Bila berlebihan, kolesterol akan menempel di dinding pembuluh darah. Akibatnya, dinding pembuluh darah menyempit dan kaku sehingga tak dapat berdenyut dengan sempurna. Kolesterol kini menjadi momok bagi semua orang. Bisa dipahami, karena kolesterol dalam jumlah yang berlebih bisa
mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti jantung koroner, hipertensi, stroke, dan sejumlah penyakit lainnya.
Menurut penasihat medis PT Indofarma, perusaahaan farmasi milik negara, dr Suhartati KS SpFK, kolesterol tidak selamanya berbahaya bagi tubuh.
Bahkan, kolesterol merupakan salah satu jenis lemak dalam tubuh yang berguna untuk pembentukan sel dan berbagai hormon dalam tubuh. Dengan demikian, kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh agar manusia dapat hidup dengan sehat, atau normal.
Sel-sel tubuh manusia, kata Suhartati, selalu diganti dengan yang baru.
Demikian pula hormon. Berbagai jenis hormon dibutuhkan dan digunakan tubuh untuk berbagai proses kehidupan. Walaupun dibutuhkan, kolesterol yang berlebihan malah mendatangkan penyakit. ''Tanpa kolesterol seseorang tidak dapat hidup. Tapi jika jumlah atau kadarnya dalam darah terlalu tinggi, yaitu lebih dari 200 mg/dl pada pemeriksaan darah setelah minimal 10 jam berpuasa, kolesterol bisa menyebabkan berbagai penyakit. Bila tidak segera ditangani, maka bisa membahayakan nyawa penderita,'' katanya.
Ia menjelaskan, semua makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna dalam lambung (maag) dengan bantuan asam dan enzim. Setelah cukup halus, makanan tadi akan diserap oleh usus halus (intestin). Sedangkan lemak yang terkandung dalam makanan, penghancurannya harus dibantu oleh empedu yang berasal dari kandung empedu. Setelah diserap oleh dinding usus halus, makanan yang sudah halus tersebut akan masuk ke aliran darah yang menuju ke hati (hepar). Di sini, semua yang diserap akan dimetabolisme (diproses) dengan bantuan enzim. Lemak akan diproses sehingga terbentuk kolesterol, trigliserida, dan berbagai jenis lemak lainnya.
''Berbagai lemak ini akan mengalir ke seluruh tubuh, ke bagian tubuh
sesuai dengan aliran darah dalam pembuluh darah. Di bagian tubuh tersebut, kolesterol akan digunakan untuk pembentukan sel-sel tubuh, pembentukan berbagai jenis hormon. Sedangkan sisanya akan kembali lagi ke hepar,'' terang Suhartati.
Seiring usia Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, semua jenis lemak, termasuk kolesterol, tidak larut dalam air atau darah. Karenanya, darah memiliki alat pengangkut khusus kolesterol yang disebut lipoprotein. Ada beberapa jenis lipoprotein dalam darah. Dengan pemeriksaan laboratorium, berdasarkan kepadatannya, lipoprotein dibedakan menjadi lipoprotein densitas rendah (low density lipoprotein/LDL) dan lipoprotein kepadatan tinggi (high density lipoprotein/HDL).
HDL akan mengangkut kolesterol dari daerah perifer (pembuluh darah dan berbagai organ tubuh) menuju hepar (hati) di mana kolesterol akan diproses lagi. ''Setelah kolesterol terbentuk lagi di hepar, ia akan
diangkut lagi melalui pembuluh darah oleh LDL ke jaringan-jaringan perifer atau di luar hepar. Ini yang akan digunakan lagi untuk berbagai kelangsungan hidup. Pada keadaan normal HDL harus lebih besar dari 45 mg/dl dan LDL tidak lebih dari 150 mg/dl,'' paparnya.
Kondisi demikian akan berjalan dengan baik atau normal selama seseorang tidak memiliki kadar kolesterol yang tinggi sekali atau di atas normal, dan selama fungsi hepar, empedu dan pembuluh darah (denyutan pembuluh darah) normal. Selain itu, makanan sehari-hari tidak mengandung lemah
berlebihan, sementara aktivitas fisik cukup baik seperti olahraga, jalan kaki dan sebagainya cukup). Umumnya makin bertambah usia seseorang semudah mudah ia mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Inilah yang bisa menimbulkan sejumlah penyakit.
Gangguan fungsi tubuh Menurut penelitian di Amerika Serikat (Consensus Conference of Colesterol), kolesterol dianggap tinggi atau hiperkolesterolemia apabila kadarnya melebihi 240 mg persen. Ancaman penyakit jantung koroner dua kali lebih besar menimpa orang-orang yang memiliki kadar kolesterol 200-240 mg persen dibandingkan dengan orang yang memiliki kadar kolesterol di bawah 240 mg persen. Bahkan, ancaman itu bisa meningkat empat kali lebih besar apabila kadar kolesterolnya di atas 300 mg persen.
Suhartati menjelaskan, kolesterol yang berlebihan tidak dapat terangkut seluruhnya oleh lipoprotein dari aliran darah di seluruh tubuh yang akan dibawa ke hepar. Pemeriksaan darah penderita jenis ini
(hiperkolesterolemia) setelah puasa minimal 10 jam menunjukkan, akan didapat kadar kolesterol total di atas 220-250 mg/dl dan jumlah LDL juga lebih tinggi dari angka normal (di atas 150 mg/dl). Sebaliknya, jumlah HDL menurun atau kurang dari 40 mg/dl.
''Peningkatan kadar LDL menunjukkan bahwa jumlah kolesterol yang diangkut dari hepar menuju ke daerah perifer atau pembuluh darah dan organ lain, meningkat. Ini berarti di pembuluh darah ada kolesterol yang berlebihan. Karenanya, ketika darah diambil dan diperiksa kadar kolesterolnya, hasilnya lebih tinggi dari angka normal,'' terang Suhartati. Kalau keadaan ini dibiarkan dalam waktu yang lama, lanjutnya, kolesterol yang berlebih tadi akan menempel di dinding pembuluh darah (plak).
Akibatnya, dinding pembuluh darah yang tadinya cukup lentur atau mudah berkerut dan melebar lama kelamaan akan menjadi kaku (aterosklerosis) dan tidak dapat berdenyut dengan sempurna. Pembuluh darah juga akan
menjadi lebih menyempit (vasokonstriksi). Kelenturan pembeluh darah ini, lanjut Suhartati, sangat penting agar aliran darah ke alat tubuh yang penting seperti jantung, otak, ginjal, usus dan saraf, dan ke jaringan tubuh yang lain tetap berjalan dengan normal. Organ tubuh yang tidak mendapatkan suplai darah yang cukup akan mengalami gangguan fungsi tubuh.
''Gangguan fungsi tubuh yang sangat vital, yaitu jantung, otak dan ginjal, dapat mengancam jiwa penderita. Bila tidak segara diatasi dengan seksama, gangguan jantung bisa menyebabkan serangan jantung. Gangguan otak bisa mengakibatkan stroke, sementara gangguan ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal,'' katanya. Pada tahap awal mungkin akan terjadi peningkatan tekanan darah. Karena, agar darah dapat mengalir tekanannya harus lebih tinggi (hipertensi). Bila hipertensi tidak segera diatasi, apalagi bila diet penderita tidak dijaga dan hiperkolesterolemia tidak juga diatasi, pembuluh darah menjadi lebih kaku lagi.
Keadaan tersebut dapat berakibat jantung pasien harus berdenyut atau berkontraksi lebih cepat dan kuat untuk melawan aliran darah yang terganggu akibat pembuluh darah yang kaku dan tekanan darah yang kuat. ''Bila berlangsung lama, maka jantung dapat membesar atau hipertrofi jantung atau ventrikel kiri,'' ungkapnya.
Turunkan Kolesterol dengan Herbal Alami
Kadar kolesterol dalam darah dapat diturunkan. Kami menawarkan solusinya lewat Kapsul Pelangsing , Daun Dewa dan Sambung Nyawa kapsul , suplemen herbal yang 100 persen alami. Kandungan Pada Pelangsing Terdiri dari daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) dan daun kemuning (Murayae paniculata) dalam Pelangsing terbukti dapat
meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Daun jati belanda, yang biasa disebut jati landa oleh orang Jawa, mengandung zat tanin, damar, triterpen, alkoloid, karotenoid, flavonoid dan asam fenol. Daun ini berkhasiat sebagai obat pelangsing,
antikolesterol, astringen diare, dan obat batuk. Sementara itu, daun kemuning mengandung zat atsiri, damar, tanin, glikosida dan meransin. Khasiatnya adalah mengurangi kelebihan lemak dan antikolesterol.
Sedangkan Daun Dewa dan Sambungnyawa mempunyai banyak efek lain yang bagus untuk kesehatan, seperti mengendalikan kadar gula darah (antidiabetes), menurunkan olesterol, mencegah dan memperbaiki kerusakan ginjal, dan mengurangi peradangan (anti-inflamasi). Masing-masing khasiat tadi juga telah terdapat penelitiannya secara alamiah''Mekanisme kerja zat aktif pada Pelangsing sebagai antikolesterol maupun sebagai peluruh lemak memang belum dapat dibuktikan secara klinis. Tapi secara uji klinis telah dibuktikan mampu untuk menurunkan kadar lemak dan berat badan pada mencit s/d 4-5 % dari Berat Badan/bulannya dengan dosis 250 mg/kg BB Sehingga dapat dikatakan khasiat daun jati belanda dan daun kemuning sudah terbukti bisa meluruhkan lemak dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah..
Ia melanjutkan, beberapa teori menyebutkan bahwa mekanisme kerja kedua bahan tersebut dari kandungan damarnya. Mekanisme sebagai berikut.
Kolesterol yang terbentuk menjadi asam empedu berikatan dengan damar dan segera diekskresikan melalui feses. Asam empedu yang dieskskresikan dengan cepat oleh tubuh akan disertai oleh cepatnya pembentukan asam empedu. Sehingga, kolesterol dalam tubuh akan segera diubah menjadi asam empedu yang akhirnya akan mengurangi kadar kolesterol.
Bahan aktif dari simplisia berkhasiat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran timbunan lemak dalam tubuh akan meningkat. ''Dengan demikian akan mengurangi kadar lemak dalam tubuh. Ini berarti akan mengurangi terbentuknya kolesterol karena lemak merupakan faktor risiko tingginya kadar kolesterol,'' ujarnya.
Disarikan dan dimodifikasi dari Republika Online Selasa, 26 April 2005
NB: Bila ingin pesan ekstrak herbal2 tsb diatas via budiprakoso98@gmail.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)