1. Tiang Marcus Aurelius
Tiang Marcus Aurelius sebenarnya tidak dibangun oleh kaisar Marcus Aurelius, melainkan oleh putranya Commodus, sekitar tahun 180-190 M. Commodus ingin mengabadikan kemenangan ayahnya dalam perang melawan suku Marcommani di utara Romawi (Swiss modern). Tiang Marcus Aurelius mirip dengan Tiang Trajanus, tapi reliefnya lebih detail dan pengambarannya lebih dalam dan kejam. Selain itu Marcus Aurelius tidak sesukses Trajanus dalam perangnya, jadi ada banyak adegan sedih dalam tiangnya. Di keseluruhan sisi tiang, digambarkan para tentara Romawi yang sedang berperang.
2. Istana Emas Nero
Setelah terjadi Kebakaran Besar di kota Roma pada tahun 64 SM, banyak lahan-lahan yang menjadi kosong. Kaisar Nero memanfaatkan lahan-lahan kosong itu untuk membangun sebuah istana di pusat kota Roma. Dia menyebutnya Istana Emas (Domus Aurea). Istana Emas digambarkan oleh Suetonius dalam tulisannya. Kini reruntuhan Istana Emas sudah berhasil digali.
Istana Emas adalah bangunan yang sangat mewah. Di dalamnya ada ruang makan berdinding delapan dengan atap berlukiskan bulan dan bintang. Atap itu dapat dibuka sehingga pemandangan lanngit dapat dilihat dari sana. Di depan Istana Emas, ada patung kaisar Nero yang dilapisi emas. Patung itu disebut Colossus.
3. Insulae
Di kota-kota besar, banyak orang Romawi yang tinggal di bangunan apartemen yang disebut Insulae. Pada tahun 100-an M, ada hampir 50.000 bangunan apartemen di Roma, sementara rumah pribadi berjumlah kurang dari 2000. Pada awalnya insulae dibangun dari kayu dan terdiri dari tiga atau empat lantai. Di kemudian hari, karena kayu mudah terbakar, insulae pun dibangun dari batu bata.
4. Akuaduk
Seiring kota-kota Romawi menjadi semakin besar, maka kebutuhan terhadap pasokan air pun bertambah. Saluran pembuangan dialirkan ke sungai sehingga sungai tidak layak untuk dijadikan sumber air oleh rakyat Romawi. Akhirnya pemerintah Romawi memutuskan untuk membangun saluran air dari batu yang sangat panjang dan digunakan untuk mengalirkan air bersih dari bukit terdekat sampai ke kota. Bangunan ini disebut Akuaduk, dari kata aqua (air) dan ductus (saluran). Akuaduk pertama dibangun di kota Roma sebelum kemudian dibangun juga di kota-kota lain. Pada akhirnya, sebagian besar kota di Romawi punya setidaknya satu Akuaduk, sementara kota besar seperti Roma bisa punya sampai sepuluh Akuaduk.
5. Plengkung Titus
Pelenngkung Titus dibangun di ujung Forum Romawi pada tahun 80-an M untuk mengenang kemenangan kaisar Titus dalam perang melawan kaum Yahudi di Israel. Pelengkung ini dibuat dari marmer dan travertin. Titus sebenarnya sudah meninggal ketika pelengkung ini dibuat. Adiknya, Domitianus, menjadi kaisar dan ia ingin kakaknya tetap diingat, jadi di bangunan itu ditulis nama Titus, yang huruf-hurufnya dibuat dari perunggu.
Bagian dalam pelengkung ini diukir dengan ukiran timbul. Ukirannya menggambarkan parade kemenangan Titus ketika kembali ke kota Roma. Diperlihatkan tentara Romawi membawa menorah (tempat lilin) besar milik orang Yahudi. Di sisi lainnya, digambarkan kaisar Titus menaiki kereta perang yang ditarik empat ekor kuda.
6. Pasar Trajanus
Setelah dibuatnya Forum Julius Caesar dan Forum Augustus, para kaisar pada masa selanjutnya juga membuat perluasan dari Forum Romawi, untuk memberi lebih banya ruang untuk bisnis. Kaisar Trajanus membangun forum baru sekitar tahun 100 M.
Dalam forum, ada dua perpustakaan (satu untuk buku-buku Yunani dan satu untuk buku-buku Latin). Di antara dua perpustakaan itu, berdiri Tiang Trajanus. Di bagian belakang forum, dibangun pula banyak toko yang menghadap bukit. Apollodoros, arstitek Romawi, membuat suatu inovasi dalam kompleks pertokoan ini. Dia membangun suatu mal (pusat perbelanjaan) yang megah.
Apollodoros membangun mal Trajanus dari bata dan beton, seperti istana Domitianus yang dibangun beberapa tahun sebelumnya. Batu bata itu ditutupi dengan marmer dan plesteran. Beberapa toko berada di luar, menghadap jalan yang telah dilapisi batu hampar basalm, seperti trotoar zaman sekarang. Sementara beberapa toko lainnya ada di dalam bangunan mal, yang terdiri dari dua lantai dengan ruangan yang sangat luas.
7. Kuil Kastor dan Pollux
Kuil Kastor dan Pollux ada di ujung Forum Romawi, di dekat Pelengkung Septimius Severus. Dalam pertempuran Danau Regillus melawan pasukan Etruska pada 496 SM, beberapa prajurit berkata bahwa mereka telah melihat dua dewa kembar Kastor dan Pollux. Kedua dewa itu membantu pasukan Romawi. Setelah menang dalam pertempuran itu, rakyat Romawi memutuskan untuk membangun sebuah kuil untuk kedua dewa itu. Kuil itu selesai dibangun pada tahun 494 SM pada awal masa Republik. Kuil itu dipugar lagi pada tahun 117 SM dan 73 SM.
Pada akhirnya Kuil Kastor dan Pollux mengalami kebakaran dan hancur. Pada tahun 6 SM, kaisar Tiberius membangunnya lagi dengan arsitektur bergaya Korinthos. Kuil itu dipakai sebagai tempat penyimpanan harta kekaisaran. Setelah Romawi runtuh, banyak bagian dari kuil itu diambil untuk dipakai pada bangunan lain hingga tinggal tiga tiang saja yang tersisa. Ketiganya runtuh saat terjadi gempa bumi. Kini ketiga tiang itu sudah dipugar kembali.
8. Basilika Maxentius
Basilika Maxentius adalah bangunan terakhir yang dibangun di Forum Romawi sebelum kejatuhan Romawi. Basilika ini dibangun oleh kaisar Maxentius pada awal tahun 300-an M, dan merupakan tempat pertemuan yang besar. Di sana para pejabat melakukan pengadilan atau mengadakan musyawarah. Basilika ini memiliki dinding dan atap berkubah yang dibangun dari batu bata dan beton.
Maxentius dibunuh oleh Konstantinus dalam Pertempuran Jembatan Milvianus pada 312 M, sementara basilika belum selesai. Pembangunan basilika kemudian diambil alih oleh Konstantinus. Maxentius dulunya merencanakan bahwa orang-orang akan memasuki basilika melalui sisi panjangnya, tapi Konstantinus kemudian memutuskan bahwa orang-orang akan memasuki basilika dari sisi pendeknya. Konstantinus juga menaruh patung besar dirinya di dinding ujung, berseberangan dengan pintu masuk, jadi orang yang masuk akan langsung melihat patungnya.
Pada tahun 800-an M, Basilika Maxentius rusak diguncang gempa bumi.
9. Tiang Trajanus
Tiang Trajanus dibangun tidak lama setelah tahun 100 M untuk mengabadikan kemenangan Trajanus dalam perang melawan Dacia (Rumania modern). Tiang Trajanus berdiri di Forum Trajanus di kota Roma, di dekat Pasar Trajanus dan Forum Roma lama. Tiang ini seluruhnya diukir dengan ukiran yang menggambarkan para prajurit yang sedang bertempur. Diperlihatkan tentara Romawi yang menyeberangi sungai Danube menggunakan perahu dengan dayung. Para tentara Romawi dalam ukiran ini digambarkan sebagai pasukan yang kuat, tangguh, dan disiplin, dan Trajanus adalah jenderal yang hebat, sedangkan pasukan Dacia digambarkan kacau, acak-acakan, dan kebingungan.
10. Pemandian Umum Caracalla
Kaisar Romawi sering membangun tempat pemandian umum supaya rakyat Romawi dapat bersantai. Pemandian terbesar dibangun oleh kaisar Caracalla sekitar tahun 200 M. Pemandian ini memiliki halaman dengan banyak kamar ganti. Halaman ini berfungsi untuk berolahraga. Halaman semacam ini ada dua, masing-masing ada tiap ujung pemandian. Dindingnya dilapisi marmer dan plesteran dan dihiasi mosaik. Di bagian atasnya ada balkon.
Di balik halaman, ada bak air hangat, disebut tepidarium. Di atasnya ada atap kubah. Di dekatnya ada bak air panas, disebut caldarium. Bak itu dipanaskan dengan batu bara, dan para budak dipekerjakan untuk memasukkan batu baranya. Di sebelahnya ada bak air dingin, disebut frigidarium atau natatorium. Bak ini berukuran besar dan dapat dipakai sebagai tempat berenang. Pada bagian dasarnya, kolam renang ini memiliki hiasan mosaik bergambar beragam makhluk laut. Untuk mendukung pemandian ini, kasiar Carcalla membangun akuaduk khusus yang menyalurkan air ke tempat pemandian ini.
Sumber: http://id.wikibooks.org