VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semalam menggelar konferensi pers menanggapi apa yang disebut sebagai testimoni mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar, yang disiarkan Metro Realitas- Metro Tv. Dalam testimoninya itu, Antasari mengisahkan bahwa ada rapat yang digelar di Istana Negara tanggal 9 Oktober 2008.
Dipimpin Presiden SBY, kata Antasari, rapat itu dihadiri Gubernur Bank Indonesia saat itu yakni Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Joko Widodo AS, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng dan Antasari Azhar sendiri yang saat itu masih menjabat Ketua KPK.
Selain membahas bagaimana mengantisipasi krisis keuangan yang menimpa sejumlah negara di Eropa, rapat itu juga, kata Antasari membahas soal bantuan keuangan untuk Bank Century.
Saat itu Bank Century memang sedang terhuyung dan memerlukan bantuan keuangan sebab jika tidak dia akan kolaps. Bank ini memang kemudian ditolong dan triliunan dana dikucurkan. Tapi betulkah dana yang digelontorkan itu sempat dirapatkan di Istana itu?
Itulah yang diluruskan dan dibantah keras Presiden SBY dalam siaran pers semalam itu. "Saya katakan, malam ini di hadapan Allah SWT bahwa sama sekali tidak ada. Tidak ada yang menyinggung Bank Centruy, apalagi bailout Bank Century," kata SBY.
SBY menegaskan bahwa pertemuan itu didokumentasikan dengan lengkap. Baik melalui video, foto-foto dan catatan masing-masing menteri. Dan tidak ada satu pun yang membahas mengenai Bank Century. Apalagi bailout Bank Century.
"Transkrip akan dibagikan, silakan dibaca utuh, silakan diperiksa ada atau tidak kata-kata Bank Century, apalagi bailout," katanya.
Menurut dia, pertemuan di kantornya waktu itu hanya membahas kesiapan Indonesia menghadapi kemungkinan krisis. "Apa tujuannya, kami ingin bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk suatu tujuan penting bagaimana kita bisa antisipasi datangnya krisis di negeri kita," katanya.
SBY menegaskan bahwa pertemuan itu didokumentasikan dengan lengkap. Baik melalui video, foto-foto dan catatan masing-masing menteri. Dan tidak ada satu pun yang membahas mengenai Bank Century. Apalagi bailout Bank Century.
"Transkrip akan dibagikan, silakan dibaca utuh, silakan diperiksa ada atau tidak kata-kata Bank Century, apalagi bailout," katanya.
Menurut dia, pertemuan di kantornya waktu itu hanya membahas kesiapan Indonesia menghadapi kemungkinan krisis. "Apa tujuannya, kami ingin bertukar pikiran dan berkonsultasi untuk suatu tujuan penting bagaimana kita bisa antisipasi datangnya krisis di negeri kita," katanya.
Lihat videonya di tautan ini.
Kuasa hukum Antasari Azhar, Maqdir Ismail, menegaskan bahwa dari verifikasinya dengan sang klien, Antasari memang tidak pernah secara spesifik menyebutkan bahwa rapat itu membahas bailout Bank Century. Itu sebabnya Maqdir mendesak KPK agar segera menuntaskan kasus Bank Century itu, agar Antasari tidak menjadi korban.
Sejumlah anggota DPR menilai bahwa kesaksian Antasari itu penting untuk menuntaskan kasus yang sempat menyita perhatian publik ini. Itu sebabnya sejumlah anggota dewan itu berencana mengusulkan pemanggilan Antasari untuk di dengar keterangannya.