|
Ac Milan |
|
Andrea pirlo berseragam Juventus |
|
Zlatan Ibrahimovic ketika berseragam Ac Milan |
Perpindahan pemain dari satu klub, ke klub lain adalah bagian dari sepakbola. Hal ini dilakukan guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas di dalam komposisi skuad. Namun, bagaimana dengan kasus perpindahan pemain
antar klub rivalitas?
Kita ketahui bahwa Juventus, AC Milan dan Internazionale memiliki kisah rivalitas yang menarik di Liga Italia. Tak hanya panasnya tensi di lapangan hijau, transformasi pemain yang merasakan atmosfer di ketiga klub, membuat rivalitas tersebut semakin menarik untuk di bahas.
Berikut ini kami sajikan "7 Pesepakbola Berseragam Juventus, Milan, dan Inter"..
1. Aldo serena
Aldo Serena (striker) di beli Inter pada musim 1978/79 dari klub asalnya, Montebelluna. Kala itu, ia masih berumur 18 tahun. Serena memulai karirnya dari kelas U-19. Selama semusim, ia mendapatkan kesempatan bermain bersama tim utama sebanyak 2 kali, dan mencetak 1 gol.
Pada periode 1979 - 1987, Serena kerap berpindah-pindah klub. Total 6 klub telah dibelanya, AC Milan dan Juventus termasuk di dalamya. Masa kejayaan Serena terjadi pada musim 1988/89, ketika memenangkan scudetto bersama Nerazzurri. Di musim itu, Serena mencetak 22 gol dalam 17 pertandingan Serie A. Setelah itu, ia memilih pindah ke rival sekota, Rossoneri dan mengkahiri karirnya di sana. Hal ini membuat suporter La Beneamata kecewa dan menaruh dendam.
Statistik karir ketika berseragam Inter-Milan-Juve:
- Inter: 165 (caps), 56 (gol)
- Milan: 30 (caps), 8 (gol)
2. Roberto Baggio
Pada tahun 1982 hingga 1990, Roberto Baggio memulai karir profesionalnya bersama Vicenza, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Fiorentina di tahun 1985. Bersama La Viola, Baggio bersinar, dan membuat Juventus tertarik untuk memboyongnya di tahun 1990.
Selama 5 tahun berseragam Hitam-Putih, Baggio hanya mampu memberikan 3 gelar kepada Bianconeri. Sehingga pada tahun 1995, ia tak lagi dibutuhkan oleh Marcelo Lippi, dan kemudian hijrah ke AC Milan. Dalam kurun waktu 5 tahun (1995-2000), ia bermain untuk 3 klub, Rossoneri, Bologna dan Inter Milan. Total Baggio mencetak 60 gol di tiga klub tersebut.
Pada periode 2000 - 2004, ia memutuskan untuk hijrak ke Brescia dan mengakhiri karirnya di klub tersebut. Baggio mencetak 46 gol bersama Brescia selama 4 tahun.
Statistik karir ketika bersergam Juve-Milan-Inter.
- Juve: 200 (caps), 95 (gol)
- Milan: 67 (caps), 19 (gol)
- Inter: 58 (caps), 18 (gol)
3. Edgar DavidsSetelah melihat performa gemilagnya bersama Ajax Amsterdam selama 5 musim, AC Milan akhirnya memboyong Edgar Davids ke San Siro pada musim 196/1997. Namun, kiprahnya bersama AC Milan terbilang gagal. Ia lantas memilih bergabung bersama sang rival, Juventus di musim 1997/98.
Selama 7 tahun berseragam Hitam-Putih, Davids meraih 3 gelar Scudetto. Namun, pada tahun awal tahun 2004, Si Nyonya Tua akhirnya meminjamkan sang pemain ke Barcelona FC. Selama masa peminjaman, Davids membantu pasukan Frank Rijkaard meraih runner-up La Liga.
Pada musim 2004/05, Internazionale memboyong Davids dari Juventus, dengan durasi kontrak selama 3 musim. Lagi-lagi, ia tak tampil bagus bersama klub kota Milan, hingga akhirnya kontrak sang pemain di putus. Saat ini, Edgar Davids menjadi pelatih di klub divisi 2 Liga Inggris, Barnet.
Statistik karir ketika bersergam Milan-Juve-Inter:
- Milan: 19 (caps), 0 (gol)
- Juve: 159 (caps), 8 (gol)
- Inter: 16 (caps), 0 (gol)
4. Patrick Vieira
Mengawali karirnya bersama AS Cannes, Patrick Vieira akhirnya diboyong AC Milan pada musim 1995/96. Sayangnya perjalanan karirnya bersama Rossoneri tidak begitu mulus. Kemudian Arsenal memberikan tawaran kepada Vieria dan memutuskan untuk bergabung ke Highbury. Bersama The Gunners, ia tampil luar biasa.
Juventus akhirnya berhasil mendapatkan jasa Vieira pada musim 2005/06. Bersama Emerson di lini tengah, pemain Prancis itu ikut berkontribusi besar memenangi Scudetto di musim pertamanya. Saya semua mimpi indah itu sirna setelah Juve terlibat dalam kasus Calciopoli, dan harus terdegradasi ke Serie B.
Rival Juventus, Inter akhirnya memanfaatkan situasi sulit yang dialami Bianconeri dengan mendatangkan Vieira ke Giuseppe Meazza. Bersama Inter, Vieira sukses meraih 3 gelar Scudetto dan Piala Super Italia. -- Hingga akhirnya ia memutuskan pensiun di tahun 2011, setelah semusim membela Manchester City.
Statistik karir ketika berseragam Milan-Juve-Inter:
- Inter: 67 (caps), 6 (gol)
5. Cristian Vieri
Juventus mendapatkan jasa Christian Vieri (muda) setelah tampil apik bersama Atalanta. Namun, kiprahnya bersama Juventus tak terbilang apik. Penyerang bertubuh gempal itu hanya melewati satu musim bersama La Vecchia Signora. Sebelum akhirnya pindah ke Atletico Madrid, dan membuat pengamat sepakbola kagum dengan aksi gemilangnya.
Setelah memutuskan kembali ke Italia untuk bergabung bersama Lazio, Vieri hanya bertahan satu musim di Olimpico Roma. Hingga akhirnya ia memilih untuk berseragam Biru-Hitam, Inter. Ia sukses mencetak 103 gol bersama Nerazzurri, namun ia tidak mampu mempersembahkan gelar selama 6 tahun perjalanan karirnya di Giuseppe Meazza.
Pada musim 2005/06, ia memutuskan bergabung dengan rival sekota Inter, AC Milan. Namun, kiprah Vieri bersama Milan tak sesukses ketika ia berseragam Biru-Hitam. Semusim berseragam Merah-Hitam, Vieri memutuskan hengkang, hingga akhirnya pensiun pada tahun 2009.
Statistik karir ketika berseragam Juve-Inter-Milan:
- Inter: 143 (caps), 103 (gol)
6. Zlatan Ibrahimovic
Performa gemilang Zlatan Ibrahimovic bersama Ajax Amsterdam membuat Juventus kepincut memakai jasanya di musim 2004/05. 2 tahun bersama Bianconeri, Ibra mendapatkan 2 Scudetto. Namun, gelar tersebut ditarik karena skandal Calciopoli yang melibatkan timnya. Juve harus turun ke Serie B, dan ia pun akhirnya memilih pindah ke rival abadi, Inter Milan.
Setelah berseragam Inter, Zlatan membuat kuping Juventini panas ketika ia mengaku adalah fans La Beneamata sejak kecil. Selama 3 musim berseragam Biru-Hitam, Ibra berhasil mempersembahkan 3 gelar scudetto dan 2 Piala Super Italia. Pada pertengahan tahun 2009, ia memutuskan bergabung bersama Barcelona FC. Sayang hubungan buruk dengan Pep Guardiola membuat penyerang Timnas Swedia itu harus angkat kaki ke AC Milan, setelah sukses memberikan 5 gelar selama 1 musim.
Ia akhirnya memilih bergabung dengan Rossoneri dengan status pemain pinjaman di musim 2010/11. Sebelum akhirnya pihak AC Milan mempermanenkan Ibra di musim 2011/12. Bersama Il Diavolo, ia sukses merengkuh gelar Scudetto dan Piala Super Italia. -- Kini pemain bertubuh tingi itu memilih PSG sebagai pelabuhan karirnya.
Statistik karir ketika berseragam Juve-Inter-Milan:
- Juve: 70 (caps), 23 (gol)
- Inter: 88 (caps), 57 (gol)
- Milan: 61 (caps), 42 (gol)
7. Andrea Pirlo
Mengawali karir bersama Brescia selama 3 tahun, Andrea Pirlo akhirnya memutuskan bergabung bersama Internazionale di musim 1998/99. Selama berseragam Biru-Hitam, Pirlo tampil mengecewakan. Hal ini membuatnya terasingkan, dan bergabung dengan Reggina, serta Brescia dengan status pemain pinjaman.
Melihat kiprah apik Pirlo bersama Roberto Baggio di Brescia, AC Milan langsung membajak sang pemain dari rival sekotanya. Bermain selama 10 tahun bersama Rossoneri, il Metronome berhasil mempersembahkan 9 gelar untuk klub yang bermarkas di San Siro tersebut. Namun, kehadiran Mark van Bommel di musim 2010/11, membuat ia terpinggirkan. Merasa kualitasnya sudah tak lagi dibutuhkan, ia memutuskan untuk bergabung dengan Juventus di tahun berikutnya.
Baru semusim berbaju Hitam-Putih, Pirlo mampu mengantarkan La Vecchia Signora kembali merengkuh Scudetto, setelah 6 tahun puasa gelar. Hingga saat ini, Pirlo masih bermain untuk Juve, dan terus membantu klub asal Turin itu mengembalikan nama besar klub.
Statistik karir ketika berseragam Inter-Milan-Juve:
- Inter: 22 (caps), 0 (gol)
- Milan: 284 (caps), 32 (gol)