Warung Bebas

Minggu, 29 Juli 2012

Mengenal Kebudayaan Jepang (Bunka, Matsuri, Ongaku, Eiga , Iro-iro Aru)



Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :

Matsuri (祭, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.

Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.

Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.

Sejarah

Matsuri berasal dari kata matsuru (祀る, matsuru? menyembah, memuja) yang berarti pemujaan terhadap Kami atau ritual yang terkait. Dalam teologi agama Shinto dikenal empat unsur dalam matsuri: penyucian (harai), persembahan, pembacaan doa (norito), dan pesta makan. Matsuri yang paling tua yang dikenal dalam mitologi Jepang adalah ritual yang dilakukan di depan Amano Iwato.

Matsuri dalam bentuk pembacaan doa masih tersisa seperti dalam bentuk Kigansai (permohonan secara individu kepada jinja atau kuil untuk didoakan dan Jichinsai (upacara sebelum pendirian bangunan atau konstruksi). Pembacaan doa yang dilakukan pendeta Shinto untuk individu atau kelompok orang di tempat yang tidak terlihat orang lain merupakan bentuk awal dari matsuri. Pada saat ini, Ise Jingū merupakan salah satu contoh kuil agama Shinto yang masih menyelenggarakan matsuri dalam bentuk pembacaan doa yang eksklusif bagi kalangan terbatas dan peserta umum tidak dibolehkan ikut serta.

Sesuai dengan perkembangan zaman, tujuan penyelenggaraan matsuri sering melenceng jauh dari maksud matsuri yang sebenarnya. Penyelenggaraan matsuri sering menjadi satu-satunya tujuan dilangsungkannya matsuri, sedangkan matsuri hanya tinggal sebagai wacana dan tanpa makna religius.

Tiga matsuri terbesar

* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)

Matsuri yang terkenal sejak dulu

Daerah Tohoku

* Nebuta Matsuri (kota Aomori, bulan Agustus) dan Neputa Matsuri (kota Hirosaki, bulan Agustus)
* Kantō Matsuri (kota Akita, bulan Agustus)
* Sendai Tanabata Matsuri (kota Sendai, bulan Agustus)

Daerah Kanto

* Chichibuyo Matsuri (kota Chichibushi, Prefektur Saitama, 2-3 Desember)
* Sanja Matsuri (Asakusa-jinja, Tokyo, bulan Mei)
* Sannō Matsuri (Hie-jinja, Tokyo, bulan Juni)

Daerah Chubu

* Owarafū no bon (kota Toyama, Prefektur Toyama, bulan September)
* Shikinenzōei Onbashira Daisai (kota Suwa, Prefektur Nagano, diadakan setiap 6 tahun sekali, terakhir diadakan bulan April-Mei, 2004).
* Takayama Matsuri (kota Takayama, Prefektur Gifu, bulan April dan bulan Oktober)
* Furukawa Matsuri (kota Hida, Prefektur Gifu, bulan April)

Daerah Kinki

* Aoi Matsuri (Kyoto, bulan Mei)
* Jidai Matsuri (Heian-jingu, Kyoto, bulan Oktober)
* Tōdaiji Nigatsudō Shuni-e atau dikenal sebagai Omizutori (Nigetsu-dō, kuil Tōdaiji, Nara, 12 Maret)
* Kishiwada Danjiri Matsuri (Kishiwada, Prefektur Osaka, 14-15 September)
* Nada no Kenka Matsuri dan Banshū no Aki Matsuri (Prefektur Hyogo, diselenggarakan lebih dari seratus jinja di daerah Banshū dengan pusat keramaian di kota Himeji di bulan Oktober)
* Nachi no Hi Matsuri (Nachi Katsuura, Prefektur Wakayama, bulan Juli)
* Aizen Matsuri, Tenjinmatsuri dan Sumiyoshi Matsuri yang dikenal sebagai "Tiga Matsuri Musim Panas Terbesar di Osaka" (Prefektur Osaka, bulan Juni-Juli)

Daerah Chugoku dan Shikoku

* Saidaiji Eyō (Okayama, Prefektur Okayama, bulan Februari)
* Awa Odori (Tokushima, Prefektur Tokushima, 12-15 Agustus)

Daerah Kyushu

* Hakata Gion Yamakasa (Fukuoka, Prefektur Fukuoka, bulan Juli)
* Nagasaki Kunchi (Nagasaki, Prefektur Nagasaki, 7-9 Oktober)
* Karatsu Kunchi (Karatsu, Prefektur Saga, bulan November)

Pengertian lain

Dalam bahasa Jepang, kata "matsuri" juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).

Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.

Festival dan Matsuri yang lain


* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)

Sabtu, 28 Juli 2012

Tema Windows 7 CTX ROBOT


Limit Komputer | Pertamanya selamat berpuasa bagi yang melaksanakanya. kali ini saya bagi-bagi tema windows 7 buat kalian yang hobby mengoleksinya yaitu tema CTX ROBOT. tema yang ini sangat keren dan menarik karena memiliki tampilan seperti LINUX. tema ini di dominasi warna putih yang sangat aduhai. walaupun tidak di dukung full glass tetatpi kelebihanya sudah sangat memuaskan. berikut beberapa kelebihanya

    1. Start menu transparan
    2. Icon start menu CTX ROBOT
    3. Toolbar white style
    4. Warna yang nyaman di pandang
    5. Wallpaper keren
    6. Kursor CTX ROBOT 


    Tertarik?

    Where is the risk?

    That’s the question Thomas Cox, an RN with insurance experience and expertise, says should be asked about any health care financing mechanism.

    The whole idea of insurance is distributing risk widely so that it can be shared over a wide group of people and thus become manageable. That’s why people need insurance at all, and that’s also why schemes that put too much of the onus on individuals are a very bad idea – as has happened in recent years to a number of people,  the “insured” individual can incur costs that are more than he or she can bear.

    In general, insurance is most solid when it’s over a larger group. Each major increase in group size distributes the risk further and makes the healthcare financing system stronger. Cox has an interesting paper on this which he presented at an American Statistical Association meeting.

    In general, large insurers are an order-of-magnitude more sound than small ones, and nationwide insurance systems (such as Medicare) have a distinct actuarial edge over state-based insurance (think, for example, California earthquake). For this reason, it’s a shame that the Affordable Care Act (ACA) has state exchanges as its primary mechanism rather than one single federal exchange; risk dispersal is inferior.

    Looking at the risk question, there’s a real problem with affordable care organizations (ACOs), which are one of the primary ways the ACA aims to keep down future costs. Essentially, ACOs are a form of capitation, and (Cox maintains and I think he’s right) capitation is essentially a mechanism to push risks down from the insurer or from Medicare to providers. Pushing risks to smaller groups is a terrible idea and will worsen the system. With ACOs having  smaller covered populations, they are far more subject to being the victim of events they can’t control, whether that’s having a large number of huge-cost, high-needs patients in a single year or having a large number of patients affected by an epidemic or natural disaster.

    Providers are not trained or qualified to manage risk well, nor do they have the financial reserves to do so.  Cox calls this “professional caregiver insurance risk.”  Burdening providers with a task they are very ill-suited for is a truly bad idea. As Cox comments:

    Pushing risks elsewhere removes the only real function we are paying insurance companies for.  If insurance companies are pushing down their risks elsewhere, we are paying them money for nothing of value. Insurance companies don’t provide healthcare – if they don’t manage risk either, what good are they? Of course, if they can sit there and siphon off profits without taking risks, it may not trouble profit-making insurers . . . but it should trouble the public [if they are] issuing policies, passing the insurance risks on to health care providers, and walking off with guaranteed profits year after year.

    And (particularly for the ACO that has been “unlucky” and has incurred larger-than-expected costs), the financial risk can be a force for corruption, pushing organizations toward denying care and undertreatment.

    Of course, with the enormous amount of unnecessary care and overtreatment in the US medical system today, some ACOs may indeed manage to give really good care for quite a while provided they are reasonably lucky. But this is a strategy with diminishing returns (as unneeded care dwindles in amount). At root, pushing down insurance risk to smaller entities is, Cox has persuaded me, a fundamentally flawed direction.

    And I’ll never look at a health care financing proposal in future without asking myself: “Where is the risk?”

    jorge lorenzo 2012-2013

    jorge lorenzo

    jorge lorenzo

    jorge lorenzo

    manchester city vs arsenal 2012-2013

    Pertandingan pershabatan antara juara liga inggris Manchester city Vs Arsenal yang berkesudahan kemenangan untuk Manchester city dengan skor 2-0 yang masing masing di cetak oleh pablo zabaleta dan yaya toure

    manchester city vs arsenal

    manchester city vs arsena

    manchester city vs arsena

    manchester city vs arsena

     

    ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger