Jjigae adalah sebutan untuk berbagai macam masakan Korea berupa sup yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci kecil untuk porsi satu orang. Isinya bisa berupa makanan laut, sayuran, daging, atau tahu. Dibandingkan dengan sup dalam kebudayaan Barat, jjigae memiliki kuah yang lebih sedikit.
Makanan ini rasanya pedas karena diberi bumbu cabai. Jjigae biasanya disajikan panas-panas sebagai hidangan di musim dingin. Jjigae berbeda dari jeongol dalam ukuran panci yang digunakan. Jeongol dihidangkan di dalam panci besar, dan diletakkan di tengah-tengah meja untuk dimakan bersama oleh beberapa orang.
Bahan utama atau bumbu yang dibuat sup menentukan nama masakan, seperti saengseon jjiage (sup isi ikan), dubu jjigae (sup isi tahu), dan gochujang jjigae (sup berbumbu gochujang). Dan inilah 4 jenis Jjigae yang terkenal:
1. Kimchi jjigae
Kimchi jjigae berupa sup pedas yang direbus di dalam panci bersama kimchi dan air cabai dari kimchi. Sup ini berisi sayuran (sawi putih, daun bawang), tahu, dan makanan laut atau daging babi.
Kimchi jjigae merupakan masakan yang sering dibuat orang Korea di rumah sebagai lauk teman makan nasi. Bahan-bahan untuk sup mudah didapat, dan membuatnya tidak sulit. Kimchi yang sudah masam menghasilkan sup dengan aroma yang kuat dan biasanya menjadi lebih enak. Penjual kimchi umumnya membedakan antara kimchi baru dan kimchi masam yang sudah lebih lama terfermentasi.
Sup ini dihidangkan di tengah-tengah meja bersama pancinya dengan pelengkap sejumlah banchan. Panci biasanya berukuran cukup besar untuk memuat sup yang cukup untuk dimakan bersama oleh dua orang atau lebih. Di rumah makan, sup ini juga disajikan dalam panci keramik berukuran kecil (ttukbaegi) untuk porsi satu orang.
2. Sundubujjigae
Sundubujjigae adalah jjigae yang bahan utamanya adalah tahu sutera. Bahan sundubujjigae adalah tahu korea, kerang, jamur, jeotgal dan telur, direbus dengan kuah yang dibumbui kecap asin dan disajikan panas-panas di dalam ttukbaegi.
Variasi bahan lain bisa kimchi dan berbagai jenis makanan laut. Sundubujjigae lebih banyak disukai orang tua karena tekstur tahu sutera yang lembut saat dikunyah.
3. Budae jjigae
Masakan ini bermula pada saat berakhirnya Perang Korea ketika rakyat kekurangan bahan pangan. Pada saaat itu rakyat yang tinggal di Uijeongbu, provinsi Gyeonggi, memanfaatkan kelebihan bahan makanan dari pangkalan militer AS yang berupa daging kalengan dan ham. Mereka mengkombinasikan bahan-bahan ini dengan kuah masakan Korea yang berbumbu gochujang yang pedas dan merebusnya dalam panci besar. Lama kelamaan masakan baru yang sederhana dan mudah dibuat ini menjadi terkenal dan sering diasosiasikan dengan kota Uijeongbu sehingga disebut juga dengan uijeongbu jjigae.
Pada saat ini masakan budae jjigae sangat populer di Korea Selatan. Banyak restoran yang menyajikan hidangan ini dengan variasi-variasi baru dengan menambahkan bahan-bahan sayuran, jamur, mie instan ramyeon, tteok, kimchi, makaroni, keju dan sebagainya.
4. Doenjangjjigae
Doenjangjjigae merupakan jenis jjigae yang bahan utamanya adalah doenjang. Doenjangjjigae dimasak dengan bahan yang berbeda-beda menurut musim. Pada musim panas, biasanya doenjangjjigae ditambah jamur dan pada musim dingin ditambah daun lobak. Bahan-bahan lainnya adalah potongan cabai, ketimun dan tahu yang direbus dalam ttukbaegi dan langsung disajikan selagi panas. Doenjangjjigae memiliki kandungan protein tinggi dan mudah dicari di restoran di Korea karena harganya terjangkau. Sup ini berciri khas rasa yang kuat karena doenjang, juga asin dan pedas. Doenjjangjjigae merupakan salah satu masakan favorit masyarakat Korea.
Sumber: http://id.wikipedia.org