Warung Bebas

Kamis, 24 Januari 2013

Comment Published in Nature

I recently read an opinion piece by Gary Taubes in the scientific journal Nature, titled "Treat Obesity as Physiology, not Physics", in which he promoted NuSI and repeated the statement that obesity research is a "house of cards" because it focuses on calories in/out, at the expense of studying the "hormonal regulatory disorders" underlying obesity (1).  I wrote a letter to the editor in response to Taubes's commentary, which has been published in Nature (2).

I'm used to seeing these kinds of claims in the popular press at this point, but to see it published in a scientific journal is galling (even if it's in the opinion section).  This is the equivalent of a person who has never held an ax telling a group of lumberjacks they need to focus on cutting trees.  It's part of a disturbing trend of popular writers in the low-carb and Paleo world attacking researchers, and even entire fields of research, they have little understanding of.  Of course this only applies to a minority of the community, but this argumentation style smells of desperation and reflects poorly on the community as a whole.

Read more »

7 Pesepak bola berseragam Juventus Ac Milan dan Inter milan

7 Pesepak bola berseragam Juventus Ac Milan dan Inter milan
Ac Milan

7 Pesepak bola berseragam Juventus Ac Milan dan Inter milan
Andrea pirlo berseragam Juventus

7 Pesepak bola berseragam Juventus Ac Milan dan Inter milan
Zlatan Ibrahimovic ketika berseragam Ac Milan


Perpindahan pemain dari satu klub, ke klub lain adalah bagian dari sepakbola. Hal ini dilakukan guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas di dalam komposisi skuad. Namun, bagaimana dengan kasus perpindahan pemain
antar klub rivalitas?


Kita ketahui bahwa Juventus, AC Milan dan Internazionale memiliki kisah rivalitas yang menarik di Liga Italia. Tak hanya panasnya tensi di lapangan hijau, transformasi pemain yang merasakan atmosfer di ketiga klub, membuat rivalitas tersebut semakin menarik untuk di bahas.

Berikut ini kami sajikan "7 Pesepakbola Berseragam Juventus, Milan, dan Inter"..

1. Aldo serena

 Aldo Serena (striker) di beli Inter pada musim 1978/79 dari klub asalnya, Montebelluna. Kala itu, ia masih berumur 18 tahun. Serena memulai karirnya dari kelas U-19. Selama semusim, ia mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama sebanyak 2 kali, dan mencetak 1 gol.

Pada periode 1979 - 1987, Serena kerap berpindah-pindah klub. Total 6 klub telah dibelanya, AC Milan dan Juventus termasuk di dalamya. Masa kejayaan Serena terjadi pada musim 1988/89, ketika memenangkan scudetto bersama Nerazzurri. Di musim itu, Serena mencetak 22 gol dalam 17 pertandingan Serie A. Setelah itu, ia memilih pindah ke rival sekota, Rossoneri dan mengkahiri karirnya di sana. Hal ini membuat suporter La Beneamata kecewa dan menaruh dendam.

Statistik karir ketika berseragam Inter-Milan-Juve:
 
  • Inter: 165 (caps), 56 (gol)
  • Milan: 30 (caps), 8 (gol)
  • Juve: 51 (caps), 21 (gol

2. Roberto Baggio

 Pada tahun 1982 hingga 1990, Roberto Baggio memulai karir profesionalnya bersama Vicenza, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Fiorentina di tahun 1985. Bersama La Viola, Baggio bersinar, dan membuat Juventus tertarik untuk memboyongnya di tahun 1990.

Selama 5 tahun berseragam Hitam-Putih, Baggio hanya mampu memberikan 3 gelar kepada Bianconeri. Sehingga pada tahun 1995, ia tak lagi dibutuhkan oleh Marcelo Lippi, dan kemudian hijrah ke AC Milan. Dalam kurun waktu 5 tahun (1995-2000), ia bermain untuk 3 klub, Rossoneri, Bologna dan Inter Milan. Total Baggio mencetak 60 gol di tiga klub tersebut.

Pada periode 2000 - 2004, ia memutuskan untuk hijrak ke Brescia dan mengakhiri karirnya di klub tersebut. Baggio mencetak 46 gol bersama Brescia selama 4 tahun.

Statistik karir ketika bersergam Juve-Milan-Inter.

  • Juve: 200 (caps), 95 (gol)  
  • Milan: 67 (caps), 19 (gol)
  • Inter: 58 (caps), 18 (gol)
3. Edgar Davids

Setelah melihat performa gemilagnya bersama Ajax Amsterdam selama 5 musim, AC Milan akhirnya memboyong Edgar Davids ke San Siro pada musim 196/1997. Namun, kiprahnya bersama AC Milan terbilang gagal. Ia lantas memilih bergabung bersama sang rival, Juventus di musim 1997/98.

Selama 7 tahun berseragam Hitam-Putih, Davids meraih 3 gelar Scudetto. Namun, pada tahun awal tahun 2004, Si Nyonya Tua akhirnya meminjamkan sang pemain ke Barcelona FC. Selama masa peminjaman, Davids membantu pasukan Frank Rijkaard meraih runner-up La Liga.

Pada musim 2004/05, Internazionale memboyong Davids dari Juventus, dengan durasi kontrak selama 3 musim. Lagi-lagi, ia tak tampil bagus bersama klub kota Milan, hingga akhirnya kontrak sang pemain di putus. Saat ini, Edgar Davids menjadi pelatih di klub divisi 2 Liga Inggris, Barnet.

Statistik karir ketika bersergam Milan-Juve-Inter:
 
  • Milan: 19 (caps), 0 (gol)
  • Juve: 159 (caps), 8 (gol)
  • Inter: 16 (caps), 0 (gol)
 4. Patrick Vieira

 Mengawali karirnya bersama AS Cannes, Patrick Vieira akhirnya diboyong AC Milan pada musim 1995/96. Sayangnya perjalanan karirnya bersama Rossoneri tidak begitu mulus. Kemudian Arsenal memberikan tawaran kepada Vieria dan memutuskan untuk bergabung ke Highbury. Bersama The Gunners, ia tampil luar biasa.

Juventus akhirnya berhasil mendapatkan jasa Vieira pada musim 2005/06. Bersama Emerson di lini tengah, pemain Prancis itu ikut berkontribusi besar memenangi Scudetto di musim pertamanya. Saya semua mimpi indah itu sirna setelah Juve terlibat dalam kasus Calciopoli, dan harus terdegradasi ke Serie B.

Rival Juventus, Inter akhirnya memanfaatkan situasi sulit yang dialami Bianconeri dengan mendatangkan Vieira ke Giuseppe Meazza. Bersama Inter, Vieira sukses meraih 3 gelar Scudetto dan Piala Super Italia. -- Hingga akhirnya ia memutuskan pensiun di tahun 2011, setelah semusim membela Manchester City.

Statistik karir ketika berseragam Milan-Juve-Inter:
 
  • Milan: 2 (caps), 0 (gol)
  • Juve: 31 (caps), 5 (gol)
  • Inter: 67 (caps), 6 (gol)
5. Cristian Vieri

 Juventus mendapatkan jasa Christian Vieri (muda) setelah tampil apik bersama Atalanta. Namun, kiprahnya bersama Juventus tak terbilang apik. Penyerang bertubuh gempal itu hanya melewati satu musim bersama La Vecchia Signora. Sebelum akhirnya pindah ke Atletico Madrid, dan membuat pengamat sepakbola kagum dengan aksi gemilangnya.

Setelah memutuskan kembali ke Italia untuk bergabung bersama Lazio, Vieri hanya bertahan satu musim di Olimpico Roma. Hingga akhirnya ia memilih untuk berseragam Biru-Hitam, Inter. Ia sukses mencetak 103 gol bersama Nerazzurri, namun ia tidak mampu mempersembahkan gelar selama 6 tahun perjalanan karirnya di Giuseppe Meazza.

Pada musim 2005/06, ia memutuskan bergabung dengan rival sekota Inter, AC Milan. Namun, kiprah Vieri bersama Milan tak sesukses ketika ia berseragam Biru-Hitam. Semusim berseragam Merah-Hitam, Vieri memutuskan hengkang, hingga akhirnya pensiun pada tahun 2009.

Statistik karir ketika berseragam Juve-Inter-Milan:
 
  • Juve: 23 (caps), 8 (gol)
  • Inter: 143 (caps), 103 (gol)
  • Milan: 8 (caps), 1 (gol)
6. Zlatan Ibrahimovic

 Performa gemilang Zlatan Ibrahimovic bersama Ajax Amsterdam membuat Juventus kepincut memakai jasanya di musim 2004/05. 2 tahun bersama Bianconeri, Ibra mendapatkan 2 Scudetto. Namun, gelar tersebut ditarik karena skandal Calciopoli yang melibatkan timnya. Juve harus turun ke Serie B, dan ia pun akhirnya memilih pindah ke rival abadi, Inter Milan.

Setelah berseragam Inter, Zlatan membuat kuping Juventini panas ketika ia mengaku adalah fans La Beneamata sejak kecil. Selama 3 musim berseragam Biru-Hitam, Ibra berhasil mempersembahkan 3 gelar scudetto dan 2 Piala Super Italia. Pada pertengahan tahun 2009, ia memutuskan bergabung bersama Barcelona FC. Sayang hubungan buruk dengan Pep Guardiola membuat penyerang Timnas Swedia itu harus angkat kaki ke AC Milan, setelah sukses memberikan 5 gelar selama 1 musim.

Ia akhirnya memilih bergabung dengan Rossoneri dengan status pemain pinjaman di musim 2010/11. Sebelum akhirnya pihak AC Milan mempermanenkan Ibra di musim 2011/12. Bersama Il Diavolo, ia sukses merengkuh gelar Scudetto dan Piala Super Italia. -- Kini pemain bertubuh tingi itu memilih PSG sebagai pelabuhan karirnya.

Statistik karir ketika berseragam Juve-Inter-Milan:
 
  • Juve: 70 (caps), 23 (gol)
  • Inter: 88 (caps), 57 (gol)
  • Milan: 61 (caps), 42 (gol)
7. Andrea Pirlo

 Mengawali karir bersama Brescia selama 3 tahun, Andrea Pirlo akhirnya memutuskan bergabung bersama Internazionale di musim 1998/99. Selama berseragam Biru-Hitam, Pirlo tampil mengecewakan. Hal ini membuatnya terasingkan, dan bergabung dengan Reggina, serta Brescia dengan status pemain pinjaman.

Melihat kiprah apik Pirlo bersama Roberto Baggio di Brescia, AC Milan langsung membajak sang pemain dari rival sekotanya. Bermain selama 10 tahun bersama Rossoneri, il Metronome berhasil mempersembahkan 9 gelar untuk klub yang bermarkas di San Siro tersebut. Namun, kehadiran Mark van Bommel di musim 2010/11, membuat ia terpinggirkan. Merasa kualitasnya sudah tak lagi dibutuhkan, ia memutuskan untuk bergabung dengan Juventus di tahun berikutnya.

Baru semusim berbaju Hitam-Putih, Pirlo mampu mengantarkan La Vecchia Signora kembali merengkuh Scudetto, setelah 6 tahun puasa gelar. Hingga saat ini, Pirlo masih bermain untuk Juve, dan terus membantu klub asal Turin itu mengembalikan nama besar klub.

Statistik karir ketika berseragam Inter-Milan-Juve:
 
  • Inter: 22 (caps), 0 (gol)
  • Milan: 284 (caps), 32 (gol)
  • Juve: 53 (caps), 7 (gol)


Real Madrid dan Barcelona klub terkaya di dunia tahun 2012


Real madrid dan Barcelona klub terkaya di dunia tahun 2012

Real madrid dan Barcelona klub terkaya di dunia tahun 2012
Real Madrid dan Barcelona


Dominasi Real Madrid dan Barcelona di sepak bola Eropa kian kokoh. Bukan hal nya dalam prestasi namun kedua tim bubuyutan tersebut mengungguli tim-tim raksasa Eropa lainnya dalam hal menghimpun kekayaan finansial.

Sebelumnya Real Madrid dan Barcelona juga telah mendominasi sepak bola Eropa dengan menyumbangkan pemainya dalam tim terbaik FIFA 2012 dan pemain terbaik Liga Champion Eropa 2012. Dan kali ini Dua klub Raksasa Sapnyol ini di nobatkan sebagai klub terkaya di dunia, mengunguli klub-klun raksasa lainnya yang berada di Inggris, Italia, Jerman, dan Prancis.

Menurut data yang dilansir lembaga audit independen Deloitte, yang disebut Football Money League, Kamis (24/1/2013), hanya kedua klub raksasa tersebut yang berhasil meraup pendapatan lebih dari 450 juta Euro (5,6 triliun Rupiah) selama tahun 2012.

Dalam data tersebut, Madrid ditempatkan sebagai klub terkaya menggeser Manchester United yang selalu bercokol di posisi klub terkaya selama delapan tahun belakangan.

Bahkan Los Blancos berhasil menjadi yang pertama dalam sejarah sebagai sebuah klub yang berhasil meraup penghasilan lebih dari 500 juta Euro hanya dalam setahun.

Madrid masih bisa mendapatkan pendapatan luar biasa besar pada musim lalu. Pendapatan klub ibu kota Spanyol itu mencapai 512,6 juta Euro, atau naik sebesar tujuh persen. Selain dari penjualan tiket pertandingan di Santiago Bernabeu, mereka mengisi pundi-pundi uangnya dari hak siar televisi dan sponsorship dari seluruh dunia.

"Ini merupakan capaian yang mengesankan bagi Real Madrid telah melampaui pendapatan 500 juta Euro hanya dalam dalam satu tahun. Real sungguh fenomenal mengungguli klub-klub top lainnya," ujar Direktur Urusan Olahraga Deloitte, Dan Jones seperti dinukil Goal.

Namun, sang juara bertahan La Liga itu dibuntuti oleh musuh bebuyutan mereka, Barcelona. Meski klub asal Katalan itu tak begitu sukses di musim 2011/12 namun mereka hanya kurang 17 juta Euro untuk melampaui angka 500 juta euro seperti yang ditorehkan Madrid.

Manchester United berada di peringkat ketiga. Kegagalan mereka di Liga Champions di 2011/12 yang menyebabkan dua klub Spanyol itu merangsek naik ke atas.

Selama lima tahun berturut-turut, klub-klub yang berada di posisi enam teratas di sepertinya tetap sama.

"Ini menekankan fakta bahwa klub-klub ini memiliki beberapa basis penggemar terbesar dan karenanya pendapatan terkuat, baik di pasar domestik dan internasional," komentar Jones.[yob]

Berikut ini daftara klub dengan pendapatan terbesar (dalam juta Euro):

1. Real Madrid (Spanyol) 512.6
2. Barcelona (Spanyol) 483
3. Manchester United (Inggris) 395.9
4. Bayern Munich (Jerman) 368.4
5. Chelsea (Inggris) 322.6
6. Arsenal (Inggris) 290.3
7. Manchester City (Inggris) 285.6
8. AC Milan (Italia) 256.9
9. Liverpool (Inggris) 233.2
10. Juventus (Italia) 195.4
11. Borussia Dortmund (Jerman) 189.1
12. Inter Milan (Italia) 185.9
13. Tottenham Hotspur (Inggris) 178.2
14. Schalke 04 (Jerman) 174.5
15. Napoli (Italia) 148.4
16. Olympique Marseille (Prancis) 135.7
17. Olympique Lyon (Prancis) 131.9
18. Hamburg SV (Jerman) 121.1
19. AS Roma (Italia) 115.9
20. Newcastle United (Inggris) 115.3


Link source : http://bola.inilah.com/read/detail/1950770/madrid-dan-barca-klub-terkaya-dunia



Liverpool Berambisi Rekrut Philipe Coutinho

Image: sport.it

You’ll Never Walk Alone – Liverpool kembali beraksi di transfer tengah musim kali ini. Setelah sebelumnya gagal mendapatkan Wesley Sneijder yang akhirnya lebih memilih hijrah dari Inter Milan ke Galatsaray, kali ini The Reds mengincar pemain Inter Milan lainnya, Philipe Coutinho. Walaupun Inter Milan menaikkan harga Philippe Coutinho dari 8 juta euro menjadi 15 juta euro, itu tidak membuat Manajer Liverpool, Brendan Rodgers patah arang.

Dana 8 juta pound atau setara Rp 122 miliar yang sudah disiapkan pihak Liverpool, tapi ditolak Inter akan ditingkatkan menjadi 10 juta pound atau sekitar Rp 155 miliar. Nerazzuri  pun kemungkinan bakal menerima tawaran itu karena mereka saat ini sedang dilanda masalah keuangan.

Inter Milan mendatangkan Coutinho dari Vasco da Gama pada 2010 lalu dengan nilai transfer senilai 4 juta euro. Saat itu, usianya baru 16 tahun. Namun, Coutinho baru bisa bermain untuk Inter ketika usianya genap 18 tahun.
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger