation at all, it is exploitation, and "regulatory duplication" can become an excuse for milquetoast regulation by the conflicted (e.g., regulatory capture) or poorly qualified.

I also note that this Act, while welcome, is long overdue - another example of putting the cart before the horse (link), with a national project (including CMS penalties for non-adopters) now several years underway.

Final thought:  if health IT were safe as has been claimed now for decades, or had been made safe through proper development and clinical trials-based testing, we would not need health IT provisions in a  "Food and Drug Administration Safety and Innovation Act" in 2012.

-- SS




seriously, funny stuff....that marc johns makes me giggle.

*images can be found here, marc johns

Review & Critique: The Skinny on Obesity ~ Part III Hormones

Previously I've shared my thoughts on Episode I and Episode II in this series.  This third installment in the series is essentially Lustig's version of Adiposity 101.  


The video opens with an adamant Lustig declaring that weight management can't be done by eating less and moving more.  It's not doable.  Sigh.  I think at least the vast majority of NWCR members will disagree.  But in any case ...
Read more »

Rabu, 27 Juni 2012

Inilah Rahasia Cara Belajar Ilmuwan Dunia!



Menjadi kreatif di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif. Menjadi kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif dalam menyelesaikan masalah.

Dalam belajar sains atau IPA, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar belakang dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa menciptakan konsep ilmu/ suatu rumus. Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran kerap kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja. Sangat tepat rasanya kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan (seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi mereka.

1) Einstein, cara berbicaranya pada masa kecil tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa atau berbicaranya sangat lambat. Melihat kondisi itu orang tuanya sangat prihatin sehingga ia berkonsultasi dengan dokter. Karena kemampuan berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal di sekolah dan kepala sekolah menyarankan agar ia keluar dari sekolah. Tentu saja ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai anak yang sangat bodoh.

Pada masa kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya karakter suka menolong, karakter ini membuatnya makin cerdas. Kemampuan berbahasanya memang lebih rendah dibandingkan kemampuan numerika atau matematika. Ia tidak pernah gagal dalam mata pelajaran matematika. Sebelum ia berumur lima belas tahun ia telah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara mandiri/ otodidak. Saat di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas, namun ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika terapan. Orang tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam matematika. Ia membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.

2) Thomas Alfa Edison, ia belajar bagaimana cara menemukan lampu. Sebelum lampu pertamanya menyala ia melakukan 5.000 eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan. Namun cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas tingkat tinggi.

3) Isaac Newton, lahir di Woolsthorpe- Lincolnshire,Inggris. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.

Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal (William Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge (usia 19), Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Namun Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya menjadi semakin tidak menentu/ putus begitu saja.

Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.

Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Ia kemudian menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.

4) Charles Darwin lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke lima Robert Waring Darwin. Ia belajar sesuai dengan kurikulum berbahasa Yunani Klasik. Ia tidak memperlihatkan prestasi yang banyak secara akademik. Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tidak banyak memperoleh kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisa maju. Ayahnya menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di Christ's College untuk belajar teologi. Tetapi ia juga tidak memperoleh kemajuan, ia malah senang berburu dan permainan menembak.Ternyata Darwin mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi. Ia tertarik dengan bakat berburu sepupunya William Darwin.

Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri ilmiah Darwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga didorong oleh John Stevens Henslow, seorang professor botany. Darwin kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka mengelilingi dunia.

Darwin juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya “Essay on the Principle of PopulationI”. Buku tersebut mengatakan bahwa populasi seharusnya bertambah sesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka akan terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan. Setelah membaca buku ini, Darwin memfokuskan teorinya bahwa “the diversity of species centered on the gaining of food - food being necessary both to survive and to breed”- semua jenis spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.

Dari paparan di atas terlihat bahwa sukses seorang ilmuwan berskala dunia tidak jatuh dari langit, atau diperoleh saat kelahirannya. Kesuksesan sebagai ilmuwan diperoleh melalui proses kreatif (belajar kreatif) selama hidupnya.

Tidak semua orang memiliki kemampuan berganda yang hebat, Einstein misalnya pada masa kecil tidak beruntung dengan kemampuan bahasanya, namun ia mengembangkan kemampuan yang lain. Einstein bisa melejit pada bidang matematika. Bagi kita, mungkin bisa melejit pada bidang olah raga, musik, organisasi atau pada bidang lain.

Kesuksesan seorang anak juga akan terbentuk dengan dukungan orang tua seperti yang dialami Einstein, atau dukungan tokoh lain seperti yang dialami oleh Darwin. Tidak mungkin seseorang bisa sukses untuk skala nasional, apalagi untuk skala internasional kalau mereka tidak betah membaca. Newton membaca gagasan-gagasan filsuf seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Darwin dipengaruhi oleh pemikiran (buku) Thomas Malthus, nah bagaimana dengan anda ? Orang bisa sukses karena memiliki karakter tidak mudah putus asa, Thomas Alfa Edison, misalnya, sangat tahan banting dan tidak suka mengeluh. Sebelum menemui sebuah lampu pijar yang bisa menyala, ia harus melakukan 5.000 kali eksperimen di bengkel milik ayahnya.

Bagaimana proses belajar kreatif para ilmuwan berskala internasional ?
Cukup simple yaitu miliki suatu bakat atau minat dalam bidang ilmu (misal dalam seni, fisika, kimia, sejarah, ekonomi, geografi, dll), kemudian kembangkan minat tersebut dengan belajar keras dan lakukan otodidak. Mintalah dukungan dari orang terdekat, termasuk guru. Miliki karakter yang tahan banting (tidak suka putus asa dan mengeluh), miliki minat dan kesenangan membaca yang mendalam untuk menambah wawasan. Untuk sukses maka diperlukan puluhan, ratusan atau ribuan kali latihan.

 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger