Warung Bebas

Selasa, 20 Januari 2009

Hilang Nyeri Karena Endometriosis Dengan Temu Putih

Belakangan ini istilah Endometriosis menjadi sangat populer. Penyakit yang hanya diderita kaum perempuan ini setiap tahunnya menunjukkan kenaikan jumlah kasus walaupun data pastinya belum dapat diketahui. Selain dapat mengurangi potensi kesuburan, penyakit ini seringkali sangat sulit terdeteksi.

Ibu Retno juga pernah mengalami keguguran karena juga ditemukan adanya kista sebesar bola tenis di rahimnya. Setelah menjalani operasi pengangkatan kista dan pembersihan endometriosis, ternyata rasa nyeri tersebut masih tetap saja ada. Karena endometriosis perlu dibersihkan secara rutin. Hal ini tentu memakan biaya yang tidak sedikit.

--------------------------------------------------------------------------------

Belakangan ini istilah Endometriosis menjadi sangat populer. Penyakit yang hanya diderita kaum perempuan ini setiap tahunnya menunjukkan kenaikan jumlah kasus walaupun data pastinya belum dapat diketahui. Selain dapat mengurangi potensi kesuburan, penyakit ini seringkali sangat sulit terdeteksi.

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haid, saat buang air besar dan juga perdarahan.

Seperti yang dialami Ibu Retno (36 tahun) yang dinyatakan menderita endometriosis 10 tahun yang lalu. "Endometriosis sangat mengganggu aktivitas saya, karena rasa sakit bisa datang kapan saja, terlebih ketika saat menstruasi, saya hanya bisa duduk saja di pojok tanpa mengerjakan sesuatu, karena teman-teman kantor saya merasa iba dengan keadaan saya". Rasa sakit yang tak terbayangkan beliau, perut serasa dipuntir.

Ibu Retno juga pernah mengalami keguguran karena juga ditemukan adanya kista sebesar bola tenis di rahimnya. Setelah menjalani operasi pengangkatan kista dan pembersihan endometriosis, ternyata rasa nyeri tersebut masih tetap saja ada. Karena endometriosis perlu dibersihkan secara rutin. Hal ini tentu memakan biaya yang tidak sedikit.

Berdasarkan rekomendasi dari seorang kerabat, Ibu Retno mulai mengkonsumsi herbal kapsul Temu Putih Dr. Liza. Berdasarkan penelitian, temuputih bermanfaat untuk membantu mengatasi kista, melancarkan dan mengatasi nyeri haid, keputihan dan membersihkan darah. Temu putih mengandung RIP (ribosome inacting protein), zat antioksidan dan zat anti kurkumin. Zat antioksidannya berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen, sedangkan zat antikurkumin berfungsi sebagai antiperadangan.

"Hingga kini, saya mengkonsumsi herbal Temu putih dan obat dokter. Kombinasi sinergis ini membuat penyakit endometriosis dan gejala-gejalanya semakin berkurang. Sehingga saya nyaman beraktivitas", kata Ibu Retno. Ternyata tanpa harus mengeluarkan biaya banyak untuk operasi dan pengobatan, penyakit-penyakit pun bisa diredakan dengan obat herbal asli Indonesia.


Sumber : http://www.lizaherbal.com/main/index.php?option=com_content&task=view&id=168&Itemid=1


NB: Kapsul Temu Putih ( harga Rp. 50rb/ 45 kapsul) bisa diperoleh di SehatHerbal.Com, Mangga 2 Square, Lantai UG Blok C, dekat optik dan travel. Tlp. 021-91752768- ibu cartis

Sejarah Hari Valentine

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Hari Raya Gereja

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:

* seorang pastur di Roma
* seorang uskup Interamna (modern Terni)
* seorang martir di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Valentinius

Guru ilmu gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep ... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan" ..." [1].

Era abad pertengahan

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) bahwa

For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”)
Whan every foul cometh ther to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

* Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
* Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Hari Valentine pada era modern

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger