Berikut ini merupakan Kapal Perang atau yang sering disebut Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). TNI AL memiliki kurang lebih 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis, belum termasuk 2 kapal layar tiang tinggi yang ada di TNI AL. Jumlah kapal perang dibawah ini belum termasuk kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit.
1. KRI Karel Sutsuit Tubun
2. KRI Dewaruci
3. KRI Irian
4. KRI Yos Sudarso
5. KRI Abdul Halim Perdana Kusuma
KRI Karel Satsuit Tubun merupakan kapal fregat eks-Angkatan Laut Belanda bernama HNLMS Isaac Sweers (F814) yang kemudian dibeli oleh Indonesia. Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.
KRI Dewaruci adalah kapal latih bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut. TNI Angkatan Laut. Kapal ini berbasis di Surabaya dan merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki TNI Angkatan Laut. Nama kapal ini diambil dari nama dewa dalam kisah perwayangan Jawa, yaitu Dewa Ruci.
3. KRI Irian
KRI Irian adalah sebuah kapal penjelajah kelas Sverdlov (Project 68-bis) milik TNI AL pada tahun 1960-an. Kapal jenis ini adalah kapal penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet, 13 kapal diselesaikan sebelum Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali). Kapal ini adalah versi pengembangan dari kapal penjelajah kelas Chapayev.
4. KRI Yos Sudarso
KRI Yos Sudarso (353) merupakan kapal ketiga dari kapal perang kelas Perusak Kawal Berpeluru Kendali Kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Yos Sudarso, salah seorang pahlawan nasional yang gugur di atas KRI Macan Tutul dalam Pertemuran Laut Aru pada masa kampanye Trikora.
5. KRI Abdul Halim Perdana Kusuma
KRI Abdul Halim Perdana Kusuma (355) merupakan kapal kelima dari Fregat kelas Ahmad Yani milil TNI AL. Dinamai menurut Abdul Halim Perdana Kusuma, salah seorang pahlawan nasional yang namanya juga merupakan nama bandara dan Pangkalan Udara di Jakarta.
6. KRI Diponegoro
KRI Diponegoro (365) merupakan kapal pertama dari korvet kelas SIGMA milik TNI-AL. KRI Diponegoro merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
7. KRI Frans Kaisiepo
KRI Frans Kaisiepo (367) merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI AL. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
KRI Slamet Riyadi (352) merupakan kapal kedua dari kapal perang Perusak kawal berpeluru kendali kelas Ahmad Yani milik TNI AL. Dinamai menurut Slamet Riyadi, salah seorang pahlawan nasional.
9. KRI KI Hajar Dewantara
10. KRI Nala
Sumber : Wikipedia Indonesia
KRI Ki Hajar Dewantara (364) merupakan kapal perusak kawal berpeluru kendali. Kapal ini juga merupakan kapal perang latih bagi anggota TNI AL. KRI Ki Hajar Dewantara merupakan bagian dari armada pemukul (striking force). Memiliki kemampuan jelajah dan persenjataan yang mumpuni bagi pengawalan dan perlindungan kawasa perairan Republik Indonesia.
10. KRI Nala
KRI Nala (363) merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. KRI Nala merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL.Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.Termasuk dalam kelas Fatahillah bersama KRI Nala antara lain KRI Fatahillah (361), dan KRI Malahayati (362).
Sumber : Wikipedia Indonesia