Warung Bebas

Rabu, 06 Maret 2013

Mengatasi Kebiasaan Buruk Balita


Awalnya, lucu melihat anak kita mengenyot jempolnya. Tapi lama kelamaan kok sulit ya menghentikannya? Mengenyot jempol, menggigit kuku, mengamuk, mengompol, beberapa keluhan yang mungkin sederhana tapi bisa membuat pusing orangtua. Di tambah lagi kekhawatiran akankah kebiasaan ini berakibat buruk pada anak. Apa saja kebiasaan balita yang sering dikeluhkan orangtua?

Menghisap ibu jari

Mengisap ibu jari umum terjadi pada bayi usia 3 bulan - 2 tahun. Jika kebiasaan ini terjadi setelah anak usia tiga tahun, padahal sebelumnya tidak atau sudah berhenti, bisa jadi si anak sedang stres dan perlu dicari penyebabnya. Bila kebiasaan mengisap ibu jari terus berlanjut hingga usia sekolah dasar dapat mengganggu pertumbuhan gigi, diare, dan yang terpenting mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Solusi

  • Bila anak masih bayi tak perlu terlalu khawatir. Namun jika sudah amat mengganggu coba ganti dengan empeng dan hentikan sedikit demi sedikit.
  • Bila terjadi setelah usia satu tahun, mungkin anak sedang lelah atau bosan, alihkan kegiatannya.
  • Bila terjadi pada usia 5-6 tahun, beri penjelasan akibat dari kebiasaan buruknya, anda dapat memberinya hadiah bila anak berhasil menghentikannya.
  • Jika tetap saja sulit ditangani, sangat mungkin terdapat ketidakmatangan emosi dan sosial hingga memerlukan penanganan lebih khusus.

Menggigit kuku

Menggigit kuku kadang merupakan perpanjangan dari kebiasaan mengisap ibujari. Paling banyak terjadi saat anak menginjak remaja (13-15 tahun), bisa juga lebih. Jika kebiasaan ini belum hilang juga, seringkali ketika dewasa beralih menjadi kebiasaaan merokok, makan permen karet, mengorek hidung, atau memainkan rambut. Menurut ahli, kebiasaan buruk ini adalah ekspresi dari kegelisahan, rasa tertekan, kecewa, dan kemarahan. Temukan penyebabnya dulu.

Solusi

  • Beri pengertian kepada anak tentang akibat buruk menggigit kuku dan penyakit yang dapat timbul karena kebiasaan ini.
  • Mengalihkan kebiasaan tersebut pada bentuk permainan dengan teman sebaya.

Menggoyang atau membenturkan kepala

Biasanya terjadi pada usia 7-14 bulan kadang hingga 5 tahun. Pada awalnya, kebiasaan ini dianggap normal sesuai dengan tahap perkembangan motorik. Pada anak lebih besar, bisa jadi ada latar belakang stres seperti rasa tak aman atau ingin menarik perhatian orangtua, bisa pula ada kelainan organ.

Solusi

  • Umumnya kebiasaan ini akan berhenti sendiri.
    Bila orangtua khawatir, alihkan kebiasaan gerakan ritmis tersebut menjadi gerakan ritmis yang lain seperti bertepuk tangan, atau menari.
    Jika kebiasaan membenturkan kepala membahayakan dan tak ada kecenderungan berhenti, atau anak punya kelainan lain, sebaiknya konsultasikan pada dokter anak dan psikolog.

Kebiasaan menahan napas (breath holding spell)

Sering terjadi pada usia 1 - 5 tahun. Diduga ini merupakan bentuk awal dari temper tantrum pada saat anak sudah mampu mengekspresikan rasa frustasi. Bisa jadi ada gangguan hubungan emosional orangtua dengan anak, misalnya ibu yang terlalu sabar, orangtua overprotektif, yang selalu memenuhi kebutuhan anak, atau orangtua yang tidak konsisten.
Umumnya, didahului dengan menangis, berhenti, lalu anak menahan napas, bahkan bisa sampai kebiruan di sekitar mulut dan muka. Kadang anak tampak lemas atau timbul gerakan seperti kejang. Berlangsung 5-10 detik.

Solusi

Jangan panik, kenali kapan biasanya si kecil mulai menahan napas. Hindari gerakan berlebihan seperti mengejutkan, membentak, menepuk, memberi minum, dan sebagainya. Yang penting pastikan anak merasa nyaman, dengan menggendong atau memeluknya.
Jika terus berlanjut, kebiasaan ini perlu dihilangkan, misalnya dengan mengubah perilaku orangtua pada si kecil.

Mengamuk (temper tantrum)

Mengamuk umum terjadi saat anak berusia 3-12 tahun, lebih sering pada laki-laki. Anak menjerit, memukul, menendang, menjatuhkan badan ke lantai, memukul kepala, atau melempar barang. Penyebabnya bisa karena meniru orangtua, atau kepribadian anak sendiri (bossy, aktif dan energik), ketakutan luar biasa, ketidakcocokan dengan orangtua saat anak sedang berkembang pribadinya, orangtua yang terlalu membebaskan atau overprotektif, tidak konsisten, faktor keturunan, kecemburuan pada saudara, dan sebagainya.

Tips: Atasi temper tantrum

  • Jangan penuhi keinginannya bila anak tantrum, biarkan saja. Begitu anak menyadari ia tak mendapat apa-apa, tantrum akan berhenti.
    Mungkin saja cara ini tak berhasil, yang penting orangtua harus sabar, jangan tergesa-gesa mengambil sikap, misalnya karena malu dilihat orang. Ingat, orangtua sebaiknya selalu konsisten

cara membuat windows xp live usb

Cara membuat windows xp live usb, Bismillah assalamualaikum,setelah kemarin tips blog posting cara membuat ubuntu live usb pada kesempatan kali ini tips blog akan membuat posting seperti judul diatas cara membuat windows xp live usb.. apa saja yang harus di persiapkan untuk membuat usb pengganti cd windows agar bisa di pergunakan untuk install ulang laptop atau netbook, pertama yang harus di persiapkan :

  • usb minimal 1gb
  • kedua pastinya cd windows
  • dan yang terakhir software wintoflash
 Bagi sahabat yang belum punya software wintoflash sahabat bisa download Wintoflash pastikan computer sahabat sudah terinstall winrrar
setelah sahabat selesai download wintoflash langkah selanjutnya sahabat masukkan cd windows xp,

tips blog ambil contoh misalnya terdeteksi di computer shabat  di drive I, selanjutnya  masukan usb yang sudah di format, ana ambil contoh terdeteksi di computer  di drive Q, ok tahap persiapan sudah selesai kemudian click 2 kali wintoflash  hingga tampil seperti gambar di bawah ini :

cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya click next :

cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya click next :

cara membuat windows xp live usb

selanjutnya click next :

cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya click next :

cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya click next :

cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya  click select untuk memilih drive : I (tempat penyimpanan windos)

Selanjutnya click select untuk memilih drive :Q  (tempat usb)


cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya next


cara membuat windows xp live usb

Selanjutnya next


cara membuat windows xp live usb

Terakhir click next dan close selesai usb sahabat sudah bisa di gunakan untuk install ulang, untuk cara install ulangnya  insyallah akan ana bahas pada tutorial berikutnya met mencoba dan wassalam......
cara membuat windows xp live usb By tips blogger dan computer












Medscape re: Class Action suit: "Doctors Who Sued EHR Company Win First Round"

Interesting article about a Class-Action lawsuit against a health IT seller, Allscripts, see Medscape link below (the story is copyrighted so I cannot repost it here).

Relevant excerpts:

On Monday, March 4, a group of doctors who are suing their electronic health record (EHR) manufacturer for selling them a "buggy" product and then discontinuing it learned that the defendant's motion to block the lawsuit and compel them to accept binding arbitration was overruled by a judge in Miami, the first step in getting a court date in what is believed to be a first-of-its-kind case.

... In December 2012, 4 physician practices -- 2 pain clinics in Florida, 1 in Missouri, and a family medicine practice in Alabama -- became plaintiffs in a class-action suit filed against Allscripts, "an action arising from an expensive, but defective electronic health records software product," according to the complaint. The bottom line: The EHR was "buggy."

Says one of the doctors plaintiffs:

Anesthesiologist Robert J. Joseph, MD, of the Pain Clinic of Northwest Florida in Panama City, a plaintiff in the suit, makes no bones about it. "Our EHR is a piece of crap," he states.

-----

Link to full article:
http://www.medscape.com/viewarticle/779721

(It seems to come up fulltext without Medscape login, but I cannot guarantee this will persist.)

-- SS

On EHR's: See No Evil, Hear No Evil, Speak No Evil: Part 1

This is the first of a series of posts I plan on the issue of "See No Evil, Hear No Evil, Speak No Evil" regarding EHR's.  Frequent reminders are needed by all stakeholders, I believe, to think critically about, and take with a big grain of salt, effusive praise by key opinion leaders, politicians, etc. about health IT, and accompanying attempts to deride those critical of the technology, to counterbalance ongoing HIT hyperenthusiasm (e.g., link).

In face of growing evidence of risk and adverse outcomes of bad health IT from multiple sources and organizations (such as this, as just one example), growing advice on risk remediation from government (such as here), and mass privacy violations (see the multiple posts under this query link), it might also be entitled a series on what health IT hyper-enthusiasts "knew, should have known, or should have made it their business to know."

Let's start out with an extract from a post I wrote on June 29, 2003 entitled "Mark Leavitt, Head of CCHIT: Behind the Times and Uninformed on Health IT Realities?". At the time Leavitt was head of CCHIT, a tester and MU compliance/safety certifier of electronic health records systems: 

... The head of CCHIT, Mark Leavitt, has penned the following at iHealthBeat: 

June 19, 2009 - Perspectives 

Health IT Under ARRA: It's Not the Money, It's the Message

by Mark Leavit  

... Before ARRA, most surveys concluded that cost was the No. 1 barrier to EHR adoption. But as soon as it appeared that the cost barrier might finally be overcome, individuals with a deeper-seated "anti-EHR" bent emerged. Their numbers are small, but their shocking claims -- that EHRs kill people, that massive privacy violations are taking place, that shady conspiracies are operating -- make stimulating copy for the media. Those experienced with EHRs might laugh these stories off, but risk-averse newcomers to health IT, both health care providers and policymakers are easily affected by fear mongering.

"Laugh these stories off?"  That was, and is, simply perverse.

Ironically, this statement was written less than a year before my own mother was seriously and fatally harmed as a result of a health IT-related error.
 

On EHR's:  See No Evil, Hear No Evil, Speak No Evil


While I don't proffer claims of "shady conspiracies" (international health IT expert Dr. Richard Cook explains that in a recent guest post "Dr. Richard Cook on the Health IT Sector's Ills"), I do proffer alternate explanations including arrogance, Radical Solutionism, and this.

More to come in this series.

There are many more statements like this one already on this blog, and elsewhere.

-- SS

Note:  Part 2 is here.

Memahami Perbedaan Diagnosa Diabetes Tipe 2



 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger