Warung Bebas

Selasa, 21 November 2006

Keladi Tikus, atasi Kanker

Selasa, 12 Agustus 2003

Orang banyak mengenal keladi sebagai umbi talas yang bisa menjadi salah satu bahan untuk makanan. Jenisnya pun berbeda-beda. Di Papua, talas menjadi bahan makanan pokok. Namun, keladi tikus berbeda lagi dari yang biasa. Keladi tikus lebih banyak dijadikan bahan untuk obat tradisional.

Keladi tikus (typhonium flagiliforme) mulai banyak dan semakin dikenal sebagai bahan untuk obat pembasmi kanker payudara. Di sebut keladi tikus karena ukurannya kecil daripada keladi biasa. Terna menahun ini berukuran tinggi 10 sampai 45 centimeter. Bagian yang lebih mirip binatang tikus adalah mahkota bunganya yang berwarna putih, berbentuk panjang kecil, mirip ekor tikus.

Tanaman berbatang basah ini banyak tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Daun tunggalnya muncul dari umbi. Bentuk daunnya bulat dengan ujung meruncing berbentuk jantung. Warnanya hijau segar.

Umbi keladi tikus ini berbentuk bulat rata sebesar buah pala. Bagian dalam maupun luar umbi berwarna putih. Untuk perkembangbiakannya, bisa menggunakan umbinya atau anakan yang tumbuh dari umbi tersebut.
Pada musim kemarau, batangnya menghilang. Sedangkan pada musim hujan, tumbuhan ini muncul lagi di atas permukaan tanah dari umbi yang terpendam di dalam tanah.

Menurut Potopoy Pasau yang banyak menggunakan keladi tikus sebagai obat tradisional, tanaman ini tak berdaun di musim panas seperti sekarang ini. Karena itu, ia merasa kesulitan menemukannya. Ia mengaku, untuk obat tradisional, ia tak mengembangbiakan sendiri, melainkan mencari di tempat-tempat tumbuhnya keladi tikus ini.
''Keladi tikus lebih banyak digunakan untuk pengobatan kanker, khususnya kanker payudara.

Bagian yang digunakan adalah seluruh tanamannya, baik daun, hingga ke umbinya. Semuanya digerus dan ditambah air sedikit. Air saringannya itu yang diminum rutin,'' ujar Patopoy. Tanaman ini terasa hangat, asam, dan beracun. Keladi tikus berkhasiat sebagai antiradang, antipembengkakan, dan dapat membekukan darah atau mengurangi pendarahan. Karena mengandung racun, keladi tikus bisa menimbulkan gatal pada tenggorokan, mulut, dan kulit.

Untuk mengatasi racun tersebut, perlu perlakuan khusus seperti mencucinya dalam air mengalir. Selain itu, bisa juga ditambahkan madu untuk menghilangkan gatal di mulut.

Keladi yang punya nama laoshu yu (Tionghoa) itu ternyata sudah banyak digunakan dan dibuat dalam obat paten. Obat itu dibentuk dalam tablet. Hanya saja, untuk penyakit yang parah, konsultasi ke dokter tetap dianjurkan.

Untuk pemakaian luar, seluruh tanaman keladi tikus dicampur beberapa bahan lain, dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan, untuk pemakaian dalam, sebanyak 50 gram keladi tikus dam bahan lainnya dihaluskan, ditambah air matang, disaring dan diminum.

Beberapa penyakit bisa diatasi dengan pengobatan luar dengan keladi tikus. Contohnya saja, pertolongan pertama untuk gigitan lipan atau ular, radang kulit (pyoderma), bisul (furunculus), tumor yang berasal dari pembuluh darah (hemangioma), luka, borok, koreng, dan patek (frambusia).

Penyakit yang bisa diatasi lewat pemakaian dalam antara lain kanker payudara. Untuk penyakit ini, digunakan seluruh bagian tanaman keladi tikus, dihaluskan dan ditambah 40 cc air matang, lalu disaring. Bisa ditambahkan madu ke dalamnya. Diamkan selama 30 menit sebelum makan. Larutan itu diminum rutin tiga kali sehari. Hanya saja, bagi penderita gangguan lambung, larutan ini diminum setelah makan. wed (Sumber Republika online)

Atasi Sinusitis dengan Herba berkhasiat Obat

Sinusitis adalah istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung.

Ada beberapa jenis sinus, yaitu:
- Sinus frontalis yang terletak di dahi
- Sinus maksilaris terletak di dalam tulang pipi
- Sinus etmoid terletak di belakang batang hidung di sudut mata
- Sinus sfenoid terletak di belakang sinus etmoid

Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.

Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.

Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergis atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).

Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 - 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.

Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap

Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.

Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan. Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan :

1.SAMBILOTO (Andrographis paniculata )
Efek : antiradang, anti-infeksi, meredakan nyeri (analgetik)
Cara pemakaian : 9-15 gram sambiloto kering direbus, diminum airnya. Untuk pemakaian luar dihaluskan lalu airnya diteteskan pada hidung.

2.LIDAH BUAYA ( Aloe vera )
Efek: antiradang, menghilangkan nyeri.
Cara pemakaian : daun dikupas kulitnya, direbus, diminum. Untuk pemakaian luar diteteskan pada hidung.

3.JAHE ( Zingiber officinale )
Efek : pedas, hangat, melapangkan saluran nafas (mengurangi penyumbatan lendir), antiradang.

4.SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Back.)
Efek : antiradang, melancarkan sirkulasi

5.BAWANG PUTIH ( Allium sativum)
Efek : antibiotik, menstimulasi sistem imun, melancarkan sirkulasi.

6.KUNYIT (Curcuma longa L.)
Efek : menghilangkan sumbatan, antibakteri dan antiradang.

7.SEREH ( Andropogon citratus)
Efek: melancarkan sirkulasi meridian dan darah, antiradang, menghilangkan rasa sakit.

8.KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.)
Efek : penurun panas, antibiotik, antiradang, menurunkan tekanan darah dan membersihkan darah

Berikut beberapa resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis :

Pemakaian Luar :
Resep 1.
Daun sambiloto segar dicuci bersih dan dihaluskan dan disaring airnya lalu diteteskan pada lubang hidung sebanyak 3 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

Resep 2.
Daun lidah buaya secukupnya di kupas kulitnya kemudian di jus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam lubang hidung sebanyak 2 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.

Pemakaian dalam:
Resep 1.
10-15 gram sambiloto kering + 20 gram kunyit + 20 gram jahe + 90 gram daun lidah buaya (dikupas kulitnya) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Resep 2.
15 gram pegagan kering + 15 gram ceplukan kering + 7-10 lembar daun sambung nyawa + 10 gram bunga krisan kering, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.

Catatan :
pilih salah satu resep dan lakukan 2 kali sehari secara teratur. Ampasnya dapat diulang untuk 1 kali perebusan lagi.
Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk perebusan, jangan menggunakan panci dari bahan logam.
Untuk keluhan serius tetap konsultasi ke dokter.
(Hembing: Tuesday, 25 Oct 2005 9:10:16 WIB)
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger