Air dan Kehidupan di bumi
Air memiliki peranan yang sangat luar biasa bagi kehidupan di muka bumi ini. Di lapisan terluar bumi, air menutupi hampir 71% permukaanya dan sisanya merupakan daratan yang kita diami ini. Saking besarnya luas perairan ini, menjadikan air juga sangat besar fungsinya dalam kelangsungan hidup berbagai macam makhluk hidup di dunia. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara).
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Dan air membutuhkan suatu proses untuk berubah dari suatu bentuk ke bentuk lainya, proses ini dapat terjadi secara alami, dan dapat pula dilakukan dengan teknologi manusia.
Ekosistem Air
Ekosistem di bumi ini dibagi menjadi 3 yaitu Ekosistem Darat, Ekosistem Air, dan Ekosistem Peralihan. Ekosistem Air masih dibagi lagi menjadi 2 yaitu Ekosistem Air Laut dan Ekosistem Air Tawar. Ciri-ciri ekosistem air laut yaitu tingkat salinitas atau keasinan air tinggi dan densitas lebih tinggi daripada ekosistem air tawar. Sedangkan ciri-ciri ekosistem air tawar yaitu tingkat salinitas dan densitas rendah, dan juga dipengaruhi oleh perubahan iklim dan cuaca. Berbagai macam flora dan fauna menempati ekosistem air ini, karena cakupan wilayahnya yang luas, maka dengan tidak langsung jumlah dan varietas flora dan faunanya tinggi.
Jenis flora yang menempati ekosistem airtawar yaitu hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau). Sedangkan jenis fauna yang menempati ekosistem ini adalah hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja. Ciri-ciri fauna yang menempati wilayah ekosistem ini yaitu:
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah. Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
1. Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses osmosis.
2. Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif
3. Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan melalui insang dan saluran pencernaan.
Sedangkan ciri-ciri flora dan fauna fauna yang menempati ekosistem air tawar adalah pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
1. banyak minum
2. air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
3. sedikit mengeluarkan urine
4. pengeluaran air terjadi secara osmosis
5. garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
Cakupan air dan ekosistem air di bumi
1. wilayah laut, dimana kadar garam disini sangat tinggi, tempat dimana ikan-ikan besar sebagai sumber protein terbesar bagi manusia, tempat juga dimana mamalia laut tinggal yang ukuranya dapat mencapai ukuran yang sangat luar biasa. Disini juga dapat ditemui berbagai jenis flora seperti terumbu karang, akar bahar, dan juga berbagai macam flora dan fauna lainya yang beragam jenisnya yang berbeda sesuai dengat kedalaman tempat tinggalnya di dalam laut.
2. Yang kedua yaitu ekosistem danau, di tempat ini banyak dijumpai ikan-ikan air tawar yang kerap dibudidayakan oleh masyarakat, dan untuk jenis floranya dapat dijumpai bebagai jenis alga.
2. Yang kedua yaitu ekosistem danau, di tempat ini banyak dijumpai ikan-ikan air tawar yang kerap dibudidayakan oleh masyarakat, dan untuk jenis floranya dapat dijumpai bebagai jenis alga.
3. Kelanjutan dari ekosistem danau yaitu ekosistem sungai, jenis flora dan faunanya juga cenderung sama, dalam ekosistem sungai ini kerap pula dijumpai hewan-hewan amfibi seperti kura-kura, salamander, berang-berang, dan juga buaya.
4. Ekosistem selanjutnya yaitu ekosistem rawa, rempat dimana biasanya sebuah genangan air yang luas, dengan kedalaman yang rendah, dan juga ditumbuhi berbagai macam tumbuhan seperti tumbuhan bakau yang sering ditinggali ikan-ikan kecil yang berenang diantara akar-akar tanaman bakau.
5. Kemudian ekosistem pantai. Letaknya berbatasan denga ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Organisme yang hidup di ekosistem ini memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Contohnya yaitu moluska, ganggang, kepiting, burung pantai, siput, landak laut, dll.
6. Yang terakhir adalah estuari, yaitu tempat bersatunya sungai dengan laut. komunitas tumbuhanya antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplangton.
Komunitas hewanya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
Peranan Air bagi Kelangsungan Kehidupan di Bumi
Air memiliki banyak sekali peranan dalam kelangsungan kehidupan di muka bumi ini. Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan dan minuman lain selain air. Kemudian fungsi lainnya yaitu sebagai pelarut, pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh manusia, pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu, limbah rumah tangga juga dibawa oleh air melalui saluran pembuangan. Pada negara-negara industri, sebagian besar air terpakai sebagai pelarut. Dalam seni air dipelajari dengan cara yang berbeda, ia disajikan sebagai suatu elemen langsung, tidak langsung ataupun hanya sebagai simbol. Dengan didukung kemajuan teknologi fungsi dan pemanfaatan air dalam seni mulai berubah, dari tadinya pelengkap ia mulai merambat menjadi obyek utama. Contoh seni yang terakhir ini, misalnya seni aliran atau tetesan (sculpture liquid atau droplet art). Fungsi lainya yaitu pemanfaatan air sebagai sarana transportasi untuk memudahkan manusia berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainya. Dan untuk beberapa umat beragama di dunia, air dianggap sebagai lambang kesucian. Karena warnanya dan sifatnya sehingga air dianggap dapat mensucikan diri dari berbagai macam kotoran dan dosa.
Tetapi akhir-akhir ini manusia mulai lalai dalam menjaga kelestarian air di bumi, hal ini terbukti dengan pembuangan limbah pabrik ke laut dan juga limbah rumah tangga ke sungai. Apabila masalah-masalah tersebut tidak cepat diatasi, maka akan menimbulkan berbagai macam masalah antara lain susahnya mendapat air bersih, munculnya lingkugan yang kumuh, timbulnya berbagai macam penyakit, dan nantinya dapat pula memunahkan beberapa spesies hewan maupun tumbuhan yang berada pada ekosistem air.
Oleh karena itu marilah kita senantiasa menjaga kelestarian air dan juga lingkungan lainya di bumi, sehingga akan terjadi suatu timbal balik antara air dan makhluk hidup, sehingga tidak akan ada lagi hal-hal yang harus rusak akibat tidak sesuainya faktor-faktor dalam sirkulasi air dan kehidupan manusia. Dan dengan demikian, anak cucu kita masih bisa menikmati betapa luar biasanya air pemberian Tuhan YME ini.