You'll Never Walk Alone - Hai sobat, kali ini saya akan sharing informasi tentang biografi kota hujan atau Kota Bogor. 
 
Sejarah Kota Bogor
Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan,mengingat sejak zaman Kerajaan Pajajaran sesuai dengan bukti-bukti yang ada seperti dari Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampung seperti dikenal dengan nama Lawanggintung, Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa Pakuan sebagai Ibukota Pajajaran terletak di Kota Bogor.
Sebagai akibat penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Pajajaran catatan mengenai Kota Pakuan tersebut hilang, baru terungkap kembali setelah datangnya rombongan ekspidisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687, dan mereka meneliti Prasasti Batutulis dan situs-situs lainya yang meyakini bahwa di Bogorlah terletak pusat Pemerintahan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu bernama Baron Van Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daendless yang menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai bekembang.
Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Rafless, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya ( Botanical Garden), beliau juga memperkejakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Boeitenzorg.
Setelah Pemerintahan kembali kepada Hindia Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah:
1. Gemeente Batavia ( S. 1903 No.204 )
2. Gemeente Meester Cornelis ( S. 1905 No.206 )
3. Gemeente Boeitenzorg ( S. 1905 No.208 )
4. Gemeente Bandoeng ( S. 1906 No.121 )
5. Gemeente Cirebon ( S. 1905 No.122 )
6. Gemeente Soekabumi ( S. 1914 No.310 )
(Regeringsalmanak Voor Nederlandsh Indie 1928 : 746-748)
Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester dari Staatsgemeente Boeitenzorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto).
Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasiyang ada maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1992 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).
Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan RI Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor 16 Tahun 1950.
Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.
Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor.
Daftar Obyek Wisata Kota Bogor
Istana Bogor
 Istana Bogor memiliki luas areal 28 Ha, didirikan pada tahun 1745 oleh  Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Baron Gustaf Willem Van Imhof.
Kebun Raya Bogor
 Kebun Raya Bogor didirikan pada tahun 1817 dengan luas areal 87 Ha atas  prakarsa Prof. Dr. Reinwadt, seorang ahli botani dari Jerman. Koleksi  di Kebun Raya Bogor terdiri dari tanaman tropis dengan jenis tanaman  lebih dari 20.000 tanaman yang tergolong dalam 6.000 spesies. Berlokasi  di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Telp. (0251) 311362.
Gedung Museum Etnobotani
 Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ.  Habibie. Didalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai  diorama pemanfaatan flora. Berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda no. 24 Telp.  (0251) 322035.
Museum Zoologi
 Museum Zoologi Tampak Depan Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894  dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis. Mempunyai koleksi ribuan  species binatang mamalia, serangga, reptillia, burung, ikan dan  molluska. Lokasi terletak di Jl. Ir. H . Juanda no.09 Telp. (0251)  322226.
Museum Tanah
 Museum Tanah Tampak Depan Museum Tanah didirikan pada tanggal 29  September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh  tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil  berupa makromonolit.Berlokasi di Jl. Ir H. Juanda no. 98 Telp.  (0251)32301.
Plaza Kapten Muslihat
 Plaza Kapten Muslihat Dikenal dengan sebutan Taman Topi karena bangunan-bangunan yang terdapat disana berbentuk topi.
      
SituGede
 Situ Gede Kawasan Situ Gede merupakan suatu kawasan yang masih  bernuansa alam pedesaan. Air Danau yang membentang lebar dengan latar  hutan rindang dilengkapi dengan wisata air. Terletak di desa Situ Gede  Kec. Bogor Barat dekat Lembaga Penelitian Hutan Tropis.
Museum Peta
 Museum peta Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah  Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya  memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan  proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943  bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton Bogor.
Museum Perjuangan
 Museum Perjuangan Museum perjuangan didirikan pada tahun 1957 sebagai  tempat penyimpanan macam-macam senapan yang digunakan para perjuang  kemerdekaan dan terdapat koleksi senapan yang merupakan hasil rampasan  dari tentara jepang dan inggris
   
Rancamaya
 Rancamaya Dilokasi Wisata olah raga ini bukan hanya keindahannya saja, tetapi tentunya juga udara segar dan sehat.
   
Batutulis
 Prasasti Batu Tulis Batu bertulis ini dibuat semasa pemerintahan  Surawisesa (tahun 1521 s/d 1535) satu diantara putra dari Prabu  Siliwangi Raja Pajajaran. Di komplek Batutulis 54 terdapat 15 buah batu  terasit yang terdiri dari 6 buah batu didalam Cungkup.
Gedung Bakorwil
 Gedung Bakorwil Gedung Bakorwil didirikan pada sekitar abad XIX denagn  fungsi sebagai Kepresidenan Hindia Belanda. Gedung ini memiliki bentuk  bangunan Kolonial Belanda.
     
Gedung Balaikota
 Balaikota Gedung Balaikota Bogor berdiri pada tahun 1950 dengan nama  Societeit, bentuk bangunan gaya Kolonial Belanda. Gedung Balaikota telah  mengalami renovasi dan penggabungan gaya arsitektur Sunda dan Eropa.  Sekarang gedung ini berfungsi sebagai Kantor Pemerintah Kota Bogor.
Mesjid Raya Bogor
 Mesjid Raya Bogor Mesjid Raya Bogor dibangun pada tahun 1970 selesai  tahun 1979 dengan arsitek FX. Silaban dilengkapi dengan gedung Pusat  Pengembangan dan Pengkajian Islam Bogor dilengkapi denagn sarana  perpustakaan umum.
Hotel Salak
 Hotel SalakHotel Salak didirikan pada tahun 1870-1880 denagn nama Hotel  Dibbest. Gedung ini telah mengalami renovasi dan berubah menjadi Hotel  Salak. Adapun bentuk bangunannya bergaya Kolonial.
Gereja Katedhral
 Gedung Gereja KathedralGereja Katedhral didirikan pada tahun 1750  dengan gaya Gereja Katolik Roma, berfungsi sebagai tempat peribadatan  agama Katolik. Gereja ini memiliki gaya Eropa.
      
      
 
Klenteng Hok Tek Bio
 Klenteng Hok Tek BioKlenteng Hok Tek Bio didirikan pada tahun 1672 dan  berfungsi sebagai tempat peribadatan pemeluk agama Konghucu. Klenteng  ini merupakan Klenteng pertama di Bogor dan memliki bentuk bangunan  bergaya khas China.
Makam Raden Saleh
 Makam Raden SalehRaden Saleh Syarif Bustaman adalah pelukis Indonesia  modern. Lahir di Terboyo, Semarang pada tahun 1880 dan dimakamkan di  Kota Bogor, tepatnya di jalan Pahlawan. Hasil karyanya sangat terkenal  ke mancanegara, satu adalah lukisan berbulu singa.
Mesjid Empang
 Masjid EmpangMesjid Empang (Mesjid An-Nur Tauhid) berdiri tahun 1815,  mempunyai fungsi sebagai tempat peribadatan. Mesjid ini memiliki bentuk  bangunan gaya timur tengah
      
      
Stasiun Bogor
 Stasiun bogor Stasiun Kereta Api Bogor berdiri Tahun 1881. Gedung ini memiliki bentuk bangunan khas Kolonial Belanda.
Terima kasih sudah membaca artikel tentang "Biografi Kota Bogor". Semoga bermanfaat.
Kota Bogor mempunyai sejarah yang panjang dalam Pemerintahan,mengingat sejak zaman Kerajaan Pajajaran sesuai dengan bukti-bukti yang ada seperti dari Prasasti Batu Tulis, nama-nama kampung seperti dikenal dengan nama Lawanggintung, Lawang Saketeng, Jerokuta, Baranangsiang dan Leuwi Sipatahunan diyakini bahwa Pakuan sebagai Ibukota Pajajaran terletak di Kota Bogor.
 Pakuan sebagai pusat Pemerintahan Pajajaran terkenal  pada pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baginda Maharaja) yang  penobatanya tepat pada tanggal 3 Juni 1482, yang selanjutnya hari  tersebut dijadikan hari jadi Bogor, karena sejak tahun 1973 telah  ditetapkan oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor sebagai hari jadi Bogor  dan selalu diperingati setiap tahunnya sampai sekarang.
Sebagai akibat penyerbuan tentara Banten ke Pakuan Pajajaran catatan mengenai Kota Pakuan tersebut hilang, baru terungkap kembali setelah datangnya rombongan ekspidisi orang-orang Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687, dan mereka meneliti Prasasti Batutulis dan situs-situs lainya yang meyakini bahwa di Bogorlah terletak pusat Pemerintahan Pakuan Pajajaran.
Pada tahun 1745 Gubernur Jendral Hindia Belanda pada waktu itu bernama Baron Van Inhoff membangun Istana Bogor, seiring dengan pembangunan jalan Raya Daendless yang menghubungkan Batavia dengan Bogor, sehingga keadaan Bogor mulai bekembang.
Pada masa pendudukan Inggris yang menjadi Gubernur Jendralnya adalah Thomas Rafless, beliau cukup berjasa dalam mengembangkan Kota Bogor, dimana Istana Bogor direnovasi dan sebagian tanahnya dijadikan Kebun Raya ( Botanical Garden), beliau juga memperkejakan seorang Planner yang bernama Carsens yang menata Bogor sebagai tempat peristirahatan yang dikenal dengan Boeitenzorg.
Setelah Pemerintahan kembali kepada Hindia Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-undang Desentralisasi yang bertujuan menghapus sistem pemerintahan tradisional diganti dengan sistem administrasi pemerintahan modern sebagai realisasinya dibentuk Staadsgemeente diantaranya adalah:
1. Gemeente Batavia ( S. 1903 No.204 )
2. Gemeente Meester Cornelis ( S. 1905 No.206 )
3. Gemeente Boeitenzorg ( S. 1905 No.208 )
4. Gemeente Bandoeng ( S. 1906 No.121 )
5. Gemeente Cirebon ( S. 1905 No.122 )
6. Gemeente Soekabumi ( S. 1914 No.310 )
(Regeringsalmanak Voor Nederlandsh Indie 1928 : 746-748)
Pembentukan Gemeente tersebut bukan untuk kepentingan penduduk Pribumi tetapi untuk kepentingan orang-orang Belanda dan masyarakat Golongan Eropa dan yang dipersamakan (yang menjadi Burgermeester dari Staatsgemeente Boeitenzorg selalu orang-orang Belanda dan baru tahun 1940 diduduki oleh orang Bumiputra yaitu Mr. Soebroto).
Pada tahun 1922 sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap peran desentralisasiyang ada maka terbentuklah Bestuursher Voorings Ordonantie atau Undang-undang perubahan tata Pemerintahan Negeri Hindia Belanda (Staatsblad 1922 No. 216), sehinga pada tahun 1992 terbentuklah Regentschaps Ordonantie (Ordonantie Kabupaten) yang membuat ketentuan-ketentuan daerah Otonomi Kabupaten (Staatsblad 1925 No. 79).
Pada masa setelah kemerdekaan, yaitu setelah pengakuan kedaulatan RI Pemerintahan di Kota Bogor namanya menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarakan Udang-undang Nomor 16 Tahun 1950.
Selanjutnya pada tahun 1957 nama pemerintahan berubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai dengan Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1957, kemudian dengan Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 dan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 berubah kembali menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor.
Dengan diberlakukanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor dirubah menjadi Kota Bogor.
Daftar Obyek Wisata Kota Bogor
Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik.  Mengunjungi kota Bogor memiliki berbagai kesan yang mendalam, serasa  mengunjungi kota masa lampau karena ada banyak peninggalan masa lalu,  seperti: prasasti BatuTulis dan gedung-gedung peninggalan-peninggalan  zaman penjajahan Belanda dulu.
Juga terkesan mengunjungi kota Ilmu Pengetahuan,  karena disini kita menjumpai banyak perguruan tinggi ternama seperti  IPB, Universitas Pakuan, UIK dan banyak lagi sekolah-sekolah kejuruan  yang dikenal baik. Bahkan disini kita akan menjumpai banyak Institusi/  Lembaga Penelitian Ilmiah seperti: CIFOR dan Balai Penelitian Karet juga  museum-museum yang banyak dikunjungi sepanjang tahun seperti: Museum  Zoologi, Museum Etnobotani dan masih banyak lainnya.
Kesan lain sebagai kota jasa, kita dengan mudah  menjumpai pusat-pusat perbelanjaan yang nyaman di Kota Bogor seperti:  Eka Lokasari Plaza, Bogor Trade Mall dan Jambu Dua Mall. Tak kalah  indahnya, kita masih bisa menikmati indahnya  alam di kebun yang luas  yaitu Kebun Raya Bogor dan  sejuknya beberapa ruas jalan kota yang  dinaungi pohon-pohon rindang, seperti ruas jalan Ahmad Yani dan ruas  jalan Dr. Semeru.
Bogor has many interesting tourism objects. Visiting  Bogor City will give us many deep impressions.  such as visiting old  memorable city, because here we find many ancient objects like Stone  Incription and old buildings from dutch colonial era.
Istana Bogor
Kebun Raya Bogor
Gedung Museum Etnobotani
Museum Zoologi
Museum Tanah
Plaza Kapten Muslihat
SituGede
Museum Peta
Museum Perjuangan
Rancamaya
Batutulis
Gedung Bakorwil
Gedung Balaikota
Mesjid Raya Bogor
Hotel Salak
Gereja Katedhral
Klenteng Hok Tek Bio
Makam Raden Saleh
Mesjid Empang
Stasiun Bogor
Terima kasih sudah membaca artikel tentang "Biografi Kota Bogor". Semoga bermanfaat.
