Warung Bebas

Kamis, 30 Mei 2013

Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Langsung dan Perwakilan

Penyelenggaraan Demokrasi atau kedaulatan rakyat Indonesiaa adalah secara langsung melalui sistim perwakilan. Perwujudan demokrasi di Indonesia ditunjukkan dalam 3 cabang kekuasaan, yaitu Majelis Perwalikan Rakyat[ Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) dan Dewan PErwakilan Daerah(DPD)], Presiden dan Wakil Presiden, dan Mahkamah Agung(Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Kasasi).
Demokrasi Langsung
Penyaluran Kedaulatan rakyat dilaksanakan secara langsung melalui pemilihan umum, pelaksanaan referendum(setuju atau tidak setuju) atas rencana perubahan UUD.
Kedaulatan rakyat juga dapat disalurkan melalui hak atas kebebasan pers, kebebeasan berpendapat, hak atas kebebasan beroganisasi dan berserikat, hak atas kebebasan informasi, serta hak lain- nya yang dijamin dalam Konstitusi.

Setiap hal yang dibuat oleh manusia memiliki kelebihan dan kekurangan begitu juga dengan demokrasi di Indonesia. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan demokrasi langsung dan perwakilan

1. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Langsung
Kelebihan
  • Rakyat memiliki kontrl terhadap kekusaan politik
  • Demokrasi ini mampu meningkatkan kesadaran politik rakyatnya, serta merangsang mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadinya.
  • Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik
  • Mudah diterapkan pada komunitas dengan jumlah kecil
Kekurangan
  • Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar
  • Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh diselesaikan secara bersama sehingga dapat memicu apatisme
  • Tidak mudah untuk menghidari kelompok yang mayoritas atau dominan
Kelebihan
  • Lebih mudah digunakan untuk masyarakat yang plural
  • Meringankan beban masyarakat dari tugas yang berhubungan dengan kebijakan bersama(perumusan dan pelaksanaan).
  • Kekuasaan dan fungsi-fungsi kenegaraan dipegang oleh orang yang lebih berkapasitas
Kekurangan
  • Mungkin terjadi perbedaan kepentingan antara rakyat yang mendukung dan wakil rakyat yang mewakili
  • Rakyat mudah kecewa karena wakil rakyat tidak membawa amanah ketika mereka berkampanye sebelum terpilih
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan demokrasi di Indonesia.

Manfaat Daun Sukun Untuk Kesehatan

Manfaat Daun Sukun Untuk Kesehatan ~  tanaman sukun merupakan salah satu jenis tanaman berkayu, tumbuhan ini masuk dalam genus Artocarpus. Sukun biasanya banyak tumbuh pada daerah beriklim panas atau daerah yang memiliki ciri khas iklim lembab seperti daerah  Kepulauan Pasifik/ Asia Tenggara,dan tentunya Negara kita tercinta yaitu Indonesia.
Manfaat Daun Sukun
gambar: pohon sukun
Sukun memiliki ciri-ciri fisik buah berwarna kuning dan hijau muda, berat rata rata buah ini berada pada kisaran 1 sampai 3 kg. Sukun lazimnya hanya dimanfaatkan buahnya saja, dan yang paling sering digoreng dijadikan cemilan, namun banyak juga yang menggunakannya untuk bahan kripik dan kolak.

Tetapi apakah hanya buahnya saja yang bisa kita manfaatkan untuk dijadikan makanan?? Tentu saja tidak karena daun dari tumbuhan ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Nah sebenarnya apa sajakah menfaat dari daun sukun?. Mari kita simak bersama-sama dibawah ini.

Daun sukun memiliki manfaat untuk menyembuhkan aneka macam penyakit, seperti, Penyakit Liver, gatal-gatal, Ginjal, Jantung, Hepatitis, pembesaran limpa dan Obat alami untuk menyembuhkan sakit Gigi. 

Mengapa  daun sukun bisa bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit diatas? Hal ini didasarkan bahwa kandungan seperti zat asetilcolin, tanin, riboflavin serta asam hid hidrosianat yang terdapat pada daun sukun.

Nah untuk lebih jelas mengenal manfaat daun sukun beserta cara-cara pemanfaatannya utuk obat herbal alami, ada baiknya anda meluangkan waktu sejenak untuk menbaca  cara-cara meracik daun sukun sebagai oabt herbal alami seperti dibawah ini.

Manfaat Daun Sukun Dan Cara peracikan Obat Alaminya

Obat Sakit Jantung
Daun sukun ternyata sangat baik untuk anda yang memiliki masalah pada jantung sakit, karena daun sukun bisa menjaga pembuluh darah agar kinerjanya tetap lancar dan aman.

Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan 1 lembar daun sukun tua yang langsung anda petik saat itu juga. Hal ini didasari oleh daun yang masih dipohon dan sudah tua memiliki kandungan yang lebih baik ketimbang yang muda.
  • Cuci daun yang daun kita siapkan tadi sampai bersih
  • Jemur daun hingga benar-benar kering.
  • Rebus daun yang kering tadi dengan menggunakan air sekitar 5 gelas
  • Diamkan hingga mendidih dan hanya tersisa 2,5 gelas saja atau separonya.
  • Tambahkan lagi air yang sudah air minum sampai kembali 5 gelas lagi
  • Saring rebusan tadi dan minumlah secara rutin setiap hari.
Obat Sakit Ginjal
Daun sukun juga bisa anda gunakan untuk obat herbal alami menjaga kesehatan organ tubuh ginjal, adapun caranya dengan mengkonsumsi air rebusannya rutin setiap hari.

caranya peracikan ramuannya hampir sama dengan cara yang ada diatas namun bedanya ini hanya menggunkan 1 gelas saja dan diamkan mendidih, langkah terakhir saring dan konsumsi/ minum rebusan rutin tiap hari.

Mencegah Terkena Serangan Kanker
Daun dari tumbuhan ini bermanfaat juga untuk anti peradangan atau  inflamasi.  

Adapun caranya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan 1 helai daun sukun, siapkan daunnya yang sudah tua yahh (daun kering).
  • Cuci daun sukun tersebut hingga bersih
  • Rebus daun sukun dengan mengunakan air 5 gelas tunggu sampai air mendidih.
  • Setelah air rebusan mendidih, siapkan lagi sekitar 5 gelas, dan tambahkan lagi ke dalam rebusan tersebut, tunggu sampai mendidih lagi.
  • Yang terakhir tambahkan air kembali 5 gelas dan saring rebusan daun sukun.
  • Minum air rebusan rutin setiap hari setelah air rebusan dingin.
Mencegah Penyakit Kolestrol
Apakah anda salah satu orang yang memiliki masalah pada kolestrol tubuh yang menumpuk? Jika iya anda bisa menurunkan kolestrol secara alami dengan menggunakan daun mengkudu.

Adapun cara-cara peracikan obatnya adalah sbb:
  • Siapkan atau Sediakan sekitar satu genggam daun sukun yang sudah kering kering
  • Campur daun sukun yang sudah kering tadi dengan satu genggam daun bangle
  • Langkah selanjutnya seduh kedua daun dengan air panas
  • Diamkan hingga airnya benar-benar dingin
  • Saring seduhan daun sukun tadi dan tambahkan sedikit gula pasir, anda juga bisa menggunakan madu untuk mengurangi rasa pahitnya.
  • Minum rutin hingga kolestrol amda menurun.
Obat asam urat
Cara pembuatan obatnya:
  • Siapkan sekitar  satu genggam daun sukun,pilih daun yang sudah kering, atau daun yang sudah anda keringkan terlebih dahulu.
  • Rebus daun tersebut, jika anda malas merebus anda bisa menyduhnya dengan air panas.
  • Diamkan seduhan daun tadi hingga dingin
  • Minumlah air ini teratur sampai asam urat anda hlang.
Catatan tambahan: jika anda mengkonsumsi air rebusan daun sukun jangan sampai anda mengkonsumsi bersamaan dengan makanan seperti jeroan, sayur bayam, kangkung, dan daun singkong, karena hal ini bisa berbahaya menimbulkan otot anda kram. Jika lebih jelasnya anda harus konsultasikan ke dokter.

Sekian dulu pembahasan mengenai manfaat daun sukun semoga bisa menambah wasan dan refrensi bagi kita semua. Dan semoga bisa bermanfaat. amiiin heheh.

2013 Race Sold Out

Marin General Hospital's Nurses are Afraid a Defective EMR Implementation Will Harm or Kill Patients .. CEO Cites Defective HHS Paper and Red Herrings As Excuse Why He Knowingly Allows This To Continue

- Posted at the Healthcare Renewal Blog on May 30, 2013 -

The following appeared in the Marin County Independent Journal about an EHR system so bad the nurses at Marin General Hospital were publicly complaining, putting their careers at risk (see my May 17, 2013 post "Marin General Hospital nurses warn that new computer system is causing errors, call for time out"):

National critic of health care information technology says Marin General should heed nurses' advice

The critic is me.   I spoke to the reporter but did not know he would publish:

A nationally known critic of electronic health records has harshly criticized managers at Marin General Hospital for their response to a plea by nurses to hold off on a new computer system to prevent potentially dangerous errors.

"The executives at the hospital should be taking out extra insurance policies because they're setting themselves up for a massive corporate negligence lawsuit," said Dr. Scot Silverstein, an adjunct professor of health care informatics at Drexel University in Philadelphia.

Silverstein, who contacted the Independent Journal after reading about the Marin General situation, doesn't dispute the potential of digital records; but he believes implementation has been rushed. He thinks electronic health records should be regulated by the federal Food and Drug Administration, much like medical hardware or pharmaceuticals.

Or regulated by someone with experience in similar mission critical software, and with regulatory teeth.  Paper tigers and bad health IT are a very poor mix where patients' rights are concerned IMO.


At issue is a new computerized physician order entry system, known as CPOE; doctors place medication orders for patients directly into the system.

At a meeting of the Marin Healthcare District board on May 14, a group of Marin General nurses told the board problems with the new computer system were diverting them from their patients and causing errors, such as sending orders to the wrong patients. One nurse reported that a patient had received a medication to which he was allergic.

That is a very direct calling out of the potential for harm and death by front line clinical personnel.  To ignore it is grossly if not criminally negligent.


Lee Domanico, who serves as the CEO of both Marin General and the Marin Healthcare District, assured the board that the hospital was safe, despite "glitches" in the new system. Domanico said he was working to fix the problem.

Glitches = safe?  The Board must be highly gullible if they believe this  See http://hcrenewal.blogspot.com/search/label/glitch for more on "safe" glitches.

Silverstein said, "Glitches are a euphemism for life-threatening electronic health record malfunctions and defects."


"What they need to do is exactly what the nurses are asking for," Silverstein said. "They need to turn the system off and put it through rigorous testing and confirm the thing is going to work properly with no glitches before they use it on patients."

That's not rocket science - its common sense - unless they think their own nurses are lying.

Of course, as computers have more rights than patients, and bonuses might be affected, the system will likely continue in full operation, with patients as guinea pigs, and the nurses punished for informing the public that perhaps they should consider other hospitals while the "glitches" in this enterprise clinician command-and-control system are worked out.


Two days after the Marin Healthcare District meeting, Domanico issued a press release stating, "We have not received any medication error incident reports resulting from the implementation of computerized physician order entry."

On Friday, however, Barbara Ryan, a Marin General registered nurse who serves as the California Nurses Association/National Nurses United representative, said, "I can't understand why that statement was made."

Ryan said nurses have told her of errors, and information about errors appears in "Assignment Despite Objection" forms that nurses have filed since implementation of the computerized order system began on May 7. Nurses file the forms to document formal objections to an unsafe, or potentially unsafe, patient care assignment.

The statement's reason and purpose seems fairly obvious. 

Ryan said Marin General nurses have filed close to 50 such forms so far this month; she said typically 10 to 20 such forms are filed per month at the hospital.

"There are still problems with the system," she said. "There are still mistakes being made." Ryan said the hospital needs to boost nurse staffing ratios during the implementation.

That would increase costs (and probably decrease the pool of money for bonuses).

Jon Friedenberg, Marin General's chief fund and business development officer, said the hospital is in the process of upgrading computer servers and adding memory to work stations to increase the speed of the new computerized order system.

"We completed an upgrade of memory to 200 of the work stations, and 120 of the work stations have been replaced," Friedenberg said.

This reminds me of a similar IT fiasco I faced some years ago, when the brilliance of IT personnel really shone through regarding an ICU monitoring system that crashed regularly.  Their solution?  Add more RAM.  (See "Serious clinical computing problems in the worst of places: an ICU" at http://www.ischool.drexel.edu/faculty/ssilverstein/cases/?loc=cases&sloc=clinical%20computing%20problems%20in%20ICU).

... Silverstein earned a medical degree from Boston University and subsequently completed a two-year fellowship in medical informatics at Yale University School of Medicine. He served as Merck Research Laboratories' director of scientific information in the early 2000s before serving for a time as a full-time professor at Drexel University. Today, in addition to teaching part-time, Silverstein works on [EHR-related - ed.] medical liability cases for plaintiff attorneys. [And the defense too, when asked; I'd rather advise on how to prevent mistakes, in fact, than get involved after the fact when someone's been injured or killed - ed.]


What was not mentioned was that I was a CMIO in a major hospital in the mid to late 1990s.

But of course, I - and similarly trained Medical Informatics experts - "don't have enough experience" to lead (as opposed to being an 'internal consultant') health IT projects, a refrain I've often heard from hospital executives.


Silverstein said he started assisting on the liability cases after his mother died as the result of an electronic health care record error that resulted in her not being given the proper heart medicine. Silverstein said his mother's case was not an anomaly.
For example, he pointed to the results of a recent Emergency Care Research Institute study of 36 hospitals conducted over a nine-week period. Asked to report electronic record problems on a volunteer basis, Silverstein said the hospitals reported 170 malfunctions, including eight incidents that resulted in patient harm, three of which may have contributed to patients' deaths.  Although the federal Food and Drug Administration does not regulate health care information technology, some manufacturers have voluntarily supplied data to the FDA. In February 2010, the FDA reported it had been notified of 260 problem events involving health care information technology in the previous two years that were linked with 44 injuries and six deaths.

See my Feb. 28, 2013 post "Peering Underneath the Iceberg's Water Level: AMNews on the New ECRI Deep Dive Study of Health IT Events" at http://hcrenewal.blogspot.com/2013/02/peering-underneath-icebergs-water-level.html.  Also see my Aug. 5, 2010 post "Internal FDA memorandum of Feb. 23, 2010 to Jeffrey Shuren on HIT risks. Smoking gun? I report, you decide" at http://hcrenewal.blogspot.com/2010/08/smoking-gun-internal-fda-memorandum-of.html. I merely report what ECRI, AMA and FDA have reported.

Finally:

In his press release, however, [CEO] Domanico stated that "more than 150 studies conducted since 2007 have confirmed that organizations using health information technology, like CPOE, have seen positive outcomes."

I believe he's referring to a highly biased and scientifically defective ONC paper of 154 selected studies: "The Benefits Of Health Information Technology: A Review Of The Recent Literature Shows Predominantly Positive Results."

What an unbelievably cavalier attitude.

My colleagues and I refuted (dare I say trashed) that paper pretty thoroughly here:
http://hcrenewal.blogspot.com/2011/03/benefits-of-health-information.html.

Even worse, the mention of that paper, or EHR benefits in general, is a diversion, an in-your-face red herring (at best; an inability to reason logically at worst), steering away from the real issue:  an EHR implementation about which nurses are complaining ... in the now.

http://www.nizkor.org/features/fallacies/red-herring.html:  A Red Herring is a fallacy in which an irrelevant topic is presented in order to divert attention from the original issue.

That a CEO of a major hospital relies on one defective paper - one that he most likely lacks the experience and expertise to understand, let alone critically evaluate - and red herrings is a poster example of why medical and medical informatics amateurs should not be running hospitals or clinical IT projects.

-- SS

The Paleolithic Diet According to S.Boyd Eaton and Melvin Konner - Version 2010

S. Boyd Eaton, who along with Melvin Konner is generally considered one of the "Founding Fathers of Paleo", published  Paleolithic Nutrition:  A Consideration of its Nature and Current Implications (request doc share if link is broken)  in the New England Journal of Medicine in 1985.  In 1997, this duo (with SB Eaton III) published Paleolithic nutrition revisited: A twelve-year retrospective on its nature and implications  (request doc share if link is broken) in the European Journal of Clinical Nutrition.   As time progressed, these authors would collaborate with various others, including two with which most in the paleo community are well familiar:  Loren Cordain and Staffan Lindeberg.  These four were among the authors of the 2002 article in Preventative Medicine entitled Evolutionary Health Promotion, and a followup in the same journal authored by Eaton, Cordain and Lindeberg entitled Evolutionary Health Promotion: A Consideration of Common Counterarguments, in which the paleolithic diet was referenced to the 1997 paper from which the table above right comes.
Read more »

Sejarah Facebook

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEVC_4ZVxFx4wYFJ-kI3vt1UpoZqoUK0zXeks4l2r0nTUXQ93rSmhcZmSQpiiGVsWou4fnfmdTJiTe2KJt6bw5OLVd1uO0nVtRaXDwmfdcGQnaulSeHeA3XAKvTwtSHB_CubUrP2gQbfE/s1600/facebook-logo.jpeg 
Sejarah Facebook - ANDA para peselancar dunia maya yang sering berjelajah dari situs satu ke situs lainnya pasti takkan lupa untuk nongkrong atau paling tidak sekedar mampir ke salah satu situs yang lagi meroket saat ini. Situs apa itu? Ya, tentu saja situs Facebook atau biasa disebut dengan fb ! Saat ini siapa yang tidak mengenalnya? Bisa dipastikan orang yang melek huruf dan pernah berinternet pasti mengetahui situs yang satu ini. Bahkan mereka yang dulunya hanya berinternet untuk sekedar membuka email kini pun mulai betah berlama-lama di depan komputer untuk mengulak-ngulik akun Facebook-nya.

Data berbicara saat ini ada sekitar 175 juta profil aktif di situs Facebook dan setiap profil rata-rata memiliki 120 teman. Durasi pengaksesan profil berjumlah sekitar 3 miliar menit/hari dan lebih dari 18 juta pengguna meng-update profilnya setiap hari [data lengkap]. Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan oleh Student Monitor, Facebook termasuk dalam jajaran benda/hal kedua yang diingini oleh para pelajar/mahasiswa di AS setelah Ipod.

Tapi tahukah anda bahwa Facebook dulunya hanya sebuah situs eksklusif yang dikhususkan untuk anak-anak kampus Harvard saja? Lalu tahukah anda ternyata si pencipta situs ini pernah digugat di pengadilan atas tuduhan penjiplakan hak intelektual dan source code dari perusahaan lain? Selain itu benarkah Facebook memiliki situs kembaran?

 
So, bagi yang tertarik lanjut mengetahui seluk beluk facebook lebih dalam berikut akan dipaparkan secuil kisah sejarahnya.



Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring sosial seperti Friendster, MySpace, Multiply, Yuwie, dll yang menyediakan media bagi para penggunanya untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi. Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard University, Mark Zuckerberg. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama civitas akademiknya. Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, and Ivy League. Menyusul kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya, penggunanya lebih diperluas lagi ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia. Tanggal 11 September 2006, Facebook membuat satu langkah penting dengan mengizinkan aksesnya ke seluruh netter yang mempunyai alamat email valid, namun, dengan pembatasan usia.

Sejarah dan Perkembangan

Asal mula Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg (saat itu mahasiswa semester II Harvard University) membuat sebuah situs kontak jodoh untuk rekan-rekan kampusnya. Zuckerberg yang terinspirasi dari situs Hot or Not menamai situs buatannya Facemash.com. Metode situs ini yaitu menampilkan dua foto pasangan (pria dan wanita), di mana selanjutnya dua pasangan ini akan dipilih oleh para anggota situs mana pasangan yang paling “hot”. Nah, untuk menampilkan foto-foto pasangan di situs ini, Zuckerberg berupaya dengan segala cara mencari foto-foto rekannya dengan cara keliling ‘door-to-door’ untuk meminta foto.1

Saking nekatnya, Zuckerberg membobol akses jaringan komputer kampusnya untuk mendapatkan foto-foto tambahan. Namun aksi ini diketahui pihak kampus dan mereka selanjutnya memblokir situs Facemash.com diikuti dengan tindakan sanksi kepada Zuckerberg dengan ancaman akan memecatnya dari kampus (walaupun ancaman ini tidak jadi direalisasikan). Atas tindakannya itu, Zuckerberg membela diri dengan mengatakan “Tindakan pihak kampus yang memblokir situs facemash.com memang benar alasannya, namun sayang mereka tidak menyadari potensinya yang bisa saja menjadi alat pendongkrak popularitas bagi kampus itu sendiri”. Ia melanjutkan “Cepat atau lambat, nanti juga akan ada orang lain yang membuat situs serupa”.


2004

Tidak kapok, pada semester berikutnya, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2004, Zuckerberg membuat sebuah situs baru bernama “The Facebook” yang beralamat URL: http://www.thefacebook.com. Untuk situs barunya ini, Zuckerberg berkomentar sarkas: “Menurutku upaya pihak kampus yang ingin membuat media pertukaran informasi antar civitas akademik yang butuh waktu bertahun-tahun adalah hal yang konyol. Dengan situsku ini, aku bisa mengerjakannya cuma dalam waktu seminggu saja”.2

Saat pertama kali diluncurkan “The Facebook” hanya terbatas di kalangan kampus Harvard saja. Dan sungguh menakjubkan! Dalam waktu satu bulan para penggunanya sudah mencakup lebih dari setengah jumlah mahasiswa Harvard saat itu. Selanjutnya, sejumlah rekan Zuckerberg turut bergabung memperkuat tim thefacebook.com. Mereka adalah Eduardo Saverin (analis usaha), Dustin Moskovitz (programmer), Andrew McCollum (desainer grafis), dan Chris Hughes.

Bulan maret 2004, thefacebook.com mulai merambah ke beberapa kampus lain di kota Boston, AS dan juga ke sejumlah kampus ternama seperti Stanford, Columbia, Yale, dan Ivy League. Tak butuh waktu lama, situs ini telah tersebar penggunaannya di hampir semua kampus di AS dan Kanada. Bulan Juni 2004, Zuckerberg, McCollum dan Moskovitz memindahkan markas ke Palo Alto, California. Di sini mereka turut dibantu juga oleh Adam D'Angelo dan Sean Parker.

Pertengahan 2004, thefacebook.com mendapat investasi pertamanya dari salah seorang pendiri PayPal, Pieter Thiel.

Photobucket, situs awal facebook, tampilan situs awal facebook, sejarah facebook, sejarah fb, asal usul facebook
2005

Bulan Mei 2005, thefacebook.com mendapat suntikan dana segar hasil join venture dengan Accel Partners. Tanggal 23 Agustus 2005, thefacebook secara resmi membeli nama domain mereka dari Aboutface.com seharga USD 200.000 dan sejak saat itu penggalan frase “the” tidak dipakai lagi sehingga nama mereka resmi menjadi facebook.com.


Pada tahun 2005 ini juga, facebook telah memperluas jangkauan pengguna ke kalangan pelajar SMA. Masih di tahun yang sama, sejumlah universitas di Meksiko, Inggris Raya, Australia dan Selandia Baru juga sudah bisa menikmati jaringan Facebook.

2006

Awal tahun 2006, Facebook diisukan akan diakuisisi oleh sebuah perusahaan dengan harga USD 750 juta, bahkan tawarannya melonjak hingga USD 2 miliar. Namun kabar ini tak terbukti. Pada bulan April 2006, Facebook mendapat suntikan dana segar USD 25 juta hasil investasi dari Peter Thiel, Greylock Partners, dan Meritech Capital Partners. Bulan Mei tahun yang sama Facebook mulai merambah benua Asia melalui India. Di pertengahan tahun, gilliran Israel dan Jerman. Akhirnya pada 11 September 2006, Facebook merubah status registrasinya menjadi “free to join” bagi semua pemilik alamat email valid di seluruh dunia.

2007

Bulan September 2007, Microsoft mengumumkan telah membeli 1,6% saham Facebook senilai USD 15 miliar. Dalam pengambilan saham ini juga tercakup kesepakatan bahwa Microsoft memiliki hak untuk memasang iklan mereka di Facebook. Melihat langkah ini sejumlah pemain raksasa lain seperti Google, Viacom, Friendster juga mengungkapkan minat mereka untuk berinvestasi di Facebook. Sebelumnya di tahun 2006, Yahoo! telah menawarkan tawaran akuisisi senilai USD 1 miliar. November 2007, seorang miliuner Hongkong Li Ka-shing menanam investasi senilai USD 60 juta di Facebook.

2008

Pada Agustus 2008, majalah Business Week melaporkan sejumlah pihak lain telah ikut menanamkan saham di Facebook sehingga diperkirakan nilai Facebook berkisar antara USD 3.75 miliar sampai USD 5 miliar

Situasi Situs

Pengguna Facebook kini dapat bebas bergabung ke banyak jaringan yang diatur berdasarkan kota, lokasi kerja, sekolah maupun negara. Jaringan-jaringan ini kemudian akan menghubungkan para anggotanya. Sesama pengguna dapat berhubungan dengan teman-temannya dan bisa saling melihat isi profil pribadi.

Situs Facebook mendapatkan pemasukan utama dari iklan-iklan yang terpasang padanya. Para pengguna bebas membuat profilnya masing-masing yang di dalamnya bisa berisi foto dan info-info pribadi lainnya. Selain itu dapat juga saling mengirim pesan, bergabung dengan sebuah grup atau lebih. Secara default, Facebook mengatur profil pengguna hanya bisa diakses oleh sesama pengguna yang telah berteman. Namun pengaturan ini bisa nanti dirubah jika diinginkan.

Microsoft adalah mitra eksklusif Facebook dalam menayangkan iklan-iklan banner. Inilah sebabnya mengapa Facebook hanya menayang iklan-iklan yang termuat dalam jaringannya Microsoft. Menurut comScore (situs periset internet marketing) saat ini Facebook mengumpul data pengguna sebanyak yang dikumpulkan oleh Google dan Microsoft.

Dalam hal tampilan, Facebook sering dibanding-bandingkan dengan MySpace dan Friendster. Namun perbedaaan utama antara mereka ialah MySpace dan Friendster mengizinkan pengguna mendekorasi tampilan profilnya dengan fitur HTML dan CSS, sedangkan Facebook hanya mengizinkan fitur teks saja sehingga semua tampilan profil pengguna terlihat seragam.

Fitur

Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antar sesama pengguna yang di antaranya adalah fitur ‘Wall/Dinding’, ruang tempat sesama pengguna mengirimkan pesan-pesan terbuka, ‘Poke/Colek’, sarana untuk saling mencolek secara virtual, ‘Photos/Foto’ ruang untuk memasang foto, dan ‘Status’ yang menampilkan kondisi/ide terkini pengguna. Mulai Juli 2007, Facebook mengizinkan pengguna untuk mengirim berbagai lampiran (tautan, aplikasi, dsb) langsung ke Wall/Dinding, di mana sebelumnya yang diizinkan hanya teks saja.

Seiring perjalanan waktu, Facebook menambahkan beberapa fitur baru ke dalam situsnya. Pada September 2006, Facebook mengumumkan peluncuran News Feed/Rangkaian Kabar Berita yang berisi kilasan informasi dari masing-masing pengguna. Mulanya fitur ini bersifat terbuka dan bisa dilihat oleh siapa saja. Namun setelah mendapat keluhan dari beberapa pengguna, pihak Facebook merubah pengaturan fitur ini sehingga kini pengguna dapat mengatur mana yang bisa ditampilkan di News Feed/Rangkaian Kabar Berita dan mana yang tidak.

Fitur Catatan/Notes ditambahkan pada 22 Agustus 2006. Dalam fitur ini pengguna bisa mengimpor tulisannya di blog lain (Xanga, LiveJournal, Blogger, dll) untuk ditampilkan di Facebook. Tanggal 7 April 2008, Facebook meluncurkan salah satu fitur favorit yaitu ‘Chat/Obrolan’, tempat di mana para pengguna bisa saling berkirim pesan pribadi secara langsung dan real time.

Fitur ‘Gifts/Hadiah’ dimulai pada 8 Februari 2007. Fitur ini adalah fitur untuk saling berkirim hadiah. ‘Hadiah’ bisa dibeli dengan harga USD 1 dan ditambahkan pesan pribadi. Tanggal 14 Mei 2007, Facebook memperkenalkan ‘Marketplace’ yang mengizinkan pengguna untuk beriklan secara gratis. Fitur beriklan gratis ini dibuat untuk menyaingi fitur serupa yang diperkenalkan oleh Craiglist.

Juli 2008, Facebook merapikan tampilan situs sehingga setiap kategori (dinding, info, foto, dll) memiliki tab-tab terpisah. Mulai Maret 2009, Facebook merapikan tampilan “Home/Beranda”.

Platform

Pada 24 Mei 2007, Facebook mempromosikan Facebook Platform. Ini adalah sarana bagi para pengembang software untuk menciptakan aplikasi yang bisa digunakan di Facebook. Langkah ini segera disambut oleh para pengembang software sehingga sampai 25 Maret 2009 tercatat ada 52.000 aplikasi dengan jumlah pengembang sebanyak 660.000 pihak.

Perkembangan Negatif


  • Pada Desember 2008, Mahkamah Agung Australia memutuskan menggunakan data-data pengguna Facebook sebagai salah satu dasar dalam penentuan putusan perkara.
  • Universitas New Mexico pada Oktober 2005 memblokir akses Facebook dalam jaringannya dengan dalih situs Facebook bukan merupakan situs penunjang kampus. Pemerintah Provinsi Ontario, Kanada juga memblokir akses Facebook dengan alasan yang hampir serupa.
  • Beberapa negara sampai saat ini masih melarang akses Facebook ke warga negaranya. Pemerintah Syria melarang akses Facebook dengan alasan situs ini akan dimanfaatkan oleh Israel untuk meluaskan pengaruhnya. Pemerintah Iran juga memblokir Facebook karena khawatir media ini akan digunakan pihak oposisi untuk menggalang jaringannya.
  • Pada 5 Februari 2008, seorang warga negara Maroko, Fouad Mourtada, ditahan oleh kepolisian setempat karena membuat profil palsu atas nama Pangeran Moulay Rachid yang merupakan salah satu anggota keluarga Kerajaan Maroko.
  • Sejumlah pengguna yang ingin keluar dari jaringan Facebook mengeluh kesulitan dalam menghapus profilnya. Hal ini terjadi karena sebelumnya Facebook hanya mengizinkan pengguna untuk sekedar deaktivasi saja sedangkan data-data pribadi tetap tersimpan dalam server Facebook. Kebijakan ini banyak dikritik oleh para pengguna yang ingin benar-benar menghapus seluruh datanya. Menanggapinya, pihak Facebook kemudian merubah kebijakan pada 29 Februari 2008 sehingga sejak saat itu pengguna yang ingin keluar dapat meminta data-data pribadinya untuk dihapus sama sekali dari jaringan Facebook.
  • Pada 2004, ConnectU, sebuah situs yang mirip dengan Facebook, membuat tuntutan hukum kepada Zuckerberg atas tuduhan penjiplakan ide kreatif dan source code. Para pendiri ConnectU (Divya Narendra, Cameron Winklevoss dan Tyler Winklevoss) yang merupakan rekan sekelas Zuckerberg di Harvard beranggapan bahwa konsep dasar Facebook adalah ide mereka dan Zuckerberg hanyalah orang yang disewa untuk mendesainnya.
  • Seorang warga negara Kanada, Adam Guerbuez, pernah memanfaatkan situs Facebook untuk mengiklankan produk pembesaran penis dan penggunaan mariyuana. Pihak Facebook kemudian menggugat Guerbuez di pengadilan setempat dan memenangi gugatan itu.
  • Pada 24 Juli 2008, Grant Raphael, seorang warga Inggris diseret ke meja hijau atas tuduhan membuat profil palsu yang isinya menghujat mantan rekan bisnisnya, Mattew Firsht, sebagai seorang homoseksual.
  • Pesepakbola tenar Italia, Alessandro Del Piero menggugat Facebook pada 9 Februari 2009 karena memuat profil palsu dirinya yang berisi tautan-tautan ke berbagai situs propaganda Nazi. Del Piero kemudian menyatakan bahwa ia bukan pendukung Nazi dan sama sekali tidak pernah memiliki akun apapun di Facebook.
Photobucket, kantor facebook, facebook office, wikipedia facebook, facebook in palo alto california, sejarah mark zuckerberg, profil mark zuckerberg, biografi mark zuckerberg, sejarah jejaring sosial, sejarah social media

Kondisi Terkini

Terlepas dari berbagai kontroversi di atas tak bisa dipungkiri bahwa demam Facebook sedang mewabah di seluruh dunia. Jadi kini tergantung anda sendiri memanfaatkan Facebook untuk tujuan apa dengan mempertimbangkan resiko-resiko yang menyertainya.

Apapun itu, saat ini menurut comScore Facebook adalah situs jejaring sosial terkemuka di dunia mengalahkan MySpace dan menurut Alexa untuk peringkat global berada di peringkat kelima, hanya kalah dari Google, Yahoo, Youtube dan Live. Sedangkan penghargaan yang pernah diterima adalah "Top 100 Classic Websites" tahun 2007 dari PC Magazine dan "People's Voice Award" tahun 2008 dari Webby Awards.

Konsep Facebook kini juga banyak dijiplak di beberapa negara yang di antaranya adalah:
StudiVZ — yang memiliki versi-versi bahasa:
Jerman: studiVZ.de
Perancis: studiQG.fr
Italia: studiLN.it
Spanyol: estudiLN.es
Polandia: studentIX.pl
Hungaria: iwiw.hu

Selain StudiVZ, ada juga:

  • Australia: studentface.com.au
  • China: xiaonei.com
  • Russia: vkontakte.ru
  • America Selatan: unibicate.com
  • Turki: studentSN.com, unihayat.com, youniTR
  • Esperanto: Amikumu.com.

Sekilas Data



Perusahaan: Perseroan
Didirikan: Cambridge, Massachusetts (4 Februari 2004)
Kantor Pusat: Palo Alto, California & Dublin, Irlandia (Kantor Pusat Internasional untuk Eropa, Afrika, dan Timur Tengah)
Tokoh Kunci: Mark Zuckerberg (Pendiri dan CEO), Dustin Moskovitz (Co-founder),Sheryl Sandberg (COO), Matt Cohler (VP of Product Management), Chris Hughes (Co-founder)
Pendapatan: USD 300 juta (2008)
Karyawan: 700 (November 2008)
Situs web: www.facebook.com
Versi Bahasa: Afrika, Arab, Bengali, Bulgaria, Catalan, China, China (Hong Kong), China (Taiwan), Kroasia, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris (American), Inggris (British), Filipino, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Ibrani, Hungaria, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Korea, Lithuania, Melayu, Norwegia (bokmål), Polandia, Portugal (Brazil), Portugal, Rumania, Russia, Serbia, Slovenia, Spanyol (Castilian), Swedia, Thai, Turki, Vietnam, Wales.

 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger