Warung Bebas

Selasa, 27 Maret 2007

PEGAGAN (Centella Asiatica) == GANTINYA GINGKO BILOBA


Produk berbasis Ginko biloba untuk memperbaiki daya ingat akhir-akhir ini mudah dijumpai di pasar. Sayang, tanaman itu bukan berasal dari negeri kita tapi dari kawasan subtropis. Negeri kita yang dikenal sebagai a mega biodiversity country memiliki tanaman serupa. Centela asiatica L. namanya, atau dikenal dengan pegagan. Jika produk berbasis Ginko biloba mahal, mengapa tidak berpaling ke negeri sendiri? Orang Jawa mengenal Centella asiatica L. sebagai antanan.
Ada pula yangmenyebutnya ganggagan, kerok batok, panegowang, rendeng, atau calingan rambut. Sementara orang Sunda menamainya antanan gede. Beberapa daerah lain memiliki nama lokal sendiri: kos tekosan (Madura), pagaga (Makassar), dau tungke (Bugis), kori-kori (Halmahera), kolotidi manora (Ternate). Di Barat sono sebutannya gotu kola. Meski belum banyak dimanfaatkan, masyarakat tradisional sudah memakainya untuk pengobatan. Utamanya oleh orang Asia, termasuk Indonesia. Bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, dimasak menjadi sayuran, atau dijus sebagai minuman.

Menurut catatan, asal tanaman ini kepulauan sepanjang Samudera Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Selain banyak tumbuh di Indonesia, juga di pesisir timur Madagaskar, dan Mauritius. Pegagan biasanya memilih tempat yang basah, rawa-rawa, atau di sepanjang tepi sungai. Kalau di negeri kita, banyak ditemukan terutama di daerah dataran tinggi dan berbagai tempat seperti sawah, perkebunan teh, dll.

Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Pada tiap ruas akan tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun panjang dan akar berwarna putih. Dengan berkembang biak secara vegetatif seperti itu, ia cepat beranak-pinak. Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Sebagai makanan otak
Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daunnya dan bagian yang berada di atas permukaan tanah. Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan telah dimanfaatkan terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Ia dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan memperlancar air seni. Orang-orang Timur Jauh di Eropa bahkan menggunakannya untuk
menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC).

Manfaat penting lainnya, memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak, dan memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak. Pegagan juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, penyakit traumatis, lupus, serta meningkatkan fungsi mental.

Bahkan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat.
Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan energy level serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, tanaman centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori seseorang. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada tanaman centella seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas.
Asiatosida berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, danjaringan ikat.

Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda rasa nyeri. Dikatakan juga, saponin yang terkandung dalam tanaman ini mempunyai manfaat mempengaruhi collagen (tahap pertama dalam perbaikan jaringan), misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.

Bikin umur panjang
Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah diberi perlakuan dengan ramuan centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang
kronis) setelah dua bulan meminum ramuan centella.

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, maupun gangguan pencernaa n rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80% setelah 2 - 18 bulan. Pada orang dewasa dan tua penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak penderita attention deficit disorder (ADD). Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Pendapat lain menyatakan, dalam pengobatan Ayurveda di India tanaman ini dikenal sebagai herba untuk awet muda. Juga diketahui sebagai memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini memakan cukup banyak tanaman centella.

Mengingat manfaatnya, beberapa negara telah melakukan pembudidayaan, misalnya Hawaii. Bahkan di Oregon, AS, tanaman ini dibudidayakan di rumah kaca oleh Pacific Botanicals, pertanian herba organik. Namun, sebagian besar pasokan pasar berasal dari India yang kualitasnya kurang bagus dan biasanya berwarna kecoklatan. Kandungan bahan aktif masih cukup baik jika diproses dalam keadaan segar atau kering segar.

Nah, jika tidak mau diolok-olok pikun padahal usia belum tua, cobalah mengonsumsi pegagan.

Sumber : Intisari Edisi Mei 2001

Dalam artikel diatas dinyatakan bahwa pegagan mempunyai efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf yang overaktif. dan dapat mengurangi timbulnya ADD pada anak dan ADD merupakan salah satu tanda adanya
autisme pada anak.

Namun untuk menghilangkan efek keracunan logam yang biasanya menjadi pemicu timbulnya autisme bisa ditambahkan dengan memberikan Mahkota Dewa Instant selain sebagai pelarut logam berat juga mempunyai efek memenangkan.

Kemudian pengalaman pribadi dari salah seorang pengasuh Ixora dan Sekar utami Bp. Lukas dimana salah seorang putrinya juga menderita autisme, setelah diberikan pegagan selama kurang lebih 3 bulan kondisinya sudah mulai membaik, dan sampai dengan saat ini masih mengkonsumsi dengan dosis 2 x 1 setiap 3 hari sekali.

NB: Bila anda membutuhkan herbal Pegagan yg sdh dikemas dalam bentuk kapsul maupun teh, silahkan hubungi kami : sehatherbal@yahoo.co.id atau 081310343598 ( budi Prakoso)

Senin, 26 Maret 2007

Peluang Menjadi Herbalis

Pengobatan alternatif khususnya herbal alami sekarang ini menjadi tujuan setiap orang karena minim dengan efek samping dan telah terbukti memberikan solusi dalam pengobatan berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, maag, asam urat, dll. Oleh karena itu prospek menjadi herbalis dan produk ektrak herbal sangat potensial.

Dengan hanya fee registrasi Rp. 150.000,- anda dapat menjadi Herbalis dan akses pemasaran ektrak herbal bermutu.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi Herbalis dan mempunyai akses ke source produsen ektrak herbal, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk pemasaran, silahkan hubungi kami :

Budi Prakoso, SE, M.Si
HP : 081310343598
email : sehatherbal@yahoo.co.id
web : http://sehatherbal.blogspot.com
http://herbmedicine.blogspot.com

Selain disupport dengan produk herbal yg bermutu, anda juga disupport dengan berbagai pelatihan herbal maupun bisnis herbal.


Wasalam,
BP

Minggu, 25 Maret 2007

Terapi Herbal untuk Hepatitis B

Terapi Hepatitis adalah dengan mengkonsumsi Juice yang kaya beta carotene dan vitamin C seperti kiwi, apple, wortel minimal 1 lt/hari.

Sedangkan terapi untuk tanaman obat adalah dengan :
1. Tapak Liman 3x1 Kaps/hari ( untuk memperbaiki metabolisme dan sistem sekresi tubuh kita;
2. Mimba 3x1 kaps/hr (untuk mengobati infeksi akibat virus Hepatitis B);
3. Meniran 3x1 Kaps/hari (sebagai imunostimulan);
4. Sambiloto 3x1 Kaps/hari (sebagai hepatoprotektor dan anti virus)

dan jika ada kuning dikulit dan mata tambahkan temulawak 3x1 Kaps/hari membantu efektivitas hepatoprotektor sambiloto.
Salam Sehat dan Bahagia(Team Ixora Network)

NB: Kami menyediakan herbal tsb utk terapi tsb, info lebih lanjut dan pemesanan herbal bisa email ke sehatherbal@yahoo.co.id atau 081310343598 ( sms)

Terapi Herbal Untuk Asma

Terapi herbal untuk Asma kronis dengan menggunakan Pegagan 2x1 Kaps/hari (untuk mengurangi reaksi alergi yang sering menjadi pemicu asma dan revitalisasi sel paru-paru), kemudian dibantu dengan Daun Sendok 3x1 Kaps/hari sebagai pelega nafas, dan Patikan Kebo 3x1 Kaps/hr yang memperbaiki sel-sel paru-paru , sedangkan untuk fleknya bisa dibantu dgn cakar ayam 3x1 Kaps/hari.

Lakukan terapi ini sedikitnya 30 hari tapi beri jarak 4 -5 hari (tidak konsumsi obat herbal) jika telah konsumsi 15 hari berturut-turut, (ini agar tubuh bisa melakukan revitalisasi Pak), Demikian Sharing dari saya semoga bermanfaat.
Salam Sehat dan Bahgaia(NAB)

NB: Kami menyediakan ektrak herbal tsb di atas, info lebih lanjut dan pemesanan herbal : sehatherbal@yahoo.co.id atau 081310343598

Wasalam,
Budi Prakoso

Terapi Herbal untuk TBC

Terapi Herbal untuk TBC bila disertai dgn obat dokter harus berselang 2 jam.

Saran terapi yang sudah pernah kami lakukan adalah dengan memberikan herbal Phalerix ( mahkota dewa) 3x2 kaps/hari dan Centelaxora (pegagan) 3x1aps/hari (memperbaiki stamina tubuh dan revitaslisasi sel yang rusak) , Imunix ( meniran) atau Androxora ( sambiloto) 3x2 Kaps/hari (merupakan antibiotika alami) , dan Selagix (cakar ayam) 3x1 Kaps/hari (menguatkan organ paru).

Lakukan terapi ini 2 bulan berturut-turut .

Bila Anda berminat untuk terapi tsb diatas, bisa contact utk herbalnya di sehatherbal@yahoo.co.id atau 081310343598

Budi Prakoso

Kamis, 22 Maret 2007

Kelebihan dan Kelemahan Obat Tradisional

Pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran dari penyakit infeksi yang terjadi sekitar tahun 1970 kebawah ke penyakit-penyakit metabolik degeneratif ysng terjadi sesudah tahun 1970 sampai sekarang.

Penyakit infeksi dalam pengobatannya memerlukan penanggulangan secara cepat dengan menggunakan antibiotika. Jika pengobatan menggunakan obat tradisional yang efeknya lambat, tentunya kurang efektif.

Penyakit metabolik degeneratif penyakit baru yang ditimbulkan oleh gangguan metabolisme tubuh akibat mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang tidak terkendali serta gangguan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi.

Yang termasuk penyakit metabolik antara lain : diabetes (kencing manis), hiperlipidermia (kolesterol tinggi), asam urat, batu ginjal dan hepatitis. Sedangkan yang termasuk penyakit degeneratif antara lain adalah : rematik (radang persendian), asma (sesak nafas), ulser (tukak lambung), haemorrhoid (ambeien/wasir) dan pikun (Lost of memory).

Untuk menanggulangi penyakit tersebut diperlukan pemakaian obat dalam waktu lama sehingga jika menggunakan obat modern dikhawatirkan adanya efek samping yang terakumulasi dan dapat merugikan kesehatan.

Oleh karena itu lebih sesuai bila menggunakan obat alam atau obat tradisional, yang mempunyai kelebihan yaitu meskipun penggunaannya dalam waktu lama tetapi efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga dianggap lebih aman.

Disamping berbagai keuntungan tersebut, obat tradisional juga memiliki berbagai kelemahan, yaitu :
- Efek farmakologisnya lemah
- Bahan baku belum standar
- Bersifat higroskopis serta volumines
- Belum dilakukan uji klinik
- Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.

Walaupun demikian, efek samping obat tradisional tidak bisa disamakan dengan efek samping obat modern. Pada tanaman obat terdapat suatu mekanisme yang disebut penangkal atau dapat menetralkan efek samping tersebut yang dikenal dengan istilah SEES (Side Effect Eleminating Subtanted).

Contohnya :
- Didalam Kunyit terdapat senyawa yang merugikan tubuh, tetapi di dalam kunyit itu juga ada zat anti untuk menekan dampak negatif tersebut.
- Pada perasan air tebu terdapat senyawa saccharant yang ternyata berfungsi sebagai anti diabetes. Maka untuk penderita diabetes (kencing manis) bisa mengkonsumsi air perasan tebu, tetapi dilarang minum gula walaupun gula merupakan hasil pemurnian dari tebu.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan ini sampai ditemukannya bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis yaitu kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka.


Sumber : Pramono, S,Katno, Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu, Fakultas Farmasi, UGM, 2002.

NB:

1. Herb Medicine Store ( http://herbmedicine.blogspot.com) menyediakan berbagai macam ektrak herbal seperti sambiloto, meniran, mahkota dewa, sambung nyawa, daun dewa, tempunyung, tapak liman, keladi tikus, daun ungu dll, sdh didaftarkan di Badan POM.

2. Bagi yang ingin konsultasi kesehatan/herbal bisa email ke sehatherbal@yahoo.co.id

Rabu, 21 Maret 2007

Aturan Minum Herbal

1. bagaimana aturan minum obat, apakah diminum sebelum makan atau sesudah makan?

Sebaiknya diminum sebelum makan, karena penyerapan produk herbal ini akan lebih baik. Tetapi untuk penderita maag ini kadang menimbulkan rasa perih dan mual, maka dianjurkan untuk minum 2 jam setelah makan.


2. setelah sembuh, apakah harus meneruskan minum obatnya sesuai dosis waktu penyembuhan? atau dosis dikurangi, bagaimana aturannya?

Untuk penyakit non kanker, setelah sembuh beri masa tenggang 1 minggu kemudian minum kembali dengan dosis yang diturunkan hanya 1 s/d 2 x1 Kaps/hari selama 2 minggu dan setelah itu hentikan meminum produk, dan hanya gejala muncul lagi minum 4 hari dengan dosis 3x1 Kaps/hari. Sedangkan untuk Penyakit Kanker dan Tumor perlu minum terus hingga sembuh dan setelah sembuh terus meminum obat ini sampai 3-6 bulan pertama (tergantung stadium kankernya) dengan dosis sama dan kemudian secara perlahan diturunkan dosisnya dan terus minum dengan dosis rendah untuk maintenance saja.Mengingat kanker dan tumor ini dapat kambuh setelah sembuh.

3. salah satu manfaat nonix ( ektrak mengkudu) adalah menurunkan kolesterol dan darah tinggi, bagaimana dosis pemakaiannya?

dosis untuk maintenance cukup 1-2 x 1 kaps/hari sedangkan untuk pengobatan perlu 3x2-1 kaps/hari Pak (tergantung keparahannya).Sebaiknya digabungkan dengan produk lain seperti sambiloto atau pegagan untuk darah tingginya dan Sambung Nyawa dan Daun dewa untuk kolestrol yang tinggi.

Nugroho - Pakar Herbalis Ixora

Senin, 19 Maret 2007

BEBERAPA MACAM HIPERTENSI DAN PENANGGULANGANNYA

Hipertensi tergolong penyakit multifaktor. Tidak semua hipertensi sama penyebabnya. Dari sifat kenaikan nilai tekanan darah, maka bisa dicari penyebab hipertensi tersebut.

Karena Stress
Kadang ditemui suatu kasus yang cukup unik, sebagai berikut. Seseorang saat diperiksa dirumah tekanan daranya normal, tetapi begitu kontrol ke dokter tekanan darahnya meningkat/ tinggi. Orang tersebut diduga terkena “white coat reaction” atau “tegang ketemu dokter”, selain itu orang tersebut memang mudah stress.
Ia merasa badannya selalu tidak beres, ada saja yang dirasa. Stress yang menahun bisa menyebabkan tekanan darah naik. Untuk kasus diatas, tidak perlu buru-buru diberikan obat, sebab bukan sesungguh-sungguhnya darah tinggi. Tekana darah orang tersebut hanya tinggi sesaat, kemudian tubuhnya sendiri akan mengatur (regulatory mechanism) untuk menjadi normal kembali.

Gangguan Organ
Jika serangan hipertensi ini disebabkan oleh gangguan organ, gangguna organ yang bisa menyebabkan hipertensi antara lain adalahadanya gangguan ginjal, kelenjar gondok, atau penyakit anak ginjal (suprarenalis). Hipertensi akibat gangguan organ ini banyak ditemui pada usia muda, sehingga apabila anda masih kepala 3 dan ternyata sudah terkena hipertensi ,jangan buru-buru meminum obat hipertensi, tapi check dahulu degan seksama, apa yang menjadi pencetus hipertensi tersebut, apakah gangguan organ tersbeut diatas, atau karena stress berat. Karena kelewat cepat memberikan obat pada kasus diatas malah menyebabkan otoregulasi tubuh lewat homeostatic (menyeibangkan kembali) jadi kacau, dan tekanan darah malah bisa anjlok. Tensi yang mendadak rendah sama bahayanya dengan hipertensi karena sama-sama bisa menyebabkan stroke dan buruk akibatnya buat ginjal.

Faktor Usia
Dengan bertambahnya usia, biasanya tekanan darah ikut sedikit meninggi. Namun kalau pembuluh darah arteri terpelihara baik dengan cara rutin mengkonsumsi vitamin, minerl dan antioksidan. Dinding pembuluh darah arteri tubuh yang elastis itu terjaga tidak menjadi lekas keras dan kaku (arteriosclerosis). Dengan terjaganya arteri diatas maka pertambahan usia tidak selalu akan berakibat pada naiknya tekanan darah.
Pada kasus hipertwnsi akibat kekakuan arteri diatas maka biasanya akan terjadi selisih nilai tekanan sistolik (tekanan atas) dengan diastoliknya (tekanan bawah). Jika tensi mencapai 170/80 misalnya, ini khas hipertansi usia lanjut. Saat bergiat fisikpun bisa setinggi itu, tapi akan segera turun normal kembali bebrapa saat sesudahnya.
Pada usia tua kadang juga terjadi tekanan darah saat diukur pada lengan kanan berbeda dengan lengan kiri. Kasus seperti ini terjadi, jika terdapat kelainan aorta (pembuluh darah besar yang keluar dari bilik kiri jantung) yang disebut sebagai coaorta aortae. Pada kasus ini tensi lengan kiri , lebih tinggi dari lengan kanan.

Bisa Berbahaya
Normalnya, pada kebanyakan kasus darah tinggi, baik seistolik dan diastoliknya sama-sama meninggi, seseorang baru dikatagorikan darahnya tinggi jika tensinya diatas 140/90 (Systolic Diastolic Hypertension) Tensi diatas 120/80 dan dibawa 140/90 belum dikatagorikan hipertansi, dan disebut normal atas (High Normal).
Tekanan diastolik yang tinggi sama risikonya dengan systolik yang tinggi, karena bisa meyebabkan mati permature, maupun komplikasi pembuluh darah yang mungkin terjadi pada mata, ginjal, otak dan jantung. Kebanyakan kasus hipertensi diastolik bersifat labil, tetapi juga bisa berubah menjadi ganas dan berbahaya.
Kasus hipetensi ganas antara lain malignant hypertension, Kasus ini terjadi jika tensi mencapai 200/140 yang disertai kelainan pada mata (papiloedema), yakni kerusakan pembuluh darah di bola mata akibat tekanan darah yang tinggi, sehingga ketajaman mata menjadi terganggu. Namun ada juga kasus tekanan darah tinggi yang tidak diserta dengan kelainan pada mata , ini disebut sebagai accelerated hypertension.
Kasus hypertansi yang lain adalah portal hypertension, yaitu adanya tekanan yang tinggi di pembuluh darah yang keluar dari hati, akibat adanya gangguan seperti cirrhosis.
Selain itu, kita mengenal juga hipertensi paru-paru (pulmonary hypertension). Tandanya adanya bendungan darah dalam paru-paru baik berupa kerusakan paru-paru maupun lemah jantung.

Penanggulangan dan Pencegahan
Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah menurunkan secara bertahap bagi anda yang kelebihan berat badan, olah raga teratur 40-50 menit 5 kali seminggu, yaitu dengan jalan cepat dengan kecepatan 6 km/jam, perbanyak makan mentimun, belimbing dan juga juice apel dan seledri setiap pagi, bagi anda yang keluarganya mempunyai riwayat penyumbatan arteri dapat meminum juice melon yang dicampur dengan susu non fat yang mengadung omega 3 tinggi.
Berdasarkan kriteria dan faktor risiko yang dimiliki pasien, dapat ditentukan prognosis penyakit sebagai berikut :

Keterangan Derajat I Derajat II Derajat III
1. Tekanan darah <140/90>180/110
2. Tanpa faktor risiko Risiko ringan Risiko sedang Risiko tinggi
3. 1-2 faktor risiko sedang sedang sangat tinggi
4. > 3 faktor risiko tinggi tinggi sangat tinggi
5. Ada kelainan fisik
terkait sangat tinggi sangat tinggi sangat tinggi


Penanggulangan Hipertensi dengan tanaman obat sbb :
a. Hipertensi tanpa Faktor Risiko
Derajat I dan II : Pegagan 3 x 1 kapsul
Sambiloto 3 x 1 kapsul
Derajat III : Pegagan 3 x 2 kapsul
Sambiloto 3 x 1 kapsul
b. Hipertensi dengan faktor risiko kolesterol/dislipidemia
Derajat I dan II : Pegagan 3 x 1 kapsul
Sambiloto 3 x 1 kapsul
Mimba 3 x 1 kapsul
Derajat III : Pegagan 3 x 2 kapsul
Sambiloto 3 x 1 kapsul
Daun Dewa 3 x 1 kapsul
Sambung Nyawa 3 x 1 kapsul
c. Hipertensi dengan gangguan Kardiovasculer (jantung dan pembuluh) riwayat stroke, TIA (Transient ishcemic attack)
Derajat III : Pegagan 3 x 2 kapsul
Sambiloto 3 x 1 kapsul
Daun Dewa 3 x 1 kapsul
Sambung Nyawa 3 x 1 kapsul
Jika ada angina pectoris dapat ditambahkan sembung 3 x 1 kapsul
d. Hipertensi dengan Proteinuria, Nefropati Diabetic, Gangguan Ginjal
Derajat III : Tempuyung 3 x 1 kapsul
Tapak Liman 3 x 1 kapsul
Meniran 3 x 1 kapsul
Daun Sendok 3 x 1 kapsul
(Sumber : Artikel Tabloid Senior No.214/15-21 Agustus 2003 dan Buku TOGA Penyakit dan tanaman Klinik TOGA Sekar Utami, 2003)

nb:herbmedicine store menyediakan berbagai macam ekstrak herbal tsb, silakan klik : http://sehatherbal.blogspot.com atau sehatherbal@yahoo.co.id / 081310343598 (budi prakoso)

Rabu, 14 Maret 2007

Tumor Hilang Berkat Rumput Mutiara

Herlisa (30 th) tak menyangka tumor yang dulu diangkat dari payudara kanannya bisa tumbuh lagi. Rasa takutpun langsung meliputi dirinya. Apalagi saat itu dia masih menyusui anaknya yang baru setahun. Namun dengan ramuan dari TOGA (Tanaman Obat keluarga), benjolannya hilang tanpa operasi.

Tak ada gejala apapun ketika benjolan itu mulai muncul. Tetapi lama kelamaan terasa sakit terutama bila sedang berdesakan di bis kota. Rasa sakit itu muncul di sekitar tangan dan menjalar ke tubuh bagian belakang, punggung terasa ngilu, tak jarang dibarengi demam.
Diam-diam saya memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya menunjukkan adanya tumor di payudara, saya ketakutan setengah mati. Dalam ketakutan itu, saya berusaha bersikap pasrah dan tiada henti berdoa, mohon jalan keluar terbaik.

Minum Ramuan Cina
Hasil pemeriksaan intensif mengindikasikan bahwa benjolan di Payudara saya ini lebih mengarah ke tumor, bukan kanker. Dokter menjelaskan dari perabaan benjolan itu bergerak, dan posisinya di atas Payudara. Makanya setelah diberi antibiotik oleh dokter, saya tak muncul-muncul lagi di tempat prakteknya. Selama setahun saya sengaja tidak periksa ke dokter. Sebagai gantinya saya mencoba ramuan Cina. Ramuan ini katanya baik untuk daya tahan tubuh. Setiap hari saya harus minum 3 seloki. Efeknya lumayan bagus, benjolan yang tadinya seukuran dua jari, mengecil hingga sebesar kacang tanah. Saya menjalani operasi di tahun 1992.

Dilarang menyusui
Namun menjelang akhir tahun 2000, tiba-tiba saya merasakan munculnya gejala serupa seperti di tahun 1991 itu. Saat melakukan perabaan sendiri, saya menemukan adanya benjolan ditempat yang dulu lagi. Tadinya saya berpikir itu akibat pengaruh air susu, karena saat itu saya dalam masa menyusui anak pertama.

Dokter lalu menyarankan saya untuk berhenti menyusui. Dikhawatirkan isapan anak saya bisa merangsang benjolan untuk bertambah besar dan berubah jadi ganas. Lagi-lagi dokter memberikan antibiotik dosis tinggi serta obat penahan rasa sakit.
Sifat tumor di payudara saya suatu saat menyebar, kemudian mengumpul. Saat mengumpul itulah ia menimbulkan peradangan, dan rasanya sakit sekali.
Anjuran dokter untuk melakukan operasi lagi membuat saya bingung. Suami saya tidak terlalu mempermasalahkan apa yang akan terjadi. Namum saya merasa tidak sanggup karena harus meninggalkan anak beberapa lama.

Disaat kebingungan tersebut suami saya baca artikel tentang tanaman keladi tikus. Disebutkan bahwa tanaman tersebut dapat menyembuhkan kanker. Karena artikel itu kurang lengkap, suami lalu menghubungi kantor redaksi. Saya dan suami dianjurkan pergi ke klinik tanaman obat .
Begitu ketemu dengan dokter pengasuhnya, saya ceritakan tentang penyakit serta hasil pemeriksaan dokter. Saya juga mengatakan ingin mencoba pengobatan dengan keladi tikus.

Satu kapsul Rp. 500
Ternyata menurut Winarto, keladi tikus itu hanya obat pendamping. Yang terbaik buat saya yaitu ramuan obat dari rumput mutiara, sambiloto, jombang dan bidara upas. Semua obat itu berupa kapsul.

Setiap tanaman mempunyai fungsi masing-masing, Rumput mutiara untuk menghilangkan benjolan, jombang dan sambiloto untuk mengeluarkan racun, sedangkan bidara upas untuk mengempiskan tumor.

Masing-masing obat harus diminum tiga kali sehari, sekali minum dua kapsul. Harga tiap kapsulnya cukup murah, hanya Rp 500. Untuk berkonsultasi, terserah kesanggupan kita. Yang penting obat harus diminum.

Selama pengobatan, saya diminta untuk menghindari makan ikan asin, sawi putih, kangkung, makanan pedas. Saya juga dilarang mengkonsumsi bumbu penyedap atau MSG, bahkan pengawet dan tidak boleh stress. Sementara itu saya dianjurkan banyak minum, lebih dari 8 gelas sehari.

Setelah enam minggu minum obat itu, benjolan di payudara saya mulai mengecil. Perlahan-lahan tumor itu pun lenyap. Meski saat diraba benjolan itu tak terasa lagi, untuk memastikannya saya periksa ke dokter. Hasil pemeriksaan USG memperlihatkan sama sekali tak ada benjolan. Saya pun merasa puas dan lega. Sekarang saya masih rutin minum sambiloto, sedang mmput mutiara saya minum bila gondongan saja. Saya juga tetap menjaga makanan. Sebisa mungkin dua minggu sekali saya berkonsultasi .

Kesembuhan ini menggugah suami saya, untuk menyebar luaskan melalui internet. Tujuannya tentu untuk berbagi pengalaman dengan siapa saja yang membutuhkan.
Demikian Sharing dari saya semoga membantu
Salam
Ika


NB:
1. Herb Medicine Store ( http://herbmedicine.blogspot.com ) menyediakan berbagai macam ekstrak herbal, diantaranya : rumput mutiara, bidara upas, sambiloto.

2. Anda bisa konsultasi tentang kesehatan dan herbal di sehatherbal@yahoo.co.id - gratis tanpa biaya.

Minggu, 11 Maret 2007

Terapi Herbal Untuk Atasi Kanker

Makalah dr. Henri Naland - 2005

Seminar Mengatasi Kanker dengan Solusi Mahkota Dewa
An Introduction to Indonesian Herbs as Supporting Therapy in treating Cancer
Henry Naland Sp.B(K) Onk, Jakarta

Abstract:
Plants use as Drugs to treat different kind of disease are well known sine ancient time Indonesian tribes knew and using Herbs as drugs to cure cancer from theirs ancestors. There are only rare or limit documented Data supporting the success this kind of Treatments.
Indonesian society has a great Trust upon The benefits of Herbs in treating Cancer. Indonesian Medicine Man (Pengobat Tradisional = Batra) since along ago practical this kind of treatments and have many self Experiences Failures in treating Cancer stimulate all kinds of Alternatives Therapies, among other to use more Herbs in treating Cancer in our Country.
Besides our Government is supporting Medical society to learn and using Herbs in treating diseases included Cancers, stills few medical physician Herbs in treating diseases included Cancers, stills few medical physician interesting and practicing Herbal-therapy in their daily activities. We introduce some popular Herbs most used to treat Cancer in our country.

Ringkasan:
Tanaman dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai Penyakit sudah sejak zaman dahulu dikenal di Indonesia. Juga masyarakat Indonesia telah mengenal banyak tanaman obat yang secara turun temurun dipercayai dapat dipakai untuk pengobatan Kanker. Sayang tidak ada data lengkap yang dapat dipercaya dari keberhasilan pengobatan kanker dengan memakai Tanaman obat ini.

Masyarakat sangat percaya akan manfaat dari Tanaman obat ini dalam pengobatan Kanker dan menjalaninya dengan arahan para Pengobat Tradisional atau Batra, yang umumnya memperoleh pengetahuannya secara turun temurun dan hasil observasinya sendiri.
Kekurangan berhasilan dan banyaknya penyulit sampingan dalam pengobatan Kanker secara Ilmu Kedokteran Konvensional mendorong makin banyak masyarakat yang memilih pengobatan Alternatif a.l dengan Tanaman obat sebagai cara pengobatan Kanker.
Sekalipun Pemerintah (Depkes) sudah mulai mendorong masyarakat kedokteran untuk mempelajari dan memakai pengobatan dengan tanaman obat untuk menyembuhkan macam-macam penyakit termasuk Kanker masih saja kurang perhatian bidang kedokteran untuk mempelajari dan menguji keampuhan tanaman obat untuk mengobati penyakit yang ada termasuk Kanker.

Diperkenalkan beberapa tanaman obat yang biasa dipakai sebagai penunjang pengobatan Kanker setelah atau bersamaan dengan pengobatan kedokteran konvensional.

I. Pendahuluan
Hasil pengobatan Penyakit Kanker sekalipun telah banyak kemajuan yang dikenal dan dicapai dalam dunia kedokteran konvensional, masih belum sepenuhnya memuaskan terutama bila pasien dalam keadaan stadium lanjut. Disamping pengetahuan masyarakat yang belum memadai tentang seluk beluk dan bahaya Penyakit Kanker, juga mahalnya biaya pengobatan mengiringi atau terjadi pada pasien, yang sering disalah artikan dan dibesar-besarkan sehingga membuat masyarakat banyak yang takut untuk memakai modalitas pengobatan Kanker yang telah diakui dan kita kenal selama ini. Mereka berusaha mencari cara pengobatan lain yang lebih alami, bereffek samping minimal dan murah serta mudah diperoleh dalam menghadapi Kanker.
Cara-cara pengobatan yang dipakai untuk menyembuhkan penyakit termasuk kanker diluar Cara Kedokteran Konvensional disebut Pengobatan Alternatif.

Pengobatan Alternatif banyak macamnya antara lain: Akupunktur, Akupressor, Reflexiologi, Chikung, Yoga, Homeopathie, Pengobatan dengan Tanaman Obat (Herbal Therapy) dan lain-lain.

Yang akan dibahas dalam Makalah ini adalah Pengobatan dengan Tanaman Obat. Tak heran begitu maraknya macam pengobatan jenis ini, antara lain karena sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal banyak macam tanaman obat yang dipakai sebagai obat (jamu) atau makanan dalam kehidupan sehari-hari, lagi pula Indonesia dikenal sebagai Negara No. 2 terkaya dalam keanekaragaman Hayati baik Flora maupun Faunanya, hanya dapat disaingi oleh Brasilia, yang dikenal sebagai Negara No. 1 yang mempunyai kekayaan dan keragaman hayati terbesar didunia.

Sangat disayangkan respons dari Dunia Kedokteran sendiri masih sangat sedikit terhadap manfaat dari tanaman obat ini. Ilmu kedokteran yang kita pelajari dan laksanakan saat ini sangat berorientasi ke Ilmu Kedokteran Barat, sehingga kita melupakan dan merasa kurang bermutu serta kadang-kadang malu untuk mempelajari Ilmu Pengobatan asli yang ada pada setiap suku bangsa di negara kita ini. Hal ini sangat berbeda dengan negara-negara seperti RRT (Republik Rakyat Tiongkok), India, Korea yang sekalipun Ilmu Kedokteran Konvensionalnya maju pesat, mereka tidak melupakan pengobatan Tradisionalnya, berdampingan atau bersamaan dengan cara pengobatan kedokteran modern. Syukurlah di satu-dua dekade terakhir Pemerintah mulai memberi perhatian dan mendorong masyarakat kedokteran untuk meneliti, mempelajari dan memakai cara-cara pengobatan tradisional dalam pengobatan berbagai macam penyakit termasuk kanker di Indonesia.

Diharapkan dimasa mendatang makin banyak tenaga medis yang mau secara aktif mempelajari, meneliti dan mempraktekkan cara pengobatan dari manfaat tanaman obat yang dipakai akan makin banyak dilakukan.

Harapan lain dimasa depan kedua macam pengobatan yang kita kenal yakni Pengobatan Kedokteran Modern dan Pengobatan Alternatif dapat saling menunjang demi kesejahteraan dan kesembuhan pasien kita. Dan bukan saling bersaing tak sehat dengan saling menjatuhkan atau menjelek-jelekkan.

II. Fakta dalam Masyarakat
A. Global Trend Back to The Nature, kecenderungan menjagat untuk kembali kembali ke alam, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia dikembalikan ke alam, mamakai bahan-bahan alami, mengusahakan segala sesuatu yang saat ini telah dibuat secara sintetik diusahakan untuk menggantinya dengan apa yang ada di alam.

B. Begitu banyak penawaran macam-macam tanaman obat yang dikatakan dapat menyembuhkan berbagai penyakit termasuk juga penyakit Kanker yang ditawarkan melalui media massa baik Koran, majalah, tabloid, radio maupun media televisi serta internet dan lain-lain.

C. Masih banyak kasus-kasus Kanker lanjut atau kambuhan (residif) yang gagal diobati secara kedokteran konvensional.

D. Makin sering dipaparkan mengenai effek samping yang berat dari pengobatan konvensional, yang kadang-kadang sengaja dibesar-besarkan dan didramatisasi dalam pemberitaannya, bahkan sering dikaitkan dengan Issue Malpraktek.

E. Mahalnya biaya pengobatan Kanker secara kedokteran konvensional dan makin rendahnya daya beli masyarakat terutama setelah negara kita masuk dan terpuruk dalam Krisis Ekonomi yang masih terus berkepanjangan.

F. Adanya kasus-kasus Kanker yang dapat disembuhkan dengan pengobatan dengan Tanaman Obat, mendorong masyarakat dan pengobat tradisional lebih giat memajukan dan mempopulerkan jenis pengobatan ini.

III. Apa yang sudah kita bisa capai dalam pengobatan Kanker
Harus diakui betapa banyak kemajuan yang telah dan akan terus dicapai dalam pengobatan berbagai jenis penyakit Kanker, terutama bila Kanker ditemukan dan diobati dalam stadium dini. Namun demikian dalam menghadapi kasus-kasus Kanker lanjut belum banyak yang dapat kita lakukan. Disamping itu masih banyak terjadi kekambuhan setelah pengobatan pertama yang berhasil baik terutama akibat metastasis jauh.

Secara mudah bila kita mengambil contoh Kanker Payudara dikatakan bahwa saat ini kita baru bisa menyembuhkan hanya sekitar 1/3 dari jumlah pasien kanker dengan pengobatan yang kita lakukan sekarang, 1/3 nya lagi akan mengalami kematian akibat kambuh lokal atau metastasis dalam kurun waktu 6-15 tahun sejak diagnosis Kanker ditegakkan dan yang sangat menyedihkan 1/3 dari jumlah pasien Kanker akan berakhir hidupnya dalam waktu kurang dari 5 tahun.

Angka Survival yang dapat dicapai belum banyak perubahan masih hampir sama seperti 2-3 dekade yang lalu. Sekalipun demikian harus diakui Kualitas hidup penderita Kanker lebih baik terutama setelah ditemukan makin banyak obat-obat analgetika yang kuat dan bereffek samping makin kecil.

Kurangnya perhatian terhadap peranan Diet dalam terapi Kanker dan juga usaha untuk mengembalikan dan memperbaiki daya tahan tubuh pasien kanker setelah dilakukan berbagai tindakan pengobatan seperti pembedahan, Radiasi, Khemoterapi dan lain-lain, yang kita tahu dan sadar bahwa semua modalitas terapi yang pakai tersebut akan membebani dan mengurangi daya tahan/immunitas tubuh si pasien.

Dimasa mendatang strategi memerangi kanker harus lebih banyak diarahkan pada pencegahan terjadinya penyakit ini, dan harus diusahakan antara lain dengan meningkatkan daya tahan tubuh pasien selama dalam pengobatan dan juga setelah menjalani pengobatan agar peristiwa terjadinya kekambuhan berkurang, hindari bahan/zat Karsinogen dan Diet yang tepat.

IV. Upaya Lain dalam Memerangi Kanker
Harus disadari dan diakui bahwa Hak mengobati penyakit bukanlah mutlak hanya dimiliki oleh Ilmu Kedokteran Konvensional.

Demikian juga hak untuk memilih pengobatan yang akan dipakai atau dilaksanakan sepenuhnya ada pada pasien dan keluarganya. Terutama di negara –negara dimana penduduknya belum masuk atau menjadi anggota Asuransi Kesehatan, mereka harus membayar semua secara pribadi. Tidak ada kekuatan hukum atau peraturan yang mengharuskan orang sakit hanya boleh menjalani/memakai pengobatan kedokteran konvensional. Disamping itu juga tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat yang belum memadai saat ini, memudahkan mereka menerima cara-cara pengobatan lain diluar Ilmu Kedokteran yang sudah kita kenal, bahkan juga menerima cara pengobatan yang menurut ukuran nalar kita tidak rasional dan masih belum ada bukti ilmiah akan kebenarannya.

Atas dasar alasan diatas maka banyak cara pengobatan diluar Ilmu Kedokteran Konvensional sangat berkembang dan populer dikalangan masyarakat kita saat ini.
Memilih pengobatan alternatif ternyata juga marak dan popular di negara-negara maju, alasan yang mendorong ke arah ini di negara maju berbeda dengan di negara kita, mereka memilih pengobatan alternatif biasanya karena melihat kurang berhasil atau gagalnya pengobatan penyakit dengan cara pengobatan konvensional, dan juga dalam rangka gerakan Back to The Nature. Alasan diatas dapat kita buktikan bahwa sekalipun Asuransi Kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan alternatif mereka rela mengeluarkan uang dari kantongnya sendiri untuk mendapat pengobatan alternatif, yang tidak murah biayanya.

V. Kelemahan Herbal Terapi
Pemakaian tanaman sebagai obat sebenarnya bukanlah hal baru sebab kalau kita melihat kembali Sejarah Ilmu Kedokteran dan pengobatan, asal mulanya hampir semua obat berasal dari Tanaman Obat.

Dengan majunya Ilmu Kedokteran dan Farmasi dapat diisolir senyawaan Zat aktif dari tanaman tersebut, lalu dipakai sebgai pengobatan dengan satu senyawaan zat aktif sebagaimana halnya dengna semua obat-obat modern kedokteran konvensional.
Untuk memperoleh senyawaan aktif tersebut dalam jumlah besar dan murah diusahakan secara semi sintetik membuatnya , bahkan banyak lagi obat-obat yang sepenuhnya dihasilkan secara sintetik.

Lama kelamaan tanaman obat sebagai sumber bahan obat dilupakan. Sekalipun demi masih ada sekitar 25% obat modern yang dibuat dengan bahan dari tanaman obat.
Dalam satu tanaman obat dikandung begitu banyak senyawaan dapat dilihat dari effek kerjanya yang macam-macam misalnya mengurangi keluhan atau menyembuhkan berbagai penyakit pasien yang meminumnya. Sebagai contoh tanaman obat Tapak Dara (cantharantus roseus atau vinca rosea) dari tanaman ini melalui proses yang panjang dan lama serta mahal dapat diisolasi beberapa zat anti kanker yang sangat kuar dan dipakai mengobati berbagai jenis Kanker. Sebelumnya Tapak Dara telah lama juga dipakai masyarakat untuk mengobati Kanker/Tumor, disamping itu tanaman ini juga dipakai untuk mengobati Hipertensi, Diabetes Mellitus dan menambah jumlah trombosit.

Kita ketahui bahan tanaman obat dihasilkan baik dari hasil budi daya tanaman obat dan sebagian besar masih dikumpulkan dari alam, sebab karena belum ada standarisasi baku, misalnya pada umur tanaman berapa sebaiknya dipanen, juga kualitas tanah tempat tanaman itu tumbuh serta iklimnya belum lagi dari kualitas bibit yang ditanam.

Disamping kualitas bahan tanaman obat juga masih banyak ragam sediaan tanaman obat ; ada yang digunakan dalam bentuk segar, ada yang sudah dikeringkan, ada yang sudah dibuat bubuk atau ekstrak utuh dari tanaman obat, yang masih belum ada ketetapan dosis yang dipakai dari macam-macam jenis sediaan diatas dari tanaman yang sama yang dipakai utnuk memperoleh effek terapeutik yang optimal. Disamping itu semua masih harus dperhatikan dan diingat selalu akan effek toksik dari tiap tanaman obat, sekalipun secara umum dianggap tidak terlalu berbahaya.

Saat ini masih sangat jarang dokter/kalangan medis lainnya yang berminat mempelajari tanaman obat, hal ini antara lain tidak ada kurikulum resmi pendidikan kedokteran konvensional yang memberi mata kuliah tanaman obat, keengganan mempelajari tanaman obat juga akibat selama ini tanaman obat dipakai dan dikenal luas oleh kalangan rendah atau rakyat kecil, yang kadang-kadang memasukkan unsur-unsur atau cara-cara penerangan yang tidak ilmiah menurut pandangan ilmu kedokteran modern. Semua hal diatas merupakan hambatan terhadap perkembangan dan kemajuan Herbal Therapy di negara kita.

Syukur dan terimakasih pada sikap Pemerintah yang memberi respon positif yang mendorong dan menggalakkan kembali pemakaian obat-obat tradisional baik untuk masyarakat dan juga kalangan kedokteran modern untuk berpartisipasi aktif dalam mempelajari dan mengembangkan tanaman obat sebagai modalitas pengobatan yang diharapkan bisa saling berdampingan dengan modalitas pengobatan kedokteran konvensional demi kesehatan dan kesejahteraan si pasien.


VI. Cara Kerja Tanaman Obat
Mekanisme kerja dari tanaman obat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut tapi pada umumnya cara kerja tanaman obat adalah sebagai berikut:
Mempunyai effek toksik langsung terhadap sel kanker
Salah satu senyawaan tanaman obat itu berperan pada fase tertentu dalam siklus mitosis sel.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan meningkatkan dan mengaktifkan natural killer sel.
Merupakan sumber ion/unsur Kalium (K) yang melimpah.
Merupakan sumber antioxidant untuk menanggulangi radikal bebas.
Sumber asam laktat (mis: Minuman Kombucha)
Memperbaiki dan memperkuat lingkungan jaringan tubuh dimana kanker berada
Masih banyak lagi mekanisme kerja lain yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.


VII. Pengalaman Pribadi dalam Pemakaian Tanaman Obat
Penulis telah memakai Tanaman Obat (Fitofarmaka) selama lebih dari 15 tahun dalam pekerjaanya selaku Dokter Spesialis Bedah Tumor, pasien-pasien selalu dianjurkan dan diharuskan mengikuti dahulu modalita Pengobatan Kanker yang telah baku yakni Pembedahan, Radioterapi, Khemoterapi, Hormon dan Immunoterapi, lalu baru menambah pengobatan herbal pada pasien-pasien kankernya, kecuali pasien yang datang dalam stadium lanjut (Stadium IV) dapat diberikan langsung Fitofarmaka bersamaan dengan terapi anti nyeri.


Dalam pengalaman pribadinya penulis menemukan:
Sering ditemukan pasien yang datang berobat dalam keadaan Tumor yang lanjut yang menurut pasien sudah bertahun-tahun diobati dengan memakai tanaman obat, yang dilakukan oleh pengobat tradisional, tapi karena tidak sembuh pasien baru datang mencari pengobatan kedokteran konvensional. Sering diamati bahwa tumor ganasnya menjadi mengecil atau mengeras tapi tidak hilang, dan sekalipun telah bertahun-tahun jarang atau tidak ditemukan penyebaran ke kelenjar getah bening atau mengadakan metastasis jauh.


Adanya kasus Kanker yang residif lokal setelah lengkap diberikan semua modalitas pengobatan konvensional. Setelah diberi pengobatan dengan tanaman obat tumor residifnya mengecil bahkan menghilang.


Adanya pasien Kanker yang telah menjalani pengobatan Kanker secara kedokteran konvensional lalu dipertahankan dengan pemberian tanaman obat, mempunyai Disease free interval yang lama.


Ada pasien yang diberi tanaman obat dengan tujuan Adjuvant dengan dosis tanaman obat yang kecil saja setelah diamati sampai lebih dari 10 tahun tetap bebas residif/metastasis.


Secara subyektif pasien yang meminum tanaman obat setelah pengobatan konvensional, merasa lebih segar dan sehat, tak mudah lelah dan mempunyai semangat hidup yang lebih baik (kualitas hidup yang lebih baik).


VIII. Beberapa Tanaman Obat yang Popular Dipakai dalam Mengobati Kanker di Indonesia
Sampai sekarang ini dikenal lebih dari 40 jenis tanaman obat yang dikenal sering digunakan untuk pengobatan berbagai Kanker dimasyarakat Indonesia:
Bidara Upas (merremia mammosa)
Buah Makassar (brucea javanica)
Buah Merah (pandanus conoideus)
Cakar Ayam (selaginella doederleinii)
Daruju (acanthus ilicifolius)
Daun Dewa (gynura pseudosina segatum)
Jombang (taraxacum officinale)
Keladi Tikus (typhonium flageliforme)
Kunyit Putih (kampfera rotunda)
Kunir Putih (curcuma alba, curcuma mangga)
Mahkota Dewa (phaleria macrocarpa)
Meniran (phyllantus niriru)
Pegagan (centella asiatica)
Rumput Mutiara (hedyotis corymbosa)
Sambung Nyawa (gynura procumbens)
Sambiloto (androgaphis paniculata)
Sembukan/Daun Kentut (paederia scandens)
Tapak Dara (Vinca rosea/cantharanthus roseus)
Temu Putih (curcuma zedoaria)
Macam-macam benalu
Macam-macam Jamur : Maitake, Ganoderma, Sheiitake
Masih banyak lagi tanaman obat yang dipercaya dan telah dipakai untuk mengobati penyakit Kanker.


Biasanya tanaman obat yang diberikan untuk pengobatan Kanker terdiri dari 4-6 macam tanaman. Dengann dosis 3 x 1 – 2cap (@500gram)
Misalnya untuk:


- Kanker Payudara : Yang paling sering dipakai:Kunir Putih, Rumput Mutiara, Jombang, Bidara Upas, Keladi Tikus dan Mahkota Dewa. Ditambah Daun Dewa 3 x 3-7lembar segar, atauDaun Sambung Nyawa.


- Kanker Leher Rahim dan Ovarium:Temu Putih, Rumput Mutiara, Sambiloto, Pegagan, Keladi Tikus dan Mahkota Dewa.


- Kanker Hati :Daruyu, Temulawak, Rumput Mutiara, Pegagan.


IX. Penutup
Masih begitu banyak hal-hal yang perlu dipelajari dan diteliti lebih lanjut tentang manfaat tanaman obat bagi pengobatan Kanker.

Sumber : http://www.mahkotadewa.com/Indo/info/makalah/Naland260505.htm

NB: Bagi Anda yang berminat untuk terapi Herbal, kami membantu menyediakan ekstrak dimaksud. Info lebih lanjut :

Budi Prakoso, SE,M.Si

081310343598

email : sehatherbal@yahoo.co.id

web : http://herbmedicine.blogspot.com - herb store online


Minggu, 04 Maret 2007

Manajemen Diabetes

Terapi herbal untuk penderita Diabetes :


I - Daun Sambiloto 1/3 genggam, Daun Kumis Kucing 1/3 genggam, Brotowali 8 cm, Air 5 gelas. Semua bahan dicuci bersih lalu direbus hingga mendidih, Air tinggal ± 3 Gelas. Minum 2 s/d 3 kali sehari. Masing2 3/4 Gelas.


II - Sambiloto 3 x 1, Mimba 3 x 1, Brotowali 3 x 1, Temulawak 3 x 1.


Tapi bila disertai Komplikasi.
A. Bahan diatas + Daun Sendok 3 x 2 bila menderita Mata Kabur.
B. Bahan diatas + Sambung Nyawa 2 x 1 bila disertai Kolesterol Tinggi.
C. Bahan diatas + Meniran 1 x 1, Ciplukan 1 x 1, tambah rebusan Kumis Kucing bila disertai Gangguan Ginjal.
D. Bahan diatas + Daun Dewa 3 x 1 bila disertai Hipertensi atau Menelan Garlic atau Bawang Putih sebesar Ibu Jari sebanyak 2 buah.
E. Bahan diatas + Sambiloto Serbuk atau Mimba Serbuk bila disertai Gatal/pembusukan/Luka. Oles pada Luka/Gatal setelah dibersihkan bila perlu diperban.

Semoga Berhasil jangan lupa Berdoa lho.

Sumber : Wahyu Eka sakti

NB : Bila berminat utk terapi herbal di atas, kami siap membantu menyediakan ektrak herbalnya. Info lebih lanjut hub. sehatherbal@yahoo.co.id atau 081310343598

Kamis, 01 Maret 2007

Empat Sekawan Pereda Asam Urat

Empat Sekawan Peredan Asam Urat
Trubus,Senin, 01 Mei 2006 07:31:45


Derita itu ia alami sejak 2 tahun lalu.Semula Suhartini menduga deritanya hanya pegal-pegal biasa. Sebab, setelah diolesi param, pegal pun menghilang. Namun, makin lama, rasa sakitnya semakin menghebat. Apalagi setelah mengkonsumsi soto dan emping yang menjadi santapan favoritnya.

Karena berharap sembuh,pada Januari 2006,Suhartini memeriksakan diri ke dokter umum di Jatibening, Bekasi.Sebelum diperiksa, ia diharuskan mengecek darah dahulu. Hasil pemeriksaan dokter, Suhartini terkena asam urat berlebih. Kandungan asam uratnya mencapai 9 mg/100 ml darah. Padahal normalnya 6,5 - 7 mg.

Pilih herbal
Oleh dokter,ibu dua anak itu diberi obat berupa kapsul yang dikonsumsi 3 kali sehari. Seminggu kemudian,kondisi Suhartini membaik.Namun, setelah obat tandas, rasa linu di jari tangan kembali kambuh. Ia pun berhenti mengkonsumsi obat kimia lantaran khawatir merusak ginjal.

Suhartini pun beralih mengkonsumsi ramuan sambiloto, tempuyung, lada,dan komfrey yang sudah dikapsulkan. Ia rutin mengkonsumsi obat itu 3 kali sehari masing-masing 1 kapsul. Dua pekan berselang,sakit di jari tangan mulai reda dan kini sudah hilang sama sekali.

Menurut dr Suharti K Suherman SpFK, dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin. Senyawa itu banyak terdapat dalam makanan seperti jeroan, emping, dan sarden.Asam urat berfungsi membentuk inti-inti sel.Namun,yang diperlukan tubuh hanya sedikit.Sisanya dikeluarkan melalui usus (30%)dan ginjal (70%).

Tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan sintesis asam urat berlebih, sedangkan ekskresi di ginjal sedikit. Asam urat berlebih itu berpadu dengan natrium membentuk kristal natrium urat pada jaringan lunak persendian. Terbentuklah endapan yang disebut topus.Akibatnya terjadi peradangan ?biasa disebut arthritis gout ?akut.yang ditandai rasa nyeri di persendian.

Lazim dipakai
Untuk mengobati asam urat,herbalis menggunakan sambiloto.?Namun, sambiloto tidak digunakan tunggal,? ujar Iskandar,pengobat herbal di kompleks Permata Ancol,Jakarta Utara. Ia meramunya dengan tempuyung, temulawak, dan lada yang dibuat dalam bentuk kapsul. Menurutnya,anggota famili Acanthaceae itu berperan meredakan sakit. Ramuan serupa digunakan dr Erna Cipta Fahmi,dokter umum dan herbalis di Ciputat, Tangerang.Namun,ia menggunakannya untuk pasien yang belum akut. Untuk pasien asam urat kronis, biasanya ditambahkan daun salam dan akar alang-alang untuk memperbaiki kerja ginjal.

Sambiloto yang terbukti empiris meredakan gangguan asam urat, juga dilirik produsen obat PT Indofarma. Menurut Agus Kuanto, manajer produk PT Indofarma, pihaknya meramu obat asam urat dari sambiloto Andrographis paniculata, temulawak Curcuma xanthoryza, tempuyung Sonchus arvensis, lada Piper nigrum, dan rumput teki Cyperus rotundus. Dari kelima jenis tanaman obat itu, jumlah sambiloto paling dominan, yaitu 35%.

Antidepresan
Menurut dr Suharti K Suherman SpFK, sambiloto mengandung lakton dan kolmegin yang memberi efek antidepresan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan sendi. Sedangkan daun tempuyung kaya akan kalium yang berkhasiat sebagai peluruh urine sehingga meningkatkan ekskresi asam urat saat berkemih.

Temulawak yang mengandung kurkumin dan minyak asiri bekerja memperbaiki kerja ginjal agar ekskresi asam urat meningkat. Kandungan piperin, piperanin, dan chavaicin pada lada berfungsi merangsang kelenjar pencernaan sehingga mempercepat pembakaran lemak yang menghambat ekskresi asam urat.

Meski sambiloto ampuh meredakan nyeri akibat asam urat, tetap harus dibarengi pola makan sehat.Pasien sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan yang mengandung purin dan perbanyak minum air putih. Dengan begitu,sintesis dan ekskresi asam urat bisa seimbang sehingga kadarnya dalam darah tetap normal. (Imam Wiguna)



NB: Herb Medicine Store (http://herbmedicine.blogspot.com) menyediakan ramuan Satekola ( Sambiloto, Temulawak, Komprey, Lada).
 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger