Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh Dr. Polyxeni Dimitropoulou dari University of Cambridge, di inggris menyebutkan bahwa pria yang sering berhubungan seks di usia 20-an
Manfaat dari Buah Mengkudu untuk kesehatan: buah Mengkudu atau di bahasa Hawaii, Polinesia lebih di ketahui dengan suatu nama Noni, Noni sendiri adalah suatu tanaman yang termasuk dalam kategori tanaman obat yang menyimpan kaya akan khasiat yang terbukti sangat baik untuk menambahkan kesehatan tubuh kita.
Buah mengkudu adalah Tanaman yang mempunyai cita rasa serta aroma yang kurang enak ini tergolong kedalam jenis atau spesies Morinda citrifolia L serta masih mempunyai kesamaan kategori famili dengan tumbuhan Rubiaceae atau masuk dalam suku kopi-kopian.
Mengkudu sendiri memiliki banyak nama, Nama ini setiap daerah beda2 menyebutkannya: seperti Cangkudu nama dari daerah sunda, Tibah nama mengkudu dari daerah bali, Kodhuk daerah Madura, Pace, Kemudu, Kudu dari daerah Jawa dan masih banyak nama-nama daerah lainnya.
Kandungan dari Buah mengkudu
Bagian dari tanaman atau tumbuhan mengkudu ini memang sangat sering dimanfaatkan ialah dari bagian buahnya. Di Dalam buah mengkudu sendiri , terdapat kandungan kaya akan sekali oleh zat-zat yang berfungsi sangat baik untuk kesehatan tubuh kita.
Nah diantaranya adalah:
Zat Nutrisi Di salah satu Buah mengkudu terkandung zat-zat yang sangat dibutuhkan sekali oleh tubuh diantaranya adalah protein, vitamin serta banyak mineral yang sangat penting seperti halnya selenium yang merupakan salah satu antioksi serta yang sangat baik serta masih banyak yang lainnya.
Senyawa-senyawa yang sangat penting bagi kesehatan seperti : - Terpenoid. Terponit yang sangat berperan di dalam suatu proses sintesi organik serta sebagai zat pemulihan sel-sel tubuh kita. - Scolopetin Scoloperin ini adalah berfungsi sebagai Anti peradangan serta sebagai obat anti alergi yang sangat top care
Dalam Buah mengkudu terdapat Zat anti bakteriai Sari buah mengkudu ternyata juga mempunyai kandungan Zat anti bakteri, Zat-zat mempunyai kegunaan dalam membunuh beberapa bakteri penyebar aneka infeksi ketubuh seperti:; Pseudomonas aeruginosa,protens morgana, staphylococcus aureus, serta terkandung zat escherichia coli dan bacillus subtilis.
Buah Mengkudu Mempunyai Zat Anti Kanker Zat antikanker berfungsi efektif untuk melawan berbagai sel-sel abnormal
Buah mengkudu mempunyai kandungan Zat asetil Zat asetil ini sangat Berperan penting untuk mematikan kuman
Buah mengkudu mempunyai kandungan Zat moridon Zat moridon ini sangat Berperan penting dalam melancarkan kita untuk buang air besar (BAB)
Buah mengkudu mempunyai kandungan Zat soranjidiol Zat yang satu ini mempunyai perperan untuk melancarkan proses buang air kecil
Buah mengkudu mempunyai kandungan Zat terpenes Terpenes mempunyai peranan penting Dapat meramajakan berbagai sel-sel yang ada dalam tubuh
Adanya Zat Hipokelemestik
Adapun Manfaat Dari Buah Mengkudu Bagi Kesehatan tubuh adalah Sebagai Berikut:
Buah Mengkudu dapat berperan penting untuk Meningkatkan imun tubuh atau yang biasa kita sebut daya tahan tubuh karena didalam buag mengkudu mengandung zat anitoksidan alami.
Buah Mengkudu bisa Mencegah penyebaran berbagai Sel kanker yang berbahaya bagi tubuh.
Buah mengkudu dapat Mencegah penyakit tumor
Bisa Digunakan sebagai obat herbal untuk menyembuhkan penyakit batuk, demam, serta perut sakit atau mules.
Sebagai buah yang berfungsi untuk Obat herbal Pereda rasa nyeri.
Dapat Menormalkan tekanan darah dalam tubuh kita
Buah mengkudu bisa Mengontrol berbagai fungsi sel-sel yang ada dalam tubuh.
Mempermuda Berbagai sel-sel jaringan tubuh yang sudah rusak sehingga kembali normal.
Berguna untuk Menetralkan radikal bebas.
Melancarkan saluran pencernaan Yang terdapat dalam tubuh kita.
Berguna sebagai obat herbal Mengatasi diabetes.
Meningkatkan Kekuaatan atau kesehatan Jantung kita
Meningkatkan energi.
Nah mungkin cukup sekian dulu ulasan tentang manfaat buah mengkudu untuk kesehatan badan kita semoga bisa beranfaat untuk kita semua.
Menurut Erik Erikson (1963), ada 4 tahap perkembangan psikosial anak, antara lain:
1. TRUST vs MISTRUST (dari sejak lahir-1 tahun) Sikap dasar psikososial yang dipelajari oleh bayi, bahwa mereka dapat mempercayai lingkungannya. Timbulnya trust (percaya) dibantu oleh adanya pengalaman yang terus-menerus, berkesinambungan, adanya pengalaman yang ada kesamaannya dengan ‘trust’ dalam pemenuhan kebutuhan dasar bayi oleh orang tuanya. Apabila anak terpenuhi kebutuhan dasarnya dan apabila orang tuanya memberikan kasih sayang dengan tulus, anak ajan berpendapat bahwa dunianya (lingkungannya) dapat dipercaya atau diandalkan. Sebaliknya apabila pengasuhan yang diberikan orang tua kepada anaknya tidak memberikan/memenuhi kebutuhan dasar yang diperlukan, tidak konsisten atau sifatnya negatif, anak akan cemas dan mencurigai lingkungannya
2. AUTONOMY vs SHAME and DOUBT (antara 2-3 tahun) Segera setelah anak belajar ‘trust’ atau ‘mistrust’ terhadap orang tuanya, anak akan mencapai suatu derajat kemandirian tertentu. Apabila ‘toddler’ (1,6-3 tahun) mendapat kesempatan dan memperoleh dorongan untuk melakukan yang diinginkan anak dan sesuai dengan tempo dan caranya sendiri, tetapi dengan supervisi orang tua dan guru yang bijaksana, maka anak akan mengembangkan kesadaran autonomy. Tetapi apabila orang tua dan guru tidak sabar dan terlalu banyak melarang anak yang berusia 2-3 tahun, maka akan menimbulkan sikap ragu-ragu terhadap lingkungannya. Sebaiknya orang tua menghindari sikap membuat malu anak apabila anak melakukan tingkah laku yang tidak disetujui orang tua. Karena rasa malu biasanya akan menimbulkan perasaan ragu terhadap kemampuan diri sendiri
3. INISIATIVE vs GUILT (antara 4-5 tahun) Kemampuan untuk melakukan partisipasi dala berbagai kegiatan fisik dan mampu mengambil inisiatif untuk suatu tindakan yang akan dilakukan. Tetapi tidak semua keinginan anak akan disetujui orang tua dan gurunya. Rasa percaya dan kebebasan yang baru saja diterimanya, tetapi kemudian timbul keinginan menarik rencananya/kemauannya, maka timbul perasaan bersalah. Apabila anak usia 4-5 tahun diberi kebebasan untuk menjelajahi dan bereksperimen dalam lingkungannya, dan apabila orang tua dan guru memberikan waktu untuk menjawab pertanyaan anak, maka anak cenderung akan lebih banyak mempunyai inisiatif dalam menghadapi masalah yang ada di sekitarnya. Sebaliknya apabila anak selalu dihalangi keinginannya, dan dianggap pertanyaan atau apa saja yang dilakukan tidak ada artinya, maka anak akan selalu merasa bersalah.
4. INDUSTRY vs INFERIORITY (6-11 tahun) Dimensi polaritasnya adalah: memperoleh perasaan gairah dan di pihak lain mengatasi perasaan rendah diri. Dalam hubungan sosial yang lebih luas, anak menyadari kebutuhan untuk mendapat tempat dalam kelompok seumurnya. Anak harus berjuang untuk mencapai hal tersebut. Bila dalam kenyataannya ia masih dianggap sebagai anak yang lebih kecil baik di mata orang tua maupun gurunya, maka akan berkembang perasaan rendah diri. Anak yang berkembang sebagai anak yang rendah diri, tidak akan pernah menyukai belajar atau melakukan tugas-tugas yang bersifat intelektual. Yang lebih parah, anak tidak akan percaya bahwa ia akan mampu mengatasi masalah yang dihadapinya.
There seems to be a wave of insecurity and fear sweeping through the paleo community. This is, no doubt, due to the fact that "Paleo" has received a bit of mainstream attention of late -- and it hasn't been positive.
First there's Marlene Zuk's Paleofantasy: What Evolution Really Tells Us about Sex, Diet, and How We Live. From Amazon:
We evolved to eat berries rather than bagels, to live in mud huts rather than condos, to sprint barefoot rather than play football—or did we? Are our bodies and brains truly at odds with modern life? Although it may seem as though we have barely had time to shed our hunter-gatherer legacy, biologist Marlene Zuk reveals that the story is not so simple. Popular theories about how our ancestors lived—and why we should emulate them—are often based on speculation, not scientific evidence.