1. Pohon Anak Domba dari Tartaria
Beberapa sosok makhluk mitologis berdasarkan kenyataan, yang mungkin faktanya diputarbalikkan oleh kisah para penemunya, misalnya "Pohon anak domba dari Tartaria". Konon pohon tersebut memiliki bagian menyerupai anak domba, diduga merupakan bagian dari pohon tersebut atau buahnya yang menyerupai anak domba. Diperkirakan pohon ini merupakakak tumbuhan jenis Cibotium barometz yang mungkin beberapa orang salah melihatnya dan mengiranya sebagai anak domba.
2. Pulau lenyap yang dikira sebagai Hafgufa
Hafgufa adalah monster laut raksasa, lebih besar daripada paus, yang sering dikira sebagai sebuah pulau. Makhluk tersebut bersendawa untuk menarik perhatian ikan-ikan di sekelilingnya dan setelah mulutnya penuh, ia akan menelan semuanya sekaligus. Monster laut lainnya yang mirip dengan Hafgufa disebut Lyngbakr, juga diduga merupakan fenomena pulau lenyap. Fenomena Pulau lenyap yaitu saat dimana terjadi pelepasan gas metana di pulau bergunung api sehingga pulau itu amblas ke dalam laut.
3. Badak Jawa yang dikira sebagai Unicorn
http://ayooyaayo.blogspot.com |
Beberapa tokoh mengaku melihat makhluk dalam legenda. Marco Polo, seorang penjelajah asal Italia, mengaku pernah menjumpai Unicorn atau kuda bertanduk satu saat mengunjungi pulau Jawa, Indonesia. Ia mendeskripsikannya sebagai makhluk yang lebih kecil daripada gajah, dengan kepala mirip babi hutan, bertanduk satu di dahinya, dan terlalu jelek untuk dipandang; hal tersebut bertentangan dengan sosok Unicorn (dalam mitologi Eropa) yang mirip kuda putih dan jinak terhadap gadis perawan. Sesungguhnya yang dilihat Marco Polo adalah sosok badak jawa.
4. Fosil gajah kerdil yang dikira sebagai Kiklops
Fosil gajah kerdil (sudah punah) yang ditemukan di Eropa Selatan, diduga sebagai sebab munculnya mitologi tentang Kiklops, yaitu raksasa bermata satu. Tengkorak gajah tersebut memiliki lubang rongga hidung lebar (untuk saluran belalai) yang dikelirukan sebagai rongga mata, karena berkesan terletak di dahi.
5. Anggapan tulang naga oleh orang china
Pada zaman dahulu di Cina, fosil dinosaurus dianggap sebagai tulang naga sehingga naga dipercaya benar-benar ada. Penggalian fosil dinosaurus dianggap sebagai penemuan tulang naga dan bahkan didokumentasikan dalam suatu dokumen (abad ke-3 SM) oleh Chang Qu sebagai penemuan "tulang naga" di Sichuan. Dalam bahasa Tionghoa, naga disebut konglong (berarti "naga menakutkan"), dan penduduk Cina Tengah telah lama menggali "tulang naga" untuk pengobatan tradisional, dan praktik tersebut berlangsung hingga sekarang.
6. Mitos Griffin yang berawal fosil dinosaurus
Menurut teori, interpretasi keliru tentang penemuan suatu fosil telah menginspirasi munculnya mitos griffin (makhluk berbadan singa dan berkepala burung). Suatu teori yang dipostulatkan terutama oleh Adrienne Mayor, menyatakan bahwa asal usul griffin berbasis pada perjalanan para pedagang Eropa menempuh Jalur Sutra dan melintasi gurun Gobi. Di sana fosil-fosil Protoceratops dan sarang mereka terekspos secara natural. Menurut teori, karena bentuk fosil Protoceratops mirip paruh burung, kemungkinan besar fosil-fosil tersebut ditafsirkan sebagai bukti keberadaan makhluk setengah burung setengah hewan buas (berkaki empat)
7. Tadinya Okapi dianggap sebagai Makhluk Misterius
Di Afrika, penduduk pribumi Kongo bercerita kepada para pelancong Eropa tentang keberadaan binatang yang wujudnya seperti perpaduan antara zebra dan jerapah. Ketika para pelancong menganggap bahwa itu hanya cerita rakyat belaka, pada tahun 1901, Sir Harry Johnston membawa sebuah kulit binatang yang membuktikan keberadaan makhluk tersebut, yang kini disebut Okapi.
Sumber: http://en.wikipedia.org/