Narkoba masih menjadi momok yang
menakutkan di dunia. Pengkonsumsinya bisa rusak secara fisik, mental
serta tentu saja, finansial yang akan menurunkan kualitas hidup pecandu
dan keluarganya. Di sisi lain, ada orang yang menangguk untung di atas
kerusakan itu. Mereka adalah produsen, bandar hingga penjual narkoba.
Di Indonesia, Mahkamah Agung (MA) baru saja mengabulkan Peninjauan
Kembali (PK) terdakwa produsen narkoba Hengky Gunawan dari hukuman mati
di tingkat kasasi, menjadi hukuman 15 tahun penjara.
Bagaimana di luar negeri? Gembong mafia narkoba itu bisa begitu kejam
dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka agar tetap
meraup untung besar dari bisnis haram ini. Tak jarang mereka memiliki
koneksi dan lobi-lobi ke perusahaan multinasional, pejabat pemerintah
hingga ke penegak hukum.
Berikut 9 di antaranya seperti dikutip dari listverse.com:
1. Terry Adams
Terry Adams beserta kedua saudaranya, Tommy dan Patrick, mendirikan
geng mafia The Clerkenwell pada tahun 1980-an. Kini, geng mafia ini
merupakan salah satu organisasi kriminal yang kuat di Inggris.
Organisasi ini sering disebut dengan The A-team dari istilah 'The Adams
Family' alias keluarga Adam.
Geng keluarga ini terkenal akan kekuatannya, kekerasannya dan
kekayaannya. Mereka disebut-sebut terlibat atas tindakan kriminal
seperti penyelundupan narkoba, pemerasan, penipuan, perjudian dan
pembajakan kapal pengangkut emas.
The A Team terkait dengan 25 kasus pembunuhan anggota geng dan sering
menggunakan orang kulit hitam untuk menakut-nakuti saingannya. Terry
menjadi bos sindikat ini, sementara kedua saudaranya mengendalikan
keuangan dan operasional. Kekayaan keluarga ini diperkirakan US$ 200
juta atau Rp 1,9 triliun.
BBC memperkirakan bahwa kekuatan sindikat ini berkurang sejak tahun
2000. Namun pada 2004, salah satu anggota, Tommy Adams mendapat
perhatian dari media Inggris. Tommy diangkat oleh mantan pesepak bila
Kenny Dalglish untuk mengamankan agen olahraga yang memegang hak
ekslusif Manchester United (MU) dan pesepak bola Wayne Rooney.
Pada 2007, Terry Adams didakwa atas pidana pencucian uang dan divonis 7
tahun penjara. Dia diminta membayar biaya bantuan hukum senilai 4,7
juta poundsterling atau Rp 72 miliar dan biaya penuntutan 800 ribu
poundsterling atau Rp 12 miliar.
Dia dibebaskan bersyarat pada 24 Juni 2010, namun dipenjara kembali
Agustus 2011 karena tidak melaporkan melakukan bedah kecantikan senilai
7.700 (Rp poundsterling (Rp 119 juta) dan perawatan ke dokter gigi
senilai 7 ribu poundsterling (Rp 108 juta). Terry diperkirakan bebas
pada 2 tahun lagi.
Sementara kedua saudaranya masih menjalankan roda organisasi kriminal, sambil diawasi oleh Agen Kejahatan Terorganisasi Serius.
2. Vicente Carillo Fuentes
Vicente Carillo Fuentes, adalah penerus kartel narkoba Juarez, pasca
pemimpin kartel yang juga kakak Vicente, Amado Carillo Fuentes tewas
karena efek samping operasi plastik pada tahun 1997 lalu.
Kartel ini terkenal akan kekejaman dan kekerasannya. Mereka tak segan
memutilasi korbannya dan meninggalkan badannya di kawasan yang menjadi
pusat perhatian agar semua orang bisa melihatnya.
Kartel Juarez pernah bekerja sama dengan bos narkoba terbesar di
Meksiko, termasuk Ismael 'Mayo' Zambada, Beltran Leyva bersaudara dan
Joaquin 'El Chapo' Guzman yang tergabung dalam Kartel Sinaloa. Namun
karena Kartel Sinaloa menolak membayar uang jasa rute penyelundupan
obat bius di AS, kongsi mereka pecah. Sejak saat itu Kartel Juarez
menjadi musuh bagi Kartel Sinaloa.
Permusuhan di antara mereka meningkat kala 2004. Saudara Vicente,
Rodolfo Carillo, dibunuh di luar gedung bioskop yang diduga atas
suruhan Guzman Loera. Kemudian Vicente membalas membunuh saudara Guzman
di penjara.
Sejak saat itu perang antarkartel terjadi di Meksiko dan menjadi
perhatian media di dunia. Pada 2005, organisasi ini sempat disusupi
oleh penegak hukum yang menyamar. Namun melempem, karena ternyata
informan itu juga terlibat pembunuhan.
Vicente kini masih menikmati hasil penjualan obat bius yang cukup besar
di Meksiko senilai triliunan rupiah, plus penyelundupan narkoba ke AS.
Pemerintah AS sampai menawarkan US$ 5 juta alias Rp 48 miliar bagi
siapa saja yang memberikan informasi keberadaan Vicente untuk
ditangkap.
3. Diego Perez Henao
Diego Perez Henao, adalah orang kedua di Los Rastrojos, kelompok kartel
penyuplai narkoba terbesar di Kolombia. Kartel ini berkolaborasi
dengan Kartel Sinaloa dari Meksiko.
Los Rastrojos spesialis dalam jasa transportasi kokain, heroin dan
pertambangan emas ilegal. Rute penyelundupan mereka ke Venezuela, untuk
jembatan penyelundupan ke Eropa.
Diego menjadi orang pertama di Los Rastrojos setelah pimpinan kartel
ini, Luis Enrique Calle Serna alias Comba menyerah kepada Badan
Pemberantasan Narkoba AS (Drug Enforcement Administration/DEA) pada Mei
2012 lalu. Diego ini dinilai sebagai bos mafia narkoba Kolombia
terkuat di dunia, bersama Daniel Barrera alias El Loco Barrera.
Diego berperan besar dalam pengembangan dan pertumbuhan Kartel Los
Rastrojos. Dia mengirimkan sel persenjataan berat ke berbagai lokasi di
Kolombia. Diego juga mengamankan akses bagi kelompok narkobanya,
laboratorium kokain dan perbatasan Kolombia.
Sebelum menjadi bos kartel narkoba dia adalah centeng yang mengumpulkan
tanaman koka, bahan baku kokain, di pedesaan di Kolombia. Diego juga
tak segan turun dalam pertempuran bila ada penyergapan. Tak banyak
informasi yang diketahui dari dirinya. Diego juga menjadi buruan
Pemerintah AS.
4. Daut Kadriovski
Daut Kadriovski disebut-sebut sebagai Godfather Mafia Albania, yang
menaungi 15 klan mafia. Menteri Dalam Negeri Yugoslavia menyatakan Daut
adalah salah satu bandar narkoba terbesar di Eropa dan menyebut Daut
sebagai 'sumber finansial' terbesar bagi Kosovo Liberation Army (KLA/
Pasukan Pembebasan Kosovo).
Daut menjadi buronan di 12 negara Eropa namun sekarang tetap bebas.
Daut juga mendapat perhatian di Australia karena dia terungkap membuat
jalur pipa narkoba dari Albania dan Kroasia ke Sydney dan Brisbane.
Mafia Albania juga terkenal akan kekerasan dan kekejamannya. Selain
narkoba, mafia Albania juga melakukan penyelundupan manusia, pekerja
seksual dan perdagangan narkoba di Inggris. Menurut Wikileaks, mafia
Albania ini juga memiliki koneksi dengan beberapa politikus dan bank di
Afrika Selatan.
5. Pasqualle Scotti
Pasqualle Scotti adalah bos geng mafia Camorra, yang berasal dari
Campania, Italia. Pasqualle sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO)
sejak tahun 1985 untuk kasus pembunuhan, penyembunyian mayat dan
kriminal lainnya.
Pasqualle terkenal dengan kepribadian berdarah dingin dan kejam, serta
merupakan tangan kanan mafia terkenal, Raffaele Cutolo. Pada malam
Natal 1984, Pasqualle melarikan diri dari rumah sakit di Caserta, di
mana dia dirawat karena terluka pada tangannya.
Pada 1990, perburuan Pasqualle diumumkan secara internasional. Sejak
itu dia menghilang. Pada Januari 2005, dia menerima vonis hukuman
seumur hidup untuk pembunuhan berantai yang menewaskan 26 orang antara
tahun 1982-1983. Saat itu Camorra berperang dengan kelompok mafia Nuova
Famiglia.
Pada Oktober 2011, Pasqualle yang telah bersembunyi selama 27 tahun,
tiba-tiba Kepolisian Italia mengeluarkan foto Pasqualle yang diambil
tahun 1980-an. Namanya kembali menjadi perhatian, kendati ada pula yang
menduga dia sudah mati.
Di Campania, di mana tingkat pengangguran tinggi, Camorra menawarkan
pada anak-anak pekerjaan kriminal penyelundupan rokok, narkoba dan
pencurian. Susah bagi para penegak hukum di sana untuk melawan mafia
ini karena masyarakat Campania telah menoleransi kegiatan mafia ini.
Ada aturan tak tertulis Omerta, alias gerakan tutup mulut melindungi
gerakan mafia hingga kini.
6. Kenichi Shinoda
Di Jepang, sindikat organisasi kriminal terbesar diketahui sebagai
Yakuza. Yakuza ini sangat kuat dan memiliki sejarah panjang. Pada tahun
2012, diperkirakan ada 100 ribu anggota Yakuza, 85 ribu di antaranya
tinggal di Jepang.
Salah satu Yakuza yang terkuat adalah Sixth Yamaguchi-gumi yang dikenal
memiliki aturan dan tradisi yang ketat. Salah satu kegiatannya adalah
penjualan narkoba, senjata, properti, saham, manipulasi dan pornografi
internet.
Godfather-nya dinamakan kumicho, yang sekarang dipegang Kenichi
Shinoda, yang dinilai cukup berbahaya di Jepang. Kenichi mengendalikan
sindikat sejak 2005, sejak Godfather terakhir Yoshinori Watanabe
pensiun. Di bawah kendali Kenichi, Sixt Yamaguchi-gumi berkembang di
beberapa lokasi di Tokyo.
Kenichi sudah kenyang keluar-masuk penjara seumur hidupnya. Pada
1970-an, dia didakwa atas pembunuhan bos kelompok rivalnya dengan
pedang katana, dan harus mendekam 13 tahun di penjara. Tahun 2005,
setelah beberapa bulan memimpin geng ini, Kenichi dipenjara 6 tahun
atas kepemilikan senjata dan bebas 9 April 2012. Kepemimpinan diambil
alih oleh Kiyoshi Takayama.
Pada awal 2012, Kementerian Keuangan AS mengumumkan akan membekukan
aset Kenichi dan Kiyoshi. Hal ini dinilai sebagai tamparan yang keras
pada Pemerintah Jepang dalam melawan organisasi kriminal.
7. Domenico Condello
Domenico Condello, merupakan pentolan tokoh mafia Ndrangheta dari
Calabria, Italia. Dia dikenal sebagai 'Il Supremo' di Nrangheta.
Domenico adalah sepupu Pasqualle Condello, tokoh kunci di penyelundupan
kokain antara Kolombia dan Italia yang juga mengendalikan beberapa
kontrak pemurnian air di beberapa kota di Calabria. Pada 2008,
Pasqualle ditahan oleh lebih dari 100 polisi yang mengepung di
apartemennya di Occhio di Pellaro, di pinggiran Calabria.
Domenico pun mengambil kendali, karena tradisi organisasi mafia di
Italia dikendalikan oleh kerabat yang masih memiliki hubungan darah.
Domenico sudah menjadi buruan polisi paling dicari di Italia dan
menghindari polisi selama bertahun-tahun. Domenico kini menjadi
pengendali utama di balik
8. Joaquin Guzman Loera
Setelah Osama bin Laden tewas ditembak pada 2011 lalu, Joaquin Guzman
Loera alias El Chapo menjadi buronan paling dicari di dunia.
Joaquin adalah bos kartel narkoba Sinaloa, kartel narkoba paling kuat
di dunia, yang berbasis di Kota Culiacan, Sinaloa dan beroperasi di
wilayah Meksiko seperti Baja California, Durango, Sonora dan Chihuahua.
Sinaloa menyelundupkan kokain, heroin, amfetamin dan marijuana di
seluruh dunia.
Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA) percaya bahwa Joaquin melampaui
pengaruh Pablo Escobar sebagai Godfather Narkoba Dunia. Joaquin pernah
masuk daftar Forbes ke-55 sebagai orang terkuat di dunia. Joaquin juga
dikenal kaya dan menjadi jutawan.
Untuk melanggengkan tindak ilegalnya, dia memiliki koneksi ke pejabat
pemerintahan, polisi, dan pengusaha yang melindungi aset kartelnya.
Tangan kanannya adalah Ismael Zambada Garcia.
AS dan Meksiko bekerja sama untuk menangkap El Chapo ini sebelum
Pilpres AS 2012. Penangkapan El Chapo diprediksi akan bagus dan
mendongkrak suara Barak Obama. Salah satu capres Meksiko, Josefina
Vazquez Mota mengatakan jika terpilih menjadi Presiden, dia akan
memiliki kekuatan untuk menangkap El Chapo dan mengurangi kekuatan
Kartel Sinaloa.
Pada Februari 2012, penegak hukum Meksiko hampir menangkap El Chapo di
mansion pantai di Los Cabos sehari setelah Menlu AS Hillary Clinton
bertemu dengan Menlu Meksiko di wilayah yang sama.
Harga El Chapo di mata penegak hukum, US$ 7 juta alias Rp 67 miliar
yang bisa memberitahukan keberadaan El Chapo. Jumlah itu terdiri US$ 5
juta dari Pemerintah AS dan US$ 2 juta dari Pemerintah Meksiko.
9. Semion Mogilevic
Semio Mogilevic dideskripsikan FBI sebagai gembong paling berbahaya di
dunia. Semio adalah pemimpin mafia Rusia kelahiran Ukraina.
Semio dikenal sangat pintar dan kejam, serta memiliki gelar sarjana
ekonomi. Dia dikenal dengan nama Don Semyon dan Don yang Pintar.
Menurut Wikileaks, Semion memiliki koneksi dengan beberapa perusahaan
besar seperti RosUkrEnergo, Raiffeisen Bank dan Gazprom, BUMN energi
Rusia.
Semion menjadi Godfather setelah berhasil mengendalikan Solntsevskaya
Bratva, organisasi kriminal yang kuat di Moskow. Sindikat ini terkenal
berbahaya, punya aturan yang ketat dan melakukan kekerasan,
penyelundupan narkoba, pemerasan, perjudian ilegal, penculikan hingga
pembunuh bayaran.
Mafia Rusia dinilai sebagai salah satu yang menguntungkan di dunia, dan
Semion adalah salah satu jutawan bawah tanah. Beberapa artikel media
mengaitkan Semion dengan Presiden Vladimir Putin, dan menuduh Vladimir
melindungi Semion.
Pada 2009, FBI menyatakan Semion adalah buronan ke 494 yang paling layak untuk menjadi 10 Buronan Paling Dicari di Dunia
SUMBER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)