Warung Bebas

Jumat, 31 Oktober 2008

Atasi Nyeri Haid Dengan Herbal Alami


Hampir seluruh perempuan di dunia pernah merasakan nyeri haid (Dismenorea), tentu saja dengan berbagai tingkatan mulai dari sekadar pegal-pegal di seputaran panggul dan sisi dalam hingga rasa nyeri yang luar biasa sakitnya. Namun, tak perlu khawatir karena nyeri haid itu bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala yang timbul akibat adanya kelainan dalam organ panggul. Bila kelainan itu diobati, maka nyeri haid akan hilang dengan sendirinya.

Seperti dikemukakan dr Boy Abidin SpOG dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading dalam acara media workshop, di Jakarta, pekan lalu, nyeri yang terasa dibawah perut itu biasanya terjadi pada hari pertama dan kedua haid. Derajat nyeriberkurang setelah keluar darah yang cukup banyak.

Penyebabnya secara alamiah bermacam-macam, dari meningkatnya prostaglandin sampai dengan perubahan hormonal ketika mulai haid, dan bahkan kecemasan yang berlebihan. Bila ditilik dari faktor penyebabnya, dr Boy membagi dalam dua kategori nyeri haid, yaitu primer dan sekunder.

"Untuk yang primer, faktor penyebabnya sering tak diketahui dengan pasti. Tetapi untuk nyeri haid sekunder, hampir sebagian besar disebabkan oleh kelainan dalam organ panggul," kata dr Boy seraya menyebut kelainan panggul itu antara lain endometriosis, infeksi, kelainan rahim sampai dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim.

Angka kejadian nyeri haid di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50 persen perempuan di setiap negara mengalaminya. Di Amerika angka prosentasenya sekitar 60 persen dan di Swedia 72 persen.

"Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan mencapai 55 persen perempuan usia produktif tersiksa oleh nyeri selama haid. Harap dicatat, sebagian dari perempuan yang terserang gejala nyeri haid yang berat bahkan tak mampu beraktifitas," katanya.

Untuk mengantisipasi nyeri haid, menurut dr Boy Abidin, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan. Disebutkan, antara lain, terapi anti prostaglandin, terapi hormonal, terapi bahan alami, dan tentu saja menjalani pola hidup sehat.

"Dua terapi pertama jelas melibatkan seorang dokter. Tapi untuk terapi bahan alami dan pola hidup sehat bisa dilakukan sendiri. Seperti memperhatikan asupan gizi seimbang, istirahat cukup dan olahraga sesuai kebutuhan," ujar dr Boy Abidin menyodorkan terapi alternatif itu.

Tapi masalahnya, sekarang ini banyak perempuan yang berkarir di luar rumah yang seringkali kesulitan waktu untuk melakukan hal-hal sehat semacam itu?

Pilihan berikutnya adalah terapi bahan alami. Sudah semakin lazim tren kembali ke alam. Tak mengherankan jika semakin banyak asupan berbahan alami ataupun herbal ditawarkan sebagai "obat" atau minuman pengurang nyeri haid.

Menurut Dr Dyah Iswantini, MAgr dari Pusat Studi BioFarmaka IPB, ada sejumlah herbal alami yang digunakan untuk menjaga kesehatan perempuan seperti licorice, damiana, tabat barito, dong quai, chaste tree berry, black cohos, labisia pumila dan kunyit.

Berdasarkan Artikel pada Majalah Herba Edisi Januari 2005, Tanaman Baru Cina, Daun Ungu, Myana dan Kunyit Putih juga sangat efektif mengatasi nyeri haid. Dosis yang dianjurkan untuk terapi ini adalah sebesar 3x1 kaps/hari dengan dosis perkapsul adalah 500 mg. Sedangkan produk Herbal import yang cukup efektif untuk mengatasi gangguan saat haid adalah tumbuhan Primerose.

Namun produk/tanaman herba ini tidak dianjurkan Untuk wanita yang sedang hamil dan menyusui karena dapat membahayakan kandungan dan pertumbuhan bayinya. (T-1)

Sumber : - Suara Merdeka Online

- Majalah Herba Edisi Januari 2005

SehatHerbal menyediakan ektrak herbal barucina, daun ungu, myana dan kunyit putih dgn harga @ 75rb/50 kapsul. Info lebih lanjut 081310343598 atau sehatherbal@gmail.com
22 November 2006 (Obat Asli Indonesia > Tanaman Obat)
Berbagai manfaat Sambiloto Andrographis paniculata (Burm.F) Ness

Sambiloto dengan botanical name Andrographis paniculata (Burm. F) Nees atau Justicia paniculata Burm.f. merupakan tanaman obat yang tumbuh baik di Indonesia dan tersebar hampir di seluruh pulau Jawa, Madura dan Bawean dengan ketinggian 1 ~ 700 m di atas permukaan laut. Tanaman yang terkenal pahit ini termasuk dalam famili Acanthaceae dan merupakan terna yang tumbuh tegak hingga mencapai ketinggian 1 m, mempunyai bunga berwarna putih dengan tanda lembayung pada bibir bagian bawah. Daerah penyebarannya selain di Indonesia, juga ditemukan di India, Asia Tenggara dan bagian selatan China. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama sambiloto atau pepaitan, ki oray, ki peurat, takilo (Sunda), bidara, sadilata, sambilata, takila (Jawa), sedangkan di China dikenal dengan nama chuan xin lian.

Menurut beberapa pustaka, secara tradisional sambiloto digunakan untuk radang amandel, borok, penawar racun makanan, tifus, demam, gatal, penawar racun serangga, penawar racun ular, diabetes, tonikum, disentri, penyakit telinga, eksim, radang usus buntu, masuk angina, trakoma, dipteria, pembersih darah, ayan, siphilis, gonorrhea, dan ketombe.

Kandungan kimia utama sambiloto adalah senyawa diterpen termasuk andrographolide, 14-deoxyandrographolide(DA), 14-deoxy-11,12-didehydroandrographolide (DDA), 14-deoxy-11-oxoandrographolide, neoandrographolide, andrographiside (dideoxyandrographolide), deoxyandrographoside (andropanoside), andrograpanin, deoxyandrographolide-19-D-glucoside, 14-deoxy-12-methoxyandrographolide, dan senyawa flavonoid. Juga telah dilaporkan enam senyawa diterpen lain dari sambiloto, yaitu 14-epi-andrographolide, isoandrographolide, 14-deoxy-12-hydroxyandrographolide, dan 14-deoxy-11-hydroxyandrographolide dan glukosida diterpen, 14-deoxy-11,12-didehydrographiside dan 6,5f-acetyl-neoandrographolide, telah diisolasi bersama-sama dengan empat dimer diterpen baru, bis-andrographolide A, B, C, dan D.

Beberapa manfaat sambiloto berdasarkan hasil penelitian
Berbagai aktivitas farmakologi sambiloto telah dilaporkan termasuk sebagai antiradang, antikanker, serta untuk menurunkan tekanan darah. Sebagai antiradang, dilaporkan bahwa suatu ekstrak metanol sambiloto mampu menekan produksi nitric oxide (NO) yang distimulasi oleh lipopolysaccharide (LPS) secara in vitro maupun ex vivo.

Telah diketahui bahwa NO adalah salah satu senyawa yang bertanggungjawab dalam proses terjadinya peradangan. Pada pengujian selanjutnya, dua senyawa lakton diterpen, andrographolide dan neoandrographolide yang diisolasi dari ekstrak metanol sambiloto menunjukkan aktivitas penekanan produksi NO pada suatu ketergantungan dosis antara 0,1 - 100 .'6dM, dan IC50 (dosis penekanan produksi NO sampai 50% dibanding terhadap kontrol) untuk kedua senyawa tersebut masing-masing adalah 7,9 dan 35,5.'6dM. Pada pengujian secara in vivo, neoandrographolide juga menekan produksi NO 35% dan 40%, yaitu apabila makrofag dikumpulkan setelah pemberian neoandrographolide secara oral dengan dosis masing-masing 5 dan 25 mg/kg/hari, dan kemudian diukur produksi NO yang distimulasi dengan lipopolysaccharide (LPS). Dengan cara dan dosis yang sama, ternyata andrographolide tidak menurunkan produksi NO pada pemberian secara oral. Disimpulkan bahwa neoandrographolide yang menghambat produksi NO baik secara in vitro maupun in vivo kemungkinan memainkan suatu peranan penting dalam penggunaan sambiloto sebagai suatu sediaan antiradang.

Aktivitas antikanker dari andrographolide, komponen utama dari sambiloto juga telah diuji dengan menggunakan beberapa jenis sel kanker. Andrographolide menghambat perkembangbiakan (proliferasi) berbagai sel tumor yang mewakili berbagai tipe kanker secara in vitro, dengan cara langsung beraktivitas pada sel kanker dengan menahan siklus sel pada fase G0/G1 melalui induksi penghambatan siklus sel protein p27 dan mengurangi aktivitas cyclin-dependent kinase 4 (CDK4). Aktivitas immunostimulan andrographolide ditunjukkan oleh peningkatan proliferasi lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor necrosis factor-alpha (TNF-.'61) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocyte terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker. Hasil ini menunjukkan bahwa andrographolide merupakan suatu komponen yang menarik dengan aktivitas antikanker dan immunomodulator, karena itu mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai suatu sediaan terapi kanker.

Larutan infus dari 6 - 7 daun sambiloto dikatakan efektif menurunkan tekanan darah tinggi sehingga dapat digunakan untuk penderita hipertensi. Dalam suatu percobaan untuk membuktikan efek penurunan tekanan darah, crude ekstrak air sambiloto telah difraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda polaritasnya menjadi fraksi etilasetat (FA), fraksi butanol (FB), dan fraksi air (FC). Fraksi-fraksi ini kemudian diuji pada tikus Sprague-Dawley (SD) melihat efek yang ditimbulkan terhadap mean arterial blood pressure (MAP). MAP adalah rata-rata tekanan sistolik yang mengalirkan darah ke seluruh organ sistemik dan merupakan suatu critical cardiovascular parameter. Ditemukan bahwa FA tidak mereduksi MAP, sementara crude ekstrak air sambiloto (WE), FB dan FC menyebabkan penurunan MAP yang signifikan dalam suatu ketergantungan dosis tanpa mengakibatkan penurunan denyut jantung yang signifikan. Nilai ED50 (dosis efektif yang menyebakan penurunan MAP sampai separuhnya dibandingkan terhadap kontrol) untuk WE, FB dan FC masing-masing adalah 11,4; 5,0; dan 8,6 mg/kg. Data ini menunjukkan bahwa komponen yang menyebabkan hipotensi terdapat dalam WE, FB dan FC. Tidak adanya penurunan denyut jantung yang signifikan menegaskan bahwa komponen penyebab hipotensi dalam farksi-fraksi ini mungkin tidak mempunyai efek langsung terhadap jantung.

Penelitian selanjutnya dipusatkan untuk mengevaluasi mekanisme aksi penurunan tekanan darah dari sambiloto menggunakan fraksi butanol (FB) dosis 5 mg/kg. Ditemukan bahwa a-adrenoceptor, muscarinic cholinergic receptor, dan angiotensin converting enzyme (ACE) tidak terlibat dalam aksi hipotensi dari FB. Hal ini terlihat karena aksi hipotensi FB tidak terpengaruh oleh propranolol, atropine, dan captopril. Selanjutnya, dengan adanya hexamethonium, pyrilamine, dan cimetidine, penurunan MAP oleh FB secara signifikan diperlemah, menunjukkan bahwa aksi hipotensi FB mungkin melibatkan autonomic ganglion dan histaminergic sistem.
Beberapa senyawa diterpen dari sambiloto yaitu DA, DDA, andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide, diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap MAP menggunakan tikus SD. Ditemukan bahwa andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide tidak memberikan efek terhadap MAP, sedangkan DDA menurunkan MAP dan kecepatan denyut jantung dengan ketergantungan dosis, sementara DA mempunyai efek yang agak lemah pada parameter yang diuji dibandingkan dengan DDA. Hasil ini menunjukkan bahwa efek hipotensi dari sambiloto dapat disebabkan oleh kedua senyawa diterpen, DDA dan DA. Disimpulkan bahwa suatu infus dari sambiloto dapat memberikan manfaat secara ilmiah untuk pengobatan hipertensi.

SehatHerbal.Com menyediakan ektrak herbal sambiloto, harga 50rb/45 kapsul. Info lebih lanjut 081310343598 atau sehatherbal@gmail.com
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger