Tim Uber Indonesia memang tak seberuntung tim Thomas Indonesia yang tergabung di grup yang relatif mudah. Pasalnya, tim Uber bergabung dengan Srilanka, Kazakhstan, dan Thailand.
Peluang untuk lolos tetap terbuka, tetapi harapan untuk menjadi juara grup tak sepenuhnya bisa terealisasi lantaran harus bertemu Thailand. Fakta menunjukkan bahwa pada pertemuan terakhir di ajang SEA Games 2011 di Jakarta, para srikandi Indonesia kalah 1-3 dari pasukan "Negeri Gajah Putih" itu.
Jika skenario untuk menjadi juara grup itu gagal terwujud, maka Indonesia hampir pasti bertemu China di fase berikutnya. Meskipun demikian, para pemain tim Uber Indonesia mengaku siap menghadapi kenyataan itu, seperti yang diutarakan pemain tunggal, Adriyanti Firdasari.
"Mau ga mau harus siap, harus dilawan. Memang berat, tapi kita tetap harus berjuang," ujar Fridasari kepada Kompas.com, Rabu (08/02/2012), menanggapi pertanyaan jika tim Uber kalah dari Thailand dan harus menghadapi China.
Memang kali ini China hanya menurunkan lapis kedua. Namun Firdasari mengakui bahwa raksasa bulu tangkis dunia itu tetap kuat. "Lapis kedua mereka peringkatnya tetap di atas kami. Jadi mereka tetaplah menjadi lawan berat buat kami," ujarnya.
Pebulutangkis berusia 25 tahun ini juga menambahkan bahwa ia tidak begitu memikirkan tidak terpilihnya Vita Marissa untuk memperkuat tim Uber. "Saya tidak mau terlalu memikirkan siapa yang main karena ini mrupakan tanggung jawab bersama. Ini juga merupakan yang terbaik karena telah terpilih oleh pelatih."
Mengenai peringkatnya yang terus melorot dan kini berada di urutan ke-35, Firdasari mengaku tak peduli. Dia tetap melakukan persiapan yang serius untuk menghadapi kualifikasi Piala Uber yang mulai berlangsung 13 Februari nanti di Makau. "Saya tak memikirkan masalah peringkat. Saya lebih fokus kepada latihan yang saya jalani." (KOMPAS.com)
Memang kali ini China hanya menurunkan lapis kedua. Namun Firdasari mengakui bahwa raksasa bulu tangkis dunia itu tetap kuat. "Lapis kedua mereka peringkatnya tetap di atas kami. Jadi mereka tetaplah menjadi lawan berat buat kami," ujarnya.
Pebulutangkis berusia 25 tahun ini juga menambahkan bahwa ia tidak begitu memikirkan tidak terpilihnya Vita Marissa untuk memperkuat tim Uber. "Saya tidak mau terlalu memikirkan siapa yang main karena ini mrupakan tanggung jawab bersama. Ini juga merupakan yang terbaik karena telah terpilih oleh pelatih."
Mengenai peringkatnya yang terus melorot dan kini berada di urutan ke-35, Firdasari mengaku tak peduli. Dia tetap melakukan persiapan yang serius untuk menghadapi kualifikasi Piala Uber yang mulai berlangsung 13 Februari nanti di Makau. "Saya tak memikirkan masalah peringkat. Saya lebih fokus kepada latihan yang saya jalani." (KOMPAS.com)