Redenominasi adalah sebuah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil dengan tidak mengubah nilai tukarnya. Saat terjadi inflasi, jumlah satuan moneter yg sama secara bertahap memiliki daya beli yg cenderung semakin melemah. Atau bisa dikatakan, harga produk & jasa harus dituliskan dengan jumlah yg lebih besar. Ketika angka-angka ini semakin membesar, mereka dapat memengaruhi transaksi harian karena risiko dan ketidaknyamanan yg diakibatkan oleh jumlah lembaran uang yg harus dibawa, atau sebab psikologi manusia yg tidak efektif menangani perhitungan angka dalam jumlah besar. Pihak yg berwenang dapat memperkecil masalah ini dengan redenominasi: satuan yg baru menggantikan satuan yg lama dengan sejumlah angka tertentu dari satuan yg lama dikonversi menjadi 1 satuan yg baru
Beberapa efek yg dapat terjadi setelah dilakukan redenominasi adalah:
Dari Segi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan: Transaksi Keuangan akan menjadi lebih sederhana. Sistim Pembukuan juga akan menjadi lebih sederhana. Efek negatifnya adalah bisa terjadi rush di bank dan kekacauan ekonomi. Dan belum tentu pula pasar internasional bisa menerima kebijakan redenominasi jika kondisinya dipaksakan, sementara fundamental ekonomi Indonesia masih rapuh serta cadangan devisa kita masih belum kuat.
Dari Segi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan: Transaksi Keuangan akan menjadi lebih sederhana. Sistim Pembukuan juga akan menjadi lebih sederhana. Efek negatifnya adalah bisa terjadi rush di bank dan kekacauan ekonomi. Dan belum tentu pula pasar internasional bisa menerima kebijakan redenominasi jika kondisinya dipaksakan, sementara fundamental ekonomi Indonesia masih rapuh serta cadangan devisa kita masih belum kuat.
