Warung Bebas

Kamis, 22 Maret 2012

Food Reward: Approaching a Scientific Consensus

Review papers provide a bird's-eye view of a field from the perspective of experts.  Recent review papers show that many obesity researchers are converging on a model for the development of obesity that includes excessive food reward*, in addition to other factors such as physical inactivity, behavioral traits, and alterations in the function of the hypothalamus (a key brain region for the regulation of body fatness).  Take for example the four new review papers I posted recently by obesity and reward researchers:
Read more »

Response to Moore/Kosloff Podcast I: My Un-annotated Blog/Email Exchanges with Adam

I plan to respond to LLVLC Episode 559: Adam Kosloff Says It’s Time To Move ‘Beyond Caloriegate’ in more detail tomorrow or over the weekend.  However for now I felt that the way Adam sounded in the podcast when discussing me didn't reflect the details/spirit of our exchanges here on the blog and in our emails.   So I thought I'd collect those all in one place, without further comment from me at this time, for those readers interested in filling in a few blanks.

The Exchange began with the Salvaging the Hypothesis blog post where, in the context of discussing the dying TWICHOO, I referenced a post of Adam's.  I've C&P'd the relevant content:
Read more »





sometimes we all need a little push out of our comfort zones....these words are a good reminder for me today.  hope y'all are having a wonderful week.  speaking of comfort zones, i'd love to be pushed out of mine and sport some ankle boots....but it kind of scares me :)

*images can be found here

Tomcat, si Kecil yang Berbahaya

Unik Informatika - Serangga Tomcat atau bisa disebut Semut Semai atau dalam bahasa ilmiahnya Paederus littoralis atau disebut juga Kumbang Rove (Rove Beetle) termasuk dalam keluarga Kumbang, serangga ini adalah seranggga yang hidup dari 200 juta tahun yang lalu.
Tomcat tidaklah menggigit dan menyengat melainkan mengeluarkan cairan yang secara otomatis akan keluar dari tubuhnya jika bersentuhan dengan benda dan tubuh manusia, gawatnya cairan ini 12 kali lebih kuat dari bisa dari hewan ular kobra. Cairan ini disebut juga dengan cairan "aederin" .
Serangan Tomcat sekarang sedang marak di Indonesia, sebagian bagian pada Pulau Jawa sudah terkena wabah Tomcat ini, tidak kita sangka bukan? sekecil ini bisa berbahaya 12 kali dari ular kobra? saya juga begitu, kawan...:D.
Berawal dari Kota Surabaya hingga ke daerah yang terdekat dengan kota ini.

Pencegahannya bisa dengan cara berikut :
1. Matikan lampu pada rumah anda yang tidak terpakai, karena si kecil Tomcat sungguh menyukai tempat yang terang.
2. Jangan menggunakan pakaian yang terbuka yang bisa menyebabkan anda kontak fisik langsung dengan Tomcat ini.
3. Pada jendela rumah dan kamar anda sebaiknya dipasamg kasa atau kawat nyamuk, yang mencegah Tomcat keluar dan masuk sesuka hati dia.
4. Jangan biarkan anak-anak bermain dekat dengan tanaman, karena sarang Tomcat ya disitu, mas bro.
5. Jika anda memiliki tanaman tidak terawat, buanglah segera dari tempat anda, karena sarang Tomcat di tanaman tidak terawat biasanya.

Sekian kawan, terima kasih atas kunjungan nya.

Just Eat Less - Move Moore, Jimmy

Note:  I wrote and never published this post a while back, but after listening to the deluded Jimmy Moore in his podcast conversation with Adam Kosloff, I decided to dust this off and publish it up.  I was brought up in the discussion by Adam, and I'll be responding to that exchange on this blog shortly.  Jimmy, if you're ever going to get control over your situation, you need to listen to Lalonde over Kosloff, Colpo over Eades, Me over Taubes.  Or better yet, the underlying message of this post ... listen to YOURSELF.  Go back and read your own blog and listen to some of your old podcasts.  The answers are right there.  Eat Less, Move Moore.

Read more »

Kisah Detik Terakhir Nabi Muhammad SAW

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.


"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala nitu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.


Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah

kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan Badan dan menutup pintu.


Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru

sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.


Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.


"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan

kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan

dadanya sudah tidak bergerak lagi.


Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali

mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

(www.eocommunity.com)

Tristan Alif Naufal, Pesepakbola Bola Muda Berbakat Indonesia (Video)

You'll Never Walk Alone - Tristan Alif Naufal merupakan pesepakbola muda didikan Liverpool Academy Indonesia. Kini ia berumur 7 tahun dan bakatnya pun sangat luar biasa. Bahkan. pelatih sekaliber Pep Guardiola pun sempat memuji kemampuan Alif memainkan bola ketika ia datang ke Indonesia sekitar Juli 2012 lalu. Dan berikut ini saya akan berbagi video skill Tristan Alif Naufal dari situs Youtube.




Nah, bagaimana menurut Anda skill dari Tristan Alif Naufal di umur yang masih sangant belia? Semoga bakatnya tidak tersia-siakan, dan ia bisa menjadi pemain hebat masa depan Indonesia. Aamiin.
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger