Hembing: Thursday, 25 Nov 2004 14:1:6 WIB
Oleh: Prof. Hembing Wijayakusuma
Jika dipakai setiap hari dalam waktu lama, fungsi benda akan menjadi aus dan strukturnya juga mulai berubah. Begitu pula dengan tubuh manusia. Seiring dengan bertambahnya usia, organ tubuh mulai menampakkan perubahan, misalnya kulit yang semula halus dan lembut semakin lama mulai mengeriput, ginjal yang berfungsi optimal, mulai terjadi penurunan fungsi.
Pembuluh darah pun juga dapat berubah, dari yang semula berstruktur lembut dan kenyal menjadi kaku dan tebal akibat penimbunan zat lemak, dari makanan berlemak dan berkolesterol yang kita konsumsi setiap hari.
Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah yang mengangkut sari-sari makanan (protein, lemak, glukosa, dan lain-lain) ke seluruh jaringan tubuh. Setiap hari proses tersebut selalu berjalan, sehingga terjadi penimbunan zat lemak dalam pembuluh darah yang semakin lama semakin menebal sehingga terjadi pengerasan dan pengapuran pada dinding pembuluh darah dan pembuluh darah pun menyempit. Kondisi ini seperti pipa yang mengalirkan air. Dalam air juga terdapat bahan-bahan yang akan
mengendap di permukaan dalam pipa. Pipa akan berkerak oleh endapan yang terdapat dalam air, sehingga lubang pipa menyempit. Hal ini tentunya akan mengurangi volume debit air, bahkan dapat membuat aliran air tersendat.
Pembuluh darah yang mengalami penyempitan akibat penimbunan zat lemak disebut dengan atherosklerosis. Penyempitan pembuluh darah dapat menyebabkan aliran darah terhambat yang berefek pada terganggunya metabolisme dalam tubuh serta dapat menimbulkan kerusakan pada beberapa organ vital. Jika yang terserang pembuluh darah otak, orang tersebut dapat menjadi pelupa dan pada kondisi kritis dapat menyebabkan stroke.
Jika endapan lemak terjadi pada pembuluh darah pada jantung, jantung masih dapat memberi imbangan dengan memompa darah lebih keras melawan hambatan endapan lemak pada permukaan dalam pembuluh darah. Jika endapan terlalu tebal dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ vital dalam tubuh. Hal ini menyebabkan organ-organ tersebut mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen yang seharusnya diperoleh melalui aliran darah yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Dalam keadaan kritis, pembuluh darah dapat tersumbat sama sekali yang menyebabkan serangan jantung, stroke, myocardial infarction, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan komplikasi serius lainnya. Kondisi ini sangat membahayakan, oleh karena itu sebaiknya kita perlu mencegahterjadinya atherosklerosis.
Banyak faktor yang menyebabkan atherosklerosis, antara lain:
*Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, juga makanan yang mengandung lemak jenuh. Misalnya: jeroan, daging sapi, dan lain-lain.
*Terlalu banyak makan dan melebihi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelebihan kalori ini akan disimpan dalam bentuk lemak yang ditimbun di bawah kulit dan juga menimbulkan endapan zat lemak yang akan melekat dalam pembuluh darah.
*Kurang olahraga. Saat tubuh kita bergerak dan berolahraga, kalori dalam tubuh akan
dibakar, sehingga kalori tidak akan tertimbun dalam tubuh. Jarang melakukan olahraga menyebabkan kelebihan kalori akan disimpan dalam bentuk lemak dan secara terus-menerus menyebabkan timbunan lemak.
*Merokok dan minum minuman keras.Merokok dapat membuat darah lebih mudah menggumpal dan membuat pembuluh-pembuluh darah lebih mudah menciut. Kondisi ini dapat memicu
timbulnya atherosklerosis. Alkohol juga dapat mengentalkan darah yang juga dapat memicu atherosklerosis.
Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya atherosklerosis, yaitu:
1.Mengkonsumsi makanan dengan proporsi dan gizi berimbang.
2.Menghindari makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi,juga menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh.
3.Banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan berserat juga dapat membantu menurunkan kolesterol darah.
4.Berolahraga secara teratur. Selain membuat tubuh menjadi lebih bugar dan kuat, olahraga dapat membakar kalori dan lemak, sehingga kandungan kalori dan lemak tidak akan tertimbun dalam tubuh.
5.Diet berkadar lemak rendah. Dari hasil penelitian, diet berkadar lemak rendah dapat menurunkan konsentrasi kolesterol dan trigliserida. Oleh karena itu, makanan berkadar lemak rendah baik untuk dikonsumsi seperti susu non-fat, minyak goreng low-fat, dan lain-lain.
6.Menghindari merokok dan minuman keras.
Untuk mengatasi atherosklerosis dapat digunakan tanaman obat yang mempunyai efek dapat melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Berikut ini beberapa formula ramuan tanaman obat yang dapat digunakan:
Resep 1.
30 gram daun dewa + 3 kuntum bunga mawar + 1 kuntum bunga soka yang
besar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya
diminum 2 kali sehari.
Resep 2.
2-3 buah mengkudu matang + 15 lembar daun salam + 30 gram temu lawak +
30 gram temu hitam, dicuci dan dipotong-potong, lalu direbus dengan 800
cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali
sehari.
Resep 3.
15 gram jamur putih kering + 10 gram jamur kuping hitam kering,
keduanya direndam dahulu hingga lembut, direbus atau dibuat sop, lalu airnya
diminum dan jamurnya dimakan. Lakukan secara teratur.
Resep 4.
30 gram daun dewa + 5 lembar daun sambung Nyawa + 30 gr Daun Jati
Belanda, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya
diminum 2 kali sehari.
Catatan :untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, dan panci
kaca. Tetap konsultasi ke dokter.
Sumber: hembing
Catatan SehatHerbal
Resep Nomor empat bisa digantu dengan Kapsul Daun Dewa 3x1 Kap/hr,
Sambung Nyawa 1x1Kaps/hari dan Kapsul Pelangsing 3x1 kaps/hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)