Di Mali pada zaman dahulu, masyarakat membangun sebuah bangunan dengan bahan dasar lumpur, beberapa masih bertahan sampai sekarang seperti yang berikut ini...
1. Masjid Raya Djenne
Bangunan dari lumpur terbesar di dunia dan dianggap oleh banyak arsitek sebagai gaya arsitektur Sudano-Sahelian terbaik. Masjid ini terletak di kota Djenné, Mali, di dekat Sungai Bani. Masjid pertama di tempat ini dibangun pada abad ke-13. Selain merupakan pusat komunitas Djenné, kota ini juga merupakan lambang terkenal Afrika. Bersama dengan "Kota Kuna Djenné", tempat ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988.
2. Masjid Sankore
flickr.com |
Sankore merupakan pusat pembelajaran tertua yang terletak di Timbuktu, Mali,Afrika Barat. Pada tahun 1300, wanita Tuareg lokal mendanai pembangunan masjid Sankore. Dibawah kekuasaan Mandinka, masjid ini menarik pembelajar dari seluruh dunia Muslim.
3. Masjid Djinguereber
Masjid ini dibangun pada 1327 saat pemerintahan Raja Musa I dari Kerajaan Islam Mali. Masjid ini terbuat dari lumpur, kayu, dan juga ranting-ranting. Masjid dengan 2 menara unik inii didalamnya terdapat 3 ruangan yang mampu menampung 2000 jamaah.
4. Makam Askia Mohammad I
Terletak di Gao, Mali dan merupakan Makan dari Raja Aski Mohammad I yang merupakan salah satu raja dari Kerajaan Songhai di Mali. Makam ini dibuat pada akhir abad ke 15 dan termasuk kedalam situs warisan dunia UNESCO.
5. Masjid Sidi Yahya
Adalah Masjid dan madrasah yang terletak di Timbuktu, Mali. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1440. Madrasah Sidi Yahya bersama dengan Masjid Djinguereber dan Madrasah Sankore membentuk Universitas Timbuktu yang sangat terkenal.
6. Masjid Raya Mopti
http://www.travelblog.org |
Satu lagi ni masjid lumpur dari mali, mopti namanya. Masjid ini juga disebut Masjid Komoguel terletak di provinsi Mopti, Mali. Seperti bangunan-bangunan lainya, ia juga termasuk dalam situs warisan dunia UNESCO.
Sumber: http://id.wikipedia.org/