Warung Bebas

Rabu, 24 April 2013

Fakta Unik Aktivitas Seksual Selama Hamil



isikan materai & tandan tangan anda disini

Khairunnisa Azizah




Contoh Surat Lamaran Kerja di Bank 2



Kepada Yth,

PT. BANK RAKYAT INDONESIA
Cabang Fatmawti
Jalan Fatmawati No. 52 Jakarta
Up. HRD Manager
Lampiran : 4 (Empat) Lembar
Hal : Surat Lamaran Pekerjaan

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama                           : Ucok Sarucok
Jenis kelamin                : Laki-laki
Pendidikan terakhir       : S-1 Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Alamat                         : Jl. H. Nawi Dalam III, No. 36, Gandaria Selatan
Agama                         : Islam

Sehubungan dengan informasi yang saya baca di berita harian Kompas terkait dengan dibukanya lowongan pekerjaan di PT. BANK RAKYAT INDONESIA cabang Fatmawati untuk ditempatkan dibagian TELLER, maka dengan ini saya bermaksud untuk mengajukan surat lamaran kerja guna dapat menempati posisi tersebut.

Bersama dengan surat ini, berikut saya lampirkan beberapa foto copy dokumen administratif:

Foto copy Ijazah  (terligalisir) : 1 (Satu) lembar
Foto copy nilai akademis (terligalisir) : 1 (Satu) lembar
Foto copy daftar riwayat hidup : 1 (Satu) lembar
Fotocopy surat pengalaman kerja (jika ada) : 1 (Satu) lembar
Pas foto 4 x6 : 4 (empat) buah foto

Demikian surat lamaran kerja ini saya buat berdasarkan kondisi saya yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari terdapat perbedaan, maka saya sepenuhnya siap bertanggung jawab. Atas perhatian dan kerjasamanya saya sampaikan terimakasih.

Jakarta, 20 April 2015
Hormat saya,

isikan materai & tandan tangan anda disini

Ucok Sarucok

Demikianlah contoh surat lamaran kerja di bank, semoga bisa membantu sobat semua dalam membuat surat lamaran di bank. Saya doakan lamarannya diterima.. amiinn :)

tips mematikan laptop dengan benar dengan sangat mudah

tips mematikan laptop dengan benar dengan sangat mudah Assalamualaikum sahabat blogger bagaimana kabarnya nih? Insyallah sehatkan,Alhamdulillah.Sahabat blogger untuk tips kali ini seperti judul di atas tentang mematikan komputer dengan benar,dan sangat mudah.

Sebetulnya cara ini sangat sederhana tetapi membutuhkan kesabaran karena akan menunggu beberapa menit.tetapi dampaknya sangat kurang baik apabila di abaikan, Bagi os windows dan file sahabat.
dan untuk caranya admin sudah membuat dua buah gambar  seperti gambar di bawah ini

 untuk caranya:

tips mematikan laptop dengan benar dengan sangat mudah

Keterangan gambar di atas

  • Pertama sahabat click start.{oh iya sahabat untuk bahan rujukan admin memakai windows xp}
  • Kemudian click trun off computer seperti gambar di atas yang sudah admin kasih tanda.
Selanjutnya akan muncul gambar seperti di bawah ini:

mematikan laptop dengan benar dengan

Keterangan gambar


  • selanjutnya click turn off tunggu beberapa saat hingga laptop atau pc sahabat mati
  • selesai
Sedikit tips yang bisa admin bagikan pada kesempatan kali ini tentang mematikan komputer dengan mudah dan ahir coretan wassalam.




8 karakter unik dalam serial Tom and Jerry

     Selain Tom si kucing dan jerry si tikus, dalam serial animasi Tom and Jerry masih ada tokoh2 lainya yang dapat membuat suatu cerita menjadi menarik... dan berikut ini adalah tokoh2 unik yang ada di serial animasi  Tom and Jerry..

1. Mammy Two Shoes


     Mammy Two Shoes adalah seorang pembantu rumah tangga berkulit hitam, yang wajahnya jarang sekali terlihat kecuali pada episode Saturday Evening Puss. Mammy Two Shoes biasanya menghajar Tom dengan sapu ketika kucing itu bertingkah-laku tidak pantas. Kadang-kadang dinamai "Mrs. Two-Shoes". Mammy memang takut terhadap tikus.

2. Quacker


     Quacker adalah seekor bebek kecil yatim piatu yang tinggal bersama Jerry, dan Spike. Pengisi suara Quacker adalah Red Coffey. Quacker sering diincar oleh Tom Cat, Lightning dan Butch.

3. Tuffy


     Tuffy adalah seekor tikus kecil yang yatim piatu. Dulunya dipanggil Nibbles. Pada akhir tahun 1940-an, Jerry mengadopsi seekor bayi tikus berbulu abu-abu yang terlantar ini. Tak seperti Jerry, Tuffy mampu berbicara, tapi biasanya di dalam bahasa asing tergantung tema dan latar belakang dari episode yang dibuat.

4. Topsy


     Topsy, karakter Tom and Jerry, adalah seekor kucing berwarna coklat keabuan yang pendek, dan tinggal di gang-gang gelap bersama Butch dan Lightning. Topsy berada di pihak baik Tom maupun Jerry.

5. Tyke


     Adalah karakter dari Tom and Jerry yang menyebabkan melunaknya sikap keras Spike. Tyke adalah putra Spike.

6. Butch


     Butch adalah seekor kucing hitam yang tinggal di gang-gang gelap. Sama seperti Tom, ia juga merupakan penangkap tikus. Dalam usahanya untuk menangkap Jerry, ataupun mendapatkan pacar dari Tom, Tom dan Butch bersaing satu sama lain.

7. Lightning


     Lightning, karakter Tom and Jerry, adalah seekor kucing berwarna coklat kemerahan yang juga saingan Tom. Bersama temannya, Butch, Lightning tinggal di gang-gang gelap. Lightning dinamakan demikian karena kecepatannya melebihi kecepatan kilat/petir. Dulu, ia dijuluki sebagai "Meathead".

8. Toodles Galore


     Toodles Galore adalah pacar Tom. Ia biasanya bertemu dengan Tom di saat Tom melihatnya dan Tom harus mendapatnya sebelum kedahuluan oleh Butch.

Johns Hopkins: Thanks to EHRs, time with patients seems “squeezed out” of medical training, investigator says

Question:  Who would have thought it?  That there is yet another potentially deadly unintended consequence of bad health IT and health IT hyper-enthusiasm?

Suggested answer:  anyone who truly understands the issues at the intersection of medicine, information science, information technology, and Social Informatics - which probably excludes 95% of the health IT "experts", pundits and opportunists.

Which only goes to show how dense such people can be - as the medical trainees of today will be treating them, their families, and their children in the future:

Johns Hopkins Medicine
Release Date: 04/23/2013

Medical interns spend just 12 percent of their time examining and talking with patients, and more than 40 percent of their time behind a computer, according to a new Johns Hopkins study that closely followed first-year residents at Baltimore’s two large academic medical centers. Indeed, the study found, interns spent nearly as much time walking (7 percent) as they did caring for patients at the bedside.

I can honestly say much if not most of my time in training, several decades ago, was spent at the bedside.

Compared with similar time-tracking studies done before 2003, when hospitals were first required to limit the number of consecutive working hours for trainees, the researchers found that interns since then spend significantly less time in direct contact with patients. Changes to the 2003 rules limited interns to no more than 30 consecutive hours on duty, and further restrictions in 2011 allow them to work only 16 hours in a row.

“One of the most important learning opportunities in residency is direct interaction with patients,” says Lauren Block, M.D., M.P.H., a clinical fellow in the Division of General Internal Medicine at the Johns Hopkins University School of Medicine and leader of the study published online in the Journal of General Internal Medicine. “Spending an average of eight minutes a day with each patient just doesn’t seem like enough time to me.”

An understatement, as most critical information comes from the H&P and ongoing patient interaction - not from cybernetics.  Further, that's probably all the time a butcher spends processing a slab of meat...

“Most of us went into medicine because we love spending time with the patients. Our systems have squeezed this out of medical training,” says Leonard Feldman, M.D., the study’s senior author and a hospitalist at The Johns Hopkins Hospital (JHH).

For the study, trained observers followed 29 internal medicine interns — doctors in their first year out of medical school — at JHH and the University of Maryland Medical Center for three weeks during January 2012, for a total of 873 hours. The observers used an iPod Touch app to mark down what the interns were doing at every minute of their shifts. If they were multi-tasking, the observers were told to count the activity most closely related to direct patient care.

The researchers found that interns spent 12 percent of their time talking with and examining patients; 64 percent on indirect patient care, such as placing orders, researching patient history and filling out electronic paperwork; 15 percent on educational activities, such as medical rounds; and 9 percent on miscellaneous activities. 

Researching the history is made more complex by today's low-usability EHR systems, so much so that I personally know of cases (through my legal work) where trainees and even attendings did not know the patient's history.  In the past, this would have been considered a severe medical faux pas.

The researchers acknowledge that it’s unclear what proportion of time spent at the bedside is ideal, or whether the interns they studied in the first year of a three-year internal medicine training program make up the time lost with patients later in residency. But 12 percent, Feldman says, “seems shockingly low at face value. Interns spend almost four more times as long reviewing charts than directly engaging patients.”

Not to be critical of the Hopkins piece, it is excellent - but academics often use disclaimers and softeners in their conclusions as a custom and tradition.  At a blog I can be more direct:  12% is shockingly low.  No "seems" is actually necessary.

Feldman says questions raised by his study aren’t just about whether the patients are getting enough time with their doctors, but whether the time spent with patients is enough to give interns the experience they need to practice excellent medicine. 

Personally, I would really be nervous under the care of graduates who'd only spent a tenth of their clinical hours actually seeing, speaking to and examining patients, and a majority of their time frittering around with computers.

With fewer hours spent in the hospital, protocols need to be put in place to ensure that vital parts of training aren’t lost, the researchers say.

“As residency changes, we need to find ways to preserve the patient-doctor relationship,” Block says. “Getting to know patients better can improve diagnoses and care and reduce medical errors.” 

As opposed to getting to know the (needlessly complex and confusing) EHR better, which adds little.

The researchers say better electronic medical records may help reduce time spent combing through patient histories on the computer.

After several decades of the health IT industry being in business,  it's sad that an organization of the (deserved) stature of Johns Hopkins has to provide remedial education 101 to that industry in 2013.

Perhaps that's the most important finding of all in this study.


There's some wisdom in this comic strip.  Click to enlarge.


-- SS
 

7 Bangunan Indah Situs Warisan Dunia UNESCO di Iran

     Selama ini negeri iran terihat seperti tertutup, sehingga hal-hal yang ada di dalamnya jarang terekspose, namun alhamdulillah aku berhasil mengumpulkan bangunan2 keren ini, dan inilah bangunan-bangunan kuno di Iran yang dimasukkan dalam Warisan Dunia UNESCO..

1. Bam


     Terletak di selatan kota Kerman dan di utara Teluk Persia dan Teluk Oman, tingginya lebih kurang 1.100 meter dari permukaan laut.

     Bam dibangun di sekeliling benteng Arg-é Bam, sebuah struktur bangunan batu bata dan suatu Warisan Dunia UNESCO yang pernah menguasi Jalur Sutra selama 2.000 tahun lebih.

2. Arg-e Bam


     Arg-é Bam ("Benteng Bam") adalah bangunan adobe terbesar di dunia, terletak di Bam, sebuah kota diprovinsi Kerman di tenggara Iran. Terdaftar oleh UNESCO sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia "Bam dan Lanskap Budayanya".Benteng di Jalur Sutera ini dibangun sebelum 500 SM dan masih digunakan hingga 1850 M. Belum diketahui mengapa benteng ini kemudian ditinggalkan.

     Pada 26 Desember 2003, Benteng ini hampir seluruhnya hancur karena sebuah gempa bumi, bersama dengan sebagian besar Bam dan sekitarnya. Beberapa hari setelah gempa ini, Presiden Mohammad Khatami mengumumkan bahwa Benteng ini segera dibangun kembali.

3. Inskripsi Behistun


     Inskripsi Behistun adalah inskripsi (semacam prasasti) multibahasa yang terletak di Gunung Behistun, provinsi Kermanshah, Iran.

     Inskripsi ini berkisah mengenai otobiografi Darius yang Agung, antara pengangkatannya sebagai raja tahun 522 SM, hingga kematiannya pada 486 SM. Dalam inskripsi Behistun, Darius menyatakan dirinya berjaya dalam semua pertempuran selama periode pergolakan, dan menghubungkan keberhasilannya dengan "rahmat Ahura Mazda".

4. Jembatan Khaju


     Jembatan Khaju adalah salah satu jembatan yang paling terkenal di Isfahan, Iran yang dibangun kembali oleh Shah Abbas II berdasarkan pada dasar-dasar jembatan yang lama sekitar tahun 1650 yang mempunyai luas 23 m2 dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter.

5. Lapangan Naqsh e-Jehaan


     Lapangan Naqsh-e Jehaan terletak di pusat kota Isfahan ialah salah satu lapangan terbesar di dunia. Lapangan ini dikelilingi oleh bangunan peninggalan Shafawiyah. Masjid Syah terletak di sisi selatan lapangan ini. Di sisi barat lapangan ini terdapat Istana Ali Qapu. Masjid Syekh Luthfallah terletak di bagian timur lapangan ini dan di bagian utara terdapat Bazar Isfahan.

6. Pasargadae


     eitss... jangan dibaca pasar gede.. Pasargadae adalah kota di Persia kuno. Kota ini merupakan ibukota Koresh yang Agung (559-530 SM) dan juga merupakan tempat bersemayam beliau. Kini tempat ini merupakan situs arkeologi. Situs ini merupakan bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

7. Persepolis


     Adalah sebuah ibu kota kuna dari Kekaisaran Persia. Persepolis adalah terjemahan bahasa Yunani dari nama kota ini: Πέρσης πόλις (Persēs polis: "Kota Persia"). Sisa terawal Persepolis berasal sekitar tahun 515 SM. Pada tahun 1979 UNESCO mendeklarasikan kota Persepolis sebagai Situs Warisan Dunia.

Foto-foto Masjid indah di benua Eropa

Masjid Raya Paris, Perancis

Masjid dengan kubah besar di Pusat Islam Wina, Austria

Masjid Schwetzingen di Jerman

Masjid Ayasofya, dahulu merupakan Gereja di Turki

Masjid Qolsharif, Rusia

Masjid Akhmad Kadyrov, Rusia

Masjid Ibrahim-al Ibrahi, Giblatar, Spanyol

Masjid Ar-Rahma Kiev Ukraina
Sumber: http://id.wikipedia.org/
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger