Warung Bebas

Kamis, 21 Februari 2013

Informasi Pilihan Perawatan Kesehatan Aternatif












Gejala Rematik (RA) adalah peradangan sendi
kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan ini  terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang
berfungsi sebagai pertahanan terhadap masuknya virus, bakteri, dan jamur, gagal
membedakan jaringan tubuh sendiri dengan benda asing. Sehingga system imun
akhirnya menyerang jaringan tubuh sendiri,

Tips Agar Komputer Tidak Lelet

Komputer yang seperti siput/ lelet kaya mbah-mbah jalan memang bikin jengkel kita. berikut tips agar komputer kita tidak lelet.
1. Jangan Memasang program terlalu banyak
2. Jangan menggunakan icon terlalu banyak pada destop, karena ini juga Memakan Kapasitas RAM yang  
    terpakai.
3. Defrag hardisk minimal 1 minggu sekali.
4. Perhatikan space hardisk
5.  Gunakan satu Antivirus dalam satu komputer. Dalam beberapa komputer yang pernah saya  gunakan milik kawan saya, banyak yang menggunakan lebih dari satu Antivirus dalam satu komputer. Percuma saja, ini bukanya malah melindungi komputer anda, bahkan ini malah merugikan anda. Dua antivirus yang berkerja dalam komputer anda akan saling menganggap Antivirus lainya sebagai virus. Contohnya anda menggunakan Antivirus McAfee dan Avast. Dua Antivirus itu dijalankan, dan tidak jarang Avast akan menganggap Mc Afee sebagai virus, bahkan sebaliknya. Kerugian lainya, sebuah antivirus biasanya memakan jumlah space ram yang besar, apalagi dua antivirus yang berkeja bersamaan. Ini akan memakan secara double space ram anda. Gunakan saja Antivirus yang bagus namun hanya memakan sedikit space ram, seperti Smadav.
Penyebab Antivirus banyak memakan space ram adalah karena fitur real timenya yang paling banyak memakan space ram.
6. Bersihan Komponen Komputer dari debu. Karena dengan banyak debu maka komputer akan cepat panas dan ini akan menggangu kinerja komputer

Demikian beberapa tips supaya komputer kita tidak lelet semoga postingan ini bermanfaat. GBU        

5 Hal Sepele Yang Bisa Membuat Wanita Jatuh Cinta

                Wanita memang mudah tersentuh dengan hal-hal yang bersifat sentimentil atau menguras sisi emosionalnya. Bahkan tindakan sekecil apapun, bisa membuat wanita merasa dihargai dan dicintai kekasihnya. Namun, banyak pria yang masih tidak mengerti bagaimana menyenangkan kekasihnya. Padahal, tidak perlu usaha yang sulit untuk membuat wanita merasa dicintai

.
1. Pelukan. Jangan remehkan kekuatan pelukan. Wanita akan merasa sangat dicintai dan disayangi saat dipeluk kekasihnya. Apalagi jika pelukan itu diberikan pada momen yang tak terduga. Misalnya, pelukan spontan saat sedang jalan bersama, atau pelukan dari belakang ketika wanita sedang melamun. Para kaum hawa juga bisa tahu, seberapa tulus seseorang mencintai dia dari cara pria memeluk mereka.

2. Membawakan Barang-Barang. Ketika wanita sedang membawa barang-barang yang berat, seperti kantung belanja, dan pria langsung mengajukan bantuan, wanita akan sangat menghargai hal ini.

3.Ucapan "Aku Cinta Kamu". Mungkin para pria menganggap, tindakan saja sudah cukup untuk mengungkapkan rasa cintanya. Tapi tidak begitu dengan wanita. Mereka seperti perlu sebuah pernyataan dalam bentuk verbal, yang semakin membuatnya yakin kalau dia benar-benar dicintai. Bukan berarti wanita suka rayuan gombal, tapi minimnya ucapan cinta, bisa membuat wanita khawatir akan hubungan asmara yang dijalani dan merasa tidak diperhatikan. Wanita pun tidak butuh mendapat ucapan "Aku sayang/cinta kamu" setiap saat, hanya pada momen-momen tertentu saja. Contohnya saat ulang tahun, perayaan satu tahun pacaran, atau sesekali di waktu yang tak terduga.

4. 
Memuji Meski Anda Mengenakan Baju Tidur. Minggu pagi, ketika Anda sarapan masih mengenakan baju tidur, suami memuji Anda. Ketika suami berkata, "Kamu tetap terlihat cantik dalam busana apapun", tentunya bisa membuat hati wanita melambung
5. Memikirkan Hal-Hal Kecil. Ketika gula atau kopi habis, tanpa diminta si dia sudah membelikannya untuk Anda. Ketika si dia ingat hal-hal yang Anda lupa, Anda akan makin cinta padanya.

Nah itu dia hal-hal yang sering kita lupa tetapi mempunyai dampak besar pada pasangan kita. ok semoga membantu.

Apakah Anak Anda Nakal?



Anak-anak bisa nakal karena mereka ingin bermain dan bersenang-senang sepanjang waktu. Anak-anak cepat bosan sehingga mereka perlu aktivitas yang banyak bergerak dan banyak stimulasi. Sering kali mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan, sehingga mereka membutuhkan pengawasan, kalau tidak mereka akan melakukan hal-hal yang dilarang. Seperti spons, mereka menyerap apa yang ada di sekitar mereka dengan cara menyalin dan meniru. Jadi, jika orang tua berperilaku buruk maka anak-anak akan berperilaku buruk dan mengambil karakteristik orangtua mereka.
Orangtua perlu fokus pada perkembangan anak dan tidak mengambil cara mudah dengan hanya meletakan mereka di depan TV, internet atau konsol game. Sikap kebanyakan orang adalah bahwa mereka ingin menikmati hidup dan mereka tidak mau menanggung penderitaan dan kesulitan. Jadi apa yang mereka lakukan? Dalam rangka membuat hal-hal mudah bagi diri mereka sendiri, mereka menyalakan TV. Dan apa yang terjadi adalah bahwa anak-anak mereka menonton TV atau melakukan sesuatu yang tidak berguna sepanjang hari. Ada juga kecenderungan orang tua mempekerjakan pengasuh untuk menemani anak-anak mereka. Jadi orang tua benar-benar merasa nyaman meninggalkan anak-anak mereka dengan orang asing? Tampaknya banyak orangtua yang bersungguh-sungguh menikmati diri mereka sendiri bahkan mereka pergi sepanjang hari untuk mencapai tujuan mereka.
Perkembangan anak adalah sesuatu yang harus jadi perhatian orang tua bukan sekedar membersihkan muntah anak di karpet. Tak pelak anak akan tumbuh menjadi orang dewasa dan akan menjadi anggota masyarakat yang aktif. Mereka perlu memiliki keterampilan sosial yang baik dan mampu berbicara serta berkomunikasi secara efektif. Peneliti perkembangan anak telah menyebutkan bahwa pendidikan harus menarik dan prosesnya menyenangkan. Tapi masalahnya adalah bahwa banyak kasus yang terjadi, dimana bermain lebih ditekankan daripada belajar.
Seorang anak tumbuh dengan sangat cepat, sehingga kita sebagai orang tua harus menggunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan perilaku yang positif. Waktu anak-anak tumbuh tidak dapat di ulang kembali dan kita tidak akan mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaiki mereka. Harus ada perbedaan yang jelas antara belajar dan bermain, dan keduanya tidak boleh dicampur atau dikombinasikan karena ini belum terbukti efektif. Seperti pepatah, "ada waktu untuk bermain dan ada waktu untuk belajar".
Pada akhirnya, terlepas dari faktor-faktor lain, anak-anak kita akan menjadi apa yang kita contohkan dan ajarkan kepada mereka dan mereka akan menjadi anak-anak yang nakal jika kita tidak fokus membesarkan mereka.

The New Paleo Diet Study: Paleo-type-style-ish Diets vs. "Paleo"

There's a new Swedish paleo diet study out: A Palaeolithic-type diet causes strong tissue-specific effects on ectopic fat deposition in obese postmenopausal women.  The title sounds promising, but my first reaction to it, sadly, not so much about the potential findings, but, what exactly is this paleo-TYPE diet??  It would appear to be based loosely on Cordain's original Paleo Diet (I hear that's trademarked).  

This was a small study, 10 women, no control group, lasting only 5 weeks.  There were some benefits including around 10 lbs average weight loss and almost 50% reduction in liver fat.  This shall be for another blog post.  But what diet was tested?  Here's the diet description from the full text:
Participants were given prepared meal portions that were intended to provide an average intake of about 30 energy percentage (E%) protein, 40 E% fat (mostly unsaturated) and 30 E% carbohydrates for breakfast, lunch and dinner, together with 40 g nuts (walnuts and sweet almonds) on a daily basis for 5 weeks.

Read more »

From another happy EHR user: automatic data "corrections" that alter the past

From another happy EHR user:

One of my patients was married in late 2012.  

Her name changed from XXXX to YYYY.

Today I incidentally reviewed this patient's chart.

Can you guess what name appears on all progress notes (on the LCD screen and in printed form)…going back to early 2007?

You guessed it…YYYY…even though her name was XXXX until late 2012.

I've also seen this happen with providers.  Example:  an RN received her NP.  When they updated her prof designation in the EHR, ALL of her notes were changed to NP…even though about 10 of those years she was an RN.

That's data integrity if I've ever seen it!

These "features" could create injurious clinical confusion, and credentialing issues in litigation as well.

Thus are the risks of having merchant computing "experts", with little understanding of how clinical and medicolegal issues differ from selling doggie biscuits, shove their bad health IT down clinician's throats.

(Or, perhaps the better metaphor would involve the distal end of the GI tract.)

-- SS

Infeksi Kandung Kemih Juga Terjadi pada Pria




... In the NEJM article "The 'Meaningful Use' Regulation for Electronic Health Records", David Blumenthal, M.D., M.P.P. (ONC Chair) and Marilyn Tavenner, R.N., M.H.A. (10.1056/NEJMp1006114, July 13, 2010) available at this link, the opening statement is (emphases mine):


The widespread use of electronic health records (EHRs) in the United States is inevitable. EHRs will improve caregivers’ decisions and patients’ outcomes. Once patients experience the benefits of this technology, they will demand nothing less from their providers. Hundreds of thousands of physicians have already seen these benefits in their clinical practice.


I think it fair to say those are grandiose statements and predictions presented with a tone of utmost certainty in one of the world's most respected scientific medical journals.

Even though it is a "perspectives" article, I once long ago learned that in writing in esteemed scientific journals of worldwide impact, statements of certainty were at best avoided, or if made should be exceptionally well referenced. I note the lack of footnotes showing the source(s) of these statements.

I also note the lack of mention of literature refuting or potentially refuting these statements of certainty. I can think of more than a few examples of the latter just off the top of my head [ref. 1-15 below, certainly not a comprehensive list but merely skimming the surface].

... So, did the NEJM publish fact, or political platitude?

Can someone provide a list of peer reviewed, rigorous studies that back the assertions of certainty in 10.1056/NEJMp1006114, and override the body of literature that could cast doubt on these assertions of certainty?

The negative if not bitter reader comments to yesterday's New York Times article on the health IT lobby (link) certainly cast some doubt.

My respect has dropped several more notches in 2013.

The NEJM has served as a PR journal for health IT once again.

In a correspondence piece "Early Results of the Meaningful Use Program for Electronic Health Records", N Engl J Med 2013; 368:779-780,  February 21, 2013 by Adam Wright, Ph.D., Stanislav Henkin, B.A., Joshua Feblowitz, M.S., Allison B. McCoy, Ph.D., David W. Bates, M.D. and Dean F. Sittig, Ph.D., the following statement is published (emphases mine):

... The downstream effects of meaningful use on quality, safety, and efficiency are not yet known, and further increases in EHR adoption, functionality for clinical decision support systems, and research are needed to ensure the effectiveness of the meaningful use program

I note that Begging the Question is a fallacy in which the premises include the claim that the conclusion is true or (directly or indirectly) assume that the conclusion is true.

Further, I made the following points in my Jan. 2010 post "Meaningfully Experimental Protocols and Interfaces to Nowhere? Nagging Questions On Healthcare IT Remain":

... there is a major problem with the term "meaningful use" itself:

This [term "meaningful use"] is an example of putting the cart before the horse, and is a semantically-based, self contained logical fallacy of sorts. If a health IT system is harmful, the term "meaningful use" is itself Orwellian. If we don't know if HIT is beneficial, or have doubts, then such as term presupposes that health IT is inherently beneficial. A better term would have been "good faith use" - use based on the faith or hope that health IT will have an overall positive effect. The term "meaningful use" jumps the gun and is more a political slogan than a "meaningful term."

I go further. Use of a term that a priori assumes some outcome reflects the antithesis of science. The term "meaningful use" in the domain of technology implies that those following the recipe for use of some technology, as well as their subjects, will experience meaningful outcomes. A parallel is in the logical fallacy of begging the question or circular argument, where the conclusion of an argument is among its premises.

In this current NEJM passage, the "question" of MU effectiveness is shamelessly begged like a hungry puppy begging for a Snausage doggie snack.



"Ensure the effectiveness?"  The inherent assumption is that MU (developed by consensus committee without supporting rigorous evidence of effectiveness), whose 'downstream effects' are admittedly unknown, WILL be effective - if only we spend MORE billions of dollars on the technology.

At best, the appropriate statement to have been made is this:

... The downstream effects of meaningful use on quality, safety, and efficiency are not yet known, and further increases in EHR adoption, functionality for clinical decision support systems, and research are needed to determine if meaningful use will have any positive impact on healthcare quality, safety and efficiency."

From a physician commenter overseas who excels in demolishing health IT propaganda: 

Seriously, did they proof read the last paragraph? How did the NEJM editors let that get printed? 

Given the recent food scandal in the UK, it is like the PM saying we are not quite sure that there's horsemeat in the Burgers and Lasagna so we are going to need to import a lot more of this muck from France, Poland & Romania before drawing any conclusions...

Shame on the New England Journal.  My respect for them is even lower than after the 2010 health IT advert as above.  This current letter's conclusion is a high school-level faux pas and, in my opinion, should not have been published in its present form.

-- SS

Addendum:  Let's see if they publish my Letter to the Editor on this matter, submitted today.

Second addendum:  a reader opined that MU could have a negative impact on quality, safety and efficiency (cf. yesterday's NYT article and reader comments, link).  While less likely, we just don't know.

Addendum Mar. 18, 2013

I received this today from the NEJM:

Your letter referring to the Wright article of 21-Feb-2013  has been received.  Because of the limited availability of space, we can publish only a fraction of the letters we receive.  Although we will not be able to print yours, we have forwarded a copy to the authors in case they wish to reply directly to you.
 
This is why I blog.

-- SS

Gejala dan Pengobatan Demam Rematik Pada Anak





Demam Rematik adalah peradangan yang terjadi pada persendian (artritis) dan jantung (karditis), dan banyak terjadi pada anak-anak dengan usia 5-15 Tahun. Demam Rematik Pada Anak disebabkan akibat infeksi streptokokus pada tenggorokan. Dan merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang berbagai bagian tubuh seperti; persendian, jantung dan kulit.


Gejala ini akan meningkat

Gejala Awal Kanker Prostat yang Mematikan



 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger