Warung Bebas

Sabtu, 26 Mei 2012

Sejarah Minuman Teh

     

     Negeri Cina menjadi tempat lahirnya teh, disanalah pohon teh Cina (Camellia sinensis) ditemukan dan berasal. Tepatnya di provisnsi Yunnan, bagian barat daya (South-West) Cina. Iklim wilayah itu tropis dan sub-tropis, dimana daerah tersebut memang secara keseluruhan adalah hutan jaman purba. Daerah demikian, yang hangat dan lembab menjadi tempat yang sangat cocok bagi tanaman teh, bahkan ada teh liar yang berumur 2,700 tahun dan selebihnya tanaman teh yang ditanam yang mencapai usia 800 tahun ditemukan ditempat ini.

     Legenda menjadi bentuk dokumentasi yang paling tua, dimana diceritakan bahwa Dewa pertanian yang menjadi cikal bakal pertanian dan temuan obat - obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa ia secara langsung mencoba ratusan herbal. Suatu waktu dewa terkena 72 racun, dan ternyata daun teh mampu menangkal semua racun tersebut.

     Teh Cina pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat – obatan (Abad ke-8 SM), itupun sudah berumur ribuan tahun riwayatnya. Orang – orang Cina pada waktu itu mengunyah teh (770 SM – 476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sop.

     Pada jaman pemerintahan dinasty Han (221 SM – 8 M), teh mulai diolah dengan pemrosesan yang terbilang sederhana, dibentuk membulat, dikeringkan dan disimpan, teh mulai dijadikan sebagai minuman, teh diseduh dan dikombinasikan dengan ramuan lain (misalnya : jahe) dan kebiasaan ini melekat kuat dengan kebudayaan masyarakat Cina. Lebih jauh lagi, teh kemudian digunakan sebagai tradisi dalam menjamu para tamu. Setelah jaman Dinasti Ming, banyak ragam jenis teh kemudian ditemukan dan ditambahakan, teh yang populer nantinya ini banyak dikembangkan di daerah Canton(Guangdong) dan Fukien(Fujian).

     Konsumsi budaya Cina akan kebiasaan minum teh pun menyebar, bahkan melekat erat pada setiap lapisan masyarakat.Pada tahun 800 M., Lu Yu menulis buku yang mendefiniskan tentang teh, dengan judul Ch'a Ching. Lu Yu adalah seorang anak yatim yang dibesarkan oleh cendekiawan Pendeta Budha disalah satu Biara terbaik di Cina. Sebagai seorang pemuda, diapun acap kali melawan disiplin pendidikan kependetaan yang kemudian membuatrnya memiliki daya pengamatan yang baik, performasinya pun meningkat dari tahun ke tahun, meskipun demikian, ia merasa hidupnya hampa dan tidak bermakna.

     Setelah setengah perjalan hidupnya, ia pensiun selama 5 tahun untuk mengasingkan diri. Dengan riwayat hidup dan perjalanan yang pernah disinggahinya, ia mengkondisikan beragam metode dalam bertanam dan mengelola teh jaman Cina Purba.

Perjalanan Teh ke Jepang

     Ternyata Pengaruh Teh Cina menulari Jepang, konsumsi teh menyebar melalui kebudayaan Cina yang akhirnya menjangkau setiap aspek masyarakat. Bibit teh dibawa ke Jepang oleh seorang pendeta Budha bernama Yeisei yang melihat bahwa teh Cina mampu meningkatkan meditasi. Ia dikenal sebgai Bapak Teh di Jepang, karena asal muasal inilah, teh Jepang erat kaitannya dengan Zen Buddhism. Teh diminati pula dalam kekaisaran Jepang, yang kemudian menyebar dengan cepat di kalangan istana dam masyarakat Jepang.

     Teh bahkan menjadi budaya dan bagian dari seni yang dituangkan dalam Japanese Tea Ceremony (Cha-no-yu atau air panas untuk teh). Upacara ini membutuhkan latihan yang panjang, bahkan hingga bertahun – tahun. Performasi dari Cha-no-yu adalah menjungjung tinggi kesempurnaan, kesopanan, pesona dan keanggunan.

Perjalanan Teh ke Negeri Barat

       
Jesuit Father Jasper de Cruz
     Budaya mengkonsumsi teh yang sudah dilakukan di Cina dan Jepang ternyata menjadi buah bibir di Eropa. Kelompok kafilah bahkan mendengar bagaimana orang – orang mengkonsumsi teh, dan mendapatkan informasi yang samar, lucunya mereka mendengar bahwa teh di seduh, digarami, diberi mentega dan kemudian dimakan. Orang Eropa yang secara personal menemukan teh dan kemudian menulis tentangnya adalah Jesuit Father Jasper de Cruz pada tahun 1560.

      Portugis menjalin hubungan dagang dengan Cina, mengembangkan jalur dagang dengan mengkapalkan teh ke Lisbon dan kemudian kapal – kapal Belanda berangkat ke Perancis, Negeri Belanda dan baltik, teh kemudian semakin populer ke belahan dunia barat.

     Teh singgah di Eropa pada jaman Elizabeth I,dan kemudian tren dalam kerajaan Belanda. Teh menjadi minuman yang mahal pada waktu itu (lebih dari $100 per pound-nya), sehingga para pedagang teh mendapatkan kemakmuran darinya. Masyarakat Belanda sangat menggemari teh, dan konsumsi teh pun meningkat pesat, meskipun demikian banyak yang mempertanyakan manfaat teh,dan berbagai dampak negatif lainnya. Apapun itu, masyarakat pada umunya tidak lagi mempermasalahkan/terpengaruh dan kembali menikmati minuman teh ini. Teh menjadi bagian dari masyarakat di eropa, dan ragam kombinasi konsumsi teh pun dicoba, seperti mencampurkan teh dengan susu. Pada masa itupun layanan teh disajikan pertama kali di restoran. Kedai minuman pun memberikan perkakas teh portable lengkap disertai alat pemanasnya.

     Teh pun sangat populer di Perancis, tetapi tidak berlangsung lama (+/- lima belas tahun ),dan kemudian digantikan popularitasnya dengan minuman yang memiliki daya tarik yang lebih kuat seperti anggur, kopi dan cokelat.

Teh di Amerika dan Inggris

Peter Stuyvesant
     Pada tahun 1650, orang – orang Belanda sangat aktif dalam perdagangan sampai pada dunia Barat. Peter Stuyvesant yang membawa pertamakali teh Cina ke Amerika untuk koloninya. (tempat itu kenal sebagai : New York - sekarang).

     Teh pertmana kali tiba di Inggris sekitar tahun 1650-an, setelahnya teh menjadi minuman yang sangat populer bahkan dapat dikatakan sebagai minuman nasional masyarakat Inggris.




Sumber: http://id.wikipedia.org/

Another fun tactic

Accuse anyone who counters Taubes or LC Dogma of being me.  I've noticed an increasing trend in my Inbox.  Yes, from time to time folks who frequent other blogs and such will shoot me a "have you seen this?" alert.   When I first started blogging, I still had time to participate in comments elsewhere.  That's really diminished a lot of late.  I may not get 1000 comments here, but I very much enjoy that we really have discussions here and I try to at least answer all comments and questions.  If I miss you, please don't take it personally, sometimes I read a comment, intend to reply, but by the time I get around to it, I just plain forget or get distracted. Still, the occasional getting sucked-in with recent events aside, I don't have time to read, let alone participate on other blogs (that is, those that haven't put me in the blacklist queue) much anymore.  So if you're one of those sending me these types of emails, I do thank you for keeping me apprised of what's being said or claimed about me, etc.
Read more »

More on NHANES & Obesity and the Alternate Hypothesis

Below is the NHANES data for men and women, altered a bit from the source to take out the distracting diabetes data.

Read more »
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger