Jika Anda mengalami trauma pada masa
  lalu yang begitu membekas. Trauma  ini
  lantas Anda gunakan sebagai 'kambing
  hitam' atas keterpurukan Anda saat ini. 
  Anda terus terikat dengannya, meski
  itu menyakitkan. 
  Bila Anda tak bisa lepas dari trauma, 
  maka coba tanyakanlah hal ini pada diri 
  Anda: 
"Berapa banyak luka lagi yang akan
saya biarkan diderita oleh diri saya
sendiri? Apakah trauma ini pantas
menghancurkan seluruh sisa hidup
saya? Siapa yang berkuasa disini,
diri saya--ataukah trauma?"
 Perhatikanlah daun-daun yang mati  dan
  berguguran dari pohon, ia sebenarnya
  memberikan hidup baru pada pohon.
  Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun
  selalu memperbaharui diri. 
 Segala sesuatu di alam ini  memberikan
  jalan kepada kehidupan yang baru dan
  membuang yang lama. Satu-satunya  yang
menghalangi kita untuk melangkah dari
masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.
 Beban berat masa lalu, dibawa dari
  hari ke hari. Berubah menjadi
  ketakutan dan kecemasan, yang
  kemudian pada akhirnya akan
  menghancurkan hidup Anda sendiri.
Manahan temanku yang teguh hatinya,
  ingatlah hanya seorang  pemenanglah
yang bisa melihat potensi,  sementara
  seorang pecundang sibuk mengingat
  masa lalu.
 Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi kita memikirkan masa lalu
dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak memiliki hari ini untuk
disyukuri.
  Saat kita merasa sedih dan putus  asa,
  atau bahkan menderita, coba renungkan
  keadaan di sekitar kita.  Barangkali
  masih banyak yang lebih parah
  dibandingkan kita?
 
Jumat, 07 September 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)