Minggu, 30 Juni 2013
9 Fenomena Atmosfer yang Unik
Atmosfer kita terdiri dari sangat banyak komponen, sehingga jika berkolaborasi akan menghasilkan fenomena atmosfer yang unik dan indah juga menakjubkan, seperti yang berikut ini:
1. Sun Dog
1. Sun Dog
Sering disebut juga Parhelion, Matahari Semu, atau Matahari Bayangan. Sun Dog adalah suatu fenomena optis yang menampakkan titik-titik terang di langit, seringkali pada cincin halo di sekeliling Matahari. Sundog tampak sebagai pancaran cahaya berwarna di kiri-kanan Matahari sehingga matahari tampak ada 3.
2. Fenomena Brocken
Fenomena Brocken merupakan salah satu fenomena alam dimana cahaya Matahari yang dihasilkan memantulkan bayangan suatu benda dengan kabut. Dinamai demikian karena fenomena ini sering terlihat di gunung Brocken, Jerman.
3. Fatamorgana
Biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es. Fatamorgana adalah pembiasan cahaya melalui kepadatan yang berbeda, sehingga bisa membuat sesuatu yang tidak ada menjadi seolah ada. Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin. Kata 'Fatamorgana' adalah nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa.
4. Debu Berlian
Ini adalah sebuah fenomena meteorologika di mana kristal es mikroskopik terbentuk di udara tanpa memerlukan "seed". Fenomena ini hanya dapat terjadi pada suhu atau di bawah dynamic arrest air pada titik -39 °C, jauh lebih rendah dari titik bekunya pada 0 °C. Dapat terjadi dalam bentuk cair di bawah titik bekunya dikenal sebagaipendinginan super. Debu berlian biasanya terjadi di Antartika. Kabut es dapat menyebabkan berbagai tipe halo.
5. Aurora
Adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis . Fenomena aurora di sebelah Selatan dikenal dengan Aurora Australis.
6. Halo
Halo di Padang, Sumatera Barat |
Adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal espada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer.
7. Pijaran Ekor
Pijaran ekor atau afterglow adalah cahaya lengkungan tinggi berwarna merah muda atau keputih-putihan yang muncul di langit karena partikel debu yang sangat halus tergantung di wilayah atmosfer tinggi. Suatu pijaran ekor mungkin muncul di atas awan tertinggi pada saat senja, atau dipantukan dari padang salju di daerah pegunungan setelah Matahari terbenam. Partikel menghasilkan efek penyebaran pada sebagian komponen cahaya putih.
Setelah letusan dari gunung berapi Krakatoa pada 1883, serangkaian warna kemerahan seperti Matahari terbenam tampak di seluruh dunia. Hal ini disebabkan jumlah partikel sangat halus yang sangat banyak yang terbang sangat tinggi karena letupan gunung berapi, dan kemudian secara global terserap oleh arus atmosfer tinggi.
8. Sinar Krepuskular
Sinar krepuskular merupakan suatu fenomena alam ketika cahaya Matahari terlihat beradiasi dari satu titik tertentu. Radiasi cahaya ini bisa terjadi karena cahaya Matahari masuk melewati celah-celah di antara awan atau objek
9. Sinar Antikepruskular
Sinar antikrepuskular adalah berkas sinar yang mirip dengan sinar krepuskular, namun terlihat berada di tempat yang berlawanan dari matahari. Cahaya ini terjadi ketika sinar krepuskular yang muncul dari Matahari terbit atau tenggelam. Fenomena ini juga terjadi karena sinar Matahari terhalang oleh awan atau objek lainnya seperti sinar krepuskular, namun ia terlihat di arah yang berlawanan dengan Matahari.
SUMBER
SUMBER
Berat Badan Bayi
Berat Badan Bayi tiap bayi satu dengan yan lainnya berbeda-beda. Namun pada umunya, berat badan bayi yang baru lahir adalah sekitar 2,5 hingga 4,5 kg. Berat badan serta ukuran bayi bisa dipengaruhioleh banyak faktor. Mulai berdasar faktor keturunan, kesehatan sang Ibu, hingga kecukupan gizi yang dikonsumsi oleh Ibu selama kehamilan. Dan yang perlu Ibu ketahui, ukuran dan berat badan bayi bukanlah
Perawatan Ibu Hamil
Perawatan Ibu Hamil - wanita memang tidak bisa lepas dengan perawatan kecantikan. Baeagam cara perawatan dilakukan untuk mendapatkan tubuh, kulit, dan wajah cantik. Meski sedang hamil, Ibu masih tetap dapat melakukan perawatan kecantikan asal tidak mengganggu atau membahayakan Ibu da janin dalam kandungan. Beriut beberapa tips perawatan ibu hamil.
1. Hindari paparan matahari
Saat hamil, Ibu
1. Hindari paparan matahari
Saat hamil, Ibu
Tips Perawatan Bayi
Tips Perawatan Bayi - merawat bayi adalah hal yang menyenangkan, namun juga seringkali menjadi hal yang menyulitkan. Hal itu karena, bayi masih sangat sensitif, terlebih saat baru lahir. Nah, untuk Anda para Ibu yang sedang punya momongan dedek bayi, mungkin bisa mencoba tips perawatan bayi berikut ini.
ASI atau air susu ibu merupakan
makanan utama bagi bayi yang sangat besar manfaatnya
ASI atau air susu ibu merupakan
makanan utama bagi bayi yang sangat besar manfaatnya
Misteri Pohon Pemakan Manusia di Afrika dan Amerika Selatan
Wah serem juga baca judulnya, namun apakah Pohon Pemakan Manusia benar-benar ada?? atau hanya rekayasa belaka? mari kita bahas...
from http://www.museumofhoaxes.com |
Ilmu yang mempelajari tentang Pohon Misterius ini bernama Kriptobotani yaitu mempelajari berbagai macam tumbuhan eksotis yang keberadaannya tidak diakui komunitas ilmiah, namun ada dalam mitos, sastra, atau laporan yang belum terbukti.
Pohon pemakan manusia, sering muncul dalam kisah fiksi populer sebagai tanaman dari belantara Afrika, mungkin berdasarkan tanaman yang mampu menjebak dan memangsa hewan-hewan kecil, misalnya Nepenthes rajah. Bagaimanapun, ada laporan yang belum dipastikan, terutama dari Amerika Latin, yang diduga sebagai keberadaan tanaman karnivora raksasa yang belum ditemukan, menurut buku The Beasts That Hide From Man (2003) karyaKarl Shuker, kriptozoolog asal Inggris.
Nephenthes Rajah
Dalam berbagai kasus hal ini sering dikaitkan dengan tumbuhan karnivora berukuran besar yang membunuh atau memakan manusia atau hewan besar lainnya.[1]Biasanya, tumbuhan karnivora menggunakan perangkap seperti halnya Nepenthes rajah, yang memproduksi racun sebesar 38 cm (15 in) dengan volume sebesar 35 liter. Spesies ini biasanya menjebak mamalia kecil. Jadi, tentu bukan Nephetes Rajah pelakunya -_-"
Penemuan-penemuan Lain
1. Pohon Madagascar
from http://www.museumofhoaxes.com |
Penemuan pohon pemakan manusia ini dinyatakan sebagai sebuah hoax. Pada tahun 1881, petualang Jerman bernama Carl Liche menulis akun dalam Daftar Australia Selatan menghadapi pengorbanan yang dilakukan oleh suku Mkodo di Madagaskar:
"Palpi yang halus dan ramping, dengan kemarahan ular kelaparan, bergetar sesaat atas kepalanya, kemudian seolah-olah naluri dengan kecerdasan kerasukan setan diikat pada dirinya dalam putaran kumparan mendadak dan putaran leher dan lengannya, kemudian sambil jeritan mengerikan dan sekaligus lebih mengerikan tawa naik liar akan langsung dicekik turun lagi menjadi menggelegak mengerang, sulur-sulur satu demi satu, seperti ular hijau besar, dengan energi brutal dan kecepatan neraka, naik, retraksi sendiri, dan membungkusnya di sekitar kali lipat setelah kali lipat, semakin ketatnya dengan kejam kecepatan dan keuletan biadab anacondas ikat pada mangsanya."
Informasi mengenai pohon tersebut kemudian publikasi lebih lanjut dalam buku 1924 oleh mantan Gubernur Michigan Chase Osborn, Madagaskar, Negeri Pohon Pemakan Manusia. Osborn mengklaim bahwa kedua suku dan misionaris di Madagaskar tahu tentang pohon mengerikan, dan juga mengulangi akun Liche.
from http://www.museumofhoaxes.com |
Pada buku yang ditulis pada tahun 1955, Salamander dan Keajaiban lain, penulis sains Willy Ley menemukan bahwa suku Mkodo, Carl Liche, dan Madagaskar pemakan manusia pohon itu sendiri semua hanyalah rekayasa.
2. Ya-Te-Veo
Dalam sebuah buku karangan J.W Buels berjudul Land and Sea, Buels dalam bukunya ada menyebut tentang pohon karnivora yang disebut Ya-te-Veo (Aku melihatmu). Ya-te-Veo ini diklaim hidup ditengah-tengah benua Amerika Selatan.
Belum jelas sampai sekarang apakah Ya-Te-Veo dan Pohon Madagascar benar-benar nyata ataukah hanya rekayasa belaka. Jadi, misteri tentang Pohon Pemakan Manusia ini belum terpecahkan dan butuh penelitian lebih lanjut. Mungkin ada yang mau mencoba memecahkanya? Sekian dan selamat berimajinasi :)
Rutgers' fixation with Temple
Hopefully, the Owls will be smiling like this after the RU game in November. Photo by Patrick Rosenbaum |
After the 2012 Temple spring game, I talked to a couple of Temple players in the parking lot at Lincoln Financial Field.
I asked the two guys to do me one favor.
"If you do anything this year, please beat Rutgers," I said. "I've never seen more obnoxious fans in my life."
This is how every RU-TU game should go. ....interesting use of the possessive in headline. |
Their fans are at it again today, calling the Owls' recent recruiting surge into New Jersey "getting RU leftovers" and saying that the Owls' recruits are "RU Plan B" guys who Piscataway can pooch on signing day if needed.
I don't get this RU fixation with downplaying Temple's recruiting successes, but it does stir the rivalry juices.
I guess if Kent State didn't teach RU a lesson in humility, Temple is going to have to come the first Saturday in November.
Not all RU fans are like this, to be fair, but from the 54 plus replies to that thread, a good 50 of them give Temple no credit.
Last year, it was Temple's fault.
It's football, not rocket science, so:After Temple blew a 10-0 halftime lead and went on to lose, 35-10, last year I could not blame the kids.
On offense, look for the Owls to use guys like Khalif Herbin and Jalen Fitzpatrick on quick slants to open up the running game for, say, Zaire Williams, on wraparound draws.
On defense, use the Owls' speedy LBs to get in Nova's face one second after he snaps the ball.
They could have not known that the "something special" their coach had planned for Rutgers was to run the ball up the middle all day against the then top-ranked run defense in the country.
Nor did they figure the Owls would play defense passively, dropping eight into coverage at times and allowing the Rutgers' QB all day to throw the ball in the second half.
As far as Temple games go, it was the worst game day strategy I've seen since Ron Dickerson and that's pretty bad.
Yesterday, the Owls spent all day helping build a house in Philadelphia as the Habitat for Humanity program.
I hope when they go to Piscataway in the fall they help tear down one.
Just judging by what new coach Matt Rhule wheeled out in this spring's game, I think Temple will have a much better plan of attack this fall.
A week later, Kent State showed Temple what should have been the blueprint for beating the Scarlet Knights _ use ultra-quick linebackers in blitzing situations and force Gary Nova, the QB with happy feet, into six interceptions.
That should be the plan this year.
It's football, not rocket science, so:
On offense, look for the Owls to use guys like Khalif Herbin and Jalen Fitzpatrick on quick slants to open up the running game for, say, Zaire Williams, on wraparound draws.
On defense, use the Owls' speedy LBs to get in Nova's face one second after he snaps the ball on both gap and edge blitzes.
I'm looking forward to Notre Dame, like every other Owl fan, and I fully understand the "one game at a time" mentality in a 12-game season.
With apologies to Thomas Jefferson, though, not all wins in a 12-game season are created equally and the first Saturday in November certainly qualifies under that declaration of war, not independence.
Cara Menghilangkan Bau Badan Secara Alami
Memiliki bau badan yang tidak sedap tentu akan sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari kita. Bau badan adalah salah satu jenis masalah yang banyak dialami banyak orang. Selain dapat mengganggu penampilan, bau badan juga akan mempengaruhi percaya diri kita saat tampil dihadapan orang lain. Bau badan sendiri disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan berbagai macam bakteri dan kotoran yang menempel di permukaan tubuh kita. Keringat menjadi berbau tidak sedap dikarenakan bereaksi dengan bahan-bahan lain diluar tubuh kita. Itulah kenapa kita dituntut untuk harus selalu menjaga kebersihan tubuh kita.
Cara Menghilangkan Bau Badan Dari Dalam
1. Mengkonsumsi Jahe. Jahe mengandung banyak sekali antioksidan yang berfungsi untuk melunturkan racun-racun di dalam tubuh. Untuk hasil yang maksimal, disarankan juga untuk menambahkan air perasan jahe pada air yang akan digunakan untuk mandi.
2. Mengurangi Konsumsi Bawang. Mengurangi konsumsi bawang. Bagi anda yang suka mengkonsumsi makanan dengan banyak bawang, mulai sekarang sebaiknya jangan terlalu banyak makan bawang terutama bawang putih. Hal ini tidak hanya membuat bau badan anda, namun juga bisa membuat nafas anda tidak sedap. Oleh karena itu sebaiknya segera kurangi makanan yang mengandung bawang karena bisa membuat keringat anda menjadi bau.
3. Menggunakan Daun Sirih. Caranya adalah dengan merebus tiga sampai lima helai daun sirih dalam dua gelas air sampai mendidih hingga airnya tinggal tersisa sekitar satu gelas. Minum air rebusan daun sirih ini satu gelas setiap hari hingga bau badan anda menjadi semakin berkurang. Atau anda juga bisa menggunakan cara lain yaitu dengan menghaluskan daun sirih yang sudah dicampurkan dengan kapur, lalu anda tinggal mengoleskannya pada bagian ketiak.
4. Mengonsumsi Daun Kemangi. Daun kemangi mengandung minyak atsiri dan juga bahan-bahan antiseptik yang dapat membantu meredakan bau badan anda. Caranya adalah dengan sering-sering mengkonsumsi daun kemangi baik sebagai lalapan maupun dimasak menjadi urap. Pada wanita yang sedang haid, mengkonsumsi daun kemangi juga bermanfaat untuk mengurangi bau tidak sedap di area kewanitaan.
lalu, bagaimana cara menghilangkan bau badan dari luar? simak dibawah..
lalu, bagaimana cara menghilangkan bau badan dari luar? simak dibawah..
Cara Menghilangkan Bau Badan Dari Luar
1. Menggunakan Cuka Apel. Cuka apel ternyata adalah deodorant alami yang bisa mengurangi pH (tingkat keasaman) pada kulit sehingga dapat membuat bau keringat yang tidak sedap dapat segera menghilang. Disarankan untuk menggunakan sari cuka apel setiap hari yang bisa anda gunakan sebagai pengganti dari deodorant dengan cara memasukkan cuka apel ke dalam segelas air lalu anda bisa menggunakannya untuk membilas ketiak setelah mandi.
2. Menggunakan Jeruk Nipis. Caranya yaitu dengan memeras jeruk nipis lalu dicampurkan dengan kapur sirih. Setelah itu, anda bisa menggosokkan air campuran jeruk nipis dan kapur sirih tadi pada bagian tubuh yang biasanya memproduksi banyak keringat seperti ketiak.
3. Menggunakan Baking Soda. Seperti yang kita tahu, baking soda (soda kue) adalah salah satu bahan yang biasa digunakan untuk membuat kue. Namun baking soda ternyata juga bisa digunakan untuk mengurangi produksi keringat yang berlebihan terutama saat kita melakukan banyak aktifitas di luar ruangan. Caranya mudah yaitu, anda tinggal menaburkan baking soda pada ketiak dan juga kaki sehingga anda dapat mengurangi keringat yang selalu keluar dari dalam tubuh anda.
4. Menggunakan Mentimun. Caranya adalah dengan mengupas satu buah mentimun yang masih muda, lalu gosokkan mentimun tadi ke bagian badan yang sering mengeluarkan bau. Lakukanlah treatment ini sehabis mandi, lalu nanti bilas lagi. Ini adalah jalan paling mudah untuk cara menghilangkan bau badan.
Itulah Beberapa cara menghilangkan bau badan secara alami, semoga bermanfaat
Daily Blog #7: Sunday Funday
Hello Reader,
It's Sunday! Lenny Zelster did quotes on Sundays, but I'll be honest I don't do much quoting from famous people. So instead, lets have a contest. Every Sunday I'll be posting a question regarding digital forensics, first person to answer gets a prize. This weeks contest will be easy, didn't plan ahead enough to make it difficult :) The prize? A signed copy of the new book!
Rules: First person to comment with the most correct answer wins. Note I said most correct, if you think someone else only answered the question part way you can go into further detail to win. Employees of G-C Partners, LLC are not eligible, as you already have a copy of the book.
I want to use google+ comments for this for the time stamping, no funny business.
So the question: You have been given a forensic image of a Windows 7 system, you have been requested to determine if an external drive has been plugged in. They want to know the following:
You have until midnight PST (GMT -7) 6/30/13 to give it a try.
Good luck!
It's Sunday! Lenny Zelster did quotes on Sundays, but I'll be honest I don't do much quoting from famous people. So instead, lets have a contest. Every Sunday I'll be posting a question regarding digital forensics, first person to answer gets a prize. This weeks contest will be easy, didn't plan ahead enough to make it difficult :) The prize? A signed copy of the new book!
Rules: First person to comment with the most correct answer wins. Note I said most correct, if you think someone else only answered the question part way you can go into further detail to win. Employees of G-C Partners, LLC are not eligible, as you already have a copy of the book.
I want to use google+ comments for this for the time stamping, no funny business.
So the question: You have been given a forensic image of a Windows 7 system, you have been requested to determine if an external drive has been plugged in. They want to know the following:
- When was it first plugged in
- What was it last plugged in
- What other times was it plugged in
- What files and directories were copied and/or accessed from the drive
You have until midnight PST (GMT -7) 6/30/13 to give it a try.
Good luck!
Sabtu, 29 Juni 2013
Cara Perawatan Bayi
Cara Perawatan Bayi memang bukanlah hal yang mudah, namun akan menjadi hal yang menyenangkan bila Anda mengetahui trik praktisnya. Berikut adalah beberapa cara perawatan bayi yang bisa Anda terapkan.
1. Ada cairan putih di tali pusat.
Sesudah bayi dimandikan, bungkuslah tali pusatnya dengan kain kasa yang dibasahi dengan alkohol 70%. Jangan menaburi apapun, baik itu antibiotika ataupun bedak.
1. Ada cairan putih di tali pusat.
Sesudah bayi dimandikan, bungkuslah tali pusatnya dengan kain kasa yang dibasahi dengan alkohol 70%. Jangan menaburi apapun, baik itu antibiotika ataupun bedak.
Perawatan Bayi
Perawatan Bayi seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang sulit dan rumit. Namun jika dilakukan dengan telaten, pekerjaan merawat bayi bisa menjadi pekerjaan yang mudah. Beikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan bayi.
1. Walau sudah dimandikan dengan air hangat, tubuh bayi terkadang masih kedinginan. Oleh karena itu,
Periksalah pintu serta jendela, apa sudah
1. Walau sudah dimandikan dengan air hangat, tubuh bayi terkadang masih kedinginan. Oleh karena itu,
Periksalah pintu serta jendela, apa sudah
Kata kata indah bahasa inggris: A FRIEND
Kata kata indah bahasa inggris:
A FRIEND
A FRIEND
Kata kata indah bergambar dan kata mutiara kehidupan : A friend is one who knows you and loves you just the same Kata Mutiara kehidupan, Kata kata Indah |
Kata mutiara motivasi : A friend is one who knows and loves you
Sistem Panca Indera Manusia dan Cara Merawat Kesehatannya
Jumlah Sistem Panca Indera Manusia adalah 5 yang
mempunyai fungsi sendiri-sendiri, yaitu mata untuk melihat, telinga untuk
mendengar, lidah untuk merasa, hidung untuk membau, dan kulit untuk meraba.
Jenis dan
kegunaan alat indera manusia adalah:
1. Mata (indera penglihat)
Bagian-bagian mata dan fungsinya:
a. 1)
Rangka
kepala tengkorak, meliputi:
1 tulang dahi, 2 tulang hidung, 2 tulang
mata, 2 tulang rahang atas/bawah, 2
Jumat, 28 Juni 2013
Pengertian Pendidikan Kesehatan
pengertian pendidikan kesehatan yaitu proses menjadikan orang mampu
untuk meningkatkan kendali dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang
direncanakan bagi orang, kelompok ataupun masyarakat supaya belajar mengenai kesehatan seta melakukan perubahan-peubahan dengan suka rela
dalam tingkah laku setiap individu (Entjang, 1991)
pengertian pendidikan
kesehatan adalah sejumlah
untuk meningkatkan kendali dan memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang
direncanakan bagi orang, kelompok ataupun masyarakat supaya belajar mengenai kesehatan seta melakukan perubahan-peubahan dengan suka rela
dalam tingkah laku setiap individu (Entjang, 1991)
pengertian pendidikan
kesehatan adalah sejumlah
Pengertian Ibu Hamil
Pengertian Ibu Hamil - Kehamilan merupakan masa di mana seorang perempuan membawa embrio atau fetus dalam tubuhnya. Dalam masa kehamilan bisa terjadi banyak gestasi seperti dalam kasus kembar, atau kembar tiga. Kehamilan manusia umunya terjadi selama 40 minggu antara masa terakhr menstruasi hingga kelahiran (38 minggu dari proses pembuahan). Istilah ibu hamil dalam ilmu medis adalah gravida,
Menurunkan Kolesterol dengan Ragi Beras Merah
Menurunkan Kolesterol demi menjaga kesehatan ternyata
bisa dilakukan dengan cara alami dan tentu lebih aman tanpa efek samping jangka
panjang. Salah satu cara alami dan terbukti efektif menurunkan Kolesterol adalah
dengan menggunakan ragi beras merah. Perlu diketahui bahwa Kadar kolesterol
total dalam darah manusia yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/dL.
Sedangkan kadar LDL adalah
Sistem Pemerintahan Malaysia
Malaysia merupakan negara Asia Tenggara yang berbatasan dengan Indonesia, Thailand, Brunei, dan Singapura. Malaysia merupakan negara Monarki Konstitusional. Sistem Ketatanegaraan Malaysia adalah warisan Jajahan Inggris.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah Parlementer(Parlimen Westminster Inggris). Ketua Kerajaan atau Kepala Pemerintahan dipegang oleh perdana menteri sedangkan Ketua Negara atau Kepala negara dijabat oleh Yang diPertuan Agung.
Pembagian Kekuasaan Negara
Terdapat tiga badan/lembaga negara utama dalam pelaksanaan pemerintahan yaitu:
Badan Perundangan
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Malaysia adalah Parlementer(Parlimen Westminster Inggris). Ketua Kerajaan atau Kepala Pemerintahan dipegang oleh perdana menteri sedangkan Ketua Negara atau Kepala negara dijabat oleh Yang diPertuan Agung.
Pembagian Kekuasaan Negara
Terdapat tiga badan/lembaga negara utama dalam pelaksanaan pemerintahan yaitu:
- Badan Perundangan (Legislatif)
- Badan Pemerintah(Eksekutif)
- Badan Kehakiman(Yudikatif)
Badan Perundangan
Badan Perundangan/Legislatif memiliki kewenangan mengubah undang-undang. Parlimen terdiri daripada Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong dan dua Dewan, iaitu Dewan Negara dan Dewan Rakyat.
Yang di-Pertuan Agong
Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong adalah Ketua Negara/Kepala Negara yang mengambil keutamaan mengatasi semua orang dalam persekutuan dan tidak boleh dikenakan dakwaan dalam apa-apa juga perbicaraan dalam mana-mana mahkamah.
Dewan Negara
Dewan Negara adalah Majlis Tertinggi yang berperanan membahaskan sesuatu rang undang-undang dengan lebih detail. Ia juga bertanggungjawab membincangkan perkara-perkara yang menjadi kepentingan publik.
Dewan Rakyat
Dewan Rakyat adalah majelis khusus untuk rakyat membawa aspirasi rakyat melalui wakil-wakil mereka di parlemen. Anggota Dewan Rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilihan raya umum.
BADAN PEMERINTAH (EKSEKUTIF)
Badan pemerintah atau eksekutif adalah badan yang menjalankan melaksanakan roda pemerintahan dengan sejalan konstitusi.
Jemaah Menteri
Jemaah Menteri adalah badan yang melaksanakan kuasa eksekutif yang dipegang oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong.
Majlis Raja-Raja
Majlis Raja-Raja mengandungi semua Raja Melayu & Yang di-Pertuan Agong.
Badan Kehakiman
Badan Kehakiman merupakan badan ketiga dalam sistem kerajaan Malaysia. Kekuasaan kehakiman ini dipengang oleh Mahkamah Tinggi & Mahkamah Rendah.
Yang di-Pertuan Agong
Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong adalah Ketua Negara/Kepala Negara yang mengambil keutamaan mengatasi semua orang dalam persekutuan dan tidak boleh dikenakan dakwaan dalam apa-apa juga perbicaraan dalam mana-mana mahkamah.
Dewan Negara
Dewan Negara adalah Majlis Tertinggi yang berperanan membahaskan sesuatu rang undang-undang dengan lebih detail. Ia juga bertanggungjawab membincangkan perkara-perkara yang menjadi kepentingan publik.
Dewan Rakyat
Dewan Rakyat adalah majelis khusus untuk rakyat membawa aspirasi rakyat melalui wakil-wakil mereka di parlemen. Anggota Dewan Rakyat dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilihan raya umum.
BADAN PEMERINTAH (EKSEKUTIF)
Badan pemerintah atau eksekutif adalah badan yang menjalankan melaksanakan roda pemerintahan dengan sejalan konstitusi.
Jemaah Menteri
Jemaah Menteri adalah badan yang melaksanakan kuasa eksekutif yang dipegang oleh Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong.
Majlis Raja-Raja
Majlis Raja-Raja mengandungi semua Raja Melayu & Yang di-Pertuan Agong.
Badan Kehakiman
Badan Kehakiman merupakan badan ketiga dalam sistem kerajaan Malaysia. Kekuasaan kehakiman ini dipengang oleh Mahkamah Tinggi & Mahkamah Rendah.
Laura Dolson on the recent meeting of the American Society of Bariatric Physicians
*** Can you help a girl out? Where is the traffic coming from?? Thanks! ***
In the past week, I've noticed a sustained trickle of traffic to this post of mine from over a year ago (original publish date 4/28/12) . Therefore, rather than write another post on a somewhat older topic, I decided to bump this one and add some comments. For most of this year I have been under attack for posts of this nature and all I can do to counter those is to point out that this post is not a personal attack. What I've written is as respectful as can be when the subject is someone who, were she promoting veganism or McDougall's diet would be vilified and likely destroyed in the LC community. Yet I haven't done so even though I believe Laura Dolson is deserved of some criticism for not telling the full story here.
In the past week, I've noticed a sustained trickle of traffic to this post of mine from over a year ago (original publish date 4/28/12) . Therefore, rather than write another post on a somewhat older topic, I decided to bump this one and add some comments. For most of this year I have been under attack for posts of this nature and all I can do to counter those is to point out that this post is not a personal attack. What I've written is as respectful as can be when the subject is someone who, were she promoting veganism or McDougall's diet would be vilified and likely destroyed in the LC community. Yet I haven't done so even though I believe Laura Dolson is deserved of some criticism for not telling the full story here.
Daily Blog #5: Milestones 3 and 4 detailed
Hello Reader,
The conversation from these posts is continuing in the comments and I'd like to ask you to consider joining us. While I enjoy sharing my perspectives we would all benefit from hearing yours as well. Whether you are just getting started or you've been doing this longer than I have, I would hope you would consider providing your experiences with these milestones and what is different in your professional achievements.
That said today's post will focus on milestones 3 and 4 as we continue up the ladder of skill and sophistication as a digital forensic examiner.
Milestone 3 - You look beyond your tool.
This is a moment of apprehension for many examiners. You've been well trained on your tool of choice and you might have heard some excellent marketing people explain to you the importance of using only tools like theirs which courts welcome with open arms. However, you also now know that other people are starting to find artifacts your tool does not yet support and you are you realizing you are missing evidence because of it. The development cycle for a major forensic suite is long, so it’s not that your tool of choice doesn't want to integrate every artifact that examiners unearth on a daily basis, it just has to be prioritized into their development schedule before they can implement it.
You also begin finding limits to the efficiency your tool of choice is providing, whether it's how its presenting data for you to review/export, to how it's handling a support artifact you want to get more data out of, or get things done faster and your tool isn't keeping up. Now is the time when you start looking at the ever widening range of other tools out there. Some examiners gravitate to another large suite tool, for instance many users of TCT, FTK and EnCase will use one of the other three to fill in a gap in functionality. Some users will gravitate to the purity of X-ways in a hope to get deeper into guts of forensics, while others will look to augment their tools abilities with tools that fill a gap like IEF. What's not important is what additional tool (commercial or open source) you adopt into your process but the fact that you've opened yourself to doing so and gotten over the fear of non-vendor created tools. This is an important step and one of many decisions you'll make of what tool to use and whose output to trust as you continue to improve.
Not all tools are made equal and eventually you may end up like me, with a license of almost every tool because each one handles X better than the others. I'm not going to tell you it’s cheap, and don't think I get anything for free (although I am willing to!), but as your case load grows you'll find that the work justifies the expense.
If you notice I've mentioned a lot of commercial tools in this post, please do not consider that an endorsement of commercial tools only or a slight towards free and open source tools. I'm trying to make sure this post is relevant to the largest segment of readers. Substitute any tool name you want in this post and the point still remains valid. In my work we use everything we can get our hands on that creates reliable, verifiable output.
Milestone 4 - You get certified with a vendor neutral certification.
Some examiners who have been in the field a long time may deride my focus on certifications for the new examiner, and that's OK. I didn't get a forensic certification until last year and I'm just now in the process of getting a vendor neutral certification (if I ever find the time to finish!). However, we are the exception to the rule as we started doing computer forensics prior to there being any certifications available to non-law enforcement examiners. That being said, for those of you who aren't cynical forensic veterans, certification is something that more employers, attorneys and judges are looking for. We discussed in Milestone 2 vendor certification and what it skills it actually demonstrates. In Milestone 4 we are looking at certifications not tied to a specific product but towards a provable set of skills, processes, and knowledge in your ability to analyze and report your findings.
There are many vendor neutral certifications out there these days; CCE, GCFE/GCFA, CFCE, etc... and which one is right for you will depend on many things such as;
- Are you law enforcement? (CFCE)
- Do you have a good training budget? (GCFE/GCFA)
- Are you looking to join an accredited lab? (CCE)
These are not hard rules, you could get all three and more if you choose to, but it's a decent elimination criteria for you. I will tell you that overall in my opinion that the CCE is winning. Why? They made a partnership with ASCLD to be recognized as a proficiency test for accredited lab operation. (https://www.isfce.com/ASCLD.htm)
While I and many other people are not looking forward to lab accreditation being forced on us (the day to day paperwork is painful), the partnership bestows a large amount of credibility on the certification and I do plan to obtain it now.
So I've talked about getting a vendor neutral certification and which to get, but why should you get one? This is what I believe is the important point that many miss. Your vendor certification is great for showing your competency and ability to explain the results your tools show you, but as we just discussed in the prior milestone you've grown beyond your tool. You do not have a certification in these other tools and for many tools there is no certification to be had, so beyond your own ability to demonstrate the tools reliability it’s nice to have a third party body that is attesting to your skills and ability through a written and practical test. These certifications focus more on your ability to understand artifacts, analyze evidence, and write concise reports that find and explain what they have left for you to find.
If you feel some kind of animosity towards certification programs in general I would advise you to swallow your pride and seriously consider it. While some people, Andy Rosen for example, have enough experience, education and documentable achievements/software/tools/reports behind them to be able to escape this type of scrutiny the rest of us do not. I've been doing forensics for 14 years (this December), written books, created tools, spoken at conferences, taught classes, etc... and I will tell you that I still feel that I need certification now as more judges and attorneys are looking for some way to judge an experts base competence. I'm seeing more depositions' transcripts where attorneys are asking for certification as a way to judge the reliability of reports and understanding of processes/artifacts, and this is especially important when the opposing expert has certification and you do not.
Tomorrow is Saturday and according to Lenny Zelster he would post interesting reading and quotes on weekends. That sounds pretty good to me so I'll follow the same and look to post the next part of this series on Monday.
Mengungkap Misteri dan Keeksotisan Danau Terunik di Dunia (Danau Tiga Warna)
Gunung Kelimutu adalah namanya, merupakan gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Adapun kelimutu adalah gabungan dari kata “keli” yang artinya gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Karena keunikannya penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwasanya warna-warna yang ada pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan supranatural yang menakjubkan.
Tiga warna dari warna danau tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Danau biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” adalah tempat perkumpulan arwah para remaja-remaji yang sudah meninggal dunia. Sedangkan yang warna merah atau “Tiwu Ata Polo” yaitu tempat berkumpulnya arwah-arwah orang yang telah meninggal dunia yang semasa hidupnya selalu berbuat kejahatan dan kerusakan di dunia. Dan danau yang berwarna putih/bening atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat perkumpulan arwah-arwah orang yang berusia lanjut yang telah meninggal dunia.
Danau ini cukup luas, mencapai 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta, meter kubik. Memiliki batas dinding batu sempit diantara ketiga danau tersebut. Karena dindingnya yang begitu terjal memiliki sudut kemiringan 70 derajat sehingga mudah sekali runtuh jika terjadi longsor. Sedangkan dinding danau memiliki ketinggian berkisar 50 sampai 150 meter.
Penduduk setempat yaitu Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur sangat meyakini bahwa perubahan yang terjadi pada warna air danau meramalkan akan terjadi bencana besar yang menimpa warga ataupun bangsa ini. Hal ini mungkin karena didasarkan atas ketakjuban dan keeksotisan danau tersebut bila dilihat dari mata telanjang.
Danau ini merupakan satu-satunya danau di dunia yang mengalami perubahan warna secara bertahap pada warna permukaan airnya, terkadang dari merah bisa berubah menjadi hijau tua selanjutnya bisa menjadi merah hati, hijau tua berubah menjadi warna hijau muda, sedangkan warna coklat kehitaman bisa berubah menjadi biru langit, suatu fenomena yang tidak dimiliki oleh danau- danau yang ada di Indonesia bahkan dunia.
Karena keajaiban dan kelangkaan akan kehadirannya, danau ini pun kian disebut sebagai salah satu keajaiban dunia yang sangat jarang ditemui. Tidak hanya keunikan yang terjadi pada airnya tetapi ada hal lain yang menarik dari danau Tiga Warna ini, ternyata area danau ini terletak di area taman nasional kelimutu selanjutnya terdapat aneka satwa langka dan unik yang hidup di sana. Salah satunya adalah burung garugiwa (Pachycephala mudigula) seekor burung yang hanya berkicau tergantung pada ketinggian tempat burung ini berkicau.
Burung ini berbeda dengan burung-burung yang lainnya, burung guriguwa tercatat sebagai burung yang hanya berkicau di pagi hari saja. Akibat keanehan yang terjadi dimulai dari danau tiga warna dengan kemistikannya burung yang arena nya dekat dengan lokasi danau pun dijuluki sebagai burung arwah oleh warga sekitar. Selain burung ini juga terdapat punai flores (Theron floris), tesia timor (Tesia everetti), dan lain-lain.
Untuk melihat keelokan dari danau unik ini hanya bisa dinikmati pada saat pagi hari saja karena menjelang siang ke sore maka danau akan tertutup oleh kabut yang tebal.
Potensi wisata yang membuat mata terkagum-kagum akan keindahannya ini sangat disesalkan belum digarap secara maksimal oleh pemerintah. Akibatnya, banyak wisatawan yang mengalami kendala untuk menuju ke danau indah ini.
Oleh : Ade Sundari
Referensi & gambar:
http://djavalatte.blogspot.com,
http://star-moons.blogspot.com/2010/05/tempat-paling-menakjuban-di-indonesia.html
Adapun kelimutu adalah gabungan dari kata “keli” yang artinya gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Karena keunikannya penduduk setempat memiliki kepercayaan bahwasanya warna-warna yang ada pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan supranatural yang menakjubkan.
Tiga warna dari warna danau tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Danau biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” adalah tempat perkumpulan arwah para remaja-remaji yang sudah meninggal dunia. Sedangkan yang warna merah atau “Tiwu Ata Polo” yaitu tempat berkumpulnya arwah-arwah orang yang telah meninggal dunia yang semasa hidupnya selalu berbuat kejahatan dan kerusakan di dunia. Dan danau yang berwarna putih/bening atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat perkumpulan arwah-arwah orang yang berusia lanjut yang telah meninggal dunia.
Danau ini cukup luas, mencapai 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta, meter kubik. Memiliki batas dinding batu sempit diantara ketiga danau tersebut. Karena dindingnya yang begitu terjal memiliki sudut kemiringan 70 derajat sehingga mudah sekali runtuh jika terjadi longsor. Sedangkan dinding danau memiliki ketinggian berkisar 50 sampai 150 meter.
Penduduk setempat yaitu Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur sangat meyakini bahwa perubahan yang terjadi pada warna air danau meramalkan akan terjadi bencana besar yang menimpa warga ataupun bangsa ini. Hal ini mungkin karena didasarkan atas ketakjuban dan keeksotisan danau tersebut bila dilihat dari mata telanjang.
Danau ini merupakan satu-satunya danau di dunia yang mengalami perubahan warna secara bertahap pada warna permukaan airnya, terkadang dari merah bisa berubah menjadi hijau tua selanjutnya bisa menjadi merah hati, hijau tua berubah menjadi warna hijau muda, sedangkan warna coklat kehitaman bisa berubah menjadi biru langit, suatu fenomena yang tidak dimiliki oleh danau- danau yang ada di Indonesia bahkan dunia.
Karena keajaiban dan kelangkaan akan kehadirannya, danau ini pun kian disebut sebagai salah satu keajaiban dunia yang sangat jarang ditemui. Tidak hanya keunikan yang terjadi pada airnya tetapi ada hal lain yang menarik dari danau Tiga Warna ini, ternyata area danau ini terletak di area taman nasional kelimutu selanjutnya terdapat aneka satwa langka dan unik yang hidup di sana. Salah satunya adalah burung garugiwa (Pachycephala mudigula) seekor burung yang hanya berkicau tergantung pada ketinggian tempat burung ini berkicau.
Burung ini berbeda dengan burung-burung yang lainnya, burung guriguwa tercatat sebagai burung yang hanya berkicau di pagi hari saja. Akibat keanehan yang terjadi dimulai dari danau tiga warna dengan kemistikannya burung yang arena nya dekat dengan lokasi danau pun dijuluki sebagai burung arwah oleh warga sekitar. Selain burung ini juga terdapat punai flores (Theron floris), tesia timor (Tesia everetti), dan lain-lain.
Untuk melihat keelokan dari danau unik ini hanya bisa dinikmati pada saat pagi hari saja karena menjelang siang ke sore maka danau akan tertutup oleh kabut yang tebal.
Potensi wisata yang membuat mata terkagum-kagum akan keindahannya ini sangat disesalkan belum digarap secara maksimal oleh pemerintah. Akibatnya, banyak wisatawan yang mengalami kendala untuk menuju ke danau indah ini.
Oleh : Ade Sundari
Referensi & gambar:
http://djavalatte.blogspot.com,
http://star-moons.blogspot.com/2010/05/tempat-paling-menakjuban-di-indonesia.html
Pfizer May No Longer be Able to Delay Paying Its Asbestos Claims of Nearly $1 Billion
Pfizer, which claims to be the "world's largest research-based pharmaceutical company," is one step closer to paying a nearly one billion dollar settlement of legal claims of harms due to the asbestos products it used to manufacture.
Pfizer Settles - More or Less - Some of its Asbestos Liability
Most people would not think of Pfizer as a producer of asbestos. However, the back-story, as reported in the Philadelphia Inquirer, and as we discussed here in 2011, is that
So,
By apparently holding out the legal fiction that Quigley was an independent entity, Pfizer seemed to use to use the bankruptcy filing to delay making any payment of these claims, most of which likely involved illnesses due to asbestos exposure. As the Inquirer article said,
notwithstanding the fact that Pfizer itself is hardly bankrupt.
But now, as Bloomberg reported (via the New London [CT] Day),
Note that Pfizer has consistently argued that it should bear no responsibility for the effects of the asbestos made by its subsidiary:
Convenient Fictions
This case received little notice in 2011 and is receiving little notice now, and mainly for its business implications. Yet the reporting does suggest dots to connect to reveal some larger hypocrisies.
Dedicated to improving health and well being?
Pfizer asserts on its website that it
Yet despite this supposed dedication to health and well-being, it has long delayed any possible compensation to people who may have acquired severe, if not fatal disease from contact with one of its products.
As per Bloomberg, note the examples of
Ownership without responsibility
According to current media reports, Pfizer attorneys repeatedly contended that because Quigley was a subsidiary of Pfizer, Pfizer could not be held accountable for its actions. Yet Pfizer owned, and presumably thus gained all revenue from and chose the leadership of Quigley. At best, maintaining this fiction seems heartless given Pfizer's stated interest in peoples' "health and well being."
Who knew asbestos was dangerous?
The current reports seem to imply that Pfizer's accountability should be mitigated because at the time it acquired Quigley, no one knew that asbestos was hazardous. The Bloomberg report stated,
But,
The last sentence implies that asbestos was only shown to cause cancer after Pfizer acquired Quigley in 1968. However, this suggests a lack of knowledge of medical history.
In fact, evidence that asbestos was dangerous would have been readily available in 1968. Pulmonary asbestosis was recognized in 1927.(1, noted in 2). Furthermore, by 1952, as per Dr Richard Doll(3),
Doll reported further data in 1954 and concluded,
Summary
So while Pfizer officials ought to have known that in 1968 it was acquiring a company that made products that likely caused lung cancer, for more than 40 years, they have managed to stall payments to now mainly the heirs of people who acquired severe disease due to those products. This clearly suggests that in this matter the company leadership has consistently put its revenue ahead of its ostensible dedication to peoples' health and well being. Then again, this is hardly the first example of dubious ethical conduct by Pfizer. See this post for a list of the 14 legal settlements of allegations of misconduct made by Pfizer since 2000, only one of which was related to the current case.
Furthermore, dedication to short-term revenue over everything else has resulted in huge wealth for Pfizer's hired managers. Per the Wall Street Journal, only the latest example is,
Presumably, the total revenue target would have been a bit lower if Pfizer had managed to set aside assets to pay the asbestos related claims discussed above in 2012 rather than in 2013.
This relatively anechoic example shows how hollow ring most of the claims by leaders of big health care organizations that they value patients' and the public's health. That may be convenient public relations puffery, but again and again the bottom line seems to matter more to them. We have shown numerous examples of mission-hostile management, and of leaders compensated outrageously out of proportion to their contributions to patients' and the public's health. Thus, why should health care professionals, or patients believe that anything they do puts patients ahead of money?
As we have said so often, health care professionals and society at large needs to hold large health care organizations' leadership accountable for their missions, and push out leaders who put their own pocketbooks and their organizations' revenue ahead of patients' and the public's health.
References
1. Cooke WE. Pulmonary asbestosis. Br Med J 1972; 2: 1024.
2. Hasan FM, Nash G, Kazemi H. Asbestos exposure and related neoplasia: the 28 year experience of a major urban hospital. Am J Med 1978, 65: 649-654. Link here.
3. Doll R. Mortality from lung cancer in asbestos workers. Br J Indust Med 1955; 12: 81-86. Link here.
Pfizer Settles - More or Less - Some of its Asbestos Liability
Most people would not think of Pfizer as a producer of asbestos. However, the back-story, as reported in the Philadelphia Inquirer, and as we discussed here in 2011, is that
Pfizer used to have a minerals, pigments and metals division and, in 1968, it bought Quigley Company Inc., which made insulation for heavy industry.
Quigley's Insulag contained asbestos.
So,
Quigley stopped production at its facility in Old Bridge, N.J., in 1992. When it filed for bankruptcy in 2004, Quigley faced more than 160,000 lawsuits, most related to asbestos product liability.
By apparently holding out the legal fiction that Quigley was an independent entity, Pfizer seemed to use to use the bankruptcy filing to delay making any payment of these claims, most of which likely involved illnesses due to asbestos exposure. As the Inquirer article said,
Pfizer has spent the nine years since arguing that bankruptcy law protects it from such lawsuits.
notwithstanding the fact that Pfizer itself is hardly bankrupt.
But now, as Bloomberg reported (via the New London [CT] Day),
Pfizer Inc.'s non-operating Quigley Co. won permission to end almost nine years in bankruptcy under a plan that resolves most asbestos claims against the former insulation maker and its parent, the world's largest drugmaker.
U.S. Bankruptcy Judge Stuart Bernstein in Manhattan Wednesday approved a Chapter 11 plan under which Pfizer will contribute assets worth $964 million. He rejected a prior plan almost three years ago, saying Pfizer was improperly using Quigley's bankruptcy to shield itself from asbestos claims.
Note that Pfizer has consistently argued that it should bear no responsibility for the effects of the asbestos made by its subsidiary:
'Pfizer has never been found derivatively or directly liable for injuries allegedly caused by Quigley's asbestos- containing products,' [Pfizer spokesman Christopher] Loder said.
Pfizer used to have a minerals, pigments and metals division and, in 1968, it bought Quigley Company Inc., which made insulation for heavy industry. Quigley's Insulag contained asbestos.
Read more at http://www.philly.com/philly/business/20130627_Drug-maker_Pfizer_fails_to_escape_costly_asbestos_case.html#AltGBB8oXa8YPkAC.99
Furthermore,Read more at http://www.philly.com/philly/business/20130627_Drug-maker_Pfizer_fails_to_escape_costly_asbestos_case.html#AltGBB8oXa8YPkAC.99
Pfizer has said throughout the case that it never made or sold Quigley's products and it doesn't have liability for them. Asbestos, once widely used as an insulator, was later shown to cause cancer.
Convenient Fictions
This case received little notice in 2011 and is receiving little notice now, and mainly for its business implications. Yet the reporting does suggest dots to connect to reveal some larger hypocrisies.
Dedicated to improving health and well being?
Pfizer asserts on its website that it
has remained dedicated to discovering and developing new, and better, ways to prevent and treat disease and improve health and well being for people around the world.[italics added]
Yet despite this supposed dedication to health and well-being, it has long delayed any possible compensation to people who may have acquired severe, if not fatal disease from contact with one of its products.
As per Bloomberg, note the examples of
people like Brenda Hagerich, 62, of Hot Springs, Ark., may get payments on their claims. Hagerich, whose father died in 1999 of mesothelioma, said she has been waiting for a second distribution of a $125,000 payment.
Ownership without responsibility
According to current media reports, Pfizer attorneys repeatedly contended that because Quigley was a subsidiary of Pfizer, Pfizer could not be held accountable for its actions. Yet Pfizer owned, and presumably thus gained all revenue from and chose the leadership of Quigley. At best, maintaining this fiction seems heartless given Pfizer's stated interest in peoples' "health and well being."
Who knew asbestos was dangerous?
The current reports seem to imply that Pfizer's accountability should be mitigated because at the time it acquired Quigley, no one knew that asbestos was hazardous. The Bloomberg report stated,
Quigley made asbestos-containing products from the 1940s to the 1970s, including Insulag, a powdered insulation. Pfizer, based in New York, bought the company in 1968.
But,
Pfizer has said throughout the case that it never made or sold Quigley's products and it doesn't have liability for them. Asbestos, once widely used as an insulator, was later shown to cause cancer.
The last sentence implies that asbestos was only shown to cause cancer after Pfizer acquired Quigley in 1968. However, this suggests a lack of knowledge of medical history.
In fact, evidence that asbestos was dangerous would have been readily available in 1968. Pulmonary asbestosis was recognized in 1927.(1, noted in 2). Furthermore, by 1952, as per Dr Richard Doll(3),
The majority of workers (cited by Hueper, 1952) consider that a causal relationship between asbestosis and lung cancer is either proved or is highly probable and the reality of the relationship was agreed at the recent International Symposium on the Epidemiology of Lung Cancer.
Doll reported further data in 1954 and concluded,
lung cancer was a specific industrial hazard of certain asbestos workers....
Summary
So while Pfizer officials ought to have known that in 1968 it was acquiring a company that made products that likely caused lung cancer, for more than 40 years, they have managed to stall payments to now mainly the heirs of people who acquired severe disease due to those products. This clearly suggests that in this matter the company leadership has consistently put its revenue ahead of its ostensible dedication to peoples' health and well being. Then again, this is hardly the first example of dubious ethical conduct by Pfizer. See this post for a list of the 14 legal settlements of allegations of misconduct made by Pfizer since 2000, only one of which was related to the current case.
Furthermore, dedication to short-term revenue over everything else has resulted in huge wealth for Pfizer's hired managers. Per the Wall Street Journal, only the latest example is,
The total 2012 compensation for Pfizer Inc. (PFE) Chief Executive Ian C. Read was valued at $25.6 million, up 2.5% from 2011, as the drug maker hit two out of three key financial objectives last year.
Mr. Read's compensation was based partly on the company exceeding targets for total revenue and adjusted earnings-per-share, while missing its target for cash flow in 2012, Pfizer said in a proxy statement filed Thursday with the U.S. Securities and Exchange Commission.
Presumably, the total revenue target would have been a bit lower if Pfizer had managed to set aside assets to pay the asbestos related claims discussed above in 2012 rather than in 2013.
This relatively anechoic example shows how hollow ring most of the claims by leaders of big health care organizations that they value patients' and the public's health. That may be convenient public relations puffery, but again and again the bottom line seems to matter more to them. We have shown numerous examples of mission-hostile management, and of leaders compensated outrageously out of proportion to their contributions to patients' and the public's health. Thus, why should health care professionals, or patients believe that anything they do puts patients ahead of money?
As we have said so often, health care professionals and society at large needs to hold large health care organizations' leadership accountable for their missions, and push out leaders who put their own pocketbooks and their organizations' revenue ahead of patients' and the public's health.
References
1. Cooke WE. Pulmonary asbestosis. Br Med J 1972; 2: 1024.
2. Hasan FM, Nash G, Kazemi H. Asbestos exposure and related neoplasia: the 28 year experience of a major urban hospital. Am J Med 1978, 65: 649-654. Link here.
3. Doll R. Mortality from lung cancer in asbestos workers. Br J Indust Med 1955; 12: 81-86. Link here.
Langganan:
Postingan (Atom)