Warung Bebas

Senin, 29 Januari 2007

Apa Kata Dokter Tentang Obat Herbal

DICARI: RESEP OBAT HERBAL DARI DOKTER
Obat herbal relatif lebih aman, ekonomis, dan tak kalah cespleng! Beberapa dokter bahkan amat percaya akan keampuhan obat-obatan herbal dan sering meresepkannya kepada pasien. Siapa saja dokter-dokter tersebut?

========================
MERACIK DI TEMPAT PRAKTIK
dr. Isabella Indrajaya
Praktik: Jl. Sukajaya 6 No. 50, Tajur, Bogor.
Telp. (0251) 321 954

Dokter yang akrab disapa Lala ini berkeyakinan tidak ada pertentangan antara ilmu pengobatan Barat dan Timur. "Memang, obat-obatan yang terbuat dari herbal (Timur) jauh lebih aman ketimbang obat-obatan Barat (kimiawi). Namun akselesari (kecepatan) menyembuhkan obat-obatan herbal lebih lambat dibanding obat-obatan medis Barat," jelasnya.
Soal prosedur pemeriksaan yang dilakukannya, jelas Lala, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan cara dokter lainnya. Hanya saja, pada saat pembuatan resep, Lala akan menawarkan resep obat dari herbal. "Tapi semua kembali pada pasien; ingin diobati dengan obat-obatan Barat atau tradisional. Jika diperlukan pengobatannya bisa digabung kok."
Penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan obat-obatan herbal? Semua jenis penyakit yang diderita anak-anak, dewasa, dan manula bisa diobati dengan obat tradisional ataupun perpaduan tradisional-medis. Dari penyakit ringan, seperti batuk-pilek hingga penyakit berat seperti hepatitis dan kanker. Obat-obatan herbal itu dapat langsung diracik di tempat praktiknya. Soal harga, obat-obatan tradisional jauh lebih ekonomis ketimbang obat medis Barat.

================================

PASIEN MERAMU SENDIRI DI RUMAH
dr. Adji Suranto, SpA.
Praktik: RS Usada Insani,
Jl. KH. Hasyim Asari No. 24, Tangerang, Banten
Telp. (021) 552 1270, 5575 2575, 5575 5665; fax. (021) 557 543/007

Adji menjelaskan, obat-obatan tradisional pada dasarnya dibagi menjadi tiga; jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka. Herbal fitofarmaka adalah obat-obatan herbal yang sudah melalui uji klinis dan sudah dikemas sedemikian rupa oleh pabrik farmasi dalam bentuk sirop, tablet atau kapsul. Contoh, obat yang terbuat dari meniran. Sementara yang dimaksud herbal terstandar adalah obat herbal yang baru melalui uji praklinik namun sudah diketahui sifat-sifatnya secara empiris klinis. Nah, yang obat herbal inilah yang banyak beredar di pasaran. Sedangkan obat herbal jamu merupakan obat-obatan biasa ditemui di toko-toko jamu.
Meski basis keilmuannya adalah kedokteran Barat namun pada praktiknya sistem pengobatan yang dilakukan Adji menggabungkan obat-obatan medis dan tradisional. "Satu sama lain tidak saling bertentangan kok. Asalkan aturan pemberiannya benar. Malah dengan adanya pendampingan dari obat herbal bisa membantu kerja obat medis untuk kesembuhan yang lebih baik."
Namun, Adji tidak menyediakan obat herbal di tempat praktiknya. "Saya hanya meresepkannya saja karena kebanyakan obat herbal bisa diramu sendiri oleh orangtua di rumah. Bahan-bahannya mudah ditemui, kok. Contoh, jika anak demam, resep mujarab obat herbal adalah madu, kunyit, serta jeruk nipis."

===========================
SHARING ILMU TANAMAN OBAT
dr. Setiawan Dalimartha
Praktik: Taman Ratu Indah, B4 No. 21, Jakarta Barat
Telp. (021) 565 0941

Dalimartha bersedia meresepkan petunjuk bahan obat-obatan herbal dan cara meraciknya selain resep yang tinggal ditebus di tempat penyedia obat herbal. Dokter ini pun bersedia berbagi ilmu soal tanaman obat yang sebaiknya dibudidayakan di rumah serta cara merawat dan mengolahnya menjadi obat. Saat ditanya mengenai keunggulan obat-obatan herbal, Dalimartha menjawab, "Keunggulan tanaman obat adalah satu jenis tanaman bisa menyembuhkan berbagai penyakit, sekaligus menjadi suplemen bagi tubuh. Tanaman obat mengandung banyak zat aktif yang tidak bisa ditemui pada obat medis yang hanya mengandung satu zat aktif."
Contoh, obat medis untuk penghilang rasa sakit hanya bisa menghilangkan gejala rasa sakit yang ditimbulkan dari suatu penyakit tetapi tidak mampu menyembuhkan penyakit tersebut. Nah, obat herbal mengkudu, misalnya, selain berfungsi sebagai penghilang rasa sakit juga merupakan obat antikanker, darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Menurutnya, obat-obatan herbal bisa saja bekerja cepat, namun tentu saja semua itu tergantung pada tingkat kasusnya. Jika yang disembuhkan tergolong penyakit berat, seperti kanker, tentu kerjanya akan makan waktu lama. Namun obat-obatan medis pun akan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sebaliknya pada beberapa kasus, obat herbal bisa lebih cepat menyembuhkan daripada obat medis, seperti pada pengobatan penyakit hepatitis dengan SGOT dan SGPT tinggi. Bahkan Dalimartha meyakini bahwa obat herbal bisa bekerja sendiri mengatasi penyakit-penyakit yang bisa disembuhkannya tanpa perlu didampingi obat medis.
Toh, jika untuk kebaikan pasien, pengobatan gabungan bisa dilakukan. "Jika dokternya tahu cara meramu dan mengombinasikan obat herbal dan Barat dengan baik, tidak akan terjadi kontradiksi. Nah, untuk bisa mensinergikan kedua jenis obat ini kuncinya ada pada kepintaran dokter." Kalau sampai salah, bukan tidak mungkin keadaan pasien justru makin memburuk. Tekanan darah pada pasien hipertensi, umpamanya, menjadi terlalu rendah. Atau pada pasien diabetes, gula darahnya mengalami penurunan terlalu drastis yang tentu saja membahayakan.

==============================
HERBAL MINIM EFEK SAMPING
dr. Fifi Kurmiati Tjahyadi
Praktik: Klinik Karya Sari ITC Cempaka Mas, Gd Tower Lt.6 No. 2A, Jakarta Pusat
Telp. (021) 4290 0420/463

Kariernya sebagai lulusan pendidikan kedokteran Barat yang menekuni pengobatan herbal dimulai pada tahun 2002, "Awalnya saya iseng mempelajari pengobatan herbal dan mengikuti pelatihan-pelatihan. Ternyata setelah saya praktikkan, obat-obatan herbal begitu ampuh." Sejak itulah ia bertekad untuk menggalakkan pengobatan herbal yang sebenarnya sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Apalagi negara kita termasuk negara penghasil tanaman obat terbesar di dunia.
Menurut pengakuannya, setiap pasien yang datang ke tempat praktiknya di Karya Sari memang akan diberikan resep obat-obatan herbal, karena klinik tersebut memang mengkhususkan diri pada pengobatan herbal. Berbeda jika pasien datang menemuinya di rumah sakit atau tempat praktik lainnya, ia akan meresepkan obat-obatan medis Barat. "Kecuali kalau pasien yang minta, baru saya akan membuatkan resep obat herbal."
Perlu diketahui, papar Fifi, kedua jenis pengobatan ini cara kerjanya berbeda. Obat medis bekerja cepat untuk mengobati atau mematikan penyakit. Akan tetapi untuk jangka panjang obat-obatan ini mempunyai dampak negatif yang tidak sedikit bagi yang mengonsumsinya.
Sedangkan obat herbal sifatnya memelihara. Lebih tepat digunakan untuk pencegahan, dan tanpa efek samping seperti obat medis. Untuk pengobatan menurutnya, "Herbal bisa mendampingi obat-obatan medis." Contoh, anak yang terserang asma harus menggunakan obat pelega saluran pernapasan dari bahan kimia agar dapat tertolong saat itu juga. Barulah setelah napasnya kembali normal, ia diberi obat tradisional sebagai pengontrol asmanya.
Gazali Solahuddin. Foto: Iman&Agus/nakita

http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=08395&ru

0 komentar em “Apa Kata Dokter Tentang Obat Herbal”

Posting Komentar

 

ZOOM UNIK::UNIK DAN UNIK Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger