ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK

Kamis, 17 Mei 2012

Beyond Ötzi: European Evolutionary History and its Relevance to Diet. Part III

In previous posts, I reviewed some of the evidence suggesting that human evolution has accelerated rapidly since the development of agriculture (and to some degree, before it). Europeans (and other lineages with a long history of agriculture) carry known genetic adaptations to the Neolithic diet, and there are probably many adaptations that have not yet been identified. In my final post in this series, I'll argue that although we've adapted, the adaptation is probably not complete, and we're left in a sort of genetic limbo between the Paleolithic and Neolithic state.

Recent Genetic Adaptations are Often Crude

It may at first seem strange, but many genes responsible for common genetic disorders show evidence of positive selection. In other words, the genes that cause these disorders were favored by evolution at some point because they presumably provided a survival advantage. For example, the sickle cell anemia gene protects against malaria, but if you inherit two copies of it, you end up with a serious and life-threatening disorder (1). The cystic fibrosis gene may have been selected to protect against one or more infectious diseases, but again if you get two copies of it, quality of life and lifespan are greatly curtailed (2, 3). Familial Mediterranean fever is a very common disorder in Mediterranean populations, involving painful inflammatory attacks of the digestive tract, and sometimes a deadly condition called amyloidosis. It shows evidence of positive selection and probably protected against intestinal disease due to the heightened inflammatory state it confers to the digestive tract (4, 5). Celiac disease, a severe autoimmune reaction to gluten found in some grains, may be a by-product of selection for protection against bacterial infection (6). Phenylketonuria also shows evidence of positive selection (7), and the list goes on. It's clear that a lot of our recent evolution was in response to new disease pressures, likely from increased population density, sendentism, and contact with domestic animals.

Read more »

0 komentar

1. Pertempuran gaugamela (331 SM)

Konfrontasi pertama antara pasukan Aleksander dan gajah perang Persia terjadi pada Pertempuran Gaugamela saat Persia mengerahkan lima belas gajah perang. Gajah-gajah tersebut ditempatkan di bagian tengah barisan Persia dan cukup membuat pasukan Makedonia terkejut, sampai-sampai Aleksander merasa harus memberi kurban pada Dewa Rasa Takut pada malam sebelum pertempuran. Namun menurut beberapa sumber, gajah-gajah itu tidak banyak terlibat dalam pertempuran karena terlalu lelah setelah melakukan perjalanan panjang menuju medan pertempuran. Aleksander menang secara meyakinkan di Gaugamela, namun dia sangat terpukau pada gajah perang Persia. Dia pun kemudian mengambil lima belas gajah perang tersebut dan memasukkannya ke dalam pasukannya dan jumlah itu bertambah ketika Aleksander menaklukan sisa wilayah Persia.

2. Pertempuran Sungai Hydaspes

Ketika Aleksander yang Agung memasuki daerah India, dia sudah memiliki pasukan gajah perang di bawah komandonya sendiri. Di India, Aleksander harus menghadapi pasukan Raja Porus, yang berkuasa di daerah Punjab di Pakistan modern. Raja Porus mengerahkan antara 85 sampai 100 gajah perang pada Pertempuran Sungai Hydaspes. Aleksander melawan dengan hanya mengerahkan pasukan infantri dan kavalerinya, yang pada akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Porus, termasuk pasukan gajahnya, meskipun korban juga berjatuhan di pihak Aleksander.

3. Pemberontakan Makabim

Kekaisaran Seleukos juga menggunakan gajah perang untuk menghentikan Pemberontakan Makabim di Judea. Ketika itu, gajah-gajah perang berhasil membuat para prajurit Yahudi, yang menggunakan senjata yang lebih sederhana, ketakutan. Eleazar Makkabeus, pria termuda di antara Hasmonean bersaudara, berhasil membunuh seekor gajah perang dalam Pertempuran Beth Zakaria. Dia menusuk perut sang gajah dengan tombaknya sebelum akhirnya dia mati tertindih oleh badan gajah tersebut. Dia menyerang gajah tersebut karena secara salah mengira bahwa gajah itu mengangkut Antiokhos V, raja Seleukos. Meskipun dia keliru dan akhirnya mati, tindakannya menjadi terkenal.

4. Pertempuran Vartanantz

Kekaisaran Sassaniyah mengerahkan gajah perang dalam kampanye-kampanye militer mereka melawan musuh-musuh di barat. Salah satu konflik yang terkenal adalah Pertempuran Vartanantz pada 451 M, saat gajah perang Sassaniyah berhasil menakut-nakuti pasukan Armenia.

5. Pertempuran Zama

Pasukan Romawi sendiri telah mengembangkan taktik anti-gajah perang, yang berujung pada kemenangan Romawi atas Hannibal dalam Pertempuran Zama pada 202 SM. Ketika itu gajah perang Hannibal menjadi tidak efektif karena begitu disiplinnya pasukan manipulus Romawi, yang membiarkan gajah perang Hannibal lewat begitu saja.

6. Perang Punisia

Terilhami oleh kehebatan gajah perang, Kartago pun mulai menggunakan gajah perang secara besar-besaran pada Perang Punisia Pertama. Pada Perang Punisia Kedua, Hannibal memimpin pasukan gajah perang menyeberangi pegunungan Alpen, meskipun pada akhirnya sebagian besar gajah itu mati karena kondisi lingkungan di sana.

7. Pertempuran Besar Yuthahatthi

Dalam banyak pertempuran, para pemimpin pasukan biasanya bertarung di atas gajah perang mereka. Salah satu pertempuran yang terkenal adalah ketika pasukan Burma menyerang Kerajaan Ayutthaya di Siam. Puncak pertempuran tersebut terjadi ketika putra mahkota Burma, Minchit Sra, dibunuh oleh raja Siam, Naresuan, dalam pertarungan di atas gajah pada 1593

8. Perang Perancis-Siam

Di Asia Tenggara, gajah perang masih terus digunakan sampai akhir abad kesembilan belas. Salah satu kesulitan utama di kawasan ini adalah keadaan medan geografisnya dan gajah bisa melewati daerah yang sulit dengan lebih mudah dibandingkan jika menggunakan kavaleri kuda. Tentara Siam memanfaatkan gajah perang yang dipersenjatai dengan jingal sampai Perang Perancis-Siam pada 1893.

Sumber: id.wikipedia.org/

0 komentar

Unik Informatika - StartOrb adalah salah satu fitur dari windows 7, dibalik semua itu startorb rupanya bisa diubah-ubah dan digonta-ganti sesuai dengan posting saya tentang macam-macam start orb, kali ini kita sendiri yang akan membuat startorb tersebut di PC kita.

Nah, untuk memudahkan semua itu, menurut saya yang hanya kita perlukan adalah Adobe Photoshop dan StartOrb Studio, berhubung Adobe Photoshop sedang saya upload maka StartOrb Studio yang akan menjadi software pertama kali saya bahas berdasarkan posting membuat StartOrb sendiri, untuk photoshop akan saya selesaikan kedepannya, secepatya.

Untuk mendownloadnya anda bisa klik download button dibawah ini, pertanyaan selanjutnya ! apa yang harus anda lakukan setelah mendownload software ini, perhatikan langkah-langkah dibawah ini sobat, cekidottt :

1. Download StartOrb Studio v.2.1, memang sudah ada yang v.3.1 tapi setelah saya coba banyak bug nya, jadi saya upload yang 2.1 saja.

2. Unrar file nya dan install dan buka softwarenya.

3. Setelah itu akan tampil jendela startorb studio nya dan isi biography nya, baik itu title, artist, genre dan comment nya.

4. Lalu, klik Tulisan Normal yang ada gambar folder dan kaca pembesarnya dan pilih gambar yang sudah kamu siapkan dalam bentuk *.png, *bmp, *.jpg dan *.gif.

5. Lakukan juga untuk Hover dan Pressed seperti langkah 4.

6. Jika anda membuat effect pada orb nya, bisa anda mengubahnya dimenu Group Effect dan Individual Effect.

7. Kalau anda ingin menyimpan hasil karya anda anda bisa menyimpannya dengan cara mengklik icon save yang gambarnya disket.

8. StartOrb pun siap dipakai.

Link Download StartOrb Studio :

Terima Kasih atas kunjungan anda !

0 komentar

Hey gang! I thought I'd bring your attention to a new page I added to the blog. I have published over 600 posts here in the past two or so years. The archives widgets are wanting in terms of being able to browse titles. I do try to organize by labels, but even many of those lists are cumbersome. Even when I try to find some of my own posts it often takes quite a while. And then it hit me, that it would be nice to just have a list of all of my blog posts. So I went searching for such a widget and found one quite quickly. If you look down the right side bar you will now see a link to the page where all my posts are listed in chronological order. While not all of my post titles are descriptive, many are, and I think this might help some of the newer readers, especially, to peruse what older material they might find interesting.

0 komentar

On Monday the hubs and I finally got around to checking out the new Korean owned market that opened up nearby recently. It's "full sized" -- taking the place of a regular grocery store and pretty much keeping the produce department intact. I can see getting fish/seafood from there quite often if that department stays as clean and stocked as it was.

They have a full complement of the shiritake, konjac, yam noodles and such (all the same thing essentially though some have a tinge of soy that makes them look less like cellophane noodles and more like ramen). These days I avoid those although prepared properly they can be an acceptable low carb/calorie filler. But I had heard of the kelp noodles and thought I'd like to give them a try.

So there amongst the others sat a package of Sea Tangle Noodles. I went to try them yesterday. They come in a plastic package, much like the shiritake. I was happy to discover there was no fishy smell that required extensive rinsing. But that's where the happiness ended. They are rather springy, almost like cartilage, utterly tasteless (not such a bad thing), but the texture was just gross. While shiritake noodles are weirdly chewy, these are crunchy! -- and not in a good way.

I think I'll try frying them up with some chili oil just to see if they might have some redeeming quality/use, but I just thought I'd share my experience to save anyone ever wondering the time and money. :D

0 komentar

This time in a somewhat heterogeneous (mixed) population of Type 2 diabetics. In type 2 diabetes, randomisation to advice to follow a low-carbohydrate diet transiently improves glycaemic control compared with advice to follow a low-fat diet producing a similar weight loss

From the paper:

In the low-fat group, the mean age was 62.7±11 years, there were 13 men and 18 women and the mean duration of known diabetes was 8.8±6.2 years.Corresponding figures for the low-carbohydrate group were 61.2±9.5 years, 14 men and 16 women and a duration of known diabetes of 9.8±5.5 years. Age, sex distribution and known duration of diabetes did not differ between the groups (all p>0.5).

This was a two year study with assessments at 6, 12 and 24 months along with an additional assessment of intake at 3 months. These time frames match up with Shai. Unlike Shai, the dietary prescriptions for both LF and LC were calorie restricted -- 1600 cal/day women, 1800 cal/day men and for LC there was no induction/phasing in more carbs. Average intake was assessed with 3 days of journaling including 1 weekend day. The oral medication usage at baseline was quite a mixed bag but similar between groups. For LF/LC the numbers were: diet only - 2/2, oral hypoglycemics - 13/15, oral hypo + insulin - 11/10. The breakdown of statin use by number of patients wasn't reported, though average dosage was provided in the summary table.

For most of the participants, the intervention was comprised of some initial dietary instruction and monthly group meetings. Dietary instruction was provided at baseline, 2, 6, and 12 months by different physicians. A dietitian provided the first week's menu, recipes, and was available to ask questions at group meetings but individual counseling was not provided for all. For some reason, during the first year, the dietitian had individual consultations with 4 LC'ers and 3 LF'ers. Retention was good as only 3LF/4LC were lost for failure to attend meetings. However at 24 months, the dietary record submission was quite different between groups with only 4 LF'ers (out of 28 completers) not submitting records while 10 LC'ers (out of 26 completers!) did not submit.

0 komentar

Ketika kamu diperkenalkan dengan sedeorang, pernahkah terbesit dalam hati, “Rasanya saya pernah bertemu orang ini. Di mana, ya?” Padahal, kamu belum pernah bertemu sebelumnya. Itu disebut gejala deja vu. Déjà vu adalah suatu perasaan aneh ketika seseorang merasa pernah berada di suatu tempat sebelumnya, padahal belum. Atau, merasa pernah mengalami suatu peristiwa yang sama persis, padahal tidak. Konon, orang tang sering mengalami hal itu memiliki bakat spiritual tinggi.

Para skeptis menganggap itu hanya sensasi. Namun banyak juga ahli yang percaya bahwa hal itu memang nyata. Ada yang menyebut bahwa peristiwa yang dirasakan berlangsung pada kehidupan silam. Ini bagi penganut paham reinkarnasi. Bagaimana bagi orang islam? Surat Al Hadid ayat 22 di atas memberi sekilas isyarat. Bahwa segala sesuatu yang belum terjadi, sudah tertulis dalam kitab. Tengoklah juga surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 96, “Allah menciptakan amu dan apa yang kamu perbuat.”

Semua peristiwa di bumi dan semua perbuatan kita memang sudah ada sejak awal. Lalu, akan terjadi satu per sat secara berurutan. Dan pada waktunya, aan terekam dalam saraf penyimpan di otak, mungkin suatu ketiks terjadi short-circuit, korslet di otak seseorang. Lintasan listrik di otak melompat nyerempet sinyal ke wilayah yang belum terjadi. Maka orang merasa sudah pernah mengalami atau melihat sesuatu. Padahal yang terjadi adalah dia “pernah” melihat, tetapi di masa depan. Selama ini “pernah” hanya dikaitkan dengan masa lalu. Gejala déjà vu memperluas makna “pernah” hanya dikaitkan dengan masa lalu. Gejala déjà vu memperlus makna “pernah” ke masa lalu dan juga masa depan.

Aneh? Tidak juga. Kita lihat dalam Surat Al Fath ayat 27, Allah membuka peristiwa ketika nantinya Rasulullah Saw. Memasuki Mekah dengan aman. Padahal, itu belum terjadi. Lalu Surat Ar-Ruum (30) ayat 2-4 yang berisi tentang kemenangan Romawi atas Persia, padahal itu baru terjadi beberapa tahun kemudian, itu contoh penyingkapan terhadap peristiwa yang belum terjadi bagi siapapun yang membaca Al Quran. Ternyata, selain kepada para nabi, kadang-kadang Allah memberi “bocoran” masa depan kepada manusia biasa juga. Masa depan memang sudah ada saat ini. Hanya saja, kebanyakan manusia tidak bisa melihatnya. Kecuali mungkin sekilas déjà vu yang dialami segelintir orang tadi. Wallahu a’lam.

Sumber : Buku Mukjizat Sains dalam Al Quran karya Ir. H. Bambang Pranggono, MBA., IAI

0 komentar

Unik Informatika - Kita tau Honda didirikan pada 24 September 1948 oleh Soichiro Honda, Honda merupakan produsen sepeda motor yang terbesar di dunia sejak tahun 1959. Nah, terobosan terbaru yang diberikan oleh Astra Motor Honda untuk pelanggan setia nya adalah Teknologi PGM-FI. Teknologi ini akan memberikan 7 kelebihan pada anda yaitu, Lebih RAMAH LINGKUNGAN, Lebih IRIT BAHAN BAKAR, Lebih BERTENAGA, Lebih Mudah MENGHIDUPKAN MESIN, Lebih Mudah PERAWATAN, Aman dengan Premium dan Garansi 5 Tahun, sehingga pantas menyandang gelar "Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda". Apa lagi coba yang membuat anda kurang yakin untuk mencoba produk terbaru dari Honda ini? mungkin jika saya mempunyai kelebihan saya akan mencoba membeli salah satu produk varian dari Honda yaitu mungkin CBR 150R.

Nah, disini saya akan mencoba menguraikan 7 kelebihan yang dihasilkan oleh teknologi PGM-FI :

1. Lebih Ramah Lingkungan

Teknologi PGM-FI dikembangkan dari hasil perpaduan antara kecerdasan yang dimiliki oleh sensor O2 dan Catalytic Converter dalam teknologi ini untuk mengendalikan kadar gas buang yang mampu menekan emisi mencapai angka 90%, sesuai dengan standar regulasi EURO 3 dan tentunya pasti dapat menjaga udara lingkungan sekitar tetap bersih dan nyaman.

2. Lebih Irit Bahan Bakar

Teknologi PGM-FI juga memiliki kelebihan mengendalikan komposisi optimal antara pasokan bahan bakar dan oksigen untuk menghasilkan pembakaran yang lebih efisien hingga angka 17%, dahsyat bukan?

3. Lebih Bertenaga

Mungkin anda seorang penikmat balapan motor kelas MotoGP, pernahkah membayangkan tenaga mesin MotoGP menghiasi kendaraan anda? Pada teknologi PGM-FI ini anda akan merasakan tenaga mesin MotoGP akan ada pada mesin motor Honda anda karena pengaturan kinerja mesin yang telah memprogram pada setiap putaran mesin akan memberikan akselerasi yang lebih responsif, teknologi itulah yang sekarang digunakan pada mesin MotoGP.

4. Lebih Mudah Menghidupkan Mesin

Mungkin kendaraan anda yang sekarang, jika sudah lama tidak menghidupkan mesin akan membutuhkan banyak waktu untuk menghidupkan mesin kendaraan anda pada waktu pertama dinyalakan, nah pada teknologi PGM-FI ini kecanggihan berhasil diciptakan oleh Honda karena bisa membuat mesin anda lebih mudah dinyalakan di segala macam kondisi suhu udara, ketinggian kita dari permukaan laut dan dan bahkan setelah sekian lama mesin tidak dihidupkan yang membuat mesin kita dalam keadaan dingin sekalipun.

5. Lebih Mudah Perawatan

Bagi anda-anda yang mempunyai kesibukan sehari-hari yang mungkin bisa dikategorikan super sibuk, mungkin anda jarang meluangkan waktu untuk merawat kendaraan anda, Honda menjawab masalah anda dengan Sistem Kendali Elektronik dalam PGM-FI yang didukung oleh MIL (Malfuction Indicator Lamp) untuk mengindefikasi gangguan pada mesin melalui jumlah kedipan lampu yang bisa membantu kita mengetahui masalah lebih mudah, untuk melakukan perawatan nya pun Bengkel Resmi Honda sudah tersebar di kota-kota seluruh Indonesia, jadi kita tidak perlu susah-susah mencari tempat perawatan karena disana akan langsung ditangani oleh Teknisi-teknisi yang sudah berpengalaman dan disertifikasi.

6. Aman Dengan Premium

Mungkin kita berpendapat mengisi bahan bakar kendaraan bermotor lebih baik menggunakan Pertamax saja, itu memang benar. Tapi Honda dengan teknologi PGM-FI nya bahan bakar Pertamax dan Premium sama saja, dan bisa cocok dengan Premium di seluruh SPBU di Indonesia.

7. Garansi 5 Tahun

Honda tidak bosan-bosannya membuat suatu pelayanan bagi konsumennya, salah satunya adalah Garansi. Pada hal ini, Garansi yang diberikan oleh Honda kepada mesin yang berkomponen PGM-FI berlaku sampai 5 Tahun atau bisa dikatakan 50.000 KM. Namun garansi ini hanya berlaku untuk Spacy dan Supra X Helm In PGM-FI saja, lama sekali ya? mantap ni demi kepuasan semua konsumennya menurut saya.

Setelah saya menjelaskan tentang kelebihan yang kita dapatkan dari Teknologi PGM-FI, mungkin anda penasaran dengan cara kerja dari Honda PGM-FI, Teknologi PGM FI ini dikendalikan secara elektronik untuk memasok bahan bakar dan oksigen secara sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh mesin pada setiap waktu dan keadaan. Sistem Injeksi ini mengandalkan peran berbagai komponen sensor yang mengirimkan sinyal informasi ke pusat kontrol mesin ECM (Engine Control Module), yang kemudian memberikan sinyal perintah ke komponen keluaran di dalam mesin untuk menghasilkan tenaga optimal secara efisien dengan emisi yang ramah lingkungan. Dalam benak saya, anda pasti sudah mempunyai keinginan setidaknya mencoba bahkan menggebet salah satu varian Honda PGM-FI bukan? namun belum mengetahui varian produk Honda yang memiliki fitur teknologi PGM-FI, jangan khawatir saya akan mencoba setidaknya membuat anda mengetahui jenis-jenis PGM-FI ini. Langsung saja, Produk yang ditawarkan oleh Honda untuk PGM-FI ada 6 macam, yaitu CBR 250R, CBR 150R, PCX, SUPRA X 125 Helm In PGM-FI, Spacy Helm In PGM-FI dan satu lagi Vario 125 Techno PGM-FI. Untuk memperjelas penjelasan saya, berikut adalah penjelasan dan spesifikasi dari keenam varian Honda PGM-FI :

1. CBR 250R

Varian Honda satu ini adalah sepeda motor kategori Sport yang memiliki kecanggihan teknologi dan gaya sporti mewah kelas dunia. Fitur nya memiliki teknologi yang tinggi, kecepatan yang mantap dan stabil dan pastinya selalu memberikan kenyamanan bagi setiap pengendara motor sport. CBR 250R juga memiliki varian tersendiri yaitu Candy Ruby Red, Silver Sword Metallic dan Asteroid Black Metallic.