Di  Dalam puisi dan cerita-cerita rakyat di beberapa negara, banyak  diceritakan masalah tentang hubungan cinta dan tidak cinta antara  orangtua dengan anak-anaknya. Ada  beberapa negara di dunia ini tidak mempunyai cerita-cerita rakyat yang  berkenaan dengan penggambaran hubungan cinta kasih antara orangtua  dengan anak-anaknya.
 Dan  mereka hanya menekankan tentang cinta kasih kepada semua orang, yang  tentu saja termasuk orangtua mereka juga. Banyak sekali orang yang  menangis ketika mendengar dan membaca puisi dan cerita-cerita yang  menggambarkan tentang hubungan cinta kasih antara orangtua dengan anak. 
Ada  satu cerita berasal dari sebuah puisi yang amat terkenal di Srilanka.  Puisi yang asli terdiri dari empat bait, yang dapat mengubah seseorang  menjadi penuh belas kasih. Ceritanya sebagai berikut :
Pada  suatu ketika, hiduplah seorang ibu yang membesarkan anak laki-lakinya.  Dengan melalui berbagai penderitaan akhirnya ibu tua itu berhasil  menghantarkan anak laki-lakinya mencapai kehidupan yang sukses. Anak laki-laki itu lalu menikah dan mempunyai rumah sendiri. 
Setelah  ia berkeluarga dan mempunyai kehidupan yang cukup baik, tetapi ia tidak  pernah menengok kepada kedua orangtuanya yang sudah tua itu. Ayah dan  ibu tua itu sudah lama amat menderita, mereka tidak mempunyai makanan  dan pakaian yang cukup.
Pada  suatu hari karena mereka sudah amat kelaparan, tidak mempunyai lagi  makanan yang dapat dimakan, ibu tua itu merasa ia dapat meminta  pertolongan dari anaknya. Dengan badan yang sudah membungkuk, ia  berjalan perlahan-lahan menuju ke rumah anaknya untuk meminta makanan.  Anak laki-laki itu yang melihat ibunya datang segera bersembunyi di  dalam rumah. Ia diam saja di dalam rumah dan tidak mau keluar menemui  ibunya, ia lalu menyuruh isterinya keluar untuk menemui ibunya.
Di  depan pintu rumah, ibu tua itu berkata kepada menantu perempuannya,  bahwa ia amat lapar dan membutuhkan makanan. Menantunya tanpa berkata  sepatah katapun lalu masuk ke dalam rumah dan membawa sebuah keranjang,  lalu diberikannya kepada mertuanya, yang berisi dua liter gandum.
Tetapi  ibu mertua yang sedang kelaparan itu, tentu saja tidak dapat memakan  gandum yang belum dimasak itu. Ia harus memasaknya terlebih dahulu, dan  membutuhkan waktu yang cukup lama sampai gandum itu matang dan dapat  dimakan. Sedangkan ia sudah amat lapar, dan membutuhkan makanan yang  sudah matang supaya dapat segera dimakan untuk menghilangkan rasa  laparnya.
Ibu  tua itu menerima keranjang yang berisi gandum itu dengan perasaan  sedih, ia tidak bahagia. Ia menghadapi kenyataan yang pahit, ia hanya  menerima dua liter gandum, pemberian dari anak laki-lakinya yang amat  sangat dikasihinya. Anak laki-lakinya itu tidak mau keluar menemuinya  ketika ia datang, hatinya amat kecewa dan sedih sekali.
Diceritakan, ibu tua itu lalu mengucapkan syair ketika ia menerima gandum itu,
"Saya datang ke depan pintu rumah anakku
karena saya amat lapar dan hampir mati
Tetapi saya hanya memperoleh dua liter gandum
Saya ragu-ragu,
apakah saya harus menerimanya atau tidak
Oh anakku sayang
apakah saya pernah menakar air susuku ketika menyusuimu?"
Cerita selanjutnya : ternyata menantunya itu amat marah mendengar kata-katanya. Ia merasa kata-kata itu ditujukan untuk dirinya. Dengan marah ia lalu berkata :
"Hai  nenek tua, ibuku sendiri yang telah membesarkanku, dan tidak akan  membiarkan aku menderita sedikitpun, tidak ribut ketika ia datang, dan  hanya kami berikan seliter gandum. Kami kan sudah memberikanmu dua liter  gandum, tetapi kamu malah berkata-kata seperti itu. Sudahlah nenek tua,  pergilah dari tempat ini sekarang juga!"
Anak  laki-laki itu tidak berusaha meredakan pertentangan antara ibu dan  isterinya, ia hanya diam saja. Tetapi sejak saat itu setelah mendengar  puisi yang diucapkan si ibu tua, orang-orang menjadi merasa ngeri dan  takut apabila sudah tua nanti, akan menghadapi keadaan seperti yang  dialami oleh ibu tua itu.
Cerita  ini menekankan tentang kewajiban seorang anak untuk merawat ayah dan  ibunya yang sudah tua, seperti ayah dan ibu merawat anaknya dengan penuh  kasih yang tanpa batas ketika mereka masih kecil. Jadi seorang anak  harus berbakti dengan merawat orangtua mereka, dengan penuh hormat dan  dengan cinta kasih yang tulus ikhlas.sumber : http://msakya.blogspot.com