Warung Bebas

Selasa, 09 Oktober 2012

Cara Cepat Mencari File Apapun di Mediafire

Unik Informatika - Anda pasti tahu atau setidaknya mendengar yang namanya mediafire pastinya, kan? Ya, Mediafire merupakan situs penyedia tempat untuk menshared file. Bagi kawan-kawan yang sudah pernah mendownload sesuatu di Mediafire pasti tahu bagaimana kecepatan speednya yang lumanyan cepat, tetapi di sana tidak disediakan fasilitas Search, keadaan inilah yang membuat kita sedikit repot dengan apa yang akan kita cari di situs tersebut.



Oke deh kawan-kawan langsung aja ya saya share caranya, tapi kawan-kawan harus ingat dulu bahwa fasilitas ini harus kita jalankan pada Search Engine nya Mbah Google lho, cekidot :

Untuk mencari semua music di MediaFire ketik ini di Google:

site:mediafire.com mp3|wma|ogg

Untuk nama artisnya, album atau judul lagu:

site:mediafire.com mp3|wma|ogg "ketik nama penyanyinya, album atau judul lagunya di sini"

Untuk mencari file video, ketik ini di google:

site:mediafire.com asf|rm|avi|mp4|wmv|flv|mpg|mpeg|rmvb "ketik nama penyanyinya, album atau judul videonya di sini"

Untuk mencari komik, gunakan ini:

site:mediafire.com cbr|cbz "ketik judul komik di sini"

Untuk mencari file kompres rar, zip dan software:

site:mediafire.com rar|zip|exe "ketik file yang dicari"

Untuk mencari file eBook:

site:mediafire.com pdf|rar|zip|doc|lit "ketik file yang dicari"

Dibalik Rahasia Hidup Cumi-Cumi Neraka


Unik Informatika - Para biolog berhasil mengungkap rahasia hidup spesies Vampyroteuthis infernalis atau yang disebut cumi-cumi vampir ataupun cumi-cumi dari neraka. Berbeda dengan jenis cumi-cumi lainnya, jenis cumi ini ternyata termasuk golongan pengurai.

Cumi-cumi vampir adalah satu-satunya cumi-cumi dalam ordo Vampyromorpha, dideskripsikan pada tahun 1903. Cumi ini berukuran sekitar 13 cm, hidup di perairan sedang hingga tropis pada kedalaman 600-900 meter dimana oksigen hanya terdapat dalam jumlah minimal.

Jenis cumi-cumi unik ini menggunakan mata raksasa sebesar 2,5 cm untuk mendeteksi gerakan makhluk lain di sekitarnya. Untuk melindungi diri dari predator, cumi-cumi ini memiliki kemampuan mengeluarkan cahaya bioluminescence berwarna biru

Cumi Cumi Neraka

Cumi Cumi Neraka


Dalam publikasi di jurnal Proceeding of the Royal Society B, kelompok ilmuwan dari California mengungkapkan hasil penelitiannya selama 30 tahun lewat pengamatan dengan robot selam, penelitian laboratorium maupun lewat pembedahan.

Seperti diberitakan AFP, Selasa (25/9/2012), penelitian mengungkap bahwa cumi-cumi jenis ini tidak memakan makhluk hidup. Berdasarkan pembedahan saluran cerna dan pengamatan feses, cumi-cumi ini termasuk pengurai, memakan larva, hewan crustacea dan zooplankton yang mati mengendap. Bahkan, feses hewan lain pun dimakan.

Menurut Henk-Jan Hoving, peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute di California, diet cumi-cumi yang unik inilah yang memungkinkannya bertahan hidup di lingkungan yang miskin pakan dan oksigen.

Lewat riset, ilmuwan juga mengungkap karakteristik cumi-cumi vampir yang lain. Mulut hewan ini membuka seperti payung hitam, terdiri dari jaring-jaring yang menyerupai lengan gurita dengan penghisap serta organ yang menyerupai jari disebut cirri.

Cirri pada Cumi Neraka
Cirri pada Cumi Neraka

Cumi-cumi vampir juga memiliki lengan yang disebut filamen retraktil yang bisa merentang hingga jarak yang lebih jauh dari cumi-cumi itu sendiri. Lengan ini bisa mengarahkan diri ke jaring-jaring di mulut untuk menghantarkan makanan.

Saat makan, cumi-cumi ini menggunakan kelenjar yang dihasilkan oleh jaringan sekitar penghisap untuk membentuk makanan hingga menyerupai bola. Cirri kemudian menghantarkan makanan ini ke mulut si cumi-cumi.

Publikasi riset ini menyatakan, "Perilaku makan Vampyroteuthis tak seperti cephalopoda lainnya. Ini mengungkap adaptasi unik yang memungkinkan hewan berada di kedalaman dimana oksigen rendah, predator sedikit dan sumber makanan umum bagi cephalopoda sangat jarang."

Untuk informasi lebih jelasnya adan dapat menyaksikan VIDEO ini !

Tema Windows 7 WARCRAFT

Gambar : Tema Windows 7 WARCRAFT

Limit Komputer | Mungkin dari kalian sudah mengetahui apa itu warcraft? ya, warcraft merupakan game online populer yang sering di mainkan oleh para gamers. bagi anda yang belum tahu mungkin bisa mendownloadnya kok. tema yang satu ini pasti Bersifat DARK, yang paling penting tema yang sangat keren bagi anda yang menggunakannya. berikut kelebihannya


    1. Full Glass
    2. Start Menu Warcraft
    3. Icon Start Menu Warcrat
    4. Sound Pack Warcraft
    5. Toolbar Warcraft
    6. Kursor Warcraft


      Tertarik?

      Proses Nuklir Membunuh Kita


      Unik Informatika - Seandainya penjahat meledakkan senjata nuklir, apa yang akan terjadi pada manusia? Kota mati Chernobyl, Ukraina Utara bisa menjadi gambaran keganasan ancaman nuklir.

      Bom Nuklir


      Dosis besar radiasi nuklir dalam jangka pendek bisa menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi.

      Keganasan gejala ARS ini tergantung tingkat paparan yang mengenai Anda. Cara mengukur dosis radiasi ini bisa menggunakan satuan unit Grays (Gy). Rata-rata paparan radiasi selama beberapa detik dari pemeriksaan dengan sinar X yakni 0,0014 Gy. Ini termasuk dosis rendah yang disarankan.

      Apabila Anda terkena dosis rendah, radiasi kisaran 0,35 Gy, Anda akan terserang flu. Efek samping lain bisa mengalami pusing, mual, muntah, lemas, dan demam.

      Contoh orang yang pernah terkena radiasi nuklir :

      Contoh korban terkena nuklir

      Muka manusia yang pernah terkena radiasi nuklir

      Bagian punggung yang terkena radiasi nuklir


      Jika tubuh terkena dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 hingga 4 Gy, sel darah mulai mati. Sistem imunitas tubuh menurun akibat kekurangan sel darah putih, kekurangan trombosit membuat pendarahan tidak terkontrol, dan anemia akibat menurunnya sel darah merah menjadi ancaman selanjutnya. Tapi, kondisi seseorang bisa dipulihkan pada tahap ini. Transfusi darah dan obat antibiotik dapat menjadi solusi.

      Jika menerima paparan radiasi lebih dari 2 Gy, Anda akan mengalami luka terbakar yang aneh pada kulit. Kondisi ini disebut sebagai radiodermatitis akut. Dampaknya termasuk bercak merah, kulit mengelupas, dan bisa juga melepuh. Kondisi buruk ini diperkirakan muncul dalam waktu 24 jam.

      Dosis 4 hingga 8 Gy bisa berakibat fatal. Tapi, jalan menuju kematian masih bervariasi tergantung tingkat paparan. Pasien pada level ini akan mengalami muntah, diare, pening, dan demam. Tanpa perawatan, seseorang hanya tinggal menunggu maut dalam beberapa minggu setelah terkena paparan.

      Kondisi fatal ini pernah terjadi. Ahli fisika, Louis Slotin, meninggal karena ARS ketika melakukan penelitian Proyek Manhattan pada 1946. Slotin terkena paparan radiasi dengan dosis yang diperkirakan 10 Gy dari sinar gamma dan sinar X. Dengan dosis sebesar itu, dia tidak bisa bertahan hidup. Bahkan, pengobatan modern seperti transplantasi sumsum tulang belakang juga tidak bisa mengubah nasibnya.

      Pasien yang terkena radiasi antara 8 hingga 30 Gy akan mengalami mual. Dalam waktu satu jam, pasien akan mengalami diare parah. Mereka akan meninggal dalam dua hari hingga dua minggu.

      Menyerap dosis lebih besar dari 30 Gy menyebabkan kerusakan sistem saraf. Dalam hitungan menit, pasien akan menderita muntaber parah, pening, pusing, hingga pingsan. Kejang dan tremor sudah menjadi ancaman umum. Pasien juga akan kehilangan kontrol gerak otot. Hanya butuh 48 jam, radiasi nuklir langsung mencabut nyawa korbannya.

      Model perkiraan tingkat bahaya paparan radiasi jangka panjang masih kontroversial. Menurut Gizmodo, model yang paling diterima secara luas menunjukkan pengaruh radiasi yang menyerang sebagian besar orang. Radiasi tingkat rendah justru menjadi sumber radiasi paling berbahaya. Kendati ARS memberi gambaran menakutkan, terbunuh perlahan ini yang lebih perlu Anda khawatirkan.

      New York Times: "The Ups and Downs of Electronic Medical Records"

      The "downs" of health IT have rarely been presented in a prominent public forum.

      After a recent Center for Public Integrity series and New York Times story on EHR-related upcoding, the New York times does so again.  This blog is cited:

      October 8, 2012
      The Ups and Downs of Electronic Medical Records

      New York Times
      By MILT FREUDENHEIM


      The case for electronic medical records is compelling: They can make health care more efficient and less expensive, and improve the quality of care by making patients’ medical history easily accessible to all who treat them.

      Small wonder that the idea has been promoted by the Obama administration, with strong bipartisan and industry support. The government has given $6.5 billion in incentives, and hospitals and doctors have spent billions more.

      But as health care providers adopt electronic records, the challenges have proved daunting, with a potential for mix-ups and confusion that can be frustrating, costly and even dangerous. 

      "Dangerous" is the concept that has been most lacking in public debate.  Through my many years of writing on health IT difficulties and more recently my legal work, I know of injuries and deaths caused or contributed to by bad health IT (e.g., see here and here).  I experienced a tragedy in my own family as well.

      The New York Times has done a significant public service in mentioning this critical issue, long hushed by the hyper-enthusiasts to whom computers seem to hold more rights than people, and to whom plans for a "cybernetic healthcare utopia" override long held principles and standards for human subject research protections.

      Some doctors complain that the electronic systems are clunky and time-consuming, designed more for bureaucrats than physicians. Last month, for example, the public health system in Contra Costa County in California slowed to a crawl under a new information-technology system. 

      Doctors told county supervisors they were able to see only half as many patients as usual as they struggled with the unfamiliar screens and clicks. Nurses had similar concerns. At the county jail, they said, a mistaken order for a high dose of a dangerous heart medicine was caught just in time. 

      That scenario, not at all unique (e.g., see New York Times, "Designed for Efficiency, New Computer Software at Health Dept. Misfires", Nov. 2010 and my comments here), is a warning that the technology needs significant work and cannot just be rammed into place.
      The first national coordinator for health information technology, Dr. David J. Brailer, was appointed in 2004, by President George W. Bush. Dr. Brailer encouraged the beginnings of the switch from paper charts to computers. But in an interview last month, he said: “The current information tools are still difficult to set up. They are hard to use. They fit only parts of what doctors do, and not the rest.”

      Refreshing candor that should be coming from the present ONC leader, not the two-generations-ago former incumbent.

      Like all computerized systems, electronic records are vulnerable to crashes. Parts of the system at the University of Pittsburgh Medical Center were down recently for six hours over two days; the hospital had an alternate database that kept patients’ histories available until the problem was fixed. 

      Those crashes are also not uncommon.  See for instance my posts on the common refrain when that happens that "patient care has not been compromised" (query link).

      Even the internationally respected Mayo Clinic, which treats more than a million patients a year, has serious unresolved problems after working for years to get its three major electronic records systems to talk to one another. Dr. Dawn S. Milliner, the chief medical informatics officer at Mayo, said her people were “working actively on a number of fronts” to make the systems “interoperable” but acknowledged, “We have not solved that yet.”

      Perhaps the worst example of that phenomenon is the DoD-VA interface debacle.  See my apparently popular (based on "hits") March 2010 post "VA / DoD EHR Interface Debacle: Will It Take the Luminosity Of A Dozen Supernovas To Shed Light On The Obvious About Healthcare IT?"

      Still, Dr. Milliner added that even though there a lot of challenges, the benefits of information technology are “enormous” — improved safety and quality of care, convenience for patients and better outcomes in general.

      Enormous?  It is quite clear that this has not been proven in the real world with large scale health IT, especially in its present form.  It may be the case that the improvements will be modest at best.  Many if not most healthcare problems may not be related to documentation at all (see my Dec. 2010 post "Is Healthcare IT a Solution to the Wrong Problem?" for instance).  Also, as I've written, a good or even fair paper record system is better for patients than BHIT (bad health IT).

      In the rare event that a large-scale system goes down at Mayo, backup measures are ready, teams are called in to make rapid repairs, and if necessary “everyone is ready to go on paper,” Dr. Milliner said. 

      Paper records do not unexpectedly "go down" en masse.

      Reliable data about problems in the electronic systems is hard to come by, hidden by a virtual code of silence enforced by fears of lawsuits and bad publicity. A recent study commissioned by the government sketches the magnitude of the problem, calling for tools to report problems and to prevent them. 

      "Omertà" is perhaps the best term of art for this form of silence...

      Based on error rates in other industries, the report estimates that if and when electronic health records are fully adopted, they could be linked to at least 60,000 adverse events a year.

      My own estimates are much higher if the technology and its industry are not first drastically reformed, as in my April 2010 post "If The Benefits Of Healthcare IT Can Be Guesstimated, So Can And Should The Dangers."

      The Obama administration will issue a report on patient safety issues in early November, the current national coordinator, Dr. Farzad Mostashari, said in an interview. That report was requested last year by a panel on health I.T. safety at the Institute of Medicine, a unit of the National Academies of Science.

      Considering the available data is limited, as per the FDA and IOM itself (see addendum here), the report should be immediately suspect for underestimation/cheerleading if not whitewashing.

      ... Elisabeth Belmont, a lawyer for the MaineHealth system, based in Portland, advises hospitals to reject contract language that could leave them responsible for settling claims for patient injuries caused by software problems.

      The IT industry is quite mature and no longer merits such special accommodation.  As in other industries, liability should be covered by the industry itself, not by customers (and patient victims).  See "No More Soft Landings for Software: Liability for Defects in an Industry That Has Come of Age", Frances E. Zollers, Andrew McMullin, Sandra N. Hurd, and Peter Shears, Santa Clara Computer & High Technology Law Journal, May 2005.

      The institute also recommended that software manufacturers be required to report deaths, serious injuries or unsafe conditions related to information technology. So far, however, neither a new safety agency nor such a reporting system has been adopted.  Some of the largest software companies have opposed any mandatory reporting requirement.

      Post market surveillance is standard for other medical device sectors and the pharma industry, as well as other mission critical IT sectors.  The continuing, remarkable special accommodation for health IT is unearned, unjustified and ethically inexplicable.

      Critics are deeply skeptical that electronic records are ready for prime time. “The technology is being pushed, with no good scientific basis,” said Dr. Scot M. Silverstein, a health I.T. expert at Drexel University who reports on medical records problems on the blog Health Care Renewal. He says testing these systems on patients without their consent “raises ethical questions.” 

      In other words, while I am an advocate for good health IT, the technology is not yet ready to be pushed nationally.  Bad health IT prevails.  From my Medical Informatics teaching site:

      Good Health IT ("GHIT") is defined as IT that provides a good user experience, enhances cognitive function, puts essential information as effortlessly as possible into the physician’s hands, keeps eHealth information secure, protects patient privacy and facilitates better practice of medicine and better outcomes.

      Bad Health IT ("BHIT") is defined as IT that is ill-suited to purpose, hard to use, unreliable, loses data or provides incorrect data, causes cognitive overload, slows rather than facilitates users, lacks appropriate alerts, creates the need for hypervigilance (i.e., towards avoiding IT-related mishaps) that increases stress, is lacking in security, compromises patient privacy or otherwise demonstrates suboptimal design and/or implementation. 

      (I would replace the term "critic" with "realist" and/or "patient rights advocate.")

      Another critic, Dr. Scott A. Monteith [who has guest-posted at this blog - ed.], a psychiatrist and health I.T. consultant in Michigan, notes that Medicare and insurance companies generally do not pay for experimental treatments that have not proved their effectiveness ... Dr. Monteith said the electronic systems were “disrupting traditional medical records and, beyond that, how we think” — the process of arriving at a diagnosis. For example, the diagnosing process can include “looking at six pieces of paper,” he said. “We cannot do that on a monitor. It really affects how we think.”

      The systems are disruptive due to the paradigm changes, made far worse by their also often being mission hostile in design.

      “The problem is each patient is an individual,” said Ms. Burger, who is president of the California Nurses Association. “We need the ability to change that care plan, based on age and sex and other factors.” She acknowledged that the system had one advantage: overcoming the ancient problem of bad handwriting. “It makes it easier for me to read progress notes that physicians have written, and vice versa,” she said.

      While this is true, it is also true that the loss of context and structure produces legible gibberish that does not relate the patient narrative well.  Also, the same legibility improvement could be obtained via word processors - or typewriters - that cost far less than the tens of millions of dollars or more per organization that clinical IT commonly costs.

      Some experts said they were hopeful that the initial problems with electronic records would be settled over time.

      I'm one of them.  Without major health IT industry reforms, however, including strict adherence to evidence-based practices (as that selfsame industry sector demands of medicine and ironically and hypocritically claims its products will enable), I don't expect to see the problems settled in my lifetime.

      Dr. Brailer, who now heads Health Evolution Partners, a venture capital firm in San Francisco, said that “most of the clunky first-generation tools” would be replaced in 10 years. “As the industry continues to grind forward, costs will go down,” he said. 

      One should ask - why are 'first generation' tools still in abundance, decades into the healthcare information technology industry?  Further, as the industry "grinds forward" without oversight and patient protections, people will be injured.

      Mark V. Pauly, professor of health care management at the Wharton School, said the health I.T. industry was moving in the right direction but that it had a long way to go before it would save real money.  “Like so many other things in health care,” Dr. Pauly said, “the amount of accomplishment is well short of the amount of cheerleading.”

      That is an understatement.

      (Not covered in this article perhaps due to limited space are the issues of information security, privacy and confidentiality that are compromised by current clinical IT.)

      In conclusion, it is good that the New York Times has brought the downsides into the public eye.  While the technology's not "ready for prime time", a story like this is ready for prime time, and is in fact long overdue:

      -- SS

      Bocoran Ending Anime Naruto (98% No HOAX)


      Cerita ini asli dari teman dekat pembuat Naruto yang sudah kita ketahui yaitu Masashi Kishimoto. Let's See this:

      Naruto sangat marah melihat tobi menggunakan tubuh orang tuanya, naruto bergerak, kagebunshin black great no jutsu. Sasuke gunakan teknik genjutsu, tobi yang merubah dirinya menjadi hokage 4, menggunakan jurus bayangan hitam dari tanah menusuk kagebunshin naruto. Sasuke secepat kilat menggunakan nagashi cidori dan mengenainya tapi ada sejenis bayangan hitam berputar yang melindunginya dari cidori.



      Dengan cepat tobi menggunakan rasengan great fire ball, yang merupakan jurus tiruannya dari hokage 4, terbaca sharingan sasuke, dan mundur. Tiba-tiba dari tanah naruto menyerangnya dengan ultimate rasengan odama. Terpental keudara lalu menghilang.

      Naruto dan sasuke heran lagi ketika cahaya hitam lalu membentuk diri hokage 3. Ia keluarkan teknik pusaran kegelapan berbentuk naga, tak ada pilihan lain sasuke menggunakan kirin naga petir menghasilkan ledakan dahsyat menghancurkan semua dibawahnya tapi sasuke berlindung dalam jurus oagama pelindung daging milik naruto.

      Naruto memberikan sebagian cakranya pada sasuke sehingga ia dapat berubah menjadi ekor 4. Naruto berbicara dengan kyuubi. Kyubi membantu naruto karena ingin membalas kekalahannya dengan madara sang pengguna sharingan yang pernah mengalahkannya.



      Kyuubi meminta naruto untuk memperbolehkan naruto menguasai, setengah dari tubuhnya untuk meningkatkan transfer cakranya ketubuh naruto.
      Naruto setuju sesaat kemudian ledakan terjadi dalam pelindung oagama tapi sasuke telah berlindung dalam tanah.

      Naruto berubah jadi demon fox ekor 7 [seperti pada saat lawan pain di desa konoha], sasuke berlatih teknik baru dan mampu berubah jadi joutai 3 [mungkin maksudnya adalah perubahan bentuk fisik. Ingat ketika di pertemuan kage, sasuke bisa berubah ke joutai padahal sudah tidak ada segel gaib peninggalan orochimaru].



      Gerakan kilat membuat tobi menggunakan mangekyou sharingan. Sasuke mampu mengunci tubuh tobi dengan sayapnya lalu naruto menggunakan kagebunshin combo rasengan shuriken dan tobi terlempar tergeletak menghilang.

      Angin bertiup mengumpul lagi-lagi sesosok tobi [Madara Uchiha] yang menggunakan rambut panjang muncul.
      Naruto berkata 'tidak ada habisnya ? kita harus bagaimana?
      Sasuke menjawab 'pasti ada jalan !'

      Tobi ternyata menggunakan pasir besi tiruan kasikage 3. Membentuk ribuan benda runcing, benda itu sangat panas kata sasuke. Pelindungmu takkan mempan, naruto berkata kita harus bagaimana? sasuke menjawab mungkin kita akan berakhir disini!



      Sasuke berkata lagi :
      Jika kau gunakan kagebunshin tetap saja gagal karena jumlah benda paku itu sekitar 10.000 dan semuanya terarah,
      Naruto bertanya kyubi bagaimana ini
      Kyubi lalu berkata "bahkan kekuatannya [Tobi/Madara Uchiha] lebih hebat dari saat aku bertarung melawannya, tapi untuk sementara
      Kita akan selamat ada kekuatan cakra monster yg melakukan ritual pelindung, aku bisa merasakannya"
      "Apa maksudmu, kata naruto?"
      ternyata sasuke juga sudah tau, sehingga tampak lebih tenang. 



      Sejenis benda paku berjumlah ribuan meluncur kearah mereka lalu wush muncul pelindung berupa cakra merah keunguan itu semua pasir besi berbentuk paku itu lenyap. Dan muncul sesosok ninja berambut merah berwajah mirip naruto yang tidak lain adalah kakak naruto bernama UZUMAKI ARASHI.

      Menggunakan ikat kepala desa pusaran air, Tobi berkata, "jinchuuriki ekor 7 raijuu, aku sudah lama mncarimu!"
      Naruto, "Siapa kau ? "Aku kakakmu," arashi berkata lagi, "sejak 7 tahun yang lalu aku tinggal di myobokuzan (negeri katak) aku menjadi murid rahasia Jiraya.

      Aku senang mendengar kau juga menjadi murid jiraya, kau hebat naruto! Sejak dulu aku memang menjadi ninja pusaran air !
      Sasuke berkata, "Sekarang bukan saatnya bercerita lihat lah lawan didepan sana"

      Arashi berkata lagi, "aku sudah tau bagaimana cara mengalahkannya meski cukup beresiko"

      Tobi [Madara Uchiha], "aku akan menikmati pertempuran ini, tapi juga akan cepat mengakhirinya"

      Madara menggunakan mangekyou lagi, dan menggunakan jurus penyedot.

      Naruto berkata, "ini merupakan jurus mangekyou kakashi bedanya jurus ini lebih besar lubangnya, mungkin 3x lebih hebat dari jurus kakashi"

      Arashi berkata, "bertahanlah naruto dan cobalah untuk mengumpulkan semua cakramu ke satu titik lalu keluarkan sekuat mungkin sehingga akan terjadi dentuman." 

      Sementara itu sasuke bertahan dengan sharingannya"
      Mereka semua menggunakan caranya untuk melepaskan diri dari pengaruh jurus Tobi [Madara Uchiha]".

      To be continued

      Sampai saat ini penulis (masashi kishimoto) masih kebingungan melanjutkan cerita naruto.
      Sumber : komik jepang tenshi, tokyo.

      kesimpulan:
      Tobi [Madara Uchiha] adalah ketua akatsuki yang sebenarnya.

      Penjelasan Tobi:
      Tobi adalah ninja terkuat sekaligus ketua dari akatsuki.
      Mulanya banyak orang menyebut-nyebut pain sebagai ketua akatsuki, tapi sebenarnya itu semua salah.

      Buktiny di seri 41 pain diperintah oleh tobi untuk membunuh naruto.
      Tobi mempunyai banyak jurus yg hebat.

      Ia mampu meniru jurus hokage 4 dengan sharinganya.
      Ia menggunkan sharingannya untuk membuat ilusi dirinya.
      Meski terkena jurus yang hebat macam rasengan shuriken / amaterasu ia akan kembali muncul, bagai membelah diri secara kilat.
      Sharingan bisa kalah dengan sharingan.

      Tobi [Madara Uchiha] sang ninja bermata satu, ia menggunakan tubuh Obito [Teman Kakashi Hatake].

      Mata sharingan yang satu dipakai kakashi Hatake.

      kata-kata terakhir yondaime sebelum mati:
      Suatu saat Naruto akan mampu membunuh pain. (anak buah madara terkuat)
      Sementara arashi membunuh madara. [Ketua Akatsuki]

      source : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=4404466
       

      ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger