Warung Bebas

Kamis, 02 Mei 2013

Resiko Mematikan Terlalu Sering Melahirkan





Slogan “Banyak Anak Banyak Rejeki” saat ini
sudah mulai ditinggalkan oleh keluarga modern. Alasan utama tentu adalah
semakin meningkatnya biaya hidup dan pendidikan. Namun apabila dikaji menurut
ilmu kesehatan, para ilmuwan menyebutkan bahwa ternyata banyak anak juga bisa
memperpendek usia khususnya pada wanita.





Sebuah penelitian yang dilakukan Para ilmuwan
dari Universitas Gothenberg

Harapan Kehamilan pada Wanita Usia Subur




Wanita Usia Subur adalah wanita yang masih dalam usia
reproduktif, yaitu antara usia 15 – 49 tahun, dengan status belum menikah,
menikah, atau janda. Wanita Usia Subur ini mempunyai Organ Reproduksi yang masih berfungsi
dengan baik, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kehamilan, yaitu antara
umur 20 sampai dengan 45 tahun. Usia subur Wanita berlangsung lebih cepat apabila
dibandingkan

Speaking at AHS13

The 2013 Ancestral Health Symposium will be held in Atlanta, GA, August 14-17.  Last year was a great conference, and I look forward to more informative talks and networking.  Tickets go fast, so reserve yours now if you plan to attend!

This year, I'll be speaking on insulin and obesity.  My talk will be titled "Insulin and Obesity: Reconciling Conflicting Evidence".  In this talk, I'll present the evidence for and against the idea that elevated insulin contributes to the development of obesity.  One hypothesis states that elevated insulin contributes to obesity, while the other states that elevated insulin is caused by obesity and does not contribute to it.  Both sides of the debate present evidence that appears compelling, and it often seems like each side is talking past the other rather than trying to incorporate all of the evidence into a larger, more powerful model.

There's a lot evidence that can be brought to bear on this question, but much of it hasn't reached the public yet.  I'll explore a broad swath of evidence from clinical case studies, observational studies, controlled trials, animal research, physiology, and cell biology to test the two competing hypotheses and outline a model that can explain all of the seemingly conflicting data.  Much of this information hasn't appeared on this blog.  My goal is to put together a talk that will be informative to a researcher but also accessible to an informed layperson.

On a separate note, my AHS12 talk "Digestive Health, Inflammation and the Metabolic Syndrome" has not been posted online because the video recording of my talk has mysteriously disappeared.  I think many WHS readers would be interested in the talk, since it covers research on the important and interdependent influence of gut health, inflammation, and psychological stress on the metabolic syndrome (the quintessential modern metabolic disorder).  I'm going to try to find time to make a narrated slideshow so I can post it on YouTube.

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Kepartaian di Indonesia

Klasifikasi Sistem Kepartaian

Menurut Prof. Miriam Budiharjo dalam buku Dasar-dasar Ilmu Politik yang ditulis beliau, Klasifikasi Sistem Kepartaian dapat digolongkan menjadi:
  1. Sistem Partai Tunggal
  2. Sistem Dwi Partai
  3. SIstem Multi Partai
Klasifikasi sistem kepartaian juga dapat digolongkan menurut komposisi dan fungsi keanggotaannya menjadi partai massa dan partai kader. Apabila dilihat dari sifat dan orientasi, maka parpol dapat digolongkan menjadi partai ideologi dan partai azas. 

Kelebihan dan Kelemahan Sistem Kepartaian

Perbandingan kelebihan dan kekurangan sistem kepartaian akan dilihat dariklasifikasi Prof. Miriam Budiharjo, karena klasifikasi menurut Beliau adalah klasifikasi sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia.

1. Sistem Partai Tunggal
 Dalam sistem partai tunggal hanya ada satu partai yang berdiri di negara tersebut, atau hanya ada satu partai yang memiliki dominasi kuat diantara partai lainnya. Sistem partai tunggal diterapkan di beberapa negara Eropa Timur, Afrika, dan Cina. Sebuah negara yang menerapkan sistem partai tunggal membuat partai non dominan tidak berhak berkompetisi dengan partai dominan. Tidak ada partai lain selain sebuah partai dominan yang berhak menjadi pemimpin, atau diberikan toleransi bahkan jika berdiri partai oposisi maka partai tersebut bisa dianggap sebagai penghianat negara.
Kelemahan SIstem Partai Tunggal
  1. Tidak ada jaminan perlindungan HAM karena seluruh kekuasaan negara(legislatif, eksekutif, dan yufikatif) berada pada satu pelaksana kekuasaan yang ditaktor sehingga sangat mungkin pengusasa bertindak sewanang-wenang.
  2. Tidak ada jaminan terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
  3. Tidak ada kontrol sosial
  4. Tidak mengenal politik demokrasi
  5. Tidak ada konstitusi yang bersifat filsafat negara demokratik, struktur organisasi negara, perubahan terhadap konstitusi negara dan HAM
  6. Tidak ada kebebasan pers
  7. Tidak ada pengakuan hak kebebasan berpendapat
2. Sistem Dwi Partai
Dalam sistem partai ini ada dua partai yang berdiri di sebuah negara, atau hanya ada dua partai dominan dari beberapa partai di negara tersebut. Partai yang pertama adalah partai berkuasa yang memenagkan pemilu dan partai kedua adalah partai oposisi yang kalah dalam pemilu. Ada beberapa syarat agar sistem dwi partai dapat berjalan dengan baik yakni: homogen, konsensus dalam masyarakat tentang azas dan tujuan sosial yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah. Negara yang menerapkan sistem dwi partai antara lain Inggris (Partai Buruh dan PArtai Konservatif), USA(Partai Republik dan Partai Demokrat), Jepan, dan Canada.
Kelemahan Sistem Dwi Partai adalah terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan parta-partai kecil dengan adanya sistem pemilihan distrik
Kelebihan Sistem Dwi Partai diantaranya:
  1. Suara yang dihasilkan dama sistem distrik selalu mayoritas
  2. Pemerintahan lebih stabil dan dapat berjalan sesuai masa jabatan
  3. Pergantian pemerintah lebih normal dalam sistem pemilihan distrik
  4. Program kebijakan pemerintah terlaksana dengan baik
  5. Konstusi negara mengikat sistem dwi partai
3. Sistem Multi Partai
Sistem Multi Partai merupakan sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia. Terdapat lebih dari dua partai yang berdiri dan dapat berkompetisi dengan sehat.
Kelemahan Sistem Multi Partai antara lain:
  1. Pemerintah tidak memiliki kestabilan karena banyknya partai membuat tidak adanya sebuah partai yang mampu mendukung pemerintahan dan harus melalui koalisi.
  2. Pemerintah terkadang ragu dan banyak program yang kurang efektif
  3. Sistem multi partai cenderung lamban dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
  4. Menurunkan fungsi nasionalisme terhadap negara
  5. Belum pernah membentuk negara yang besar dan kuat
Kelebihan Sistem Multi Partai antar lain:
  1.  Ada kebebasan untuk mendirikan partai hingga menjadi pemimpin parpol
  2. Parpol melakukan kontrol sosial lebih banyak
  3. Masyarakat diberi banyak pilihan partai yang sesuai dengan visi politik mereka
 
Itulah beberapa kelebihan dan kelemahan sistem kepartaian di Indonesia dan di dunia

Tempat Wisata di Bandung Part 1


Bandung yang terkenal dengan “Paris Van Java” memang memiliki banyak pilihan untuk berwisata. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata belanja dan wisata kuliner. Tempat wisata di bandung sangat banyak dan tidak akan cukup waktu satu minggu untuk mengelilingi dan menikmati tempat-tempat wisata di Bandung.

Tempat Wisata di Bandung Part 1

Berikut ini adalah beberapa tempat di Bandung yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Tiga tempat wisata berikut merupakan wisata alam dan agrowisata.

1. Kawah Putih


tempat wisata di bandung

Kawah putih terletak di Gunung Patuha, terletak di Bandung selatan. Kawah ini merupakan bekas letusan gunung merapi. Ketinggian gunung ini mencapai 2.386 meter. Kawah ini memiliki batuan kapur yang terhampar luas sehingga warna dalam kawah ini dominan putih, oleh karena itu disebut kawah putih.
Kawasan kawah putih memiliki udara yang sangat dingin. Jalan menuju kawah putih terbilang menanjak, karena kita memang menaiki bekas letusan gunung berapi. Setelah sampai di kawasan anda akan mencium bau belerang karena kawah ini mengangung unsure belerang yang tinggi. Biasanya angin berhembus dengan kencang di area kawah putih.

Pemandangan kawah putih sungguh indah, dan menawan. Kita akan merasakan sensasi berada di sebuah cekungan yang dikelilingi oleh bebatuan vulkanik. Dalam kawah juga terdapat pohon-pohon yang sudah mengering dan ini memberikan kesan yang sangat indah. Air dari kawah putih kadang berwarna hijau dan kadang juga berwarna biru. Jika ada tiupan angin maka permukaan air beriak-riak dan itu sangat indah

2. Kebun Strawberry Ciwidey


tempat wisata di bandung


Ciwidey tergolong agrowisata yaitu wisata pertanian. Ciwidey memang sangat terkenal dengan kebun strawberrynya. Hawa udara yang dingin sangat cocok untuk pengembangan kebun strawberry sehingga hal ini dimanfaatkan oleh warga ciwidey sebagai salah satu tujuan wisata di bandung. Di Ciwidey anda bisa memetik langsung strawberry dari lahan pertanian penduduk. Nanti tinggal bawa saja di keranjang lalu di timbang beratnya. Perkilonya kisaran harga 35 ribu sampai 50 ribu tergantung musim dan kualitas strawberynya. Kebun strawberry sangat cocok untuk anda yang memiliki keluarga yang masih memiliki anak kecil. Anak biasanya senang ketika mereka memetik langsung buah strawberry dari kebun. Sebaiknya anda mengunjungi kebun strawberry ketika musim panas atau kemarau, karena kualitas strawberry sedang bagus-bagusnya jika dibandingkan dengan musim hujan.

3. Situ Patenggang


tempat wisata di bandung


Situ patenggang ini letaknya tidak begitu jauh dari kebun strawberry Ciwidey. Tinggal terus saja jalan agak menanjak nanti akan ketemu situ patenggang. Wisata Situ Patenggang menawarkan pemandangan situ yang indah dan menawan. Para wisatawan biasanya berkumpul bersama keluarga di pinggiran situ yang hijau dengan rumput cover ground. Di sana juga terdapat berbagai wahana seperti perahu, bebek goes dan rakit. Terdapat juga berbagai makanan yang lezat di daerah situ patenggang. Ada juga para penjual oleh-oleh yang berjajar sepanjang jalan masuk ke situ Patenggang dan anda bisa sambil berbelanja untuk oleh-oleh

Tips Berkunjung ke Tempat Wisata di Bandung

Nah itulah tiga tempat wisata di bandung yang bersentuhan dengan keindahan alam, tempat ini merupakan tempat-tempat pavorit yang dikunjungi tidak hanya oleh wisatawan dari daerah bandung saja, akan tetapi dari seluruh Indonesia bahkan luar negri. Jika anda Ingin menikmati ketenangan tempat wisata tersebut pergilah kesana jangan waktu hari libur besar. Karena bisa dipastikan ketika hari libur, tempat-tempat tersebut akan sangat penuh oleh pengunjung.

Amgen CEOs Prosper Despite (or Because of) Continuing Ethical Questions

This is becoming a familiar narrative on Health Care Renewal: top health care leaders continue to enrich themselves while their organizations' behavior continues to raise ethical questions.

For our latest example we return to the ongoing adventures of biotechnology giant Amgen.

CEOs Get Richer

An AP story (via the LA Times) documented the continuing enrichment of its current CEO:

Amgen Inc's new chief executive, Robert A. Bradway, received total compensation of $13.6 million in 2012, more than his predecessor, according to an analysis of a company regulatory filing.

Bradway, who was promoted from chief operating officer to chief executive May 23, saw his compensation nearly double from $7.1 million in 2011.

Last year Bradway, 50, was paid a salary of $1.26 million and received stock awards worth $8.57 million, incentive payments of $3.32 million and miscellaneous compensation totaling $420,059. That included nearly $314,000 in retirement plan contributions, $65,000 for personal use of company aircraft, more than $20,000 for his personal expenses and those of guests during business travel, and $15,000 for financial planning services.


The former CEO also did very well in his final year in office.

Former CEO Kevin W. Sharer, who stepped down from his seat on Amgen's board when he retired Dec. 31, received compensation totaling $9.13 million last year.

Sharer was paid a 2012 salary of $1.81 million and received stock awards worth $3.66 million, incentive payments of $2.31 million and miscellaneous compensation totaling $1.36 million. That included $801,000 in retirement plan contributions, nearly $262,000 for personal use of company aircraft, more than $38,000 for his personal expenses and those of guests during business travel, $15,000 for financial planning services and more than $255,000 for secretarial, information technology and travel support. Much of that support runs through 2017.

You would think they could both afford financial planning on their own.

Legal Settlements Pile Up

Keep in mind that as we discussed in late 2012 and early 2013, Amgen pleaded guilty to a charge of misbranding for promoting its epoetin drug Aranesp for unapproved indications, and settled allegations of giving kickbacks to physicians to increase the drug's use, among other charges, for a total of $762 million.

Furthermore, soon after the CEOs' compensation was announced, tiny articles in local media announced two more settlements by Amgen.

A small AP story (again via the LA Times) noted another settlement regarding allegations of unethical promotion of Aranesp:


The US Department of Justice said Tuesday that biotech drug maker Amgen Inc. will pay $24.9 million to resolve claims it paid kickbacks to increase sales of its anemia drug Aranesp.

The Justice Department said Amgen paid kickbacks to Omnicare Inc. and PharMerica Corp., which sell drugs to long-term care providers such as nursing homes and hospitals, and Kindred Healthcare Inc., which runs long-term acute-care hospitals and nursing and rehabilitation centers.

Amgen wanted the companies to switch Medicare and Medicaid beneficiaries to Aranesp from competing drugs and tried to get consultant pharmacists and nursing home staffers to encourage the use of Aranesp in patients who didn't have anemia associated with kidney failure, the Justice Department said.

The Thousand Oaks company made payments based on the sales volume or market share of Aranesp, the agency said.

Then a few days ago, a story in the San Fernando Valley Business Journal described yet another Amgen settlement:
 
Thousand Oaks biotech Amgen Inc. has reached an $11 million settlement with 36 states over charges it inflated pricing data and caused Medicaid to overpay for six of its drugs, the New York State Attorney General said Monday.

The charges allege Amgen inflated cost benchmarks for drugs used to treat kidney disease and cancer patients. The drugs involved were Aranesp, Enbrel, Epogen, Neulasta, Neupogen and Sensipar. Those benchmarks are used to set pharmacy reimbursement rates for drugs dispensed to state Medicaid beneficiaries.

Keep in mind that all these recent settlements involved allegations of efforts made to oversell Aranesp.  As we noted previously, this drug carries a "black box" warning about serious and potentially fatal side effects.  The official Aranesp label states (in a black box warning, in capital letters):


 ESAs INCREASE THE RISK OF DEATH, MYOCARDIAL INFARCTION, STROKE, VENOUS THROMBOEMBOLISM, THROMBOSIS OF VASCULAR ACCESS AND TUMOR PROGRESSION OR RECURRENCE



So the overselling of Aranesp not only appeared unethical, it seemed to put short term revenue ahead of patient safety, and could conceivably have lead to patients dying so that the company could make more money.   

Summary

So while the evidence mounts that health care organizations, and in this case, Amgen, continue to aggressively pursue short-term revenue even is their means of doing so endangers patients.  However, legal efforts to challenge such reckless practices continue to fail to impose any negative consequences on those who personally profited from this behavior, and particularly those corporate executives who authorized and directed the bad behavior.  Moreover, while such evidence mounts, the top leaders of these organizations continue to pile up riches.  It seems that CEOs of health care organizations continue to prosper despite, or perhaps because of their organizations' continuing unethical and dangerous behavior.

As we have said far too many times, we will not deter unethical behavior by health care organizations until the people who authorize, direct or implement bad behavior fear some meaningfully negative consequences. Real health care reform needs to make health care leaders accountable, and especially accountable for the bad behavior that helped make them rich.




good morning...i've been traveling a lot lately and i always find myself hooked to oprah radio.  do y'all ever listen to it?  it plays her old shows....and it's good stuff.  but beware, on one road trip i found myself crying like 4 separate times....gets a little awkward when i have to answer the phone and i am be sobbing!!  i swear, every time i get home from a trip, i have some life revelation due to oprah!!  

Sistem Kepartaian di Indonesia

Partai politik pertama-tama lahir di Eropa Barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakanfaktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka lahirnya partai politik adalah sebagai penghubung antara rakyat dan pemerintah. Di negara yang menganut paham demokratis, rakyat berhak berpartisipasi untuk menentukan siapa saja yang layak menjadi wakil rakyat dan menjadi pemimpin mereka yang nantinya akan menentukan kebijakan umum.

Definisi Partai Politik
UU No 2 Tahun 2008 - Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan Partai Politik
Tujuan partai politik adalah untuk meraih dan mempertahankan tahta kekuasaan untuk mewujudkan rencana program yang telah disusun oleh mereka sesuai ideologi yang dianut.

Fungsi Partai Politik

  • Mobilisasi dan Integrasi
  • Alat pembentukan pengaruh terhadap perilaku memilih
  • Alat elaborasi pilihan-pilihan kebijakan
  • Alat perekrutan pemilih


Pengertian Sistem Kepartaian

Menurut Ramlan Subekti(1992) - Sistem Kepartaian adalah opola perilaku dan interaksi diantara partai politik dalam suatu sistem politik.
Austin Ranney(1990)- Sistem Kepartaian adalah pemahaman terhadap karakteristik umum konflik partai dalam lingkungan dimana mereka berkiprah yang dapat digolongkan menurut beberapa kriteria.
Riswanda Imawan (2004)- Sistem Kepartaian adalah pola interaksi partai politik dalam satu sistem politik yang menentukan format dan mekanisme kerja satu sistem pemerintahan.
Hague and Harrop(2004) - Sistem Kepartaian merupakan interaksi antara partai politik yang perolehan suaranya signifikan.

Sistem Kepartaian Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini tersirat dalam pasal 6A(2) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Frasa gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atatu lebih yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakio presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini artinya sistem kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik atau lebih.
Sejak era kemerdekaan, sebetulnya Indonesia telah memenuhi amanat pasal tersebut. Melalui Keputusan Wakil Presiden No X/1949, pemilihan umum pertama tahun 1955 diikuti oleh 29 partai politik dan juga peserta independen.
Pada masa pemerintahan orde baru, Presiden Soeharto memandang terlalu banyaknya partai politik menyebabkan stabilitas poltik terganggu, maka Presiden Soeharto pada waktu itu memiliki agenda untuk menyederhanakan jumlah partai politik peserta pemilu. Pemilu tahun 1971 diikuti oleh 10 partai politik dan pada tahun 1974 peserta pemilu tinggal tiga partai politik saja. Presiden Soeharto merestrukturisasi partai politik menjadi tiga partai(Golkar, PPP, PDI) yang merupakan hasil penggabungan beberapa partai. Walaupun jika dilihat secara jumlah, Indonesia masih menganut sistem multi partai, namun banyak ahli politik menyatakan pendapat sistem kepartaian saat itu merupakan sistem kepartaian tunggal. Ini dikarenakan meskipun jumlah partai politik masa orde baru memenuhi syarat sistem kepartaian multi partai namun dari segi kemampuan kompetisi ketiga partai tersebet tidak seimbang.

Pada masa Reformasi 1998, terjadilah liberasasi di segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik Indonesia merasakan dampak serupa dengan diberikannya ruang bagi masyarakat untuk merepresentasikan politik mereka dengan memiliki hak mendirikan partai politik. Banyak sekali parpol yang berdiri di era awal reformasi. Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos verifikasi dan berhak mengikuti pemilu ada 48 partai. Jumlah ini tentu sangat jauh berbeda dengan era orba.

Pada tahun 2004 peserta pemilu berkurang dari 48 menjadi 24 parpol saja. Ini disebabkan telah diberlakukannya ambang batas(Electroral Threshold) sesuai UU no 3/1999 tentang PEMILU yang mengatur bahwa partai politik yang berhak mengikuti pemilu selanjtnya adalah parpol yang meraih sekurang-kurangnya 2% dari jumlah kursi DPR. Partai politikyang tidak mencapai ambang batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya dengan cara bergabung dengan partai lainnya dan mendirikan parpol baru.
tuk partai politik baru. Persentase threshold dapat dinaikkan jika dirasa perlu seperti persentasi Electroral Threshold 2009 menjadi 3% setelah sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%. Begitu juga selanjutnya pemilu 2014 ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau diturunkan.

Baca: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kepartaian Indonesia
dan Sistem Pemilihan Umum di Indonesia
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger