Apakah ada yang tahu apa yang dimaksud dengan aset yang sebenarnya?
Dalam artikel saya yang terdahulu saya menulis tentang rumah itu sebagai beban bukan sebagai aset, Yup, walaupun pada dasarnya kepercayaan yang saya peroleh itu dari membaca buku, tapi bener juga sih kata buku itu.
Saya yakin Anda-anda yang membaca artikel ini mungkin adalah seorang pekerja, wirausaha, atau orang yang sedang browsing di warnet untuk mencari-cari informasi, atau lebih keren lagi mahasiswa yang sudah memiliki akses internet di rumah (wuih enak banget Aku juga pingin).
Khususnya untuk Anda yang sudah berpendapatan apakah pernah berpikir sudah berapakah penghasilan yang kita tabung atau sudah seberapa banyakkah aset yang saya miliki?
Jika Anda sudah mempunyai banyak sekali tabungan saya ucapkan selamat, Anda sudah lulus level 1, nah kalo yang sudah mempunyai aset selamat Anda lulus level 2.
Mengapa saya mengatakan bahwa aset lebih bagus daripada tabungan?
Ya jawabannya emang begitu. Saya cuma berpikir bahwa tabungan banyak yang bersifat mati kuranglah bermanfaat ketimbang aset yang berputar. Karena apa? ya gampangannya kalo di Indonesia karena adanya inflasi.. tanpa kita sadari uang yang kita tabung itu berkurang, 10.000 tahun 1992 itu gede banget seinget saya Fanta aja harganya 300 perak coba kita bandingin sekarang 10.000 tahun 2006 cuma bisa beli nasi goreng 2 porsi ( Sory bandinginnya Fanta ama nasi goreng soalnya tahun 1992 aku masih kelas 2 SD jadi belum pernah jajan nasi Goreng ). Jadi seandainya kita menabung trus didiemin aja ampe bertahun-tahun secara nominal mungkin tetap tapi sebenarnya berkurang.
Lalu bagaimana supaya tabungan yang saya punya menjadi sebuah aset?
Ada banyak sekali cara salah mungkin bisa kita bantu usaha-usaha kecil dengan prinsip bagi hasil, membuat kontrakan, membuka rumah makan, membeli saham.
Atau Anda bisa main Properti, seperti jual beli tanah ataupun rumah, dengan sedikit pengetahuan dan nalar Anda dalam menentukan properti yang akan naik harganya kelak, tentu akan menciptakan keuntungan bagi Anda.
Nah bahasan ke-2 adalah tentang Beban
Beban adalah kebalikan dari Aset, Beban akan berusaha menguras arus Kas Anda. Sebenernya inilah yang membuat banyaaaak sekali orang tidak bisa mencapai kenyamanan finansial.
Contoh:
Seorang karyawan dengan gaji Rp. 400.000,-. Pas menerima gaji pertama kali karena pas-pasan ya sudah yang penting cukup buat makan, Nah pada suatu ketika gajinya naik jadi Rp. 1.500.000,-. Wow, wes langsung Kredit motor, beli Hp, beli baju, wah pokoknya macem-macem lah. Tanpa di sadari bahwa dia sedang memperbesar beban yang di tanggungnya. Sehingga besar pasak daripada tiang.
So, bagaimana menyikapinya. Buatlah arus kas Anda. Memang menghitung-hitung uang itu paling ngejelimet. Tapi perlu di ketahui seseorang yang mampu mengelola keuangannya akan cepat mencapai Kebebasan Finansial.
Dan bagi Anda yang ingin meningkatkan Mind Set Anda, maupun ingin mengetahui rahasia orang-orang sukses cobalah membaca buku-buku tentang kewirausahaan dan pengembangan diri. Seperti Contoh Rich Dad Poor Dad, Berpikir dan Berjiwa Besar, dll
You are what You think You are
yang baru belajar nulis artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)